JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313

TUGAS AKHIR TM141585

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF

Pemodelan dan Analisis Simulator Gempa Penghasil Gerak Translasi

Simulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

TUGAS AKHIR TM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Talifatim Machfuroh 4

STUDI EKSPERIMEN REDAMAN GETARAN TRANSLASI DAN ROTASI DENGAN POSISI SUMBER EKSITASI DVA (DYNAMIC VIBRATION ABSORBER)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-641

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

TUGAS AKHIR TM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

APLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

STUDI KARAKTERISTIK REGENERATIF SHOCK ABSORBER DOUBLE SILINDER HYDRAULIC ACTUATOR DENGAN VARIASI VISKOSITAS OLI

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING DENGAN METODE PIEZOELECTRIC UNTUK PEMBEBANAN FRONTAL DAN LATERAL

TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH BUDI YULI PRIANTO NRP Dosen Pembimbing. Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng

Optimasi Posisi dari Massa SDVA (1/20 Massa Sistem) untuk Mereduksi Getaran Translasi-Rotasi pada Beam

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

Analisa Aplikasi Peredam Getaran Dinamik Pada Model Setengah Mobil Empat Derajat Kebebasan Berbasis Respon Amplitudo

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

Kata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan

Analisis Perbandingan Respon Dinamis Dari Kendaraan Yang Menggunakan Shock Absorber Hidrolis Dan Yang Menggunakan Sistem Peredam Dual Flywheel

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4)

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Studi Eksperimental Pengaruh Frekuensi dan Amplitudo Getaran Pada Material Multilayer Piezoelectric Terhadap Energi yang DIbangkitkan.

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

Simulasi Sederhana tentang Energy Harvesting pada Sistem Suspensi

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TORSIONAL VIBRATION ABSORBER TERHADAP RESPON GETARAN PADA SISTEM GETAR ROTASI UTAMMA

Pengembangan Dan Studi Karakteristik Prototipe Regenerative Shock Absorber Sistem Hidrolik

PENGATURAN PARAMETER dan DESAIN ABSORBER DINAM GETARAN AKIBAT GERAKAN PERMUKAAN TANAH

SIMULASI PEREDAMAN GETARAN MEKANIS MESIN SENTRIFUGAL DENGAN SISTEM DUAL DYNAMIC VIBRATION ABSORBER (DUAL DVA)

PENGEMBANGAN HYDRAULIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER. Muchamad Eko Jayadilaga

RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE DOF

TUGAS AKHIR STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELEKTRIK

Kajian Teknis Fenomena Getaran Vorteks pada Variasi Jumlah Oscillating Part Pembangkit Listrik Tenaga Arus Air Laut

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

Bahairotul Lu lu Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111, Indonesia

Studi Eksperimental Sistem Suspensi Sebagai Komponen Pengganti (Interchange) Sistem Suspensi Mobil Multiguna Pedesaan GEA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN:

Polisi Tidur Piezoelektrik Sebagai Pembangkit Listrik dengan Memanfaatkan Energi Mekanik Kendaraan Bermotor

Uji Kompetensi Semester 1

Simulasi Respon Getaran Torsional dan Lateral Pada Sistem Propulsi Kapal Jenis Propulsors Fixed Pitch Propeller

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PEMODELAN DAN ANALISA DINAMIKA (ENERGI TERDISIPASI) PADA GERAK VERTIKAL ANTARA BOGIE DAN GERBONG KERETA API

INTRODUKSI Dr. Soeharsono FTI Universitas Trisakti F

Analisis Gerakan Bandul akibat Gerakan Ponton pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandulan

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 76

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016

PEMODELAN DAN ANALISA ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN MODEL MEKANISME PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) TIPE PELAMPUNG-PIEZOELECTRIC

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:

Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST, M.Eng

Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan Sudut Engkol 180 untuk Rubber Mount

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U

Teknik Mesin - FTI - ITS

Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

Getaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto

Tuning Mass-Spring Damper Pada Rekayasa Follower Rest Untuk Meningkatkan Batas Stabilitas Proses Bubut Slender Bar

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

SIMAK UI Fisika

Studi Efek Kondisi-Ujung (end condition) Silinder Fleksibel terhadap Vortex-Induced Vibration

Studi Eksperimental Pemanen Energi Biomekanik Pada Posisi Duduk

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER DALAM UPAYA MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BERBENTUK H

