BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah yang digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. a. Identifikasi miskonsepsi dengan menggunakan analisis gambar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi, diartikan sebagai suatu upaya penyelidikan yang

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA KONSEP FOTOSINTESIS MELALUI ANALISIS GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlibat di dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk menyampaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL. ix DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan mengenai implementasi peer assessment dalam penilaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak. sebagai perbandingan perlakuan (Sutarno, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

DAFTAR ISI. Purnama Sari Sirait, 2015 PENGGUNAAN METODE RESPON FISIK TOTAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA PERANCIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 2. Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Model pembelajaran inkuiri pictorial riddle merupakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang mencerminkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa istilah agar lebih efektif dan operasional. Istilah tersebut diantaranya adalah: Miskonsepsi adalah banyaknya kesalahan dalam memahami konsep fotosintesis yang dituangkan dalam bentuk gambar. Penilaian kesalahan dilakukan jika muatan konsep yang terkandung dalam gambar tidak sesuai dengan rubrik yang digunakan sebagai penentu kriteria serta dengan menggunakan wawancara dan angket sebagai data penunjang.. Metode analisis gambar yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan metode Prokop et al. (2007) dan Köse (2008). B. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini, data utama berasal dari hasil analisis gambar siswa, sedangkan data penunjang adalah dari hasil wawancara siswa dan guru serta angket siswa. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dideskripsikan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada subjek penelitian. 28

29 C. Subjek Penelitian Populasi dari penelitian yang dilakukan yaitu seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 29 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 siswa yang terdapat di dalam satu kelas yaitu kelas VIII-B. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hal ini dilakukan karena dalam melakukan penelitian ini diperlukan subjek penelitian yang mayoritas menyukai menggambar. Subjek penelitian ini di jaring berdasarkan angket penjaringan minat di awal penelitian. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah: a. Angket Angket pada penelitian ini digunakan untuk menjaring siswa yang menyukai menggambar dan siswa yang tidak menyukai menggambar. Bentuk instrumen angket yang berupa pertanyaan ini merupakan bentuk instrumen tertutup yaitu pilihan jawaban dari pertanyaan angket tersebut telah ditentukan oleh peneliti. Bentuk instrumen angket ini dapat dilihat pada Lampiran I.1. sedangkan kisi-kisi angket pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut ini:

30 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Aspek A. Pembelajaran biologi di kelas B. Minat menggambar siswa Indikator A1. Kesukaan siswa dalam belajar biologi A2. Penggunaan gambar selama pembelajaran biologi di kelas oleh guru A3. Jenis gambar yang digunakan oleh guru saat pembelajaran biologi A4. Kesan siswa dalam penggunaan gambar dalam belajar biologi A5. Kontribusi gambar terhadap pemahaman siswa dalam belajar biologi A6. Media yang efektif dalam memahami materi biologi B1. Kesukaan siswa dalam menggambar B2. Kesukaan siswa dalam menuangkan konsep dalam bentuk gambar B3. Ketertarikan siswa dalam menggambar konsep-konsep pada materi biologi B4. Keterbacaan gambar pada buku teks biologi B5. Minat siswa dalam menuangkan konsep biologi B6. Kefisienan dalam menuangkan konsep biologi B7. Frekuensi dalam menuangkan konsep biologi dalam bentuk gambar. b. Soal perintah menggambar Soal pada penelitian ini bertujuan untuk membuat siswa menuangkan pemahamannya mengenai konsep fotosintesis dalam bentuk gambar. Soal ini berupa pertanyaan kepada siswa mengenai konsep fotosintesis, dimana siswa diminta untuk menggambarkannya pada kertas berukuran A4. Bentuk instrumen soal perintah menggambar ini dapat dilihat pada Lampiran 1.2.

