NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Nomor; 27/KB/KPU/TAHUN Nomor: B/29A/III/2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03 / KB / KPU / TAHUN 2013 NOMOR: B / 3 / I / 2013

NOTA KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 06/KPPU/NK/Xy2015 TENTANG

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0726/SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PENYIARAN INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR;.0/NK/KPW X/2O12 NOMOR: B/35/IX/2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

ANTARA. 1. Dr. UNIFAH ROSYIDI, U.Pd., selaku KETUA Uiiuttrt PENGURUS BE$AR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk

Ketentuan ayat (1) Pasal 14 diubah dan Pasal 14 ayat (2) huruf e dan huruf f dihapus sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut:

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN SERTA PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NOMOR: B/45/XI/201S NOMOR: HK.201/2/15/BPSDMP-2015

- 3 - Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

2015, No menyelesaikan sengketa yang timbul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Waliko

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG. NOMOR : 5/Kpts/KPU-Kota /2015 TENTANG

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

2016, No Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintaha

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA SENTRA KOMUNIKASI MITRA POLRI DENGAN

BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SOLOK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DOMPU

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Ketentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat dan ayat (1) ditambahkan 1 (satu) huruf, sehingga Pasal 18 berbunyi sebagai berikut:

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu

Peraturan...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 159 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai tidak berlaku untuk pasangan calon

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - pada Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Papua, dan Papua Barat;

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PACITAN PENGUMUMAN

- 3 - Pasal II Peraturan Komisi ini berlaku pada tanggal diundangkan.

2016, No Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Prog

PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN 22 Mei a. SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT 30 April Februari 2017

Transkripsi:

y C O M Is i NOTA KESEPAHAMAN ANTARA ' KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor; 27/KB/KPU/TAHUN 2015 Nomor: B/29A/III/2015 TENTANG PENGAMANAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA Pada hari ini Selasa, tanggal sebelas, bulan Agustus, tahun Dua Ribu Lima Belas, bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. HUSNI KAMIL MANIK, selaku KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU), berkedudukan di Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. JENDERAL POLISI Drs. BADRODIN HAITI, selaku KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI), berkedudukan di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK

-2 PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. bahwa PIHAK PERTAMA, adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri, yang bertugas melaksanakan pemilihan umum secara hierarkis; b. bahwa PIHAK KEDUA merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; dan c. bahwa PARA PIHAK perlu bersinergi melalui Nota Kesepahaman sebagai panduan dalam mengimplementasikan kerja sama yang selama ini sudah terjalin dengan baik, khususnya dalam kerja sama pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Dengan memerhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 5. Peraturan...

3-5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerjasama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4910); 6. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 7. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia; 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Kmisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; dan 10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 02 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, melalui Nota Kesepahaman, dengan ketentuan sebagai berikut: BABI MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 Nota Kesepahaman ini dibuat dengan maksud sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. (2) Tujuan...

4- Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah tenvujudnya kerja sama bagi PARA PIHAK dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara terpadu dan terkoordinasl. ' BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi: a. pertukaran Informasi; b. pengamanan benda bergerak dan tidak bergerak, logistik Pemilihan dan pengiriman hasil penghitungan suara; dan c. penegakan hukum. BAB III PELAKSANAAN Bagian Pertama Pertukaran Informasi Pasal 3 (1) PIHAK PERTAMA memberikan informasi tentang tahapan, program dan jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota kepada PIHAK KEDUA termasuk perubahannya. (2) PIHAK KEDUA menerima dan menyesuaikan tahapan, program dan jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA untuk ditindaklanjuti dan dijadikan Rencana Operasi Pengamanan Pemilihan Gubernur...

-5- Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Bagian Kedua Pengamanan Benda Bergerak dan Tidak Bergerak, Logistik Pemilihan dan Pengiriman Hasil Penghitungan Suara Paragraf 1 Benda Bergerak dan Tidak Bergerak Pasal 4 (1) Pengamanan dilakukan terhadap benda bergerak dan benda tidak bergerak yang meliputi: a. anggota, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sedang bertugas; b. kantor KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota dan aset yang melekat di atasnya;.. c. benda bergerak lain yang dibiayai oleh negara yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; dan d. Tempat Pemungutan Suara (TPS). (2) Pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut; a. PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). b. PIHAK KEDUA melaksanakan pengamanan berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada huruf a. Paragraf 2.

