KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA TAHUN. E_mail:

dokumen-dokumen yang mirip
Mitos dan Fakta Kolesterol

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. Serat dibutuhkan untuk mendukung tingkat kesehatan yang optimal. Serat merupakan komponen makanan yang penting terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan kegawatan neurologi yang serius, menduduki peringkat

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AYU CANDRA RAHMAWATI J

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN OLAHRAGA DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA POLISI LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak dipembuluh darah, lama

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Karena lemak tidak larut dalam air, maka cara pengangkutannya didalam

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAR I PENDAHULUAN PENGARUH SERAT MAKANAN TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama kelamaan plak kolesterol tersebut akan menyebabkan penyempitan

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab. kematian terbanyak di dunia, dengan 7,4 juta kematian

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak yang seimbang adalah satu banding satu antara asupan lemak jenuh

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

Transkripsi:

36 KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA 25-60 TAHUN 1 Lina Listiana, 2 Tri Yeni Purbosari 1 Bagian Kimia analitik, 2 Laboratorium RS Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo E_mail: Lina@gmail.com Abstrak Kolesterol adalah zat yang sangat diperlukan tubuh dalam batas-batas tertentu untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Kolesterol tersebut dalam tubuh berada dalam keseimbangan yang dinamis antara yang disintesis dan yang dimetabolisasikan. Kandungan kolesterol dalam darah dibawa oleh lipoprotein yang sebagian besar berupa LDL yaitu sekitar dua pertiga bagian sedangkan sisanya berada dalam ikatan HDL dan sedikit dalam VLDL dan kilomikron. Pada usia semakin tua, kolesterol total lebih tinggi kadarnya sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah, hal ini berarti peningkatan kolesterol total ditentukan oleh meningkatnya kolesterol LDL. Dalam waktu yang lama kemungkinan besar arteri mengkerut secara bertahap, namun efek dari kerusakan hanya menjadi jelas di usia pertengahan sampai tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara usia dengan kadar kolesterol total dalam darah. Penelitian berikut ini bersifat korelasional satu arah. Sampel yang digunakan yaitu pasien yang memeriksakan kadar kolesterolnya pada usia 25-60 tahun sebanyak 30 orang yang diambil secara random dari populasi sebanyak 89. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2006 di Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. Data dalam penelitian adalah data sekunder. Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan program SPSS 10 didapatkan P < 0,05 dan r = + 0,614 serta persamaan regresi yang ada yaitu Y = 106,053 + 3,315 X, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kadar kolesterol total seseorang. Kata Kunci : Usia, kadar kolesterol darah. PENDAHULUAN Kolesterol seringkali dilihat sebagai sesuatu yang sangat menakutkan terkait tingginya kadar kolesterol dalam darah dan meningkatnya resiko penyakit jantung. Namun demikian, penting untuk memperkenalkan bahwa kolesterol juga mempunyai peran yang berguna (dan amat vital) untuk mempertahankan kesehatan fungsi tubuh kita. Gangguan metabolisme akibat kelebihan kolesterol bisa menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung maupun tidak langsung (Poltekkes, 1989). Menurut WP. Castelli Framing Hearth Study, sebuah proyek penelitian epidemiologi Amerika, Kolesterol merupakan unsur terpenting yang sangat mendasar pada proses pengapuran pembuluh darah koroner dan kemungkinan dihinggapi penyakit jantung koroner ternyata akan menurun secara proporsional 2% untuk setiap penurunan kolesterol 1% dari kadar semula. Casteli ingin agar masalah kolesterol ini diperhatikan setiap orang karena sifat dari kolesterol ini dapat menempel pada permukaan sebelah dalam dinding pembuluh koroner, yang mirip karat yang kian menebal dalam alur pipa besi yang sudah lama terbengkalai. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.(baraas,f, 1999). Klinik Cooper pernah melakukan penelitian mengenai kadar elemen-elemen lipid pada 2000 orang sehat di Dallas, terutama dalam hubungannya dengan jenjang usia. Ternyata, pada usia semakin tua, kolesterol total lebih tinggi kadarnya sedangkan kolesterol HDL relatif tidak

