BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional Komitmen organisasional merupakan keinginan karyawan untuk bertahan menjadi bagian dari sebuah organisasi karena menyadari akan adanya kebutuhan serta menemukan keuntungan bagi dirinya yang didapatkan dari organisasi tersebut. Alat ukur komitmen organisasional mengunakan skala yang dimodifikasi dari Mayer dan Allen (1990) yang berjudul Organizational Commitment Questionnaire, dimana aspekaspek komitmen organisasional meliputi komitmen afektif (affective commitment), komitmen kontinuans (continuance commitment), dan komitmen normative (normative commitment). Tingkat komitmen organisasional diri individu dapat dilihat berdasarkan skor yang diperoleh dimana semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pula tingkat komitmen organisasionalnya. Sebaliknya, semakin rendah skor 26
27 yang diperoleh subjek, maka semakin rendah komitmen organisasional subjek. 2. Psychological Well-Being Psychological well-being merupakan suatu keadaan dimana individu dapat menerima diri hingga segala keterbatasan yang dimiliki, memiliki hubungan baik dengan orang lain, mampu membuat keputusan secara pribadi, mampu mengatur kehidupan pribadi, dan memiliki tujuan hidup. Alat ukur psychological well-being menggunakan skala yang dimodifikasi dari Ryff dan Keyes (dalam Abbott dkk, 2006) yang berjudul Psychological Well-being Scale, dimana aspek-aspek psychological well-being mengacu pada aspek dari Ryff (1995) meliputi penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), dan tujuan hidup (purpose in life). Tingkat psychological well-being diri individu dapat dilihat berdasarkan skor yang diperoleh dimana semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pula tingkat psychological well-beingnya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek, maka semakin rendah psychological well-being subjek. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta. Subjek penelitian merupakan karyawan yang sudah bekerja minimal 1 tahun dimana karyawan telah selesai masa
28 percobaan. Berdasarkan masa kerja tersebut akan terlihat bagaimana komitmen yang dimiliki oleh karyawan, semakin lama masa kerja semakin terlihat komitmen pada karyawan tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan Priyadi (dalam Kingkin, Haryanto & Ruseno, 2010) masa kerja yang lama akan membentuk pola kerja yang efektif, karyawan yang berpengalaman akan menyelesaikan tugas dengan baik dan memiliki komitmen yang tinggi. Subjek penelitian dalam penelitian berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, karena salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen adalah jenis kelamin seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Rizki dan Lubis (2013). D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner untuk mendapatkan jenis data kuantitatif. Metode ini digunakan dengan alasan lebih cepat dalam memasukkan data dan praktis. Metode Kuesioner yang digunakan ini berdasarkan laporan tentang diri sendiri (self-report). Menurut Azwar (2012), skala adalah metode pengambilan data yang diungkapkan oleh Skala Psikologis berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu berupa pernyataan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek yang biasanya tidak disadari. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala komitmen
29 organisasional sebagai variabel tergantung dan skala psychological wellbeing sebagai variabel bebas. 1. Skala Komitmen Organisasional Komitmen organisasional pada karyawan dalam penelitian ini diukur dengan skala komitmen organisasional yang diadaptasi dari Meyer dan Allen (1990) yang berjudul Organizational Commitment Scale. Skala komitmen organisasional untuk mengukur komitmen organisasional pada karyawan. Nilai dari koefisien realibilitas Cronbach Alpha skala yang asli adalah 0,911 yang artinya alat ukur skala komitmen organisasional ini memiliki reliabilitas yang tinggi Skala ini terdiri dari 24 aitem, dimana 12 aitem favorable dan 12 aitem unfavorable. Butir-butir pernyataan dalam skala disusun berdasarkan model likert dengan menggunakan lima pilihan isian yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) distribusi penyebaran aitem tiap-tiap aspek direpresentasikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 1.0 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasional Aspek Nomor Pertanyaan Terseleksi Favorable unfavorable Affective Commitment 1, 7, 13, 19 2, 8, 14, 20 8 Continuance Commitment 3, 9, 15, 21 4, 10, 16, 22 8 Normative Commitment 5, 11, 17, 23 6, 12, 18, 24 8 12 12 24
30 2. Skala Psychological Well-Being Psychological well-being pada karyawan dalam penelitian ini diukur dengan skala psychological well-being yang dimodifikasi dari Ryff dan Keyes (dalam Abbott dkk, 2006) yang berjudul Psychological Well-Being Scale. Skala psychological well-being untuk mengukur psychological well-being pada karyawan. Skala ini terdiri dari 33 aitem, dimana 16 aitem favorable dan 17 aitem unfavorable. Nilai dari koefisien realibilitas Cronbach Alpha skala yang asli adalah 0,845 yang artinya alat ukur skala psychological wellbeing ini memiliki reliabilitas yang tinggi Butir-butir pernyataan dalam skala disusun berdasarkan model likert dengan menggunakan lima pilihan isian yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS) distribusi penyebaran aitem tiap-tiap aspek direpresentasikan dalam tabel di bawah ini: direpresentasikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.0 Distribusi Aitem Skala Psychological Well-Being Nomor Pertanyaan Terseleksi Favorable Unfavorable 1, 2 3, 4, 5 Autonomy 6, 7, 8 9, 10, 11 Environmental Mastery 12, 13 14, 15, 16, 17, 18 Personal Growth 19 20, 21, 22 Positive Relations with Others 23 24, 25, 26, 27 Purpose in Life 28, 29, 30 31, 32, 33 Self-Acceptance 12 21 Aspek 5 6 7 4 5 6 33
31 E. Validitas dan Reliabilitas Azwar (2014) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Dasar kerja yang digunakan dalam seleksi aitem adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurannya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Alat ukur akan dikatakan valid dengan menggunakan nilai koefisien kolerasi aitem total yang minimal rn 0,30. Semua pernyataan yang memiliki kolerasi dengan skor skala kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan pernyataan dengan koefisien kolerasi lebih dari 0,30 diikutkan dalam skala (Azwar, 2014). Reliabilitas berasal dari kata reliability yaitu rely dan ability. Azwar (2012) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsisten, dan sebagainya. Konsep reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila alat ukur digunakan beberapa kali terhadap kelompok yang sama akan diperoleh hasil yang relatif sama. Reliabilitas dalam pengukuran ini diestimasi melalui pendekatan kosistensi Cronbach Alpha (α) yang memiliki koefisien lebih dari 0,7.
32 F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian adalah menggunakan metode statistik. Analisis data yang dilakukan sebelum menguji hipotesis adalah analisis normalitas yang bertujuan untuk melihat sebaran data yang diperoleh normal atau tidak normal. Selain itu, dilakukan uji linearitas yang bertujuan untuk melihat sebaran data berada pada garis lurus atau tidak. Analisis terakhir adalah menguji hipotesis dengan metode Product Moment Pearson yang bertujuan untuk menguji hubungan atau korelasi antara dua variabel penelitian, yaitu hubungan antara psychological wellbeing dan komitmen organisasional karyawan di sebuah organisasi. Analisis yang dipilih oleh peneliti diproses menggunakan program SPSS version 16,0 for Windows.