STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Indonesia. Alat hot plate stirrer magnetik dibangun menggunakan

RANCANG BANGUN MAGNETIC STIRRER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN PENGATURAN WAKTU MELALUI KEYPAD

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SENSOR VISKOSITAS CAIRAN MENGGUNAKAN STRAIN GAUGE DENGAN PRINSIP SILINDER KONSENTRIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGARUH SUHU DAN KONTAMINAN TERHADAP VISKOSITAS OLI MENGGUNAKAN ROTARY VISCOMETER

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB I PENDAHULUAN. dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda.

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKENTALAN OLI SAE MENGGUNAKAN METODE FALLING BALL VISCOMETER (FBV) SMALL TUBE

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

Analisis Penurunan Kualitas Minyak Pelumas Pada Kendaraan Bermotor Berdasarkan Nilai Viskositas, Warna dan Banyaknya Bahan Pengotor

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.1

PENGUJIAN KUALITAS MINYAK GORENG KEMASAN, CURAH YANG BEREDAR DI DAERAH PANAM PEKANBARU DAN MINYAK GORENG JELANTAH BERDASARKAN SIFAT FISIKA

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT

SIMULASI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS OLI MESRAN SAE DENGAN PENAMPIL LCD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

BAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

Alat Otomatis Pembuat Adonan Sabun Mandi Berbasis Mikrokontroler

Analisa Pola dan Sifat Aliran Fluida dengan Pemodelan Fisis dan Metode Automata Gas Kisi

ALAT PENGGOLONGAN DARAH ABO METODE SLIDE BERBASIS ATMEGA16 ABO BLOOD GROUPING SLIDE METHOD TOOL BASED ON ATMEGA16

RANCANG BANGUN MINI SYSTEM SPIN COATING UNTUK PELAPISAN SENSOR QCM (QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE)

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

Perancangan Sistem Pendingin Air Menggunakan Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

Purwarupa Mekanisme Akuisisi Data Rotary Vane Positive Displacement Flowmeter dengan Kompensasi Suhu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2 Berbasis Mikrokontroller 8535

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.1

MODIFIKASI STERILISATOR BASAH. BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

INSTRUKSI KERJA ALAT HOTPLATE AND STIRER IKA C-MAG HS7

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

SISTEM GERAK ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR)

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN

Pengaruh Temperatur Terhadap Penetrasi Aspal Pertamina Dan Aspal Shell

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGARUH WAKTU DAN KECEPATAN PUTARAN PENGADUK PADA BERBAGAI TIPE SAE DAN TIPE PENGADUK

PENGARUH KECEPATAN DAN LAMA SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMISAHAN SABUN PADA PROSES SAPONIFIKASI

SIMULATOR PENGERING CAT BERBASIS PENGONTROL MIKRO

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT UJI KEKENTALAN MINYAK PELUMAS BOLA BAJA JATUH BEBAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

Transkripsi:

ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 39 STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER STUDY ON MICROCONTROLLER BASED MAGNETIC STIRRER AND FLUID HEATER SYSTEM Adisal Krisnatal 1, Suwandi 2, Asep Suhendi 3 1,2,3, Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 1 adisalks@gmail.com, 2 suwandi.sains@gmail.com, 3 suhendi@telkomuniversity.ac.id Abstrak Dalam penelitian ini dilakukan uji suatu sistem pengaduk berbasis magnet dan pemanas fluida dengan menggunakan mikrokontroler. Pengujian bermaksud untuk mengetahui pengaruh viskositas fluida terhadap kecepatan rotasi fluida dan juga untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengaduk terhadap pemanasan fluida. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian pengaduk dan pengujian pemanas. Pada pengujian pengaduk akan dilakukan dengan cara memutarkan larutan fluida dengan viskositas yang berbeda-beda dan mendapatkan nilai kecepatan rotasi fluida, sedangkan pada pengujian pemanas akan dilakukan dengan cara memanaskan larutan fluida dengan viskositas yang berbeda-beda dan mengamati perubahan suhu fluida. Berdasarkan perhitungan data hasil pengujian pengadukan setelah dikonversi ke dalam rumus diperoleh error yang sangat bervariasi, sehingga metode rotasi fluida dengan stirrer tidak direkomendasikan untuk mengukur viskositas suatu larutan. Kata kunci : mikrokontroler, rotasi fluida, pemanas, viskositas, suhu. Abstract In this research, a magnet-based stirrer and fluid heating system using a microcontroller is tested. The aim of this research is to determine the effect of fluid viscosity towards fluid rotation velocity and also to determine the effect of stirring speed towards fluid heating. The tests conducted are stirrer testing and heater testing. The stirrer testing will be done by rotating the fluid with different viscosity and get the value of the rotation speed of the fluid, while the heater testing will be done by heating the fluid with different viscosity and observing the fluid temperature change. Based on the calculation of the result data of stirring test after being converted into the formula, variety errors are obtained, so the method of fluid rotation with stirrer is not recommended to measure the viscosity of a liquid. Keywords: microcontroller, fluid rotation, heater, viscosity, temperature. 1. Pendahuluan Pengadukan adalah operasi yang menyebabkan terjadinya gerakan dari bahan yang diaduk seperti molekulmolekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya menyebar (terdispersi) [1]. Dalam pengadukan terjadi pencampuran yang diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-bahan [2]. Pengadukan dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan batang pengaduk. Metode pemanasan dapat dilakukan dengan menggunakan pemanas, yang mana pemanas adalah salah satu contoh produk yang sekarang ini banyak diminati oleh masyarakat. Pemanas sudah menjadi barang yang banyak ditemui sebagai pelengkap peralatan rumah tangga [3]. Berbagai macam bentuk pemanas yang digunakan untuk memanaskan suatu larutan, yaitu berbentuk pelat datar, selimut, atau gabungan antara pelat datar dengan selimut. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan yaitu perancangan stirrer magnetik terkendali temperatur dan kecepatan yang telah dikembangkan oleh Rahman, yang mana sistem dilengkapi dengan mikrokontroler sebagai pengendali sistem dengan kontrol open loop dan close loop untuk motor DC dan kontrol PID untuk temperatur [4]. Namun penelitian ini hanya menggunakan pemanas berupa plat datar yang sekaligus berfungsi untuk menaruh wadah fluida. Pengembangan lebih lanjut dilakukan oleh Faisal dengan penambahan keypad untuk melakukan pengujian timer pada alat magnetic stirrer, serta meneliti pengaruh viskositas minyak dan oli pada kecepatan stir bar dengan volume yang berbeda-beda [5]. Namun kecepatan rotasi fluida pada penelitian tersebut tidak diperhitungkan. Untuk melengkapi kekurangan dan mengembangkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka pada Tugas Akhir ini akan melakukan studi terkait pengukuran kecepatan rotasi fluida terhadap pengaruh viskositas, serta pengaruh pemanasan fluida terhadap kecepatan pengaduk. Untuk melakukan studi tersebut, diperlukan suatu pemanas dan pengaduk berbasis magnet terkontrol. Mikrokontroler akan digunakan sebagai pengontrol pemanas dan motor dc sebagai pengaduk.

ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3946 2. Dasar Teori 2.1 merupakan gaya gesekan internal antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida, dalam hal ini zat cair dan zat gas. Molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling bergesekan ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dan lain-lain. Hal ini dapat dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air mengalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kekentalan zat cair tersebut. Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng pada awalnya lebih kental, kemudian setelah mengalami pemanasan menjadi lebih cair [6]. Tabel 1 memperlihatkan beberapa viskositas fluida. Tabel 1 Fluida Pengujian pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan larutan yang memiliki viskositas yang berbeda-beda dan telah diketahui nilainya. Pemilihan larutan dengan viskositas yang berbeda bertujuan untuk mengetahui pengaruh viskositas terhadap kecepatan rotasi fluida. Larutan-larutan yang digunakan adalah oli, air, etanol, tinta hitam dan minyak. 2.2 Pengaruh Terhadap Kecepatan Fluida menunjukkan kepadatan partikel pada tiap satuan massa. Semakin kecil viskositas suatu fluida, semakin leluasa partikel fluida dapat bergerak dan semakin berkurang kepadatannya. Tidak hanya mempengaruhi keleluasaan partikel fluida, viskositas juga menentukan keleluasaan benda yang bergerak pada fluida tersebut. Persamaan yang menunjukkan viskositas fluida dengan kecepatan relatif benda terhadap fluida menurut hukum Stokes [7] yaitu: F s = 6πƞrv (2.1) Keterangan : Fs = Gaya Stokes Ƞ = Koefisien Kekentalan V = Kecepatan relatif benda terhadap fluida atau dapat dituliskan sebagai berikut : F s = kƞv (2.2) Dimana k merupakan konstanta pada bentuk geometris suatu benda. Sehingga dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan fluida berbanding terbalik dengan viskositas suatu fluida. Dapat disimpulkan rumus yang berlaku yaitu : v 1 ƞ (2.3)

ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3947 3 Perancangan Sistem Diagram alir untuk metode penelitian terlihat pada Gambar 1 berikut ini. START Studi Literature Pengambilan data Pembuatan Alat Data sudah cukup? Ya Tidak Pengujian Alat Analisis data Alat bekerja sesuai perintah? Tidak Membuat Laporan Ya END Gambar 1 Diagram alir metodologi penelitian Pembuatan alat ini bertujuan untuk mengaduk dan atau memanaskan suatu larutan guna mengukur kecepatan rotasi fluida/kecepatan pemanasan larutan dengan viskositas yang berbeda. Prinsip kerja alat ini yaitu motor DC akan dilekatkan dengan magnet sehingga apabila motor DC tersebut bekerja maka magnet yang dilekatkan tersebut akan ikut berputar. Motor DC tersebut akan diletakkan di dalam suatu wadah berbentuk kotak. Di luar atas wadah tersebut akan diletakkan suatu gelas kimia yang berisikan suatu larutan dengan viskositas tertentu dan di dalam larutan tersebut terdapat Stir Bar yang memiliki sifat magnet. Gambar 2 Desain Alat Alat yang akan dibuat yaitu dengan desain 2 buah tempat (Gambar 2). Tempat yang pertama yaitu sebagai tempat untuk rangkaian power supply, rangkaian sistem minimum Atmega32, LCD dan push button. Sedangkan tempat yang kedua yaitu sebagai tempat untuk rangkaian driver motor, motor dc, stir bar, gelas ukur, dan larutan yang

RPM RPM RPM RPM ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3948 akan diuji. Pada Tugas Akhir ini, data yang akan dianalisis adalah pengaruh pengadukan dan pemanasan. Data yang dianalisis pada pengadukan yaitu data kecepatan rotasi fluida dengan variasi viskositas (oli, air, etanol, tinta hitam dan minyak goreng) pada kecepatan pengaduk (rpm) tertentu. Sedangkan data yang dianalisis pada pemanasan yaitu membandingkan waktu yang diperlukan pemanas berupa selimut untuk memanaskan suatu larutan hingga mencapai suhu tertentu pada saat pengadukan. 4. Hasil dan Analisis 4.1 Pengujian Rotasi Fluida Pengujian rotasi fluida dilakukan dengan cara memutarkan larutan fluida yang memiliki viskositas yang berbeda-beda. Pada Tugas Akhir ini, larutan fluida yang uji yaitu aquadest, alkohol 96%, tinta hitam, minyak bimoli, oli SAE 10W-40 dan oli SAE 15W-40 yang mana setiap fluida tersebut memiliki nilai viskositas masingmasing adalah 0.88 x 10-3 Ns/m 2, 1.04 x 10-3 Ns/m 2, 4.74 x 10-3 Ns/m 2, 47.3 x 10-3 Ns/m 2, 147.81 x 10-3 Ns/m 2 dan 168.5 x 10-3 Ns/m 2 [8]. Nilai PWM yang diberikan mikrokontroler yaitu 40, 60, 80, 100, dan 120 yang mana setiap PWM tersebut akan diuji dengan volume 150 ml, 200 ml, dan 250 ml. berikut merupakan hasil pengujian rotasi fluida pada berbagai viskositas. (a) y = -7.30ln(x) - 13.20 R² = 0.93 y = -8.38ln(x) - 15.10 R² = 0.96 y = -12.57ln(x) - 24.74 R² = 0.96 0.05 0.10 0.15 0.20-10 PWM 60 (b) y = -13.33ln(x) - 25.99 R² = 0.97 y = -14.14ln(x) - 27.11 R² = 0.97 y = -15.67ln(x) - 29.13 R² = 0.97 0.05 0.10 0.15 0.20-10 y = -15.34ln(x) - 29.37 y = -14.96ln(x) - 27.27 y = -16.71ln(x) - 30.04 0.05 0.10 0.15 0.20-1 10 PWM 100 y = -17.31ln(x) - 33.16 y = -18.49ln(x) - 34. y = -19.17ln(x) - 34.87-0.05 0.10 0.15 0.20 (c) (d)