37 berubah. Kemudian penelitian ini dilanjutkan pada 589 orang wanita, menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Ini berarti peningkatan kolesterol total ditentukann oleh meningkatnya kolesterol LDL. Makin tua seseorang aktifitas reseptor LDL mungkin makin berkurang. (Baraas,F, 1999) Kolesterol harus dikontrol secara rutin, terutama apabila seseorang mulai menginjak dewasa, karena proses ateroklerosis sesungguhnya sudah mulai terjadi secara diam-diam sejak usia masih muda. Apabila kolesterol normal pemeriksaan selanjutnya cukup dilakukan setahun sekali. Tapi apabila kolesterol cukup tinggi, pemeriksaan harus dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk mengevaluasi semua upaya pengendalian yang dilakukan selama ini. Bila perlu pemeriksaan diulang setiap bulan, apabila kadar kolesterol sangat tinggi (Anderson, 1990). Elemen-elemen lemak yang perlu diperiksa secara rutin ialah kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL dan rasio kolesterol total / HDL. Pemeriksaan Laboratorium untuk elemen-elemen itu sebaiknya dilakukan setelah berpuasa minimal 12 jam supaya hasilnya lebih akurat dan tidak dipengaruhi oleh makanan yang baru dimakan. Kadar trigliserida dalam darah akan segera meningkat sehabis makan sedangkan kolesterol total tidak begitu berubah (Arnesen, 1989). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dengan kadar kolesterol total, yang dilakukan di rumah sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat korelasional satu arah, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang hubungan kadar kolesterol dengan usia di Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. Sumber data adalah data sekunder. Sebagai populasi adalah pasien yang memeriksakan kadar kolesterol total di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo pada usia 25 tahun sampai 60 tahun dengan jumlah populasi 89. Data diambil dari Bulan Mei sampai Juli 2006. Sedangkan sampelnya adalah pasien. yang memeriksakan kadar kolesterolnya pada bulan Mei sampai Juli dengan usia 25 tahun sampai 60 tahun yang diambil secara random (acak) yaitu 30 orang. Lokasi pangambilan sampel dan pemeriksaannya dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. Variabel bebas penelitian ini adalah usia dan variabel terikat kadar kolesterol dalam darah. Data hasil penelitian berupa data sekunder yaitu kadar kolesterol total dalam darah dan data usia dengan cara melakukan observasi terhadap daftar rekamedik dari Rumah Sakit Bhayangkara Porong Kabupaten Sidoarjo. Uji regresi digunakan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dengan pertambahan usia.

38 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian 30 sampel yang diperoleh dari data sekunder pada pasien yang memeriksakan kadar kolesterolnya di Rumah Sakit Bhayangkara Sidoarjo didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1. Kadar Kolesterol Total dengan Usia 25-60 tahun pada pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kabupaten Sidoarjo Tahun 2006 NO Kode Sampel Usia (X) 1 A 28 166 2 B 30 187 3 C 40 263 4 D 38 371 5 E 40 263 6 F 29 200 7 G 30 194 8 H 26 173 9 I 32 206 10 J 39 252 11 K 50 300 12 L 29 202 13 M 60 235 14 N 40 227 15 O 41 217 16 P 46 339 17 Q 53 208 18 R 42 241 19 S 53 293 20 T 25 185 21 U 36 208 22 V 26 200 23 W 45 284 24 X 52 261 25 Y 47 296 26 Z 42 208 27 AB 28 152 28 DC 29 175 29 EF 30 217 30 GH 33 234 Σ (Jumlah) 1.139 6.957 x (Rata-rata) 37,97 231,90 Sd 9,61 51,92 P=0.00 Kadar Kolesterol Total (mg/dl) (Y) Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kadar kolesterol total seseorang.

