OPTIMASI PROSES PENGERINGAN CABE MERAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM. Didi Dwi Anggoro

dokumen-dokumen yang mirip
Before UTS. Kode Mata Kuliah :

PENENTUAN KARAKTERISTIK PENGERINGAN BAWANG PUTIH(ALLIUM SATIVUM L.) (Variabel Bentuk Bahan dan Suhu Proses)

PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN ETANOL ABSTRAK

PENGARUH KANDUNGAN Ca PADA CaO-ZEOLIT TERHADAP KEMAMPUAN ADSORPSI NITROGEN

PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN ETANOL ABSTRAK

PENGARUH AKTIVASI FISIK ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN DALAM PROSES ADSORPSI MINYAK JELANTAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

PENGERINGAN GABAH DENGAN PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

PERMODELAN PERPINDAHAN MASSA PADA PROSES PENGERINGAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA DI DALAM TRAY DRYER

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK

l. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimasi Aktivasi Zeolit Alam Untuk Dehumidifikasi

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

PERUBAHAN NILAI DESORPSI PRODUK KAKAO FERMENTASI PADA BERBAGAI SUHU DAN KELEMBABAN

PENINGKATAN KUALITAS MINYAK DAUN CENGKEH DENGAN METODE ADSORBSI

PEMUCATAN MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DENGAN CARA ADSORBSI MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG

Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

Bab III Rancangan Penelitian

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN EFISIENSI ENERGI PADA ALAT PENGERINGAN DAUN SELEDRI BERBASIS KONTROL SUHU DAN HUMIDITY UDARA

OPTIMALISASI PEMISAHAN UAP AIR DALAM NATURAL GAS (GAS ALAM) Lilis Harmiyanto. SST* ) Abstrak

Disusun Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Oleh :

MAKALAH SEMINAR PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS DARI KFC DENGAN MENGGUNAKAN ADSORBEN KARBON AKTIF

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

PENINGKATAN KECEPATAN PROSES PENGERINGAN KARAGINAN MENGGUNAKAN PENGERING ADSORPSI DENGAN ZEOLIT. Mohamad Djaeni *)

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER UNTUK PENGERINGAN KACANG TANAH. (Implementation Of DCS System and Appliance Rotary Dryer for

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG KEDELAI PADA ROTARY DRYER

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

PENGAMBILAN AIR DARI SISTEM ISOPROPIL ALKOHOL AIR DENGAN DISTILASI ADSORPTIF MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN SILIKA GEL

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

Bab IV Hasil dan Pembahasan

UJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI ION Fe DENGAN PROSES BATCH. Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

TUGAS REKAYASA OPTIMASI PROSES RESUME JURNAL PEMBUATAN TEH RENDAH KAFEIN MELALUI PROSES EKSTRAKSI DENGAN PELARUT ETIL ASETAT

PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU

4 Hasil dan Pembahasan

UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU

TEMPERATUR UDARA PENGERING DAN MASSA BIJI JAGUNG PADA ALAT PENGERING TERFLUIDISASI

A110 - PERBANDINGAN METODE AKTIVASI TERHADAP KAPASITAS ADSORPSI ZEOLIT ALAM PADA MINYAK JELANTAH

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisis Mikro Struktur Absortivitas Silika Gel Pada Kondisi Temperatur dan Relative Humidity (RH) Dinamis

Kemampuan yang ingin dicapai:

PROSES PENGERINGAN JAMUR LINGZHI (GANODERMA LUCIDIUM) MENGGUNAKAN MEDIA UDARA YANG DIDEHUMIDIFKASI OLEH ZEOLIT ALAM

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN GABAH PADA ROTARY DRYER

ADSORPSI BERULANG DENGAN K ZEOLIT UNTUK KOMPONEN GULA REDUKSI DAN SUKROSA PADA TETES TEBU

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI AMPAS BUBUK KOPI MENGGUNAKAN AKTIVATOR ZnCl2

BAB IV ANALISA. Gambar 4.1. Fenomena case hardening yang terjadi pada sampel.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

Seminar Nasional Sains & Teknologi VI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung 3 November 2015

BAB II DASAR TEORI. Pengujian alat pendingin..., Khalif Imami, FT UI, 2008

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

OPTIMASI PROSES ADSORBSI MINYAK GORENG BEKAS DENGAN ADSORBENT ZEOLIT ALAM : STUDI PENGURANGAN BILANGAN ASAM

4 Hasil dan Pembahasan

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

PENGERINGAN JAGUNG DENGAN METODE MIXED-ADSORPTION DRYING MENGGUNAKAN ZEOLITE PADA UNGGUN TERFLUIDISASI

PENGARUH SUHU UDARA PENGERING DAN KOMPOSISI ZEOLIT 3A TERHADAP LAMA WAKTU PENGERINGAN GABAH PADA FLUIDIZED BED DRYER

PROSES PEMBUATAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI-DESTILASI DENGAN PELARUT N-HEXAN DAN PELARUT ETANOL