Suhu (Celcius) Suhu (Celcius) RPM ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3949 1 10 y = -18.72ln(x) -.77 R² = 0.97 y = -19.56ln(x) - 36.32 y = -21.33ln(x) - 38.17 R² = 0.99 0.05 0.10 0.15 0.20 - Volume 250 Volume 200 Volume 150 Log. (Volume 250) Log. (Volume 200) Log. (Volume 150) (e) Gambar 3. Grafik RPM terhadap viskositas saat (a),(b) PWM 60, (c), (d) PWM 100, (e) Pada Gambar 3, garis putus-putus atau garis trend pada grafik di atas merupakan hasil regresi dari excel. Semakin besar nilai viskositas dan volume suatu fluida maka semakin kecil nilai kecepatan rotasi fluidanya. Dari semua grafik tersebut, kondisi optimum yaitu terletak pada kondisi dengan volume 150 ml; yang mana nilai error terbesar adalah 74.64% dan nilai error terkecil adalah 4.49%. Maka persamaan yang direkomendasikan yaitu y = -21.33ln(x) - 38.17 dengan R 2 = 0.99. Setelah diperoleh persamaan y = -21.33ln(x) - 38.17 maka dilakukan uji coba pada larutan yang terbaru dan telah diketahui viskositasnya untuk memvalidasi persamaan tersebut. Larutan baru yang diuji yaitu oli SAE 20 dengan viskositas 125 x 10-3 Ns/m 2. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa RPM kecepatan rotasi oli SAE 20 pada saat volume 150 yaitu 8.15. Dari nilai RPM tersebut dimasukkan ke dalam persamaan y = -21.33ln(x) - 38.17 dan didapatkan nilai error sebesar 8.82%. 4.2 Pengujian Pemanas Pengujian dilakukan dengan cara memanaskan larutan fluida dengan viskositas yang berbeda-beda. Larutan yang dipanaskan yaitu aquadest dan oli SAE 10W-40. Mikrokontroler berfungsi untuk mengatur set point suhu pemanas dan kemudian akan dianalisis perubahan suhu fluida. Suhu yang digunakan untuk memanaskan larutan yaitu 40 O C, 50 O C, 60 O C, dan 70 O C. Berikut merupakan grafik hasil pengujian pemanasan fluida. Aquadest 150 ml Aquadest 200 ml 25 25 (a) (b)

Suhu (Celcius) Suhu (Celcius) Suhu (Celcius) ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3950 Aquadest 250 ml 25 (c) Gambar 4. Grafik suhu terhadap waktu aquadest pada (a) volume 150 ml,(b) volume 200 ml,(c) volume 250 ml Berdasarkan Gambar 4 didapatkan bahwa waktu pemanasan aquadest setelah pengadukan (saat ) yaitu lebih cepat 50% lebih dari waktu pemanasan saat sebelum pengadukan. Dari grafik tersebut diperoleh bahwa persentase perubahan waktu pemanasan dari sebelum dan sesudah pengadukan pada suhu 40 O C, 50 O C, 60 O C, 70 O C yaitu 69.73%, 64.16%, 60.15%, 57.02% untuk volume 250 ml; 63.94%, 60.38%, 56.22%, 52.38% untuk volume 200 ml; dan 61.07%, 54.30%, 48.19%, 46.05% untuk volume 150 ml. Oli SAE 15W-40 150 ml Oli SAE 15W-40 200 ml 25 25 (a) (b)

