MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsisten. Dalam KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006: 204) diuraikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI 2 LEBUAWU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009 / 2010

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

PERAN GURU PENJAS TERHADAP KEBUGARAN (KESEGARAN) JASMANI SISWA

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

NARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuaikan tugas sehari-hari dengan gampang tanpa lelah yang. masih dapat menikmati waktu luangnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (2004:2). Sedangkan perbedaan adalah sesuatu yg menjadikan berlainan. berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ini dapat diambil kesimpulan sehingga dapat dijadikan landasan dalam. hubungannya dengan peneliti ini.

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Metodik Senam. Pengampu: Tim Senam

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Olahraga juga sebagai media pendidikan sudah pula diakui

PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN UMUR TAHUN DI SLB SE KULONPROGO E-JURNAL

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak

PENTINGNYA KEBUGARAN JASMANI BAGI GURU PROFESIONAL

PENGARUH SENAM KESEGARAN JASMANI 2008 TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GLAGAHOMBO 1 TEMPEL SLEMAN SKRIPSI

SILABI DASAR DASAR SENAM D II PGSD PENJAS

PEMBINAAN KEMAMPUAN MULTILATERAL MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA BAGI ANAK SEKOLAH DASAR

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

Pengaruh Senam SKJ 2008 Terhadap Kebugaran Jasmani Siswi Sekolah Dasar Negeri 20 Alang Laweh Padang Selatan Kota Padang

BAB II KAJIAN TEORI. Bucher dalam Yustinus Sukarmin (2004: 1) mengatakan bahwa pendidikan

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

Rahmat Pamuji *) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pekik (2004:2) beberapa istilah yang sering digunakan, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

PENGERTIAN ROLLING DEPAN

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH PENAMBAHAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION (NMES) PADA STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT FLEKSOR WRIST PADA ATLET

ISBN : PROCEEDING asmnal PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Yogyakarta, 12 Mei 2012 Hotel Quality

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

Transkripsi:

77 MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN Oleh: Fredericus Suharjana Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Rekreasi FIK-UNY Abstralc Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki cadangan tenaga yang dapat dipergunakan secara mendadak atau mengisi waktu luang. Kebugaran jasmani perlu dibina sejak kecil, secara formal mulai anak sekolah dasar (SD), terutama untuk keperluan aktivitas bermain serta membantu permmbuhan dan perkembangan anak. Senam pembentukan merupakan alat yang sesuai untuk membina sikap dan gerak dasar, sehingga unsur-unsur kemampuan fisik meningkat, yang selanjutnya kebugaran jasmani anak meningkat pula. Metode lauhan senam pembentukan adalah: A. Pemanasan; B. Latihan Ind, yang terdiri atas ladhan: (1) normalisasi (pelemasan, penguluran, penguatan, dan pelepasan), (2) keseimbangan, (3) kekuatan dan ketangkasan, (4) jalan dan lari, serta (5) lompat dan loncat; C. Pendinginan. Dalam senam pembentukan, hampir semua komponen kebugaran jasmani dibentuk dan dikembangkan, seperd: daya tahan kardiorespirasi, kelentukan, kecepatan, kekuatan otot, daya tahan otot, keseimbangan, power, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. Membina kebugaran jasmani anak perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan, yaitu: overload (beben latihan selalu meningkat), frekwensi (banyaknya latihan dalam satu minggu), intensitas (seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan), waktu (lamanya latihan dilaksanakan), dan tipe (kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan). Kata Kunci: kebugaran jasmani, senam pembentukan Semua orang sangat mendambakan kesehatan dirinya dan berupaya dengan berbagai cara, agar tubuhnya selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Kesehatan dan kebugaran jasmani merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi kehidupan manusia. Kita tidak akan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik apabila badan titak dalam keadaan sehat dan bugar. Membina Kebugaran Jasmani Anak dengan Senam Pembentukan (Fredericus Suharjana)