31 c. Rubrik Rubrik pada penelitian ini digunakan untuk membantu mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Rubrik ini berisi kriteria-kriteria untuk mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa serta mengetahui letak dan level miskonsepsi siswa. Rubrik yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada rubrik yang dibuat oleh Prokop et al. (2007) dan Köse (2008). Rancangan rubrik yang akan digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Rubrik Gambar Siswa Level Kriteria 1 Tidak menggambar 2 Gambar tidak representatif 3 Gambar dengan Miskonsepsi 4 Gambar tidak lengkap dan tidak miskonsepsi 5 Gambar lengkap, representatif dan tidak miskonsepsi d. Wawancara Pengambilan data melalui wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada seluruh siswa yang dijadikan subjek penelitian dan kepada guru kelas VIII mata pelajaran biologi. Wawancara yang dilakukan kepada siswa, bertujuan untuk memperoleh data dan informasi lebih lanjut tentang miskonsepsi yang terjadi pada siswa, sedangkan wawancara yang dilakukan kepada guru, bertujuan untuk mengetahui keadaan kegiatan pembelajaraan biologi terutama pada materi fotosintesis. Kisi-kisi wawancara guru dan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini.

32 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Guru Aspek Pembelajaran Biologi Konsep Fotosintesis Miskonsepsi pada konsep fotosintesis Indikator Metode yang digunakan pada pembelajaran biologi Sumber bahan ajar (buku) yang digunakan dalam pembelajaran biologi Kendala yang dihadapi dalam mengajarkan konsep fotosintesis Cara mengatasi kendala yang dihadapi pada pembelajaran konsep fotosintesis Konsep fotosintesis yang paling sulit diajarkan dan dipahami oleh siswa. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran biologi pada konsep fotosintesis Metode yang digunakan dalam pembelajaran konsep fotosintesis Metode yang efektif dalam mengajarkan konsep fotosintesis Penggunaan gambar dalam mengevaluasi hasil belajar siswa pada konsep fotosintesis Diagnosis miskonsepsi Subkonsep pada konsep fotosintesis yang sering dimiskonsepsi oleh siswa Faktor penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa Upaya dalam mengatasi miskonsepsi siswa Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Siswa Aspek Ketertarikan pembelajaran biologi Metode pengajaran yang digunakan Buku yang digunakan Guru Pembelajaran biologi pada konsep fotosintesis Pemahaman siswa Indikator 1. Minat siswa dalam belajar biologi 2. Minat siswa dalam belajar konsep fotosintesis 3. Respon siswa terhadap metode pengajaran yang digunakan oleh guru pada saat menjelaskan konsep fotosintesis 4. Metode pengajaran yang diinginkan oleh siswa untuk menjelaskan konsep fotosintesis 5. Buku yang digunakan oleh siswa pada saat belajar konsep fotosintesis 6. Peran buku yang digunakan oleh siswa dalam memahami konsep fotosintesis 7. Konsep dalam buku yang bertentangan dengan pemahaman siswa pada konsep fotosintesis 8. Konsep fotosintesis yang dikemukakan oleh guru bertentangan dengan pemahaman siswa dan buku yang digunakan 9. Konsep fotosintesis yang paling sulit dipahami 10. Konsep fotosintesis yang bertentangan dengan pemahaman siswa 11. Sumber konsep fotosintesis yang bertentangan dengan pemahaman siswa 12. Kesulitan siswa dalam menjawab soal dengan menggambar mengenai konsep fotosintesis 13. Alasan jawaban siswa 14. Keyakinan jawaban siswa 15. Pendalaman konsep fotosintesis

33 E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan penelitian terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut: a. Merumuskan masalah yang akan diteliti. b. Melakukan kajian pustaka. c. Pembuatan proposal penelitian. d. Seminar proposal dan perbaikan proposal. e. Pembuatan instrumen penelitian, berupa soal perintah menggambar, rubrik analisis gambar, angket dan instrumen wawancara. f. Pertimbangan (judgment) instrumen kepada dosen. g. Perbaikan instrumen hasil pertimbangan (judgment). h. Uji coba instrumen. i. Revisi instrumen hasil uji coba. j. Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian (Lampiran IV.1) 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut: a. Melakukan penyebaran angket untuk mengetahui siswa yang menyukai menggambar dan siswa yang tidak menyukai menggambar.