-6- Paragraf 2 Logistik Pemiiihan Pasal 5 (1) PIHAK PERTAMA meminta bantuan pengamanan logistik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota kepada PIHAK KEDUA mulai dari proses produksi, penyimpanan sampai dengan pendistribusian. (2) Logistik Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan Lainnya. (3) PIHAK KEDUA memberikan bantuan pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada PIHAK PERTAMA. Paragraf 3 Pengiriman Hasil Penghitungan Suara Pasal 6 (1) PIHAK KEDUA melaksanakan pengamanan terhadap pengiriman Surat Suara, Formulir-Formulir dan Berita Acara hasil pemungutan dan penghitungan suara di TPS, serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, mulai dari tingkat kecamatan yang dilakukan oleh PPK sampai dengan tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi yang dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi/KIP Aceh. (2) Penghitungan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses penghitungan Surat Suara oleh KPPS untuk menentukan suara sah yang diperoleh Pasangan Calon, Surat Suara yang dinyatakan tidak sah, Surat Suara yang tidak digunakan dan Surat Suara rusak/keliru dicoblos. (3) Pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA bersama dengan PIHAK PERTAMA secara berjenjang. Bagian...

-7- Bagian Ketiga Penegakan Hukum Pasal 7 Penegakan hukum yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam Nota Kesepahaman ini mencakup tindak tindak pidana yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang telah dilaporkan kepada Bawasiu, Bawasiu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan dan/atau PPL Apabila PIHAK PERTAMA menemukan dugaan tindak pidana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, PIHAK PERTAMA melaporkan kepada Bawasiu, Bawasiu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan dan/atau PPL, dan memberikan informasi kepada PIHAK KEDUA. Setelah menerima informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PIHAK KEDUA segera berkoordinasi dengan Bawasiu, Bawasiu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan dan/atau PPL dan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV SOSIALISASI Pasal 8 (1) PARA PIHAK, baik secara sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama melaksanakan sosialisasi Nota Kesepahaman ini dalam rangka pelaksanaan tugas dan kewenangan PARA PIHAK, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. (2) Sasaran sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Anggota dan Sekretariat Jenderal KPU, Anggota dan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, Anggota dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, serta badan ad hoc penyelenggara Pemilihan; b. pegawai.

-8- b. pegawai negeri pada Polri terdiri dari Anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil Polri; dan c. PARA PIHAK yang berkepentingan. BAB V PENANGGUNG JAWAB Pasal 9 Penanggung Jawab Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini adalah: (1) PIHAK PERTAMA Tingkat Pusat Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota ; Sekretaris Jenderal KPU : Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh ; Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota PIHAK KEDUA Tingkat Pusat Tingkat Daerah Tingkat Kabupaten/Kota : Asisten Kapolri Bidang Operasi : Kepala Kepolisian Daerah : Kepala Kepolisian Resort/ta/tabes BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 (1) PARA PIHAK sepakat untuk melakukan monitoring saat berlangsungnya tahapan Pemilihan. (2) Evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. BAB V II...

-9- BAB VII TINDAK LANJUT Pasal 11 PARA PIHAK menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini 'dengan membuat Pedoman Kerja atau Standard Operational Procedure (SOP) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 12 Biaya yang timbul dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini menjadi tanggung jawab PARA PIHAK dan jajarannya secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN LAIN Bagian Pertama Perubahan {Addendum) Pasal 13 Hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam kesepahaman tambahan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. Bagian...

-10- Bagian Kedua Perbedaan Dalam Penafsiran Pasal 14 Apabila terjadi perbedaan' dalam penafsiran dan/atau pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK. Bagian Ketiga Jangka Waktu Pasal 15 (1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung mulai tanggal Nota Kesepahaman ini ditandatangani dan dapat diperpanjang atau diakhiri dengan persetujuan PARA PIHAK. (2) Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak tersebut wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya. BABX PENUTUP Pasal 16 Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggai, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Nota Kesepahaman ini, dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK. Demikian...

-11 - Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik, untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK. PIHAK PF.RTAMA, (jj K KEDUA, HUSNf^AMIL MANIK ETUA ^^A g^d IN HAITI 6 e r a l p o l is i