78 Bagi anak, kebugaran jasmani sangat diperlukan dalam membanm pertumbuhan dan perkembangannya. Kehidupan anak sehari-hari waktunya banyak dipergunakan untuk aktivitas bermain, sangat diperlukan mbuh yang sehat dan bugar. Anak yang tidak sehat dan bugar biasanya disebabkan karena kurang gerak. Menyadari hal itu, maka perlu diupayakan suatu cara untuk membantu bagaimana agar anak selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Salah satu cara yaitu dengan membiasakan anak untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah merupakan suam alat yang tepat untuk membina dan mengembangkan kesehatan dan kebugaran jasmani anak. Salah satu aktivitas yang sangat membantu untuk membina kebugaran jasmani anak, yaim dengan senam pembentukan. Melalui senam pembenmkan anak akan dibentuk sikap dan gerak dasarnya, sehinga unsur-unsur kemampuan sikap dan gerak dasar anak akan berkembang, sehingga kemampuan fisiknya meningkat, yang selanjutnya kebugaran jasmaninya juga meningkat. KEBUGARAN JASMANI Kebugaran jasmani (physicalfitness) yang memadahi merupakan keadaan yang sangat didambakan oleh setiap orang. Dengan memikki kesegaran jasmani yang baik, seseorang sangat dimungkinkan akan dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa timbul kelelahan yang berarti. Bagi para pekerja, mereka dapat bekerja sesuai dengan mnmtan pekerjaannya. Bagi anak, kebugaran jasmani akan sangat bermanfaat untuk dapat tumbuh dan berkembang, serta menuaikan tugas sehari-hari, seperti bermain dan belajar. Djoko Pekik Irianto (2004: 2) menyatakan bahwa secara umum yang dimaksud dengan kebugaran adalah kebugaran fisik (physicalfitness}^ yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Menurut Howley dan Franks (1992: 24) kebugaran jasmani merupakan kemampuan fisik untuk bekerja secara optimal, serta mengurangi risiko terhadap masalah kesehatan. Pendapat lain mengatakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan mgas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup besar, guna memenuhi kebumhan geraknya dan menikmati waktu luang, serta untuk memenuhi keperluan darurat apabila sewakm-waktu diperlukan (Mochamad Sajoto, 1988: 34). Menurut Iskandar dkk. (1999: 4) kebugaran jasmani pada hakikatnya berkenaan dengan kondisi fisik seseorang dalam melaksanakan mgas sehari-hari secara efisien dan wakm yang relatif lama tanpa kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga unmk melaksanakan aktivitas lainnya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kualitas seseorang untuk melakukan aktivitas sesuai pekerjaannya secara optimal tanpa menimbulkan problem kesehatan dan kelelahan berlebihan. jgi Vol. VII, No. 1, April 2011: 77-86

Kebugaran jasmani terdiri atas beberapa komponen yang masing-masing saling berkaitan serta saling mempengaruhi sam dengan yang lainnya. Rusli Lutan, dkk. (2001: 8) menyatakan bahwa komponen kebugaran jasmani terdiri atas: (1) Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, mengandung unsur-unsur: kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, dan fleksibilitas. (2) Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan performance, mengandung unsur-unsur: koordinasi, kelincahan, kecepatan gerak, dan keseimbangan. Sudarno (1991: 21) menyatakan bahwa komponen-komponen kebugaran jasmani terdiri atas: kesehatan yang baik, kekuatan, kelincahan, ketahanan otot, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, koordinasi, ketahanan kardiorespiratori, berat badan yang sesuai, kemampuan motorik umum, serta ketangkasan neuromuscular, sedangkan Dangsina Moeloek (1984: 3) menyatakan bahwa unsur-unsur kebugaran jasmani melipud: daya tahan (endurance), kekuatan otot (muscle strength), tenaga ledak otot (muscle explosive power), kecepatan (speed), ketangkasan (agility), kelenturan (flexibility), keseimbangan (balance), kecepatan reaksi (reaction time), dan koordinasi (coordination). Seseorang dapat dikatakan memiliki status kebugaran jasmani yang baik, kalau seseorang tersebut memenuhi derajat kebugaran yang baik menurut parameter tertentu. Salah satu parameter yang dapat dugunakan untuk menenmkan derajat kebugaran jasmani anak adalah Tes Kesegaran/Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang terdiri atas Kma butir tes, yaitu: (1) lari cepat 30/40 meter, untuk mengukur kecepatan, (2) ganmng siku tekuk, unmk mengukur kekuatan dan daya tahan otot-otot lengan dan bahu, (3) baring duduk 30 deuk, untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot-otot perut, (4) loncat tegak, untuk mengukur daya ledak, dan (5) lari 600/800 meter, untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi. Untuk mendapatkan kesehatan dan kebugaran jasmani yang baik, seseorang harus berpola hidup sehat (quality of life). Menurut Sharkey (2003: 30) untuk mencapai "quality of life" tersebut ada dga aspek yang harus dipenuhi, yaitu: mengamr makanan, mengatur waktu istirahat, dan melakukan aktivitas (berolahraga). Mengatur pola makanan. Unmk melakukan aktivitas sehari-hari manusia memerlukan energi. Encrgi tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Proporsi makanan yang baik adalah: karbohidrat 60 %, lemak 25 %, dan protein 15 %. Mengatur waktu istirahat. Istirahat diperlukan manusia untuk memberikan recovery terhadap aktivitas faali tubuh, sehingga mbuh dapat melakukan kerja sehari-hari dengan baik. Istirahat digunakan tubuh untuk membuang asam laktat, sehingga tubuh bisa bugar kembali. Melakukan aktivitas (berolahraga). Dengan berolahraga secara terprogram, teratur dan terukur, seseorang akan mencapaitingkatkebugaran jasmani yang baik. Jika kebugaran jasmani seseorang baik, maka harapannya orang tersebut juga akan memiliki derajat kesehatan yang baik pula. 79 Membina Kebugaran jasmani Anak dengan Senam Pembentukan (Fredericus Suharjana)