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Studi Ekperimental Pengaruh Bentuk Pelampung Pada Mekanisme Pltgl Metode Pelampung Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan

5 GETARAN DUA DERAJAD KEBEBASAN (Two Degrees of Freedom System)

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

BAB I CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

MAKALAH GETARAN BEBAS TAK TEREDAM DAN GETARAN BEBAS TEREDAM

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ISOLATOR GETARAN TERHADAP RESPON DINAMIS SISTEM TURBIN ANGIN TIPE WES 80

TALIFATIM MACHFUROH NRP Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Harus Laksana Guntur S.T, M.Eng

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

PEMODELAN DAN ANALISA ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING DENGAN EKSITASI GETARAN PADA ENGINE

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Tugas Akhir. Pendidikan sarjana Teknik Sipil. Disusun oleh : DESER CHRISTIAN WIJAYA

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (55-65) ISSN:

PEMODELAN GERAK PENDULUM VERTIKAL PADA KONVERTER ENERGI GELOMBANG BERINERSIA TAMBAHAN SAAT RESONANSI

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-270 Studi Karakteristik Reduksi Getaran Translasi Dan Rotasi Sistem Utama dan Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber () Akibat Ketidakseimbangan Posisi Sumber Getar pada Sistem Utama Wisnu Gilang Romadhon Arifiyanto dan Wiwiek Hendrowati Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: wiwiek@me.its.ac.id Abstrak Getaran berlebihan pada mesin industri dapat menyebabkan kerusakan pada mesin tersebut. Salah satu cara untuk mereduksi getaran tersebut dengan menggunakan Dynamic Vibration Absorber (DVA)[1]. Prinsip kerjanya adalah penambahan massa absorber dan pegas pada sistem utama. DVA akan menghasilkan getaran yang arahnya berlawanan dengan arah getar sistem utama[1][2][3]. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dorby[3], penggunaan DVA terbukti dapat mereduksi getaran sistem utama yang dioperasikan pada frekuensi natural pertama secara signifikan. Pada penelitian tugas akhir ini telah dirancang sebuah mekanisme Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber () sebagai vibration absorber dan energi harvesting. Sistem utama pada penelitian ini adalah plat datar yang ditopang oleh empat pegas. Plat tersebut menerima gaya eksitasi dari pegas yang dihubungkan dengan massa eksentris motor DC dibawahnya. Posisi sumber getar tidak berada pada pusat massa hal ini yang menyebabkan terjadinya getaran translasi dan rotasi. Pada penelitian ini dilakukan analisa dengan variasi kecepatan putar motor sebesar 2.5 rad/s hingga 50 rad/s dengan penambahan 2.5 rad/s. diletakkan pada pusat massa, digeser 0.2 m dari pusat massa, dan diletakkan sejauh 0.4 m dari pusat massa. Dan variasi jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah. Dari simulasi yang sudah dilakukan, didapatkan persentase reduksi dan energi bangkitan terbesar yang didapatkan berada pada frekuensi operasi natural pertama. Energi bangkitan berupa voltase yang direkomendasikan dan terbesar yang mampu dihasilkan oleh mekanisme ini sebesar 1.483E-03 volt dengan persentase reduksi sebesar 95.37%, yaitu saat diletakkan sejauh 0.4 m dari pusat massa dan dengan jumlah piezoelectric sebanyak 1400 buah. Kata Kunci Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber (), Energi listrik, Letak sumber getar, Frekuensi, Letak berosilasi[4][5][6]. Semakin besar getaran, maka energi kinetik yang dihasilkan akan semakin besar[7]. Energi kinetik tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan Piezoelectric Cantilever[8][9]. Sehingga selain untuk mereduksi getaran, DVA juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan bantuan Piezoelectric Cantilever. Penelitian ini membahas mekanisme alat peredam getaran berlebih dan pemanfaatan energi kinetik yang terbuang dalam skala laboratorium. Untuk menggambarkan getaran yang disimulasikan, maka dirancanglah simulator getaran yang dapat merepresentasikan getaran translasi dan rotasi dari sistem utama. II. URAIAN PENELITIAN Mekanisme rancangan mendapatkan eksitasi dari pegas dibawahnya yang dihubungkan dengan massa eksentrik pada motor DC. Selanjutnya eksitasi dari massa utama tersebut akan diserap oleh massa absorber yang dihubungkan oleh pegas. Eksitasi dari massa absorber dimanfaatkan oleh cantilever piezoelectric dengan cara mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Pada penelitian ini, dilakukan analisa dengan variasi kecepatan putar motor, jumlah piezoelectric dan peletakkan, serta sumber getar terhadap pusat massa. Dari penelitian ini didapatkan pengaruh kecepatan putar motor, jumlah piezoelectric, dan peletakkan serta posisi sumber getar terhadap reduksi getaran sistem utama serta energi bangkitan yang dihasilkan. P I. PENDAHULUAN EMAKAIAN Dynamic Vibration Absorber (DVA) biasanya digunakan untuk mereduksi getaran yang terjadi pada sistem utama. Penelitian mengenai DVA sudah banyak dilakukan. Energi dari getaran yang berlebihan merupakan energi kinetik, karena memiliki kecepatan tertentu saat