34 b. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian berdasarkan dari hasil penyebaran angket. c. Pemberian soal instruksi atau perintah menggambar konsep kepada siswa setelah terlebih dahulu melaksanakan proses pembelajaran pada konsep fotosintesis. d. Menilai muatan konsep yang terkandung dalam gambar siswa dengan menggunakan rubrik. e. Analisis muatan konsep yang terkandung dalam gambar siswa serta penentuan level dengan menggunakan rubrik. f. Melakukan wawancara terhadap seluruh siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian. g. Melakukan analisis data gambar siswa yang ditunjang dengan wawancara terhadap siswa untuk mendiagnosis miskonsepsi yang dialami oleh siswa. h. Melakukan wawancara terhadap guru kelas VIII mata pelajaran biologi 3. Tahap akhir a. Melakukan pembahasan hasil penelitian. b. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. c. Menyusun laporan hasil penelitian (skripsi)

35 F. Teknik Pengolahan Data 1. Analisis angket Analisis angket siswa digunakan untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Kelas yang memiliki minat menggambar yang paling tinggi berdasarkan hasil analisis angket, akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Angket akan diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Siswa = X 100% Persentase angket yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut dapat dikategorikan berdasarkan Tabel dibawah ini: Tabel 3.5 Kategori Hasil Angket Siswa Yang di Modifikasi Dari Arikunto (2010) Persentase (%) Kategori 0 Tidak ada 1-33 Sebagian Kecil 34-66 Setengahnya 67-99 Sebagian besar 100 Seluruhnya 2. Analisis gambar Gambar yang telah dibuat oleh siswa akan dianalisis melalui dua tahapan sebagai berikut: a. Pengelompokan gambar siswa berdasarkan kriteria level gambar Muatan konsep yang terdapat pada gambar hasil interpretasi siswa terhadap konsep fotosintesis dianalisis dengan cara dinilai dan ditentukan levelnya

36 dengan menggunakan rubrik. Rubrik yang digunakan pada penelitian ini mengacu kepada rubrik yang digunakan oleh Prokop et al. (2007) dan Köse (2008). Gambar siswa dikelompokan menjadi beberapa tingkat atau level berdasarkan kriteria yang ada pada rubrik sebagai berikut: 1. Level 1: Tidak terdapat gambar Siswa tidak menggambar bagian-bagian pada materi fotosintesis sama sekali. 2. Level 2: Gambar tidak representatif Siswa menggambar bagian pada konsep fotosintesis yang tidak sesuai dengan konsep yang ditanyakan. Selain itu, apabila jawaban yang diberikan oleh siswa seluruhnya berupa kalimat ataupun bagan, maka akan dikelompokan pada kategori ini. 3. Level 3: Gambar dengan adanya miskonsepsi Siswa menggambar bagian yang menunjukkan beberapa tingkat pemahaman tentang konsep fotosintesis (baik lengkap ataupun tidak), tetapi juga menunjukkan adanya satu atau lebih miskonsepsi dalam gambar yang dibuatnya (misalnya: siswa membuat gambar yang terbalik antara bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis dengan produk yang dihasilkan dari proses fotosintesis) 4. Level 4: Gambar yang tidak lengkap dan tidak ada miskonsepsi Terdapat salah satu atau beberapa komponen gambar lengkap yang tidak digambarkan oleh siswa. Siswa tersebut hanya menggambar satu atau dua bagian gambar (misalnya: siswa hanya membuat gambar tempat terjadinya

37 fotosintesis saja tanpa membuat gambar bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis, produk yang dihasilkan dari proses fotosintesis dan waktu terjadinya fotosintesis, atau siswa membuat gambar yang meliputi tempat terjadinya fotosintesis, bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis dan produk yang dihasilkan dari proses fotosintesis, namun siswa tidak menggambarkan waktu terjadinya fotosintesis) dimana muatan konsep yang dibuat oleh siswa sesuai dengan konsep pada materi fotosintesis, tidak terdapat miskonsepsi dan gambar yang dibuat oleh siswa tersebut saling berhubungan. 5. Level 5: Gambar lengkap, representatif dan tidak miskonsepsi Siswa menggambarkan tiap-tiap bagian, dimana muatan konsep pada gambar sesuai dengan konsep pada materi fotosintesis dan gambar yang dibuat oleh siswa tersebut saling berhubungan serta tidak terdapat miskonsepsi pada gambar yang dibuatnya. Bagian-bagian gambar yang harus ada pada gambar siswa diantaranya adalah: a) Gambar tempat terjadinya fotosintesis. Tempat terjadinya fotosintesis yang harus digambarkan oleh siswa meliputi bagian daun, kloroplas dan klorofil. b) Bahan yang digunakan pada proses fotosintesis Komponen yang harus digambarkan oleh siswa meliputi karbon dioksida (CO 2 ) dan air (H 2 O). c) Produk yang dihasilkan dari proses fotosintesis