80 SENAM Imam Hidayat (1982: 2) menyatakan bahwa secara umum senam dapat diarukan suatu latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Lebih lanjut Agus Mahendra (2001: 2) menyatakan bahwa senam sebagai suam latihan mbuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun sesara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Dewasa ini banyak sekali bermunculan macam-macam nama senam, seperti: senam pagi, senam kesegaran jasmani, senam janmng sehat, senam lansia, senam otak, dan Iainlain. Setiap macam atau nama dari senam tersebut, tenm latihan atau gerakan-gerakannya memang sengaja dibuat, kemudian disusun secara sistemadk, serta mempunyai tujuan tertentu. Masing-masing senam memiliki ciri-ciri gerakan sendiri serta tujuannya disesuaikan dengan namanya. Misalnya, senam si bujmng dengan ciri-ciri gerakan meniru, tujuannya unmk memenuhi hasrat bergerak anak kecil. Mengingat banyaknya macam senam, maka Federasi Senam Internasional yaitu Federation Internationale de Gymnastique (FIG) mengelompokkan senam menjadi enam, yaim: 1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics) adalah gerakan yang cepat dan eksplosif, pada umumnya menonjolkan kelenmkan dan keseimbangan, dan dilakukan dengan gerakan yang agak lambat, dilaksanakan secara terkontrol yang mampu memberikan pengaruh mengejutkan dan mengundang rasa keindahan. 2. Senam Ritmik Sportif (Sportive Rhytmic Gymnastics) adalah senam yang komposisi geraknya diantarkan oleh mnmnan irama musik, yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat yang indah. 3. Senam Akrobatik (Acrobatic Gymnastics) adalah senam yang mengandalkan kelentukan dan keseimbangan dengan gerakan yang cepat dan ekslposif, sehingga latihannya banyak mengandung salto dan putaran, sementara pesenamnya harus mendarat di tempat-tempat yang sulit. 4. Senam Aerobik Sport (Sport Aerobics) adalah penggabungan dari gerak tarian, kekuatan, kelenmkan dan keseimbangan, sehingga pantas diperlombakan. 5. Senam Trampolin (Irampolinning) adalah pengembangan dari sam benmk latihan yang dilakukan di atas trampolin, yaim sejenis alat pantul yang memiliki daya pantul yang sangat besar. 6. Senam Umum (General Gymnastics) adalah segala jenis senam di luar kelima jenis senam tersebut di atas. SENAM PEMBENTUKAN Senam pembenmkan atau disebut juga senam dasar adalah latihan mbuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dan metodis. RIEBIRQift Vol- VII, No. 1, April 2011: 77-86