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-271 L 1 : Jarak dari titik pusat ke pegas 1 L 2 : Jarak dari titik pusat ke pegas 2 Gambar 3 dibawah ini merupakan free body diagram dari massa sistem utama (M 1 ). Dari gambar tersebut dapat dilihat vector-vektor gaya yang bekerja pada M 1 Displacement yang terjadi massa sistem utama tersebut yaitu translasi dan rotasi, rotasi terjadi disebabkan karena pergeseran posisi sumber getar yang diberikan. (a) (b) Gambar 1. Model analisa (a) sistem utama sebagai simulator getaran, dan (b) (a) (b) Gambar 2. Gambar model dinamis dari sistem utama (a) tanpa, dan (b) dengan. Keterangan Gambar : M 1 : Massa Sistem Utama M 2 : Massa Absorber M 3 : Massa Piezoelectric X 1 : Displacement massa 1 X 2 : Displacement massa 2 X 3 : Displacement massa 3 Y : Amplitudo dari masa eksentrik K 0 : Koefisien pegas dari massa eksentrik menuju massa 1 K 1eq :Koefisien pegas 1 dan 3 di massa 1 K 2eq : Koefisien pegas 2 dan 4di massa 1 K 3 : Koefisien pegas 3 di massa 2 K 4eq : Koefisien pegas 4 di massa 3 C 1 : Koefisien redaman 1 di massa 1 C 2 : Koefisien redaman 2 di massa 1 C 3 : Koefisien redaman 3 di massa 2 Gambar 3. Free body diagram sistem utama tanpa Persamaan gerak translasi sistem utama F = M 1 X 1 Fk 1 Fk 2 Fc 1 Fc 2 Fk 0 = M 1 X 1 k 1 (x 1 + θ 1 l 1 ) c 1 (x 1 + θ 1 l 1 ) k 2 (x 1 θ 1 l 2 ) c 2 (x 1 θ 1 l 2 ) k 0 (x 1 y) = M 1 X 1 M 1 X 1 + (c 1 + c 2 )x 1 + (k 1 + k o + k 2 )x 1 + (k 1 l 1 k 2 l 2 k o a)θ 1 + (c 1 l 1 c 2 l 2 )θ 1 = k 0 y (1) Persamaan gerak rotasi sistem utama M = J 1 θ 1 Fk 1. l 1 Fc 1. l 1 + Fk 2. l 2 + Fc 2. l 2 + Fk 0. a = J 1 θ 1 (k 1 (x 1 + θ 1 l 1 ))l 1 (c 1 (x 1 + θ 1 l 1 ))l 1 + (k 2 (x 1 θ 1 l 2 ))l 2 + (c 2 (x 1 θ 1 l 2 ))l 2 (k 0 (x 1 y))a = J 1 θ 1 J 1 θ 1 + (c 1 l 1 c 2 l 2 )x 1 + (k 1 l 1 k 2 l 2 k o a)x 1 + (k 1 l 1 2 k 2 l 2 2 + k o a 2 )θ 1 + (c 1 l 1 2 c 2 l 2 2 )θ 1 = k 0 y. a (2) Gambar 4 dibawah ini merupakan Free body diagram dari sistem utama yang telah diberi. FBD massa utama (M 1 ) yang dipengaruhi oleh pegas dari massa absorber (Fk 3 ). Gambar 4(b) merupakan FBD massa cantilever piezoelectric yang sudah diekuivalenkan. Gambar 4(c) merupakan FBD massa utama (M 1 ) yang sudah dipengaruhi pegas (Fk 3 ) dan cantilever piezoelectric yang sudah diekuivalenkan. (a)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-272 (b) M 3eq X 3 k 4eq x 2 + k 4eq x 3 Γ. n. V p = 0 (6) Gambar 5 dibawah ini merupakan diagram sirkuit kelistrikan dari material piezoelectric. Material piezoelectric menghasilkan energi listrik apabila terjadi defleksi pada material tersebut. Energi listrik tersebut terdiri dari voltase, arus listrik, dan daya bangkitan. (c) Gambar 4. Free body diagram (a) Massa