ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2619

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2613

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Kata Kunci : ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 638

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 550

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah sejumlah unsur-unsur dimana suatu kesimpulan akan disusun.

Sifa Dwiariani 1, Leny Suzan 2, Djusnimar Zultilisna 3

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Accounting Analysis Journal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

Lampiran 1. Data Penelitian

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2575

PENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Surat Keterangan Perubahan Judul

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 444

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai struktur kepemilikan saham

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2156

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

2 3 ABSTRAK

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB XI UJI HIPOTESIS

ABSTRAK. Kata-kata kunci: good corporate governance, profitabilitas, corporate social responsibility

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada PerusahaanLQ-45 Di Bursa Efek Jakarta)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1510

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ROA, DER, DAN AG TERHADAP DPR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BEI

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

Kata kunci : Compliance Reporting, Mekanisme Good Corporate Governance, Nilai Perusahaan, Tobin s Q

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ45 TAHUN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut : tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

Keywords: Third Party Fund (DPK), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA). Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Kata Kunci: Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity, Inflasi, return Saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

PENGARUH PENGUNGKAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 436

Dedi Putra Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, IIB Darmajaya

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 187

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Transkripsi:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2619 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (STUDI PADA PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015) THE INFLUENCE OF OWNERSHIP STRUCTURE AND COMPANY S SIZE TO CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (STUDY ON NON- FINANCIAL COMPANIES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2013-2015) Novie Purwanty 1, Willy Sri Yuliandari, S.E., Ak., M.M. 2, Dedik Nur Triyanto, S.E., M.Acc. 3 1,2,3 Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 noviepurwanty@students.telkomuniversity.ac.id, 2 willyyuliandari@telkomuniversity.ac.id, 3 dedik.triyanto@gmail.com Abstrak Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan kegiatan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Dengan adanya kewajiban perusahaan dalam melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility, perusahaan diharapkan mampu dalam melakukan pengungkapan tanggungjawab sosial kepada stakeholder internal dan eksternal perusahaan terkait dengan kinerja pencapaian tujuan keberlangsungan perusahaan. Adanya kerangka konsep pelaporan tanggungjawab sosial dapat digunakan adalah Global Reporting Initiative (GRI) dalam bentuk laporan keberlanjutan. Namun, tidak sedikit perusahaan yang belum melakukan pengungkapan terhadap kegiatan tanggungjawab sosial dalam sebuah laporan keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian dilakukan pada perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi data yang bersumber pada laporan tahunan dan laporan keberlanjutan pada setiap sampel perusahaan di situsnya masing-masing. Berdasarkan pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 10 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan aplikasi Eviews versi 9.0, diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility, sedangkan hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan secara parsial dengan arah positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Kata Kunci: Struktur Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Abstract Companies which run their business activities related to natural resources shall be obligated to carry out social and environmental responsibility activities. With the obligation of conducting Corporate Social Responsibility, to internal and external stakeholder of company related to achievement of company sustainability goal. The framework of social responsibility reporting concept which can be used is the Global Reporting Initiative (GRI) in the form of sustainability reports. However, only few companies have disclosed their social responsibility activities in a sustainability report. This research aims to get empirical evidence about the influence of ownership structure and company s size to corporate social responsibility disclosure on non-financial companies in Indonesia Stock Exchange Period 2013-2015. The method of data collection was done by documenting the data resource from the annual report and the sustainability report at the company s website. Based on the technique of sample collection which use purposive sampling technique, there are ten non-financial companies in Indonesia Stock Exchange Period 2013-2015.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2620 The results shown that independent variables which is ownership structure and company s size simultaneously has a significant influence to corporate social responsibility disclosure, and the partial test results shown that only the company s size who has the significant positive influence to corporate social responsibility disclosure. Keywords : Ownership Institutional, Ownership Managerial, Company s Size, Corporate Social Responsibility Disclosure. 1. Pendahuluan Pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan salah satu laporan perusahaan yang penting untuk dilaporkan. Sebuah perusahaan dinilai telah melakukan komitmen dan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan membuat laporan pertanggungjawaban sosial tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya masih ada beberapa kasus mengenai pencemaran lingkungan pada limbah yang menyebabkan pencemaran lingkungan pada masyarakat sekitar. Timbulnya beberapa kasus tersebut lebih berkaitan dengan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dengan membuat laporan pertanggungjawaban sosial (Pradana, 2015) Laporan pertanggungjawaban sosial atau Sustainability reporting merupakan praktik pengukuran, pengungkapan, dan pertanggungjawaban kepada stakeholder internal dan eksternal perusahaan terkait dengan kinerja pencapaian tujuan keberlangsungan perusahaan. Berbagai penelitian terdahulu juga telah melakukan pengkajian, namun masih terdapat perbedaan dalam hasil penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility. Dengan adanya fenomena mengenai pengungkapan corporate social responsibility di Indonesia, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti seberapa besar pengaruh struktur kepemilikan dan ukururan perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan periode 2013-2015. 