dengan tujuan untuk membentuk tubuh. Tubuh anak perlu dibentuk sikap dan gerak dasarnya lebih dahulu, agar tubuh selalu dalam keadaan sikap yang benar. Pengerdan sikap yaitu sikap tubuh dalam keadaan diam maupun dalam keadaan bergerak. Sikap mbuh dalam keadaan diam, seperd berbagai sikap berdiri, jongkok, duduk, dan berbaring, sedangkan sikap tubuh dalam keadaan bergerak, seperti berjalan, berlari, melompat, meloncat, memukul, dan menyepak. Menurut Sumanto dan Sukiyo (1991: 127) salah satu fungsi senam pembenmkan adalah mengupayakan agar mbuh tetap berada dalam keadaan sikap yang benar, dan jika terjadi sikap tubuh yang salah, harus segera memperbaikinya, sehingga menjadi benar. Lebih lanjut Sumanto dan Sukiyo (1991: 128) menyatakan bahwa beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya sikap tubuh yang salah antara lain: 1. Pembawaan sejak lahir. 2. Kurang atau tidak terpenuhinya zat-zat makanan. 3. Penyakit atau kecelakaan. 4. Kelemahan otot-otot mbuh. 5. Kelemahan mlang-mlang kerangka. 6. Kebiasaan yang salah. Kesalahan terhadap sikap mbuh yang disebabkan oleh kemungldnan-kemungldnan tersebut antara lain: 1. Kiposis, yaitu benmk kesalahan mbuh yang disebabkan karena adanya penonjolan lengkung tulang belakang bagian punggung. Jika tulang belakang bagian punggung membungkuk, maka bagian depan susunan tulang belakang menjadi berbenmk cekung. 2. Lordosis, yaitu bentuk kesalahan tubuh yang disebabkan oleh adanya penonjolan bagian tulang belakang di daerah lumbal, daerah pinggang, sehingga daerah belakang susunan mlang belakang bagian pinggang mencekung, dan biasanya panggul terdorong ke depan bawah. Keadaan yang dcmildan menyebabkan otot daerah pinggang bagian belakang terlihat memendek. 3. SkoHosis, yaim benmk kesalahan mbuh yang disebabkan oleh adanya penyimpangan susunan tulang belakang. Jika penyimpangan tersebut dilihat dari arah belakang, tonjolan-tonjolan susunan tulang belakang tidak berada dalam satu gads lurus. Penyimpangan dapat terjadi ke kiri atau ke kanan, ke arah punggung atau ke arah pinggang. Usaha preventif yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari kesalahan-kesalahan sikap dan gerak dasar tubuh adalah dengan membiasakan anak-anak unmk senanriasa melakukan sikap dan gerak yang benar. Perlu diwaspadai kebiasaan anak terutama di lingkungan sekolah yang dapat mempunyai pengaruh yang tidak baik bagi sikap mbuh, seperti kebiasaan duduk yang salah selama mengikuti pelajaran di dalam kelas, atau kebiasaan dalam membawa tas sekolah, yang dapat memungkinkan anak memiliki sikap mbuh kiposis, lordosis, atau skoliosis. 81 Membina Kebugaran jasmani Anak dengan Senam Pembentukan (Fredericus Suharjana)

82 Sumanto dan Sukiyo (1991: 131) menyatakan bahwa menanamkan sikap mbuh yang benar dengan pembiasaan diri selama anak-anak masih dalam taraf pertumbuhan mempunyai pengaruh dan manfaat sangat besar bagi hidupnya di masa depan, seperti: 1. Membanm permmbuhan anak ke arah yang seharusnya 2. Mencegah kesalahan benmk dan sikap mbuh 3. Mencegah kebiasaan yang tidak seharusnya 4. Menghayad arti pentingnya menguasai sikap dan gerak mbuh yang seharusnya. Jika anak sudah memiliki sikap dan gerak dasar tubuh yang benar, selanjutnya akan lebih mudah dalam mengembangkan berbagai macam kemampuan tubuh, seperti keseimbangan, kelentukan, kekuatan otot, daya tahan otot, kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, dan kecepatan reaksi. METODE LATIHAN SENAM PEMBENTUKAN Sebagai salah satu usaha agar latihan senam pembentukan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang optimal, kebanyakan orang menggunakan sistematika yang dikembangkan oleh Gaulhofer dan Streicher yang kemudian dikenal dengan system Austria. Adapun susunan latihannya terdiri atas: A. Pemanasan B. Latihan Inti, yang terdiri atas: Bl. Latihan normalisasi, B2. Latihan keseimbangan, B3. Latihan kekuatan dan ketangkasan, B4. Latihan berjalan dan berlari, B5. Latihan melompat dan meloncat), C. Penenangan Penggunaan tenaga yang dipergunakan dalam latihan harus secara berangsur bcrtambah besar hingga mencapai puncak. Setelah mencapai puncak, pertahankan beberapa saat, kemudian berangsur turun kembau. Jika pemakaian tenaga im digambarkan dengan suam grafik, maka garis dalam grafik im akan merupakan suatu kurve pada gambar sebagai berikut:

83 1. E ke arah A : Banyaknya tenaga yang dipergunakan oleh tubuh, makin naik berard makin besar. 2. E ke arah I : Banyaknya waktu yang diperlukan. 3. EDHI : Tenaga yang biasa dipergunakan dalam hidup sehari-hari. 4. DJ : Bagian pemanasan. 5. JFG : Bagian ind. 6. GH : Bagian penenangan. Pemanasan Pemanasan mudak diperlukan dalam mengawali ladhan e,enam pembentukan untuk mempersiapkan jiwa dan raga anak dalam melakukan ladhan ind, agar mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya tanpa mengalami bahaya. Persyaratan yang harus diperhadkan dalam pemanasan adalah: memenuhi keinginan bergerak, menaikkan suhu mbuh, waktu ddak lama, serta tidak melelahkan. Aktivitas pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti: 1. Permainan 2. Perlombaan 3. Reaksi 4. Jalan, lari, jengket-jengket, loncat-loncat, lompat-lompat, serta variasinya. B. Latihan Inti Bl. Latihan Normalisasi Latihan normalisasi bertujuan untuk memperbaiki atau membetulkan kesalahankesalahan ringan yang terdapat pada anak. Kesalahan-kesalahan yang ringan pada anak dapat diperbaiki dengan jalan membiasakan cara bersikap dan bergerak yang wajar atau normal, sehingga akan menghasilkan benmk mbuh yang wajar pula. Latihan normalisasi terdiri atas: a. Latihan pelemasan, yang dimjukan untuk memberikan kemungkinan kelicinan dan keluasan gerak pada persendian-persendian badan. b. Latihan penguluran, yang ditujukan untuk memperpanjang jaringan-jaringan pengikat, tendo-tendo otot, tali-tali sendi, pembungkus sendi, sehingga tidak mengalami kekakuan otot tetapi otot menjadi elastis. c. Latihan penguatan, yang dimjukan unmk menguatkan otot-otot setempat yang lemah. d. Latihan pelepasan, yang dimjukan unmk mempetinggi koordinasi otot dan perasaan gerak. B2. Latihan Keseimbangan Latihan keseimbangan bertujuan unmk mempertinggi perasaan keseimbangan dan perasaan kerja otot yang selanjutnya memihki arti yang besar dalam Membina Kebugaran Jasmani Anak dengan Senam Pembentukan {Fredericus Suharjana)

84 pembentukan sikap, gerak dasar, pengembangan ketangkasan, serta prestasi gerak. B3. Lauhan Kekuatan dan Ketangkasan Ladhan kekuatan dan ketangkasan ditujukan untuk mengembangkan kekuatan, kecepatan, keuletan, ketangkasan, yaim koordinasi antar otot dan kesanggupan unmk secepat mungkin menyesuaikan diri terhadap suatu keadaan, di samping merupakan ladhan prestasi yang harus dilakukan dengan gerak yang terkuasai. B4. Latihan Berjalan dan Berlari Latihan berjalan dan berlari ditujukan unmk mengembangkan kemampuan organ mbuh (paru-paru, janmng, serta peredaran darah), atau ladhan unmk meningkatkan ketahanan, prestasi, penguasaan sikap dan gerak. B5. Lauhan Melompat dan Meloncat Latihan melompat dan meloncat ditujukan untuk mengembangkan kemampuan meledakkan tenaga, di samping merupakan ladhan prestasi, penguasaan sikap gerak serta koordinasi C. Penenangan Penenangan sangat diperlukan sebagai penump dari senam pembentukan, dengan mjuan untuk menurunkan suhu mbuh dan kerja organ-organ tubuh kembali seperd semula atau normal. Dalam pelaksanaan latihan senam pembentukan kegiatan dibuat dalam bentuk bermain agar anak senang serta banyak variasinya supaya ddak menjadi bosan. PRINSIP DASAR LATIHAN Pelaksanaan latihan senam pembentukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani bagi anak perlu memperhatikan beberapa prinsip, seperti dikemukakan oleh Rusli Lutan (2002: 30-33) bahwa prinsip latihan kebugaran jasmani adalah: 1. Prinsip overload, yang dimaksud adalah beban yang diatasi dalam latihan im selalu meningkat dan peningkatannya secara bertahap. Peningkatan beban harus berhatihati dan jangan dipaksakan karena dapat membahayakan kesehatan anak. Berikan kesempatan kepada anak unmk berkembang sesuai dengan tempo perkembangannya supaya aman. 2. Prinsip FINXTT, yaim kepanjangan dari: F = Frekwensi, yaim berapa kali orang melakukan latihan dalam sam tninggu. Bagi anak, dalam melakukan latihan senam pembentukan untuk memenuhi standard kebugaran tingkat dasar, frekwensi dilakukan sebanyak tiga kau dalam sam minggu. I = Intensitas, yaim seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan. Bagi anak, intensitas latihan senam pembentukan menggunakan kurve penggunaan tenaga untuk latihan. DiawaU pemanasan, dilanjutkan latihan normalisasi (pelemasan, penguluran, penguatan, dan pelepasan), latihan keseimbangan, latihan kekuatan dan ketangkasan, kemudian ditingkatkan latihan jalan dan lari, sampai pada puncak latihan MEDUKQISA Vol. VH, NO. l, Apnl 2011: 77-86