absorber, (b) Massa Piezoelectric, dan (c) Massa utama dengan Dari analisa gaya diatas didapatkan persamaan sebagai berikut: Persamaan gerak translasi sistem utama F = M 1 X 1 Fk 1 Fc 1 Fk 2 Fc 2 Fk 3 Fc 3 Fk 0 = M 1 X 1 k 1 (x 1 + θl 1 ) c 1 (x 1 + θ 1l 1 ) k 2 (x 1 θ 1 l 2 ) c 2 (x 1 θ 1l 2 ) k 3 (x 1 x 2 ) c 3 (x 1 x 2) k 0 (x 1 y) = M 1 X 1 M 1 X 1 + (c 1 + c 2 + c 3 )x 1 + (k 1 + k 2 + k 3 + k o )x 1 + (k 1 l 1 k 2 l 2 + k 3 b k o a)θ 1 + (c 1 l 1 c 2 l 2 + c 3 b)θ 1 k 3 x 2 c 3 x 2 = k 0 y (3) Persamaan gerak rotasi sistem utama M = J 1 θ 1 Fk 1. l 1 Fc 1. l 1 + Fk 2. l 2 + Fc 2. l 2 Fk 3. b Fc 3. b + Fk 0. a = J 1 θ 1 (k 1 (x 1 + θ 1 l 1 ))l 1 (c 1 (x 1 + θ 1 l 1 ))l 1 + (k 2 (x 1 θ 1 l 2 ))l 2 + (c 2 (x 1 θ 1 l 2 ))l 2 (k 3 (x 1 x 2 ))b (c 3 (x 1 x 2))b (k 0 (x 1 y))a = J 1 θ 1 J 1 θ 1 + (c 1 l 1 c 2 l 2 + c 3 b)x 1 + (k 1 l 1 k 2 l 2 k o a + k 3 b)x 1 + (k 1 l 1 2 k 2 l 2 2 + k o a 2 + k 3 b 2 )θ 1 + (c 1 l 1 2 c 2 l 2 2 + c 3 b 2 )θ 1 K 3 b. x 2 c 3 b. x 2 = k 0 y. a (4) Persamaan gerak massa absorber F = M 2 X 2 Fk 3 + Fc 3 Fk 4eq Fc 4 = M 2 X 2 k 3 (x 1 + θ 1 b) k 3 x 2 + c 3 (x 1 + θ 1a) c 3 x 2 k 4eq (x 2 x 3 ) Γ. n. V p = M 2 X 2 M 2 X 2 c 3 x 1 + c 3 x 2 k 3 x 1 + (k 3 + k 4eq )x 2 k 4eq x 3 k 3 θ 1 b c 3 θ 1b + Γ. n. V p = 0 (5) Persamaan gerak massa piezoelectric F = M 3eq X 3 Fk 4eq + Fc 4 = M 3eq X 3 k 4eq (x 2 x 3 ) + Γ. n. V p = M 3eq X 3 Gambar 5. Diagram sirkuit elektromagnetik cantilever piezoelectri V p = 3d 31E p w p t 4 c x p (7) V p : Voltase bangkitan piezoelectric (volt) d 31 : Voltage constant (C/N) E p : Modulus elastisitas (N/m 2 ) w p : Lebar piezoelectric (m) t : Tebal piezoelectric (m) c : Piezoelectric capacitance (Farad) x p : Defleksi piezoelectric (m) Sedangkan arus bangkitan dari piezoelectric-nya dirumuskan sebagai berikut V mc = L mc di mc dt + R mc I mc + 1 C mc I mc dt + Vp (8) I mc = 1 L mc (V mc R mc I mc 1 C mc I mc dt V p (9) Dimana V mc = Fi L Γ mc = M R Γ 2 mc = d p C Γ 2 mc = Γ2 (10) k p Dimana : F i : Gaya lendutan dari eksitasi (N) M : Massa (kg) d p : Konstanta damping ekuivalen piezoelectric (Ns/m) k p : Konstanta pegas ekuivalen piezoelectric (N/m) C p : Kapasitansi piezoelectric (Farad) Sehingga daya bangkitan piezoelectric dapat dirumuskan menjadi : P = V p I mc (11) Dimana : P : Daya bangkitan piezoelectric (Watt) I mc : Arus bangkitan piezoelectric (Ampere) Parameter-parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut Tabel 1. Parameter Sistem Utama Parameter Simbol Nilai Satuan Massa Sistem Utama M 1 5 Kg Koefisien Pegas 1 K 1 3561.6 N/m (ekuivalen) Koefisien Pegas 2 K 2 3561.6 N/m (ekuivalen) Koefisien Pegas Exciter K 0 152.2 N/m Koefisien Redaman Batang Pengarah C 1 3.8 N.s/m