39 PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap 30 sampel, didapatkan hasil rata-rata kadar kolesterol total adalah sebesar 231,90 mg/dl dan hasil rata-rata umur adalah 37,97. Dari hasil penelitian dengan uji regresi korelasi didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara kadar kolesterol total dengan usia yang significant-nya (P=0.00). Hal ini hal ini sesuai dengan pendapat Faisal baraas (1993) bahwa pada usia yang semakin tua, kolesterol total lebih tinggi kadarnya. Hal ini menunjukkan bahwa usia dapat mempengaruhi kadar kolesterol total seseorang. Pada usia yang semakin tua kadar kolesterol totalnya relatif lebih tinggi dari pada kadar kolesterol total pada usia muda, hal ini dikarenakan makin tua seseorang aktifitas reseptor LDL mungkin makin berkurang. Sel reseptor ini berfungsi sebagai hemostasis pengatur peredaran kolesterol dalam darah dan banyak terdapat dalam hati,kelenjar gonad dan kelenjar adrenal. Apabila sel reseptor ini terganggu maka kolesterol akan meningkat dalam sirkulasi darah (Heslet,L, 1997) Selain itu pada usia lanjut sering ditemukan kelainan penyempitan pembuluh darah jantung, hal ini erat hubungannya dengan perubahanperubahan yang terjadi pada dinding dalam pembuluh darah, misalnya arteri yang kemungkinan besar mengkerut secara bertahap dalam waktu yang lama, namun efek dari kerusakan ini terlihat jelas dari usia pertengahan (25-40 tahun) sampai tua (40-60 tahun) Kerusakan pembuluh arteri ini dikarenakan adanya pengendapan lemak didalam pembuluh darah, ada yang terjadinya cepat tapi juga ada yang terjadinya lambat sehingga baru tampak pada usia lanjut (Povey, 2000). Jumlah lemak yang ada pada usia tua cenderang lebih banyak daripada usia muda. Jumlah lemak pada pria dewasa muda umumnya berkisar antara 15-20% dari berat badan total dan 20-25% pada wanita. Biasanya jumlah lemak dalam tubuh cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Dikalangan pria jumlah lemak kira-kira 12% dari berat badan total pada waktu usia sekolah, lalu kian meningkat dengan bertambahnya usia. Pada usia 40 tahun, jumlah lemak sudah berkisar 22% dan di usia 50 tahun rata-rata 24%. Pada wanita di usia sekolah jumlah lemak rata-rata 27%, lalu meningkat menjadi 32% pada usia 40 tahun dan 34% pada usia 50 tahun (Baraas,F, 1993) Pada usia semakin tua aktifitas fisik cenderung berkurang atau kurangnya olahraga, padahal untuk dapat mempertahankan kadar kolesterol normal pada wanita sedikitnya dibutuhkan 1500-1700 kalori lemak yang dibakar sehari, sementara pada pria dibutuhkan sampai 2000-2500 kalori lemak yang dibakar sehari. Dengan aktifitas fisik dan olahraga yang kurang dapat memungkinkan pada usia tua kolesterol yang ada tidak dapat mengalami proses metabolisme dan pembakaran yang sempurna, dalam hal ini kolesterol yang ada makin menumpuk dalam pembuluh darah (Baraas,F,1993). Kebiasan yang lain misalnya merokok disertai minum kopi, kebiasan ini sangat sering terjadi pada pria yang semakin tua walaupun hal ini dimulai semenjak muda namun efek dari semua itu baru tampak di usia yang semakin senja. Rokok dapat merendahkan kadar kolesterol HDL sekitar 4,5-6% akibatnya kadar kolesterol LDL semakin tinggi dan hal ini memberikan pengaruh pada kadar kolesterol total yang relatif semakin tinggi pula (Povey,2000). Pada wanita yang memasuki masa menopouse, kadar kolesterol dalam darah cenderung meningkat hal ini dikarenakan hormon estrogen sudah tidak terbentuk. Hormon estrogen ini diduga mempunyai efek protektif terhadap aterosklerosis yaitu dapat mengikat kolesterol dalam darah (Lohman, 1980).

40 Diet yang tidak terkendali juga merupakan faktor pendukung yang lain, hal ini karena pada usia yang semakin tua makanan yang mereka konsumsi kurang dijaga sehingga sangat memungkinkan kolesterol yang ada dalam makanan memiliki kadar yang sangat tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Terdapat hubungan antara usia dan kadar kolesterol total dalam darah pada pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Porong. Dari 30 sampel didapatkan hasil rata-rata dengan umur 37,91 tahun mempunyai rata-rata kadar kolesterol total 231,90 mg/dl. Bagi usia 25-60 tahun untuk memeriksakan kadar kolesterol totalnya dalam darah karena pada usia tersebut sangat rentan terhadap proses aterosklerosis, serta menghindari faktorfaktor yang dapat memicu aterosklerosis serta membiasakan diri berolahraga yang teratur. KEPUSTAKAAN Anderson KM, 1987. Cholesterol and Mortality, Jakarta: Jama Andi Hakim, 1997. Pengetahuan Gizi Mutakhir dan Vitamin, Edisi pertama, Jakarta: PT Gramedia Arnesen E, 1990. Coffe and Serum Cholesterol, Jakarta: BMJ Baron DN, 1990. Kapita Selekta Patologi Klinik, Edisi 4, Jakarta: EGC Brown MS, 1996. Receptor Mediated Pathway for Cholesterol Homeostatis, Jakarta: PT Gramedia Castelli WP,1985. Epidemiology Of Coronary Heart Disease, Jakarta: Medika Faisal Baraas, 1985. Penyakit Jantung Koroner, Gangguan pada Aspek Hemodinamik, Jakarta: Medika Faisal Baraas, 1993. Upaya Menuju Jantung Sehat Tentang Kolesterol, Jakarta: Data Jantung Indonesia Koestadi, 1989. Kimia Klinik Teori Dan Praktek Darah, Surabaya: Bhakti Husada Lars Heslet,1997. Kolesterol Yang Perlu Anda Ketahui, Jakarta: Kesaint Blanc