Peningkatan Kecepatan Pengeringan Gabah Dengan Metode Mixed Adsorption Drying Menggunakan Zeolite Pada Ungguan Terfluidisasi

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

PENGARUH TEMPERATUR DAN F/S TERHADAP EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SISA PENEKANAN MEKANIK

Judul PENGERINGAN BAHAN PANGAN. Kelompok B Pembimbing Dr. Danu Ariono

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

PENGERINGAN CABAI MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER

Salah satu jenis pengering udara adalah regenerative desiccant air dryer. Gambar 2.2 merupakan salah satu contoh dari alat pengering udara jenis

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 2, April 2013

PRODUKSI HIDROKARBON CAIR DARI PLASTIK MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT HY DAN ZSM-5

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Adsorption nomenclature [4].

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, negara kita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti di pesisir pantai dan dataran tinggi seperti lereng gunung.

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

Adsorpsi Logam Cu (II) Menggunakan Perlit Yang Teraktifasi Dengan Asam Clorida (HCl)

Pengaruh Zeolit Alam Terhadap Kadar Fe-larut dan Al-dd Pada Tanah Sulfat Masam di Desa Sungai Rangas Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar

ANALISIS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEDIA ABSORBSI KARBON AKTIF JENIS GAC DAN PAC

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

KAJIAN PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PADA REDUKSI KADAR Pb dan Cd DALAM LIMBAH CAIR

EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA LAJU PENGERINGAN PUPUK ZA DALAM TRAY DRYER

KARAKTERISTIK PENGERINGAN GABAH PADA ALAT PENGERING KABINET (TRAY DRYER) MENGGUNAKAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR

Transkripsi:

OPTIMASI PROSES PENGERINGAN CABE MERAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM Didi Dwi Anggoro Abstract Natural zeolite is easy to find at several place in Indonesia. Mostly natural zeolite used for poultry and smallest industry. The natural zeolite utilize for adsorben in drying process is the new thing. This is because natural zeolite have porosity structure, hence natural zeolite can adsorb small molecule, same like water. The purpose of this research is to set up the drying equitment, to study the performance of natural zeolite for drying process and to estimate the optimum condition of this process. The sample (Capsium Annum L.) take on tray in drying box. The air through out adsorben column, which natural zeolite present. Before used, natural zeolite is activated by H SO 4 with room temperature. The dry air from adsorben column will be adsorb water molecule from sampel. The result indicated that natural zeolite is potential adsorben for drying process, which the lost of water molecule from sample is 50%. This result is better than drying result by conventional drying (sun). By software Statistica 00, the optimum condition and empirical model are obtained. Key Worls: Optimization, drying, natural zeolite Pendahuluan Zeolit alam (Natural Zeolite) banyak di jumpai di beberapa propinsi di Indonesia, antara lain : Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jogjakarta. Zeolit alam tersebut sampai saat ini baru digunakan untuk makan ternak dan sebagian kecil untuk industri. Pengeringan dengan menggunakan zeolit merupakan cara yang baru dimana cabe merah (Capsium Annum L.) dapat di keringkan pada suhu rendah (Bussmann, 000). Cabe merah termasuk sayuran buah dengan kandungan air sekitar 80-90 persen, sedang kadar protein dan lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan biji-bijian (Budi, 1996). Dengan kandungan air yang tinggi sehingga cabe merah segar hanya mampu disimpan selama 1 minggu saja, sebab sifatnya yang mudah rusak. Kerusakan juga dapat terjadi akibat penanganannya kurang baik. Penyebab utama kerusakan tersebut adalah tingginya kandungan air bahan setelah dipanen yaitu 90 persen (Budi, 1996). Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mengurangi kadar airnya, sehingga dapat diharapkan lebih lama masa simpannya. Salah satu cara untuk mengurangi kadar airnya adalah dengan pengeringan. Pengeringan selama ini umumnya dilakukan dengan memanfaatkan tenaga surya, namun pengeringan dengan metode seperti ini dapat menurunkan kualitas dari bahan yang telah dikeringkan, seperti perubahan warna, perubahan aroma makanan, serta hilangnya karakteristik dari produk yang dikeringkan. Metode lain yang akan dicoba untuk pengeringan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan zeolit alam. Ir. Didi Dwi Anggoro, MEng, PhD. Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia FT UNDIP

