BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang terjadi di Indonesia sangat berdampak pada dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perubahan ekonomi, berbagai macam produk rokok telah bermunculan di

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK UPDATE BISNIS, KEUANGAN DAN INDUSTRI

MUSLIKAH SUCIATI B

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. ketentuan perusahaan rokok masing-masing di setiap negara. Meskipun yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan, pengeringan tembakau dan cengkeh, perajangan tembakau dan pelintingan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan melakukan sebuah aktivitas dalam menyediakan produk atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pun semakin meningkat. Seperti Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan perekonomian dewasa ini mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

: Asti Iga Purnomo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sigit Sukmono, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Perkembangan Cukai Rokok di Indonesia Tahun Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK DAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan. persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, tujuan utama perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat

Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. perhatian kepada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan,

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dalam negeri dihadapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perusahaaan-perusahaan sejenis yang bermunculan,

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI TAHUN

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara

BAB I PENDAHULUAN. adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan pasar modal sebagai Kegiatan yang bersangkutan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan

BAB I PENDAHULUAN. terbagi menjadi dua yaitu penggunaan dana dan penghasil dana. Ketika perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan penciptaan peluang bisnis maupun pengaturan pola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih meningkatkan daya saingnya agar mampu bertahan di tengah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, menyebabkan pertumbuhan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini keberhasilan di dalam bidang perekonomian

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I PENDAHULUAN. berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN KERJA DI PT. GUDANG GARAM TBK Kediri, 27 Maret 2015

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL TBK. Adistha Swasti Fidelia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi ini mengakibatkan kemajuan pada teknologi dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan usahanya agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang maksimum. Dalam mencapai tujuan tersebut dibutuhkan modal yang besar. Maka dari itu pada saat menjalankan aktivitas perusahaan selalu dibutuhkan kas. Menurut PSAK No.2 (2016), arus kas merupakan arus masuk dan keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas ialah revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana membelanjakannya. Laporan arus kas dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan arus kas memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir ( Kieso, et al,2008). Perusahaan diharuskan menyusun laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap akhir periode penyajian laporan keuangan (PSAK 2016). Dengan dibuatnya laporan arus kas 1

2 perusahaan dapat memprediksi kemajuan perusahaan dari tiap tahunnya serta tidak mengalami kebangkrutan dan kerugian. Secara internal bagi manajamen perusahaan, dengan menganalisa laporan arus kas akan dapat mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dalam mendapatkan dan penggunaan kas tersebut pada suatu periode tertentu. Secara eksternal bagi pihak investor dan kreditur, laporan arus kas digunakan dalam menilai berbagai aspek dari posisi keuangan perusahaan. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan sangat penting bagi perusahaan yang mempunyai skala besar ataupun kecil. Perusahaan yang mengalami kebangkrutan disebabkan karena kondisi perekonomian yang tidak menentu dan ketatnya persaingan antar perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus melihat kondisi dan kinerja perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan mampu mengembangkan usahanya. Kinerja ialah kemampuan kerja suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam hal mewujudkan tujuan, seharusnya kinerja disusun dalam unitunit yang lebih kecil,dengan pembagian sistem, dan mekanisme kerja yang jelas. Setiap perusahaan harus membuat laporan keuangan tahunan yang didalamnya berisikan laporan arus kas yang membuat pengguna informasi laporan arus kas sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan semakin penting. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan khususnya laporan rasio arus kas (Stevania, 2012). Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, salah satu cara yang dilakukan adalah menganalisis laporan arus kas perusahaan. Analisis kinerja keuangan dengan

3 menggunakan laporan arus kas dapat membantu pada saat pengambilan keputusan atas kebijakan untuk masa yang akan datang demi tercapainya sebuah peningkatan hasil dari kinerja keuangan perusahaan. Analisis mengenai kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara lain oleh Kaunang (2013) dengan judul Analisis laporan arus kas sebagai alat ukur menilai kinerja pada PT. Pegadaian (Persero) cabang Manado Timur. Hasil evaluasi pada PT. Pegadaian (Persero) cabang Manado Timur pada dasarnya aktivitas perusahaan dalam hal ini adalah baik karena sumber kas yang terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan. Menurut Subani (2015) yang meneliti Analisis arus kas untuk mengukur kinerja keuangan pada KUD Sido Makmur Lumajang. Dalam penelitiannya menunjukan bahwa kondisi likuiditas selama 4 (empat) periode mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktiva lancar yang disertai dengan meningkatnya hutang lancar dan kas dalam jumlah yang besarnya terkadang tidak stabil. Pada tahun yang sama Arief dan Stefan (2015) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Perusahaan berdasarkan Laporan Arus Kas pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan kondisi kurang baik. Berdasarkan analisis laporan arus kas diketahui bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas dan solvabilitas yang kurang baik. Dareho (2016) dengan judul penelitian Analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja keuangan pada PT. ACE Hardware Indonesia Tbk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. ACE Hardware Indonesia Tbk dalam keadaan cukup