lompat dan loncat, kemudian dimrunkan secara perlahan dengan pendinginan. W = Waktu, yaim lamanya latihan dilaksanakan. Senam pembentukan bagi anak, wakm setiap kali latihan menurut Ismail Umarella (183: 68) selama 45 menit, dengan rincian: (1) Pemanasan 5 menit, (2) Latihan normausasi 10 menit, (3) Latihan keseimbangan 5 menit, (4) Latihan kekuatan dan ketangkasan 12 menit, (5) Latihan jalan-lari, lompat-loncat 8 menit, dan (6) Pendinginan 5 menit. T = Tipe atau kekhasan, yaim kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan. Senam pembenmkan mekbackan banyak komponen yang dilatih, namun harus ada penekanan dari setiap kali latihan, komponen kebugaran apa yang akan dilatih. 85 KESIMPULAN Kebugaran jasmani perlu dibina dan dikembangkan mulai anak-anak, karena kebugaran jasmani sangat diperlukan bagi permmbuhan dan perkembangan anak. Sesuai dengan karakteristik anak bahwa mereka suka bermain, jika fisiknya tidak bugar, maka tidak akan dapat melakukan aktivitas bermain dengan baik. Berbagai aktivitas fisik dapat dipergunakan sebagai alat untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak, salah samnya adalah senam pembentukan. Melalui latihan senam pembenmkan, anak akan dibenmk dan dikembangkan unsur-unsur kemampuan fisiknya seperti kelenmkan, keseimbangan, kekuatan otot, daya tahan otot, power, kecepatan, koordinasi, daya tahan kardiorespirasi, dan lain sebagainya. Jika unsur-unsur kemampuan fisik dapat dibina dan dikembangkan, maka kebugaran jasmani anak akan meningkat, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak tidak mengalami gangguan atau dapat berjalan normal. Pelaksanaan latihan senam pembenmkan harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar latihan yang meliputi fi-ekwensi, intensitas, waktu, serta tipe latihan. DAFTAR PUSTAKA Agus Mahendra. (2001). Pembelajaran Senam di Dekolah Dasar Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen. Dangsina Moeloek. (1984). Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: FKUI. Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran Yogyakarta: x\ndi Offset. Kesehatan. Howley, E.T. dan Franks, B.D. (1992). Health Fitness Instruktor's Handbook. South Australia: Kinetics Publisher.Inc. Imam Hidayat. (1982). Senam dan Metodik. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikdasmen. Ismail Umarella. (1983). Senam dan Metodik. Jakarta: Proyek Pembinaan SGO Jakarta. Membina Kebugaran Jasmani Anak dengan Senam Pembentukan (Fredericus Suharjana)

86 Iskandar dkk. (1999). Kesegaran Jasmani untuk Karyawan. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK Olahraga. Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikd. Rusli Lutan, dkk. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi Sepanjang Hayat. Jakarta Ditjen Olahraga. Rusli Lutan. (2002). MenuJu Sehat dan Bugar. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen. Sharkey, B.J. (2003). Fitness and Health. Terjemahan Eri Desmarini Nasudon. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Vol. VII, No. 1, AprU 2011: 77-86