Zeolit mempunyai beberapa sifat, diantaranya dehidrasi, adsorbsi, penukar ion, katalisator, dan separasi. Hal ini dikarenakan zeolit alam memiliki struktur rangka, mengandung ruang kosong yang ditempati oleh kation dan molekul air yang bebas sehingga memungkinkan pertukaran ion atau chemisorption (Siti, 003). Zeolit alam yang telah diaktivasi dengan pemanasan bertujuan untuk menguapkan air yang terperangkap dalam pori pori kristal zeolit, sehingga luas permukaan pori-pori bertambah (Sutarti, 1994). Dari hasil penelitian diketahui bahwa mineral zeolit mampu menyerap gas-gas CO, H S dan H O sebanyak 5 % (Sutarti, 1994). Adsorben yang paling baik digunakan dalam proses adsorpsi adalah zeolit (Perry,1997). Dalam keadaan normal ruang hampa, zeolit berisi molekul air bebas yang berada disekitar kation. Bila kristal zeolit dipanaskan maka air tersebut akan menguap dan zeolit dapat difungsikan sebagai penyerap cairan/gas. Karakteristik lain dari zeolit, mempunyai surface area yang besar, molecular sieve, dan mempunyai kapasitas yang besar serta harga zeolit relatif murah. Dengan bantuan program Statistica 00 maka data yang didapatkan dari hasil penelitian dapat dianalisa. Analisa tersebut akan menghasilkan suatu persamaan empiris dan kondisi optimumnya. Experimental design di rancang dengan dua tujuan utama yaitu untuk mengetahui hubungan antara nilai respon / hasil pengamatan variabel dengan faktor faktor yang dianggap memiliki pengaruh terhadap respon serta untuk menemukan nilai dari faktor yang memberikan nilai terbaik. Response surface methodology (RSM) adalah sebuah metode untuk menemukan nilai terbaik dari respon serta dapat menentukan pemodelan dari respon sebagai fungsi dari variable bebas dalam proses. Dengan menggunakan metode ini, maka dapat di ketahui kondisi optimum dari sebuah proses. Dengan menggunakan persamaan matematika atau model polynomial, hubungan antara nilai dari respon dengan kombinasi dari faktor dan banyaknya faktor yang berpengaruh dapat ditampilkan. Untuk menganalisa hasil, metode efisien yang umum digunakan adalah ANOVA. Dua dasar yang digunakan adalah dengan pemisahan sum of square (partition sum of square) dan menghitung varian dari populasi dengan metode yang berbeda dan membandingkannya dengan hasil perhitungan. Penelitian ini bertujuan merancang alat pengeringan cabe merah, mengetahui pengaruh zeolit alam sebagai adsorber air, mengetahui kondisi optimum dan model empiris pada proses pengeringan. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati penurunan persentase humidity udara.

Metode Penelitian Sebelum penelitian utama dilakukan, zeolit alam yang digunakan di screening dengan menggunakan mesh. Kemudian zeolit alam tersebut di oven pada suhu 350 C. Setelah dingin, zeolit alam dimasukkan ke dalam adsorber sesuai dengan variabelnya. Blower dihidupkan selama proses drying dilakukan. Diperoleh humidity sebelum masuk dan setelah keluar adsorber serta penurunan berat dari cabe merah yang dikeringkan. Setelah mencapai waktu jenuh, berat zeolit ditimbang sehingga dapat diketahui berat air yang terkandung didalam udara yang dapat diserap oleh zeolit alam. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan software Statistica 6.0. Hasil output dari RSM seperti grafik surface 3D menampilkan kondisi optimum dan variable yang paling berpengaruh bagi waktu jenuh, adsorpsi, dan desorpsi. Berdasarkan central composite design, jumlah dari kombinasi eksperimen adalah k + k + n o, dimana k adalah jumlah dari variable bebas dan no adalah jumlah percobaan yang diulang, dalam penelitian ini n o =. Pada penelitian ini variabel bebas (k) adalah, sehingga jumlah percobaannya adalah 10. Humiditymeter humidym eter Humiditymeter humidym eter Dryer box absorb er blower absorber humidym eter Humiditymeter Gambar 1. Skematik Peralatan Pengeringan Menggunakan Zeolit Alam