4 baik, meskipun rasio arus kas menunjukan angka yang rendah, namun angka rasio semakin meningkat pada akhir tahun penelitian. Perusahaan rokok di Indonesia dianggap salah satu industri yang berkontribusi bagi perekonomian. Industri rokok dapat menyumbang 1,66% total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dan devisa negara melalui ekspor ke dunia yang nilainya pada tahun 2013 mencapai US$ 700 juta. Selain itu, industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang bekerja di industri rokok secara langsung dan tidak langsung, termasuk 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh. Di dalam negeri peranan rokok sebagai sumber pemasukan negara yang cukup besar diambil dari peneriamaan bea dan cukai hasil tembakau dan rokok. Saat ini masih banyak pro-kontra yang terjadi dalam masyarakat dalam menanggapi peraturan yang terkait industri rokok. Masyarakat yang pro menyambut positif wacana ini. Dengan meningkatnya harga rokok, mereka berharap keluarga dan orang terdekat di lingkungannya dapat menghentikan kebiasaan merokok. Tak sedikit pula masyarakat yang kontra, tentu saja dari perokok itu sendiri. Regulasi industri rokok didalam negeri maupun internasional makin ketat karena pertimbangan perlindungan konsumen dan kesehatan. Kondisi ini yang menyebabkan industri rokok nasional tertekan. PT. Gudang Garam Tbk adalah salah satu perusahaan terkemuka dibidang industri rokok kretek di Indonesia. Perusahaan berdiri sejak tahun 1958 di Kota Kediri, Jawa Timur.PT. Gudang Garam memproduksi berbagai variasi, mulai dari sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). PT. Gudang Garam Tbk pada tanggal 27 Agustus 1990, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Surabaya (BES) dengan jumlah saham

5 96.204.400. Tanggal 24 Juni 1992, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan jumlah saham yang sama. Terhitung sejak tanggal 30 November 2007, BES telah efektif digabung kedalam BEJ, selanjutnya BEJ berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). (http://www.gudanggaramtbk.com /tentang_kami/perjalanan) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk merupakan salah satu pemimpin produsen rokok di Indonesia.PT. HM Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan pertama kali memproduksi dan memasarkan rokok kretek dengan merek Dji Sam Soe. Di tahun 1959 kepemiminan Sampoerna beralih ke generasi kedua, yang berfokus pada produksi SKT Premium. Pertumbuhan Sampoerna kian melaju dibawah pimpinan generasi ketiga keluarga Sampoerna pada tahun 1978.Tahun 1989 Sampoerna meluncurkan merk A Mild yang kemudian dikenal luas di Indonesia. Pada tahun 1990 HM Sampoerna melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12..600,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Agustus 1990. (http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/the_history_of_sampoerna.aspx) Berdasarkan penelitian terdahulu yang menggunakan analisis rasio arus kas, maka peneliti ingin menguji kembali berdasarkan penilaian arus kas apakah dengan menggunakan rasio arus kasmasih dapat menghasilkan kinerja yang baik atau tidak di PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk. Oleh karena itu, peneliti ingin mereplikasi dari penelitian yang dilakukan Dareho (2016) yang berjudul Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. ACE Hardware Indonesia Tbk.

6 Meskipun penelitian ini mereplikasi tetapi terdapat perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Persamaan dari penelitian ini adalah penulis sama - sama meneliti laporan arus kas dengan menggunakan rasio arus kas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Perbedaan penelitian ini terletak pada objek dan periode laporan arus kas perusahaan, jika penelitian terdahulu menganalisis laporan arus kas pada perusahaan ritel yang bergerak dalam bidang perlengkapan rumah dan gaya hidup yaitu PT. ACE Hardware Indonesia Tbk tahun 2012-2014, sedangkan penelitian sekarang menganalisis laporan arus kas pada perusahaan yang bergerak di sektor industri rokok yaitu PT. Gudang Garam Tbk dan PT. HM Sampoerna Tbk tahun 2014-2016. Penelitian ini dipilih karena penulis ingin mengetahui apakah dengan adanya regulasi pada industri rokok dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan melalui laporan arus kas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk Tahun 2014-2016. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis rasio laporan arus kas pada PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2014-2016? 2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2014-2016 berdasarkan analisis laporan arus kas?

7 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis laporan arus kas PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Gudang Garam Tbk dan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 1.4 Batasan Masalah Dilihat dari luasnya permasalahan yang dapat dibahas, maka diperlukan batasan masalah. Oleh karena itu lingkup pembahasan hanya terbatas pada masalah arus kasnya terkait dalam hal dana operasionalnya. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan tentang kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio arus kas. 2. Bagi pembaca Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi atau acuan penelitian bagi penulis selanjutnya dalam penelitian sejenis dimasa yang akan datang, khususnya mahasiswa UDINUS Semarang. 3. Bagi investor Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dalam suatu perusahaan. 4. Bagi perusahaan

8 Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan dan evaluasi bagi perusahaan bagaimana meningkatkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio arus kas terutama untuk pengambilan keputusan. 1.6 Sistematika penulisan Penulisan skripsi ini akan disajikan lima bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang bisa digunakan untuk mendukung penulisan skripsi dan kerangka konseptual. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi sumber data, jenis penelitian, objek penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel serta metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi objek penelitian dan analisis data serta pembahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan, batasan masalah, dan saran yang terkait dengan hasil penelitian.