Reduction of Angular Displacement (%) Reduction Of Displacement (%) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-273 Tabel 2. Parameter Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber () Parameter Simbol Nilai Satuan Massa Absorber 0.67; 0.82; Kg Koefisien Absorber Koefisien Batang Absorber Pegas Redaman Pengarah M abs K 3 0.97 805; 1092.5; 1380 N/m C 1 2 N.s/m Tabel 3. Parameter Material Piezoelectric Parameter Simbol Nilai Satuan Massa Piezoelectric M pzt 3 x 10 4 Kg Ketebalan Piezoelectric t 1 x 10 3 m Lebar Piezoelectric w pzt 6 x 10 3 m Panjang Piezoelectric 17.8 L pzt x10 3 m Kapasitansi 244 x F C pzt 10 12 Konstanta regangan 110 x d Piezoelectric 31 10 12 C/N Electromechanical k coupling factor 31 12 % Konstanta pegas 5.75 k piezoelectric pzt 10 1 N/m Modulus Young E 3 x 10 9 N/m 2 Nilai parameter didapatkan dari pengukuran atau pengujian alat yang sudah melalui proses manufacturing. Dari simulasi didapatkan respon perpindahan sistem utama dan energi bangkitan dari. III. HASIL DAN ANALISA A. Pemodelan Sistem Utama Tanpa Berdasarkan perhitungan dan simulasi yang telah dilakukan, didapat frekuensi natural sistem utama tanpa pada tabel 4 dibawah ini. Berdasarkan tabel 4, pergeseran sumber getar dapat menggeser besarnya frekuensi natural dari sistem utama tanpa Tabel 4. Frekuensi Natural Sistem Tanpa Frek Natural Tanpa (Rad/s) a = 0 m a = 0.2 m a = 0.4 m ω n1 38,14 7,56 15,1 ω n2-38,16 38,2 B. Pemodelan Sistem Utama dengan (Jumlah Piezoelectric Tetap) Pemodelan yang dilakukan menggunakan tiga macam variasi, yaitu variasi kecepatan putar motor, pergeseran letak, dan jumlah piezoelectric. Kecepatan putar motor yang digunakan dari frekuensi 2.5 rad/s sampai 50 rad/s dengan variasi 2.5 rad/s. Sedangkan pergeseran diletakkan pada pusat massa, digeser sejauh 0.2 m dan 0.4 m dari pusat massa. Dan jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah. 1) Analisa Reduksi Translasi Sistem Utama dengan 20 10-10 -20-30 -40-50 -60-70 Gambar 6. Grafik Persentase Reduksi Perpindahan Sistem Utama dengan Gambar 6 diatas merupakan grafik persentase reduksi perpindahan sistem utama dengan. Simulasi dilakukan natural pertama tanpa yaitu sebesar 7.56 rad/s dan variasi peletakkan yang diletakkan di pusat massa, digeser sejuh 0.2 dan 0.4 m dari pusat massa, dan piezoelectric sebanyak 1400 buah. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin jauh pergeseran letak terhadap pusat massa maka persentase reduksi yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena frekuensi natural baru yang terbentuk saat digeser menjauhi pusat massa, maka semakin jauh bergeser dari frekuensi natural saat sistem belum diberi. Analisa Reduksi Rotasi Sistem Utama dengan 50-50 -100-150 -200 b = 0 b = 0.2 b = 0.4 b = 0 b = 0.2 b = 0.4 Gambar 7. Grafik Persentase Reduksi Perpindahan Sistem Utama dengan Gambar 7 diatas merupakan grafik persentase reduksi perpindahan sistem utama dengan. Simulasi dilakukan natural pertama tanpa yaitu sebesar 7.56 rad/s dan variasi peletakkan yang diletakkan di pusat massa, digeser sejuh 0.2 dan 0.4 m dari pusat massa, dan piezoelectric sebanyak 1400 buah. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin jauh pergeseran letak terhadap pusat massa maka persentase reduksi yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena frekuensi natural baru yang terbentuk saat digeser menjauhi pusat massa, maka semakin jauh bergeser dari frekuensi natural saat sistem belum diberi.

