Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

dokumen-dokumen yang mirip
E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA

PANDUAN PENILAIAN DOKUMEN AMDAL

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

PERATURAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

PT. PERTAMINA EP - PPGM KATA PENGANTAR

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

DASAR-DASAR PENYUSUNAN AMDAL DAN STUDI KASUSNYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP. Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Modul II: Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, NOMOR : 09 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

(Pendugaan Dampak, Pegelolaan Dampak dan Pemantauan) Dosen: Dr. Tien Aminatun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2 Tahun 2000 Tentang : Panduan Penilaian Dokumen AMDAL

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN STUDI AMDAL PENANGANAN BANJIR DAN ROB SEMARANG TIMUR

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEKERJAAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) BANDARA TAHUN ANGGARAN 2012

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan


PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015.

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

!JJ~g>~tPlJ~~ wkkh~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 157 TAHUN 2012 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ j/! /1I.05/HK/2015

BAB 3 TINJAUAN LINGKUNGAN

Prosedur Pelaksanaan ANDAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

Dosen: Salmani Saleh Myasien, ST., MS., MT.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

PB 8 PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

KERANGKA ACUAN KERJA Pekerjaan Jasa Konsultansi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Cimahi Tahun Anggaran 2012

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Transkripsi:

Kerangka Acuan Kerja Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur utama seperti jalan dan jembatan maupun infrastruktur untuk pendukung transportasi dan distribusi barang dan jasa seperti pelabuhan, terminal, stasiun dan bandara. Sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan infrastruktur diatas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau sebagai penanggung jawab di bidang perhubungan berperan penting untuk meningkatkan pelayanan khususnya dengan membangun maupun merevitalisasi dan meningkatkan fungsi pelabuhan mengingat Kabupaten Bengkalis banyak terdapat pelabuhan perairan sungai maupun laut. Namun tentunya rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan ini akan menimbulkan konsekuensi dampak yaitu perubahan lingkungan fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak adanya perubahan lingkungan hidup ini dapat berdampak positif yang hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dampak negatif yang berakibat pada penurunan kualitas lingkungan hidup. Untuk dapat melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, ditetapkan kebijakan mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Untuk itu rencana pembangunan atau pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih dengan pemrakarsa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, harus melaksanakan ketentuan yang ada yaitu melakukan penyusunan dokumen AMDAL, untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin timbul akibat kegiatan tersebut. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL) ini adalah : 1) Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah. 2) Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 3) Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 4) Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. 5) Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Tujuan dari dokumen lingkungan (AMDAL) ini adalah melakukan kajian dampak lingkungan yang akan dimasukkan dalam dokumen KA Andal, Andal dan RKL-RPL. Tujuan dilaksanakannya studi ANDAL adalah: 1) Mengidentifikasikan rencana usaha atau kegiatan terutama yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan; 2) Mengidentifikasikan rona lingkungan hidup terutama yang akan terkena dampak penting; 3) Memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak penting lingkungan. C. PERMASALAHAN Permasalahan yang muncul di lapangan antara lain :

Perubahan lingkungan hidup akibat adanya suatu penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting dari aspek fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. II. RUANG LINGKUP STUDI A. Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Ditelaah 1) Deskripsi Perencanaan Pelabuhan 2) Deskripsi Dermaga 3) Deskripsi Alur Pelayaran 4) Deskripsi Terminal Beserta Pelayaran 5) Deskripsi Pemecah/Penahan Gelombang (Break Water) 6) Deskripsi Kolam Pelabuhan 7) Deskripsi Kegiatan Pengerukan 8) Deskripsi Fasilitas Pengolahan Limbah (Reception Facilitites) 9) Deskripsi Sistem Tanggap Darurat 10) Deskripsi Lalu Lintas Jalan B. Komponen Kegiatan Yang Ditelaah Berdasarkan sifat dan karakteristik kegiatan, maka komponen kegiatan yang ditelaah karena diperkirakan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Konstruksi 1). Pengurusan dan proses perizinan 2). Kegiatan survai dan sosialisasi rencana kegiatan/andal 3). Pembebasan tanah 2. Tahap Konstruksi 1). Mobilisasi tenaga kerja 2). Mobilisasi peralatan berat