Suhu (Celcius) ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3951 Oli SAE 15W-40 250 ml 25 (c) Gambar 5 Grafik suhu terhadap waktu oli pada (a) volume 150 ml, (b) volume 200 ml, (c) volume 250 ml Berdasarkan Gambar 5 didapatkan bahwa waktu pemanasan oli setelah pengadukan (saat ) yaitu lebih cepat 39% lebih dari waktu pemanasan saat sebelum pengadukan. Dari grafik tersebut diperoleh bahwa persentase perubahan waktu pemanasan dari sebelum dan sesudah pengadukan pada suhu 40 O C, 50 O C, 60 O C, 70 O C yaitu 39.89%, 41.82%, 43.00%, 44.34% untuk volume 250 ml; 43.51%, 47.01%, 49.87%, 51.12% untuk volume 200 ml; dan 51.22%, 53.76%, 56.53%, 57.32% untuk volume 150 ml. 5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang studi sistem pengaduk berbasis magnet dan pemanas fluida dengan menggunakan mikrokontroler dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Sistem telah berhasil dirancang dengan sampai 120 dan pengontrol suhu pemanas dari 40 O C hingga 70 O C. Sistem digunakan untuk menguji pengadukan dan pemanasan. 2. Sistem digunakan untuk menguji hubungan antara RPM kecepatan rotasi fluida terhadap viskositas. Dari pengujian tersebut diperoleh korelasi berupa persamaan y = -Aln(x) - B (y merupakan nilai kecepatan rotasi fluida dan x merupakan nilai viskositas fluida); yang mana nilai A berbanding lurus dengan nilai PWM dan berbanding terbalik dengan volume. 3. Berdasarkan perhitungan data hasil pengujian, maka persamaan yang direkomendasikan untuk menentukan nilai viskositas fluida adalah y = -21.33ln(x) - 38.17 dengan R 2 = 0.99. 4. Berdasarkan perhitungan data hasil pengujian pengadukan setelah dikonversi ke dalam rumus, diperoleh error yang sangat bervariasi; sehingga metode rotasi fluida dengan stirrer memerlukan studi lebih lanjut jika akan digunakan untuk mengukur viskositas suatu larutan. 5. Dari hasil uji pemanasan, rata-rata laju pemanasan untuk setiap fluida akan semakin besar jika volume semakin kecil dan PWM yang diberikan semakin besar. Sedangkan rata-rata laju pemanasan untuk setiap fluida akan semakin kecil jika volume semakin besar dan PWM yang diberikan semakin kecil. 6. Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa rata-rata laju pemanasan untuk oli lebih besar dibandingkan dengan rata-rata laju pemanasan untuk aquadest yaitu 0.13 O C/s untuk oli dan 0.10 O C/s untuk aquadest. 6. Daftar Pustaka [1] Negara, A. S. (2012). Analisa Komputasi Stir Casting Menggunakan Perangkat Lunak Fluent. Semarang: Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro. [2] Asih A, M. G. (2013). Mesin Peralatan Pengolahan Pangan (Kinetika Bahan Pangan Selama Penggorengan). [3] Setiawan, D. B. (2009). Alat Pengontrol Suhu Pada Alat Pemanas Berbasis Mikrokontroller At89S51. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer, AMIKOM Yogyakarta. [4] Rahman, M. A. (2011). Rancang Bangun Hotplate Stirrer Magnetik Terkendali Temperatur dan Kecepatan Pengaduk. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. [5] Faisal, H., Wildian, & Yusfi, M. (2013). Rancang Bangun Magnetik Stirrer Berbasis Mikrokontroler AT89S52 dengan Pengaturan Waktu Melalui Keypad. Padang: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas. [6] Hananto, F. S. (2013). Rancang Bangun Sensor Cairan Menggunakan Strain Gauge dengan Prinsip Silinder Konsentris. Neutrino Vol.5, No.2.

ISSN : 25-93 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3952 [7] Budianto, A. (2008). Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. [8] Viscopedia. [Online]. Diambil kembali dari http://www.viscopedia.com/viscosity-tables/. [Diakses : 9 Agustus 2017]