2. Landasan Teori 2.1 Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun. Menurut Setiawan (2011) Semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen, sehingga akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga tercapainya peningkatan kinerja yang ditandai juga dengan harapan perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup jangka waktu yang tidak ditentukan. Berikut adalah rumus untuk menghitung kepemilikan institusional: 2.2 Kepemilikan Manajerial Menurut Adjani (2013) kepemilikan manajerial dapat menyetarakan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebab dengan besarnya saham yang dimiliki, pihak manajemen akan bertindak lebih hatihati dalam mengambil keputusan. Dengan kata lain, semakin besar persentase kepemilikan, diharapkan manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan tanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham sehingga manajer tidak hanya mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba tetapi juga mengoptimalkan aktivitas investasi. Dengan adanya kepemilikan manajerial, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga potensi kesulitan keuangan dapat dihindari. Berikut adalah rumus untuk menghitung kepemilikan manajerial: 2.3 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator apakah sebuah perusahaan tergolong ke dalam kategori perusahaan besar atau perusahaan kecil. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, misalnya total aset yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu, rata-rata total aset yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu, atau rata-rata penjualan bersih yang dapat dihasilkan perusahaan pada suatu periode. Berikut adalah rumus untuk menghitung ukuran perusahaan:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2621 2.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) diukur dengan melihat jumlah item yang diungkapkan perusahaan dalam laporan berkelanjutan atau yang disebut dengan Sustainability Report (SR), dan kemudian membagi banyaknya item yang diungkapkan tersebut dengan 91 item pengungkapan CSR versi G4 yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Semakin banyaknya item yang diungkapkan pada laporan berkelanjutan (SR), dapat disimpulkan bahwa semakin besar pula komitmen dari perusahaan tersebut dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. 2.5 Kerangka Pemikiran 2.5.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Menurut penelitian terdahulu oleh Laksmitaningrum dan Purwanto (2013) tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistik manajer dan meningkatkan kualitas keputusan investasi dalam tanggung jawab sosial, sehingga dengan semakin besar kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan maka perusahaan cenderung untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas mengenai pelaksanaan pengungkapan corporate social responsibility. Maka struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 2.5.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Menurut penelitian terdahulu oleh Laksmitaningrum dan Purwanto (2013) berdasarkan teori keagenan, p, w. keagenan menyatakan bahwa salah satu cara untuk memperkecil adanya konflik agensi adalah dengan memaksimalkan jumlah kepemilikan manajerial. Dengan memaksimalkan kepemilikan manajerial, maka manajemen akan merasakan dampak langsung atas setiap keputusan yang mereka ambil, hal ini dikarenakan kepemilikan institusional yang besar akan menyebabkan tekanan terhadap manajemen untuk mengungkapkan tanggunag jawab sosial perusahaan secara lebih luas. Maka kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 2.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Menurut penelitian terdahulu oleh Putra (2011) dalam Wiwik Sriayu (2013) secara umum perusahaan besar tidak terlepas dari tekanan sehingga akan mengungkapkan informasi lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini menyebabkan, perusahaan besar dituntut untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Maka ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 2.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kepemilikan institusional berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 2. Kepemilikan manajerial berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 3. Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 3. Metodologi Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dan regresi data panel model random effect. Adapun persamaan model tersebut dalam penelitian ini sebagai berikut:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2622 Y β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + ε Keterangan: Y = Pengungkapan CSR dalam sustainability report. β0 K β1 β5 K f -masing variabel X1 = Kepemilikan Institusional X2 = Kepemilikan Manajerial X3 = Ukuran Perusahaan ε = Error term 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Tabel berikut menggambarkan hasil analisis statistik deskriptif pada penelitian ini: INST MANJ SIZE CSRD Mean 0.584177 0.014731 23.21793 0.415385 Maximum 0.795061 0.066089 25.83630 0.967033 Minimum 0.186178 0.000000 20.88739 0.098901 Std. Dev 0.153797 0.026121 1.471290 0.213366 Observations 30 30 30 30 Dari data tersebut menunjukkan bahwa ada variabel operasional yang memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasi dan ada variabel operasional yang memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dari standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel operasional tersebut adalah menyebar atau bervariasi atau bahkan kebalikannya. 4.2 Persamaan Regresi Data Panel Dependent Variable: CSRD Method: Panel Least Squares Date: 08/02/17 Time: 14:56 Sample: 2013 2015 Periods included: 3 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 30 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. INST 8.594922 5.950186 1.444480 0.1668 MANJ 42.77093 22.31120 1.917017 0.0722 SIZE 0.651997 0.218778 2.980177 0.0084 C -20.37362 7.167053-2.842678 0.0112 Cross-section fixed (dummy variables) Effects Specification R-squared 0.873663 Mean dependent var 0.415385 Adjusted R-squared 0.784484 S.D. dependent var 0.213366 S.E. of regression 0.099052 Akaike info criterion -1.487654 Sum squared resid 0.166793 Schwarz criterion -0.880469 Log likelihood 35.31481 Hannan-Quinn criter. -1.293410 F-statistic 9.796748 Durbin-Watson stat 2.033924 Prob(F-statistic) 0.000020 Dari tabel berikut terlihat bahwa persamaan model regresi data panel yang menjelaskan pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 adalah sebagai berikut:

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2623 Y = - 20.37362 + 8.594922 NST + 42.77093 ANJ + 0.651997S ZE + ε Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai: 1. Nilai konstanta sebesar 20.37362 menunjukkan bahwa jika proporsi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan bernilai nol, maka pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan adalah sebesar 20.37362. 2. Koefisien regresi INST (X 1 ) sebesar 8.594922 yang bertanda positif menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1 satuan (dengan asumsi variabel lain konstan), maka akan diikuti oleh kenaikan pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan nonkeuangan sebesar 8.594922. Nilai koefisiensi regresi variabel kepemilikan institusional positif menunjukkan bahwa semakin meningkat kepemilikan institusional maka pengungkapan corporate social responsibility perusahaan akan meningkat. 3. Koefisien regresi MANJ (X 2 ) sebesar 42.77093 yang bertanda positif menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan (dengan asumsi variabel lain konstan), maka akan diikuti oleh kenaikan pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan sebesar 42.77093. Nilai koefisiensi regresi variabel kepemilikan manajerial positif menunjukkan bahwa semakin meningkat kepemilikan manajerial maka pengungkapan corporate social responsibility perusahaan akan meningkat. 4. Koefisien regresi SIZE (X 3 ) sebesar 0.651997 yang bertanda positif menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan (dengan asumsi variabel lain konstan), maka akan diikuti oleh kenaikan pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan nonkeuangan sebesar 0.651997. Nilai koefisiensi regresi variabel ukuran perusahaan positif menunjukkan bahwa semakin meningkat ukuran perusahaan maka pengungkapan corporate social responsibility perusahaan akan meningkat. 4.3 Hasil Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F) yang telah dilakukan,terlihat bahwa Prob (F-statistic) memiliki nilai sebesar 0.000020, dimana nilai Prob (F-statistic) < 0.05 (taraf signifikansi 5%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan mengandung arti bahwa karakteristik perusahaan yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. 4.4 Hasil Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) yang tertera pada tabel di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel kepemilikan institusional memiliki koefisien sebesar 8.594922 dan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.1668, dimana nilai probabilitas tersebut melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Maka diperoleh hasil bahwa H 01 diterima dan H a1 ditolak sehingga kesimpulan dari pengujian ini adalah variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility. 2. Variabel kepemilikan manajerial memiliki koefisien sebesar 42.77093 dan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.0722, dimana nilai probabilitas tersebut melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Maka diperoleh hasil bahwa H 02 diterima dan H a2 ditolak sehingga kesimpulan dari pengujian ini adalah variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility. 3. Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien sebesar 0.651997 dan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.0084, dimana nilai probabilitas tersebut tidak melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Maka diperoleh hasil bahwa H 03 ditolak dan H a3 diterima sehingga kesimpulan dari pengujian ini adalah variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel pengungkapan Corporate Social Responsibility. 