3). Pembersihan dan penyiapan lahan 4). Pekerjaan tanah (galian dan timbunan) 5). Pengangkutan bahan material bangunan 6). Pembangunan dermaga 7). Pembangunan terminal beserta fasilitasnya 8). Pembangunan pemecah/penahan gelombang (Break Water) 9). Pembangunan Kolam Pelabuhan 10). Penghijauan dan pertamanan 3. Tahap Operasional 1). Pengoperasian penyeberangan 2). Pelayanan penumpang, barang dan jasa penyeberangan. 3). Pengoperasian sarana dan utilitas pelabuhan. 4). Pengelolaan limbah padat dan limbah cair. 5). Pengelolaan antrian kendaraan dan arus lalu lintas jalan. C. Kegiatan Lain Yang Berada di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan Berbagai kegiatan yang berada disekitar lokasi tapak kegiatan dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih antara lain: 1. Prasarana jaringan jalan yang akan terkena dampak dengan Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih karena meningkatnya lalu lintas akibat kendaraan proyek yang berlalu lalang di jaringan jalan tersebut. 2. Rencana kegiatan lain di dekat lokasi Pelabuhan. D. Lingkup Komponen Lingkungan Yang ditelaah Rona Lingkungan Hidup Awal 1. Komponen Tata Ruang 1) Kebijakan Tata Ruang 2) Penggunaan Lahan

3) Transportasi 4) Kegiatan lain di sekitar 2. Komponen Fisik Kimia 1) Fisiografi 2) Iklim 3) Kualitas Udara dan Kebisingan 4) Hidrooceanografi 5) Kualitas Air Laut dan Sedimen Laut 6) Kualitas air permukaan dan air tanah 7) Geologi 8) Geohidrologi 3. Komponen Biologi 1) Biota terestrial 2) Biota Akuatik 4. Komponen Sosial Ekonomi Budaya 1) Kepadatan penduduk. 2) Interaksi sosial dan masyarakat. 3) Kesehatan masyarakat. 4) Kondisi kamtibmas. E. Komponen Lingkungan Hidup Yang Ditelaah Komponen lingkungan hidup yang ditelaah adalah komponen lingkungan hidup di wilayah studi yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar, yaitu: 1. Komponen Fisik Kimia 1) Iklim, meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan, arah dan kecepatan angin. 2) Kualitas udara dan kebisingan, serta getaran.

3) Fisiografi, meliputi kondisi topografi, struktur tanah dan geologi, serta potensi gempa. 4) Hidrologi, meliputi pola aliran sungai, kondisi DAS, sistem drainase alami, pemanfaatan air, serta kualitas air perairan dan kuantitas air/ aliran air. 5) Ruang, lahan dan tanah, meliputi tataguna lahan, peruntukan tanah, rencana tata ruang dan rencana pengembangan wilayah. 6) Transportasi darat, meliputi kondisi prasarana jalan dan arus lalu lintas, serta tingkat pelayanan jalan. 2. Komponen Biologi 1) Biota darat (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik daratan termasuk keragaman dan kerapatannya) 2) Biota laut (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik perairan termasuk keragaman dan kerapatannya, khususnya plankton, nekton, terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan lainnya). 3. Komponen Sosial Ekonomi Budaya 1) Demografi, meliputi jumlah, kepadatan dan penyebaran penduduk, struktur penduduk, ratio beban tanggungan dan pertumbuhan penduduk. 2) Kegiatan perekonomian masyarakat, meliputi pola pemilikan lahan, kondisi ekonomi, kegiatan ekonomi masyarakat yang dominan, kesempatan kerja dan berusaha, dan kapasitas ekonomi di wilayah studi. 3) Kondisi sosial budaya, meliputi agama dan kepercayaan, pola kehidupan masyarakat sehari-hari, nilai budaya lokal, tingkat pendidikan, sarana sosial masyarakat, tatanan sosial, dan persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan.

4) Kesehatan masyarakat, meliputi jenis penyakit yang dominan, fasilitas dan pelayanan kesehatan. F. Isu-isu Pokok Proses Pelingkupan ANDAL Penentuan isu-isu pokok pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih dilakukan melalui serangkaian proses pelingkupan ANDAL seperti terlihat pada uraian berikut: 1) Identifikasi Dampak Potensial 2) Evaluasi Dampak Potensial 3) Pemusatan Dampak Besar Dan Penting Hipotesis Hasil Pelingkupan Dampak Besar dan Penting Hipotesis yang timbul karena pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih yang layak untuk dikaji secara mendalam dalam Studi ANDAL, sebagai hasil proses pelingkupan dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Tahap Pra-Konstruksi 2) Tahap Konstruksi 3) Tahap Operasional G. LINGKUP WILAYAH STUDI Penentuan wilayah studi ANDAL Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih untuk pelayanan penyeberangan penumpang dan barang, dengan mempertimbangkan wilayah tapak kegiatan, wilayah ekologis, wilayah sosial dan wilayah administratif. Untuk itu batas wilayah studi merupakan kesatuan dari kelima wilayah tersebut, dengan mempertimbangkan batasan teknis berupa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan studi, seperti keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga ahli yang dapat disediakan, dengan uraian sebagai berikut:

1. Batas Proyek Batas proyek adalah ruang tempat rencana kegiatan akan dilakukan meliputi tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana kegiatan tersebut bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. 2. Batas Ekologis Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana kegiatan menurut media transportasi limbah (air dan udara) dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Dalam hal ini batas ekologis mencakup areal persebaran dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih melalui media transportasi air dan udara, ke wilayah di sekitarnya, termasuk sistem saluran drainase sampai ke perairan. Namun demikian wilayah ekologi yang dominan adalah kawasan perairan setelah pelabuhan yang dikembangkan untuk pelayanan penyeberangan penumpang dan barang tersebut dioperasikan. 3. Batas Sosial Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung nilai dan norma tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat dari kegiatan pembangunan Pelabuhan. Dalam hal ini batas sosial ditetapkan pada area permukiman di sekitar rencana pembangunan pelabuhan tersebut. 4. Batas Administratif Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara

leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. Dalam hal ini batas administratif mencakup wilayah administrasi pemerintahan dimana lokasi kegiatan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih tersebut berada. 5. Batas Ruang Lingkup Wilayah Studi ANDAL Batasan ruang lingkup wilayah studi ANDAL adalah ruang yang merupakan kesatuan dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif, yang penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang memiliki keterbatasan sumber data, waktu, dana serta teknik dan metode telaahan. 6. Batasan Waktu Kajian Batasan waktu kajian adalah batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dampak dan evaluasi dampak dalam kajian ANDAL. Batas waktu kajian minimal dilakukan selama umur rencana kegiatan berlangsung. Penentuan batas waktu kajian ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana kegiatan atau dengan adanya rencana kegiatan. H. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup wilayah studi ditentukan berdasarkan pertimbangan luasnya dampak yang terpengaruh oleh kegiatan peningkatan pelabuhan pendaratan yang meliputi batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administratif. Lingkup kegiatan studi peningkatan dokumen lingkungan pada lokasi pelabuhan Ketam Putih antara lain meliputi: a. Melakukan kajian dokumen yang sudah ada dan dokumen yang baru.

b. Membuat kajian awal tentang rencana kegiatan pengembangan pelabuhan yang nantinya berdampak pada lingkungan fisik, biologi, sosial. c. Melakukan konsultasi publik tentang rencana kegiatan. d. Melakukan survai dilokasi rencana pengembangan pelabuhan dan lokasi lain yang terkena dampak pembangunan serta beberapa pengujian dan tes laboratorium. e. Menyusun dokumen KA-Andal, Andal dan RKL-RPL sebagai hasil dari analisa kajian dampak penting hipotetik dan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan. III. METODE STUDI A. Metode Pengumpulan dan Analisis Data Pada bagian ini diutarakan metode pengumpulan dan analisis data baik data primer dan atau sekunder yang sahih dan dapat dipercaya (reliabel) untuk digunakan : a. menelaah, mengukur, dan mengamati komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak penting. b. menelaah, mengukur, dan mengamati komponen rencana usaha atau kegiatan yang diperkirakan mendapat dampak penting dari lingkungan sekitarnya. B. Metode Prakiraan Dampak dan Penentuan Dampak Penting Pada bagian ini diutarakan metode yang digunakan dalam studi ANDAL untuk memprakirakan besarnya dampak lingkungan, dan penentuan sifat pentingnya dampak. Penggunaan metoda formal dan non formal dalam memprakirakan dampak penting perlu diuraikan secara jelas untuk setiap komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak penting.