Reduction of Angular Displacement (%) Power (Watt) Reduction of Displacement (%) Power (Watt) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-274 C. Pemodelan Sistem Utama dengan (Posisi Tetap) Pemodelan yang dilakukan menggunakan tiga macam variasi, yaitu variasi kecepatan putar motor, pergeseran letak, dan jumlah piezoelectric. Kecepatan putar motor yang digunakan dari frekuensi 2.5 rad/s sampai 50 rad/s dengan variasi 2.5 rad/s. Sedangkan pergeseran diletakkan pada pusat massa, digeser sejauh 0.2 m dan 0.4 m dari pusat massa. Dan jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah. 1) Analisa Reduksi Translasi Sistem Utama dengan 100-100 -200-300 -400-500 -600 Gambar 8 Grafik Persentase Reduksi Perpindahan Sistem Utama dengan Gambar 8 diatas merupakan grafik persentase reduksi perpindahan sistem utama dengan. Simulasi dilakukan natural pertama tanpa yaitu sebesar 7.56 rad/s dan variasi jumlah piezoelectric sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah, dan diletakkan sejauh 0.2 m dari pusat massa. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin banyak jumlah piezoelectric maka persentase reduksi yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena piezoelectric merupakan DVA kedua yang disusun secara seri pada mekanisme yang membuat kinerja dari DVA pertama menjadi kurang efektif. 2) Analisa Reduksi Rotasi Sistem Utama dengan 50-50 -100-150 -200-250 -300-350 Pzt = 1400 Pzt = 1900 Pzt = 2400 Pzt = 1400 Pzt = 1900 Pzt = 2400 Gambar 9. Grafik Persentase Reduksi Perpindahan Sistem Utama dengan Gambar 9 diatas merupakan grafik persentase reduksi perpindahan sistem utama dengan. Simulasi dilakukan natural pertama tanpa yaitu sebesar 7.56 rad/s dan variasi jumlah piezoelectric sebanyak 1400, 1900, dan 2400 buah, dan diletakkan sejauh 0.2 m dari pusat massa. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin banyak jumlah piezoelectric maka persentase reduksi yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena piezoelectric merupakan DVA kedua yang disusun secara seri pada mekanisme yang membuat kinerja dari DVA pertama menjadi kurang efektif. D. Analisa Energi Bangkitan (Jumlah Piezoelectric Tetap) 1.000E+00 1.000E-01 1.000E-02 1.000E-03 1.000E-04 1.000E-05 1.000E-06 1.000E-07 0 10 20 30 40 50 Gambar 10 Grafik Daya Bangkitan dengan Variasi Frekuensi dan Posisi Gambar 10 diatas merupakan grafik daya bangkitan dengan menggunakan variasi kecepatan putar motor, pergeseran letak, dan jumlah piezoelectric. Kecepatan putar motor yang digunakan dari frekuensi 7.56 rad/s sampai 38.16 rad/s dengan variasi 2.5 rad/s. Sedangkan pergeseran diletakkan pada pusat massa, digeser sejauh 0.2 m dan 0.4 m dari pusat massa. Dan jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada saat diletakkan pada pusat massa memiliki daya bangkitan yang lebih tinggi dibanding dengan yang lainnya pada frekuensi natural pertamanya, hal ini disebabkan karena frekuensi natural baru yang terbentuk nilainya sama dan menghasilkan displacement yang lebih besar, sehingga menghasilkan energi listrik yang besar, namun tidak direkomendasikan diletakkan dipusat massa karena tidak menghasilkan reduksi, hal ini disebabkan karena RMS displacement setelah diberi lebih tinggi dibandingkan saat belum diberi, selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan pada piezoelectric karena defleksi yang sangat tinggi. E. 3.5 Analisa Energi Bangkitan (Posisi Tetap) 1.000E-03 1.000E-04 1.000E-05 1.000E-06 b = 0 b = 0.2 b = 0.4 Pzt = 1400 Pzt = 1900 Pzt = 2400 0 10 20 30 40 50 Gambar 11 Grafik Daya Bangkitan dengn variasi Frekuensi dan Jumlah Piezoelectric Gambar 11 diatas merupakan grafik daya bangkitan dengan menggunakan variasi kecepatan putar motor, pergeseran letak, dan jumlah piezoelectric. Kecepatan putar motor yang digunakan dari frekuensi 7.56 rad/s sampai 38.16 rad/s. Sedangkan jumlah piezoelectric yang digunakan sebanyak 1400, 1900 dan 2400 buah, dan pergeseran diletakkan digeser sejauh 0.2 m dari pusat massa.