4.5 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas (F statistic) adalah sebesar 0.1668 yang berarti bahwa nilai probabilitas tersebut melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa H 01 diterima dan H a1 ditolak sehingga mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari variabel kepemilikan institusional terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2624 Hal tersebut dibuktikan oleh hasil analisis deskriptif variabel kepemilikan institusional dimana hampir dari seluruh sampel perusahaan memiliki nilai kepemilikan institusional yang tetap namun tidak diikuti oleh perubahan pengungkapan CSR yang relevan. Seperti yang terjadi pada PT. Bakrie Sumatera Plantations yang pada tahun 2013 memiliki nilai kepemilikan institusional sebesar 0.19997 dan nilai pengungkapan CSR sebesar 0.37363. Di tahun 2014, PT. Bakrie Sumatera Plantations memiliki nilai tetap kepemilikan institusional sebesar 0.19997, namun nilai pengungkapan CSR justru mengalami penurunan nilai menjadi 0.28571. Kemudian di tahun 2015, PT. Bakrie Sumatera Plantations mengalami penurunan nilai kepemilikan institusional menjadi sebesar 0.18618, dan pada tahun tersebut nilai pengungkapan CSR yang dimiliki PT. Bakrie Sumatera Plantations semakin menurun menjadi sebesar 0.26374. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan dan penurunan yang terjadi pada kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan pengungkapan corporate social responsibility. 4.5.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas (F statistic) adalah sebesar 0.0722 yang berarti bahwa nilai probabilitas tersebut melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa H 02 diterima dan H a2 ditolak sehingga mengandung arti bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil analisis deskriptif variabel kepemilikan manajerial pada dimana hampir dari seluruh sampel perusahaan memiliki nilai kepemilikan manajerial yang tetap namun tidak diikuti oleh perubahan pengungkapan CSR yang relevan. Seperti yang terjadi pada PT. Indika Energy yang pada tahun 2013 memiliki nilai kepemilikan manajerial sebesar 0.06418 dan nilai pengungkapan CSR sebesar 0.23077. Di tahun 2014, PT. Indika Energy memiliki nilai tetap kepemilikan manajerial sebesar 0.06418, namun nilai pengungkapan CSR justru mengalami penurunan nilai menjadi 0.10989. Kemudian di tahun 2015, PT. Indika Energy masih memiliki nilai tetap kepemilikan manajerial sebesar 0.06418, dan pada tahun tersebut nilai pengungkapan CSR yang dimiliki PT. Indika Energy semakin menurun menjadi sebesar 0.09890. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan dan penurunan yang terjadi pada kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan pengungkapan corporate social responsibility. 4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas (F statistic) adalah sebesar 0.0084 yang berarti bahwa nilai probabilitas tersebut tidak melebihi tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa H 03 ditolak dan H a3 diterima sehingga mengandung arti bahwa terdapat pengaruh signifikan secara positif dari variabel ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis statistik deskriptif variabel ukuran perusahaan pada tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa sampel perusahaan yang mengalami perubahan nilai ukuran perusahaan, diikuti oleh perubahan pengungkapan corporate social responsibility. Seperti yang terjadi pada PT. Tambang Batu Bara yang pada tahun 2013 memiliki nilai ukuran perusahaan sebesar 23.18090 dan nilai pengungkapan CSR sebesar 0.51648. Di tahun 2014, nilai ukuran perusahaan meningkat menjadi 23.36167 dan diikuti dengan peningkatan nilai pengungkapan CSR sebesar 0.76923. Begitupun yang terjadi di tahun 2015, nilai ukuran perusahaan meningkat menjadi 23.44953 dan diikuti dengan peningkatan pada nilai pengungkapan CSR sebesar 0.96703. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan yang terjadi pada ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan pengungkapan corporate social responsibility. 5. Kesimpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Penelitian ini dilakukan terhadap laporan tahunan, dan laporan berkelanjutan, perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 dengan sampel sebanyak 10 perusahaan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pengujian menggunakan metode regresi data panel, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa: a. Kepemilikan Institusional perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 0.584177 atau 58.17% yang menunjukkan bahwa adanya kepemilikan institusi yang menunjukkan adanya pengaruh terhadap kebijakankebijakan yang diambil oleh institusi karena ingin meningkatkan kepentingan pemegang saham