38 Komponen yang harus digambarkan oleh siswa meliputi oksigen dan glukosa. d) Waktu terjadinya proses fotosintesis Bagian yang harus digambarkan untuk kriteria ini adalah matahari. b. Perhitungan persentase hasil pengelompokan gambar siswa Gambar siswa yang telah dikelompokan ke dalam beberapa tingkatan atau level, selanjutnya akan dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Level Gambar = x 100% 3. Data hasil wawancara Pengolahan data hasil wawancara terdiri dari dua macam yaitu pengolahan data hasil wawancara siswa dan pengolahan data hasil wawancara guru sebagai berikut: a. Pengolahan data hasil wawancara siswa Pengolahan data hasil wawancara siswa dilakukan dengan cara mentabulasi jawaban dari hasil wawancara siswa yang kemudian hasil tersebut akan dianalisis. Analisis hasil wawancara siswa terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah bagian pemahaman siswa pada konsep fotosintesis dan pada bagian konsep fotosintesis mana siswa mengalami miskonsepsi.

39 1. Hasil analisis wawancara siswa mengenai pemahaman siswa pada konsep fotosintesis Berdasarkan dari hasil analisis wawancara siswa, siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahamannya menjadi tiga kelompok, yaitu: paham, miskonsepsi dan tidak paham. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kriteria yang diberikan oleh Haidar dan Abraham (Hernawan, 2008: 17) yaitu: 1. Paham a) Siswa memberikan respon sesuai dengan komponen-komponen yang ditetapkan, walaupun tidak lengkap; b) Respon yang diberikan siswa meliputi semua komponen yang ditetapkan 2. Miskonsepsi a) Respon yang diberikan siswa tidak logis; b) Respon yang diberikan menunjukkan pemahaman konsep, tetapi juga membuat kesalahan dalam membuat pernyataan tidak sesuai dengan pendapat ahli; 3. Tidak Paham a) Siswa tidak memberi respon b) Mengulangi pernyataan dan respon yang diberikan tidak relevan dengan jawaban yang semestinya. rumus: Perhitungan persentase pengelompokan siswa dihitung dengan menggunakan % Tingkat Pemahaman = x 100%

40 2. Hasil analisis wawancara siswa mengenai bagian konsep fotosintesis yang banyak terjadi miskonsepsi Dari hasil analisis wawancara siswa, kita dapat mengetahui pada bagian konsep-konsep mana saja siswa mengalami miskonsepsi. Untuk membantu mempermudah dalam melihat bagian konsep yang banyak terjadi miskonsepsi, data yang diperoleh dari hasil wawancara siswa akan dikelompokan dalam bentuk Tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Analisis Bagian Materi dari Konsep Fotosintesis yang Banyak Terjadi Miskonsepsi No. Konsep Jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi Persentase b. Pengolahan data hasil wawancara guru Pengolahan data hasil wawancara guru dilakukan dengan cara menganalisis jawaban dari pertanyaan wawancara yang diberikan kepada guru dan selanjutnya akan dibuat transkrip hasil wawancara. 4. Analisis miskonsepsi Analisis miskonsepsi dapat dilakukan setelah data dari hasil analisis gambar yang ditunjang dengan data angket dan hasil wawancara telah terkumpul. Data dari hasil angket akan diintegrasikan dengan data hasil analisis gambar siswa serta data hasil wawancara untuk menentukan pemahaman siswa. Data tersebut

41 dikelompokan dalam bentuk tabel agar dapat mempermudah di dalam mendiagnosis miskonsepsi siswa. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk membantu mempermudah di dalam mendiagnosis miskonsepsi siswa. Tabel 3.7 Tabel Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Fotosintesis No Nama Siswa Analisis Angket Hasil Analisis Data Analisis Gambar Analisis Wawancara Diagnosis

42 G. Alur Penelitian Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Merumuskan masalah Studi literatur Penyusunan proposal penelitian Penyusunan instrumen penelitian Pengujian instrumen Penelitian Pemberian angket Penentuan sampel Proses pembelajaran Pemberian tes Analisis gambar siswa Menilai dengan menggunakan rubrik Penentuan level dengan menggunakan rubrik Wawancara Hasil penelitian Penarikan kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian