BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

dokumen-dokumen yang mirip
UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Tekanan Darah Masalah Tekanan Darah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

1.1 Pengertian 1.2 Etiologi dan Faktor Resiko 1.3 Patofisiologi Jalur transport lipid dan tempat kerja obat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat melaksanakan masing-masing tugasnya (Kertohoesodo, 1979).

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

Dislipidemia. Ema Rachmawati

BAB I PENDAHULUAN. pilihan bagi masyarakat moderen karena lebih praktis dan bergengsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007). Tekanan darah tinggi terbagi menjadi dua angka. Tekanan sistolik (angka atas) adalah tekanan arteri yang terjadi saat darah dipompa dari jantung ke seluruh tubuh dan tekanan diastolik (angka bawah) adalah sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat. Keduanya tercatat sebagi mmhg (milimeter merkuri). Menurut WHO, batas tekanan darah yang normal adalah <120/80 mmhg (Marliani, Lili & H.Natan, 2007). 2. Klasifikasi Hipertensi Tabel 2. Klasifikasi hipertensi/status hipertensi Kategori Sistolik Diastolik Normal <120 mmhg <80 mmhg Pra Hipertensi 120 139 mmhg 80 89 mmhg Hipertensi Derajat 1 140 150 mmhg 90 99 mmhg Hipertensi Derajat 2 >150 mmhg >100 mmhg 3. Jenis Hipertensi Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu : 1. Hipertensi Primer Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hipertensi yang 90% tidak

diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga penyebab hipertensi. primer adalah : genetik, jenis kelamin, usia, gaya hidup. 2. Hipertensi Sekunder Hipertensi yang diketahui penyebabnya, beberapa penyakit yang menyebabkan hipertensi jenis ini antara lain : Tabel 3. Penyebab Hipertensi Sekunder Area yang terganggu Ginjal 1. Penyakit Parenkim ginjal (glomerulonefritis gagal ginjal) Mekanisme Seringkali menyebabkan hipertensi dependen renin atau natrium. Perubahan fisiologis dipengaruhi oleh penyakit dan beratnya insufisiensi ginjal. 2. Penyakit renovaskular Berkurangnya perfusi ginjal karena aterosklerosis atau fibrosis yang membuat arteri renalis menyempit dan menyebabkan tahanan vaskular perifer meningkat Kelenjar adrenal 1. Sindrom cushing Meningkatnya volume darah 2. Aldosteronisme primer Aldosteronisme menyebabkan retensi natrium dan air, yang membuat volume darah meningkat. 4. Mekanisme Hipertensi Normalnya jantung memompa darah melalui pembuluh darah arteri. Darah dipompa dari pembuluh darah yang besar ke pembuluh darah yang kecil (arteriol). Selanjutnya, arteriol akan membagi darah ke pembuluh darah yang lebih kecil lagi (kapiler). Kapiler-kapiler ini yang bertanggung jawab untuk memberi organ tubuh kita makanan dan oksigen. Selanjutnya, darah akan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh darah vena. Normalnya pembuluh darah akan mengembang atau membesar saat menerima darah melalui sistem pernafasan yang kompleks. Dengan adanya kondisi kadar lemak darah tinggi (hiperlipidemia) maka

berpotensi terjadinya aterosklerosis kondisi dimana kolesterol menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri. Pembentukan aterosklerosis diawali dengan rusaknya dinding pembuluh darah, hal ini mungkin faktor awal yang dimulai dengan proses pembentukan plak pada aterosklerosis. Sejak dinding pembuluh darah terus menerus mengalami sirkulasi, setiap sesuatu yang melewati pembuluh darah ini dapat menyebabkan kerusakan, seperti salah satunya dislipidemia. Sejak kerusakan terjadi, molekul lipoprotein dimodifikasi oleh oksidasi (LDL dimodifikasi) adalah mediator inflamasi dan dapat dicerna oleh makrofag yang menciptakan foam cells, kemudian terbentuk fatty streak yang terdiri dari sel busa, sejenis makrofag yang kaya akan lipid, yang disebut ateroma. Guratan ateroma akan berkembang menjadi plak fibrous yang terdiri dari lipid tertutup oleh sel otot halus dan kolagen. Plak pada dinding arteri semakin lama semakin menebal dan akhirnya aterosklerosis dapat menutupi hampir semua permukaan pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah tidak lancar, akibatnya akan terjadi kekurangan darah dan oksigen, akan bisa terjadi proses umpan balik, organ tersebut akan mengirim signal ke otak yang menandakan kebutuhannya akan darah yang lebih banyak, sehingga reaksinya adalah tekanan darah ditingkatkan. Bila tekanan darah tinggi berkepanjangan akan membuat beban jantung dan arteri bertambah berat, sehingga kerja jantung menjadi lebih keras dari yang seharusnya. Demikian juga dengan pembuluh darah, menerima aliran darah yang bertekanan lebih tinggi dari biasa. Jika keadaan ini berlangsung terus dalam waktu lama maka jantung dan pembuluh darah yang sudah melampaui ambang batas kompensasinya akan menjadi rusak, sehingga tugas kerja mereka menjadi terganggu dan bisa

berakibat organ-organ lain juga menjadi terganggu dan rusak (Pangau,Stephanie, 2012). 5. Faktor yang mempengaruhi hipertensi Hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Genetik, individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, lebih berisiko dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat hipertensi. b. Usia, semakin bertambahnya usia semakin meningkatnya risiko hipertensi. c. Diet, konsumsi diet tinggi garam atau kandungan lemak secara langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi. d. Gaya hidup, merokok, mengkonsumsi alkohol dan kurangnya olahraga dapat meningkatkan tekanan darah apabila gaya hidup yang tidak sehat terus diterapkan. 6. Gejala Hipertensi Gejala hipertensi yang umum dijumpai adalah pusing atau migren, mudah marah, telonga berdenging, mimisan, sukar tidur, sesak nafas, mudah lelah, rasa berat di tengkuk dan mata berkunang-kunang. Terkadang hipertensi berjalan tanpa gejala dan baru timbul setelah terjadi komplikasi pada organ sasaran pada ginjal, mata, otak, dan jantung (Dalima,Setuawan. et al.,2008). B. Lemak 1. Pengertian Lemak Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) yang sifatnya dapat larut dalam zat pelarut lemak seperti benzene, eter.

2. Fungsi Lemak Lemak merupakan unsur makanan yang paling penting dalam tubuh, tidak hanya nilai energinya tetapi juga karena vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K. Fungsi lemak antara lain : 1. Lemak sebagai pelumas antara persendian dan membantu pengeluaran sisa makanan. 2. Lemak dapat memberikan kepuasan citarasa karena lemak lebih lambat dicerna sehingga dapat menangguhkan rasa lapar. 3. Asam lemak berfungsi sebagi prekursor (pendahulu) dari prostaglandin yang berperan mengatur tekanan darah, denyut jantung dan lipolisis. 3. Metabolisme Lemak Asam lemak adalah bentuk yang terpenting untuk menyimpan energi. Asam lemak masuk ke jaringan lemak dan menjadi trigliserida, untuk langsung dibakar guna memperoleh energi. Sebagian asam lemak berasal dari makanan, tetapi bagian terbesar berasal dari glukosa yang tidak dipakai. Perubahan itu dilakukan juga oleh hati meskipun lebih sedikit jaringan lemak yang menyimpannya sebagai cadangan energi (Widman, 1995). Fosfolipid dalam darah berasal dari hati dan usus. Dalam jumlah yang sedikit disintesis di beberapa jaringan. Fosfolipid dalam darah dapat ikut serta dalam metabolisme sel dan juga dalam koagulasi darah (Sacher RA & MC Dherson RA, 2014). Kolesterol diabsorbsi dari usus dimasukan kedalam kilomikron yang dibentuk didalam mukosa, setelah kilomikron mengeluarkan trigliseridanya di jaringan

adipose, kilomikron sisanya menyerahkan kolesterol ke hati. Hati dan jaringan lain juga mensintesa kolesterol. Sehingga besar kolesterol dihati di eksresikan kedalam empedu dalam bentuk bebas maupun sebagi asam empedu. Sebagian kolesterol empedu direabsorbsi dari usus. Kebanyakan kolesterol di hati digabungakan kedalam VLDL dan semuanya bersirkulasi dalam komplekskompleks lipoprotein (Ganong, 2003). C. Kolesterol 1. Pengertian Kolesterol Kolesterol adalah molekul sejenis lemak yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Tubuh mendapatkan kolesterol melalui makanan yang dikonsumsi serta memproduksinya di hati. Makanan kaya kolesterol adalah susu, daging berlemak, kuning telur dan makanan laut (terutama kerang), makanan yang berasal dari tumbuhan tidak mengandung kolesterol. Fungsi kolesterol diantaranya sebagai pembentukan hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita, pembentukan vitamin D, dan sebagai sumber energi. Kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap tubuh, masuk ke dalam organ tubuh melalui sistem limpatik, kolesterol dalam plasma darah terutama dijumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari bentuk ester kolesterol. Kolesterol diangkut sebagai bagian dari struktur yang bernama lipoprotein. Lipoprotein yang perlu diperhatikan adalah Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Kolesterol LDL mengangkut kolesterol dari hati tempatnya diproduksi, ke jaringan tubuh yang memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak didalam darah. Kolesterol HDL

mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh (Bull,Elleanor & Morrell,jonathan, 2010). Pengukuran kolesterol digunakan sebagai screening untuk resiko aterosklerosis dan diagnosa / pengobatan adanya gangguan yang disebabkan peningkatan kolesterol serta lemak dan gangguan metabolisme lipoprotein. Mengukur kadar kolesterol darah secara kuantitatif dalam serum dapat dilakukan dengan metode CHOD-PAP. Penentuan kadar kolesterol diukur setelah hidrolisis enzimatik dan oksidasi. Indikator kolorimetri adalah quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan phenol oleh hidrogen peroksida dalam kerja katalitik dari peroksidase (Reaksi Trinder). Cholesterol ester + H 2 O CHE cholesterol + Fatty acid Cholesterol ester + O 2 CHO cholesterol -3-one + H 2 O 2 2 H 2 O 2 + 4-aminoantipyrine + phenol POD quinoneimine + 4 H 2 0 Sampel yang digunakan serum atau plasma EDTA Nilai normal kolesterol adalah <200 mg/dl. Hasil pemeriksaan kolesterol dapat dipengaruhi oleh: a. Meningkat pada kondisi hiperlipoproteinemia, hipotiroid, penyakit pankreas, kehamilan. b. Menurun pada kondisi hipertiroid, anemia kronis, malnutrisi, terapi kortison, infeksi, inflamasi.

Penyebab utama kolesterol tinggi adalah makanan berlemak, obesitas, merokok, dan kurang olahraga. Penyebab lainnya adalah penurunan fungsi kelenjar tiroid, sirosis, dan gangguan pankreas. 2. Gejala kolesterol Tinggi Gejala kolesterol tinggi adalah timbul nodul lemak pada (xanthoma) yang merupakan deposit dari penumpukan kolesterol atau muncul xanthelasma, yaitu adanya penumpukan kolesterol pada kelopak mata (A.Tresno,Lukas, 2008). 3. Hubungan Kolesterol dengan Hipertensi Kadar kolesterol yang tinggi dapat membentuk plak yang timbul pada permukaan dinding arteri. Hal ini akan menyebabkan diameter pembuluh darah mengecil (aterosklerosis). Adanya sumbatan dalam pembuluh darah akan menyebabkan lumen (lubang) pembuluh darah menjadi semakin sempit dan elastis dinding pembuluh berkurang, sehingga menyebabkan tekanan darah meninggi (Adib,M. 2009). D. Kerangka Teori Makanan Tinggi Lemak Kadar Kolesterol Meningkat Genetik, usia, jenis kelamin, konsumsi alkohol, merokok, obesitas Aterosklerosis Hipertensi