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2625 yang merupakan dirinya sendiri. Nilai maksimum kepemilikan institusional adalah sebesar 0.79506 diraih oleh PT. Vale pada tahun 2013-2015, sedangkan nilai minimum kepemilikan institusional adalah sebesar 0.18617 diraih oleh PT. Bakrie pada tahun 2015. b. Kepemilikan Manajerial perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 0.014731 atau 1.47% yang menunjukkan bahwa adanya kepemilikan manajerial yang menunjukkan adanya pengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh manajemen karena ingin meningkatkan kepentingan pemegang saham yang merupakan dirinya sendiri. Nilai maksimum kepemilikan manajerial adalah sebesar 0.06608 diraih oleh PT. Bakrie pada tahun 2013-2015, sedangkan nilai minimum kepemilikan manajerial adalah sebesar 0.00000 diraih oleh PT. Vale dan PT. Semen pada tahun 2013-2015. c. Ukuran Perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 23.21793 perusahaan yang menjadi sampel pada perusahaan ini merupakan perusahaan yang tergolong ke dalam kategori perusahaan-perusahaan besar terlihat dari banyaknya total aset yang mencapai nilai trilyunan rupiah. Nilai maksimum ukuran perusahaan adalah sebesar 25.83629 diraih oleh PT. Telkom pada tahun 2015, sedangkan nilai minimum ukuran perusahaan adalah sebesar 20.88739 diraih oleh PT. Indo Tambang pada tahun 2015. d. Pengungkapan corporate social responsibility perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar 0.415385 atau 41.53% menunjukkan bahwa pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan sampel masih tergolong rendah, karena baru mengungkapkan sebayak 40 pengungkapan dari 91 item pengungkapan corporate social responsibility. 2. Berdasarkan pengujian secara simultan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 3. Secara parsial kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh sebagai berikut: a. Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Artinya, semakin meningkat atau menurun saham yang dimiliki oleh institusi tidak akan mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility. b. Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Artinya, semakin meningkat atau menurun saham yang dimiliki oleh manajemen tidak akan mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility. c. Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Artinya, semakin meningkat ukuran perusahaan maka pengungkapan corporate social responsibility semakin meningkat.

ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2626 Daftar Pustaka: [1] Adjani, Ema Diandra (2013). Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor Independen. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Universitas Diponegoro : Semarang [2] Pradana, Fikih Ardhya. (2015). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Skripsi Universitas Telkom : Bandung [3] Purwanto, Agus dan Chintya F.L (2011). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris dan Struktur Kepemilikan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Universitas Diponegoro : Semarang.