C. Metode Evaluasi Dampak Pada bagian ini diuraikan metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk mengevaluasi dampak penting usaha atau kegiatan terhadap lingkungan secara holistik untuk digunakan sebagai: a. dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan dan berbagai alternatif usaha atau kegiatan. b. arah pengelolaan dampak penting lingkungan yang ditimbulkan. D. Metodologi Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan kerangka acuan kerja, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja khususnya mengenai data yang tersedia, tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan dan kebutuhan fasilitas penunjang. IV. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN A.Pelaksana Kegiatan Pelaksana kegiatan / Tim Penyusun Dokumen AMDAL adalah Badan Usaha Konsultan yang telah memiliki sertifikat registrasi kompetensi penyedia jasa penyusun dokumen AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia. Tenaga ahli dan tenaga penunjang yang dibutuhkan dalam pekerjaan penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL) adalah yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut : a. Team Leader / Ketua Tim - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 7 (tujuh) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya.

- Memiliki sertifikat kursus AMDAL penyusun. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. - Berpengalaman menyusun AMDAL sekurang-kurangnya 3 (tiga) studi. - Berpengalaman memimpin tim studi AMDAL. - Memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dengan berkualifikasi sebagai ketua tim. b. Ahli Geo Fisika - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil/ geologi/ teknik lingkungan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. c. Ahli Biologi - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang pertanian, kehutanan atau biologi dan berpengalaman dalam bidang penyusunan dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. d. Ahli Sosial Ekonomi Budaya - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang sosiologi, pemerintahan, politik, ekonomi atau ilmu sosial dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.

e. Ahli Kesehatan Masyarakat - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang kesehatan masyarakat atau kedokteran dan berpengalaman dalam bidang studi / perencanaan / pembangunan pelabuhan / infrastruktur transportasi minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. f. Ahli Oceanografi/Kelautan - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang kelautan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. g. Ahli Sipil - Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang sipil bangunan pelabuhan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok. h. Tenaga Pendukung/Penunjang Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan ini Konsultan dapat menggunakan tenaga pendukung/penunjang, antara lain: 1) Sekretaris 2) Operator Komputer 3) Surveyor 4) Office Boy

Jumlah tenaga / personil yang harus disediakan oleh penyedia jasa (konsultan) disesuaikan dengan kebutuhan yang tercakup di dalam Rincian Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan studi ini. C. Penanggung Jawab kegiatan Identitas Pemrakarsa Nama Instansi : Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis Penanggung Jawab : ASNURIAL, AP. M.Si. Jabatan : Kabid Perhubungan Darat Alamat : Jl.Pramuka - Bengkalis Telepon/Fax : 0766-21865 Identitas Penyusun AMDAL Nama Perusahaan : Penanggung Jawab : Alamat : Tel/Fax : C. Sumber Pendanaan / Biaya Sumber pendanaan yang digunakan untuk mendanai studi ini sebesar Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) tahun anggaran 2014. D. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih Desa : Ketam Putih Kecamatan : Bengkalis Kabupaten : Bengkalis Provinsi : Riau

E. Jangka Waktu Pelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan peningkatan dokumen lingkungan adalah 5 (lima bulan) bulan. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan sudah harus menyelesaikan dan menyerahkan semua hasil studi kepada Penanggung Jawab Kegiatan. V. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah : a. Dokumen Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan (KA ANDAL) b. Dokumen Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) c. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) d. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Masing-masing Laporan dokumen sebanyak 10 buku. Selain hard copy juga harus diserahkan soft copy. Semua dokumen disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. VI. HAL- HAL LAIN A. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain, dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. B. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipenuhi : 1. Kerjasama usaha antara penyedia barang/jasa nasional maupun dengan asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan

tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis. 2. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut. 3. Ketentuan Kemitraan antara penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan jasa konsultansi ini hanya berlaku untuk Pengadaan Jasa Konsultansi oleh Badan Usaha. C. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Bengkalis, 2014 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dto ASNURIAL, AP. M.Si. Pembina (IV/a) NIP. 19750101 199311 1 001