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-275 Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada pemakaian piezoelectric sebanyak 2400 buah menghasilkan RMS perpindahan yang paling kecil dibandingkan dengan yang lainnya pada frekuensi natural pertama dan kedua sistem utama tanpa, hal ini disebabkan karena RMS perpindahan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan yang lainnya karena efek pergeseran frekuensi natural baru yang terbentuk dan efek pemakaian piezoelectric yang semain banyak menyebabkan kinerja DVA terganggu. IV. KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Telah dirancang sistem utama sebagai sumber getar dengan dimensi 50x50x80cm. 2. Telah dirancang Cantilever Piezoelectric Vibration absorber () dengan dimensi 22x21x30 cm yang mampu menampung 1760 buah Piezoelectric. 3. Didapatkan bahwa semakin jauh pergeseran posisi sumber getar terhadap pusat massa maka frekuensi natural pertama yang terbentuk akan semakin besar, namun semakin rendah RMS perpindahannya. 4. Didapatkan bahwa semakin jauh pergeseran letak terhadap pusat massa, maka frekuensi natural pertama, dan RMS perpindahan yang terbentuk akan kecil. 5. Didapatkan bahwa semakin jauh peletakkan, maka persentase reduksi respon yang dihasilkan pada daerah yang mendekati frekuensi natural pertama sistem utama tanpa akan semakin tinggi. 6. Semakin banyak piezoelectric yang digunakan, maka respon perpindahan yang dihasilkan akan semakin tinggi. 7. Daya bangkitan yang direkomendasikan dan terbesar yang mampu dihasilkan oleh sebesar 1.483E-03 volt dengan reduksi sebesar 95.37% yaitu saat diletakkan sejauh 0.4 m dari pusat massa dengan piezoelectric berjumlah 1400 buah. DAFTAR PUSTAKA [1] Studi Pengaruh Massa dan Perubahan Lengan Momen Dual Dynamic Vibration Absorber (DVA)-Independent Terhadap Respon Getaran Sisten Utama 2-Dof. Kusumadewayanti, Esthi. 2015. [2] S. Rao, Singiresu. Mechanical Vibrations. Singapore : Prentice Hall, 2004. [3] Energy Analysis of a Mechanical System with a Dynamic Vibration Absorber. Dobry, Marian Witalis. 2016, Vibrations in Physical System. [4] Optimum Design of Damped Dynamic Vibration Absorber - A Simulation Approach. Pachpute, A. Z. and Bawa, P. B. 2016. [5] Studi Perbandingan pengaruh Penambahan SDVA dan DDVA Tersusun Seri Terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Lostari, Aini. 2015. [6] Pemodelan Dan Analisa Reduksi Respon Getaran Translasi Pada Sistem Utama Dan Energi Listrik Yang Dihasilkan Oleh Mekanisme Dynamic Vibration Absorber Metode Cantilever Piezoelectric (). Efendy, Wahyu Rachma. 2016. [7] Hibbeler, R.C. Engineering Mechanics Dynamic. New Jersey : Pearson Prentice Hall, 2010. [8] Experimental study of optimum piezoelectric energy harvester circuit under various excitations. Rafiei, Mir Mesyam. 2016. [9] Pemodelan dan Analisa Energi Listrik yang Dihasilkan Mekasnisme Ocean Wave Energy Harvester Tipe Pelampung Bola Mnggunakan Metode Cantilever Piezoelectric. Firdaus, Zulfan Wildan. 2015.