Hasil Percobaan 1. Menentukan Persamaan Empiris Data waktu jenuh zeolit alam dari tiap-tiap variabel berubah yang diperoleh dari hasil percobaan ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Fractional Factorial Central Design variabel dengan mengamati waktu jenuh Run X1 X Yo Yp Yo Yp 1 4.75 1 10 116.4887 3.5113 4.75 1.5 130 133.0780-3.0780 3 6 1 140 19.3809 10.6191 4 6 1.5 165 159.558 5.4418 5 5.3 1.5 150 151.3735-1.3735 6 4.4 1.5 105 103.9135 1.0865 7 6.18 1.5 130 141.4183-11.4183 8 5.3 0.9 10 18.4101-8.4101 9 5.3 1.6 160 160.0054-0.0054 10 5.3 1.5 155 151.3735 3.665 Dimana : X 1 : diameter zeolit alam; X :berat zeolit alam ; Yo : waktu jenuh hasil pengamatan ; Yp : waktu jenuh yang diperkirakan Persamaan empiris antara waktu jenuh dengan variabel berubah dapat ditampilkan dengan persamaan (1). Yp = -1006,6733 + 387,0839X 1-37,0708 X 1 + 76,1504 X - 58,496 X 1,7408 X 1 X (1) + Dari hasil penelitian, diperoleh data kandungan air dari udara yang diserap zeolit alam (desorpsi dari udara) pada tiap tiap variabel berubah. Data-data tersebut dapat dilihat pada Tabel.

Table. Fractional Factorial Central Design variabel dengan mengamati desorpsi Run X1 X Yo Yp Yo Yp 1 4.75 1 80 51.77 8.773 4.75 1.5 50 53.0495-3.0495 3 6 1 50 34.733 15.767 4 6 1.5 40 48.887-8.887 5 5.3 1.5 70 75.761-5.761 6 4.4 1.5 0 3.546-1.546 7 6.18 1.5 30 31.978-1.978 8 5.3 0.9 30 58.1593-8.1593 9 5.3 1.6 80 68.016 11.984 10 5.3 1.5 80 75.761 4.379 Dimana : X 1 : diameter zeolit alam; X : berat zeolit alam ; Yo : desorpsi hasil pengamatan ; Yp : desorpsi yang diperkirakan Persamaan empiris antara desorpsi dari udara dengan variabel berubah dapat ditampilkan dengan persamaan (). Yp = - 1544,9078 + 571,0080X 1-56,393X 1 + 158,4389X - 10,7070X + 1,594X 1 X () Sedangkan data kandungan air dari cabe merah yang diserap udara kering (adsorpsi oleh udara kering) pada tiap-tiap variabel berubah ditabulasikan pada Tabel 3. Table 3. Fractional Factorial Central Design variabel dengan mengamati adsorpsi Run X1 X Yo Yp Yo Yp 1 4.75 1 0.7000 0.8696-0.1696 4.75 1.5 0.8000.544-1.4544 3 6 1.3000.1343-0.1657 4 6 1.5 1.9000.7438-0.8438 5 5.3 1.5 1.7000.179-0.5179 6 4.4 1.5 1.000 0.4305 0.7695

7 6.18 1.5.3000.0061 0.939 8 5.3 0.9 1.7000 1.931-0.31 9 5.3 1.6 4.8000 3.3933 1.4067 10 5.3 1.5.8000.179 0.581 Dimana : X 1 : diameter zeolit alam; X : berat zeolit alam ; Yo : adsorpsi hasil pengamatan ; Yp : adsorpsi yang diperkirakan Persamaan empiris antara adsorpsi oleh udara kering dengan variabel berubah dapat ditampilkan dengan persamaan (3). Yp = - 43,9415 + 16,191X 1-1,909X 1-0,4155X + 3,6310X - 1,405X 1 X (3). Menentukan Optimasi menggunakan Respons Surface Methods (RSM) A. Optimasi waktu jenuh dapat diprediksi dengan menggunakan grafik surface 3 Dimensi 160 140 10 100 80 Gambar. Grafik surface 3D untuk optimasi waktu jenuh dengan diameter dan berat

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa kondisi optimum waktu jenuh diprediksikan pada diameter 5,74 mm dengan berat 1,715 kg sehingga waktu jenuh yang optimal adalah 166,371 menit. Dengan diameter yang besar dan berat zeolit yang besar pula maka waktu jenuh yang dicapai akan lebih lama. Hal ini dikarenakan kecilnya luas permukaan yang kontak dengan air yang terkandung di dalam udara oleh zeolit alam sehingga untuk mencapai kondisi jenuh, zeolit membutuhkan waktu yang lama. B. Optimasi desorpsi zeolit alam dapat diprediksi dengan menggunakan grafik surface 3D 60 40 0 0-0 Gambar 3. Grafik surface 3D untuk optimasi desorpsi dengan diameter dan berat Dari gambar 3, kondisi optimal dari desorpsi zeolit alam dapat ditentukan pada kondisi diameter 5,31 mm dengan berat 1,31 kg. Peristiwa desorpsi berkaitan dengan waktu jenuh dari zeolit alam. Desorpsi pada penelitian ini merupakan peristiwa terserapnya air yang terdapat didalam udara oleh zeolit alam ( air keluar dari udara ).

C. Optimasi adsorpsi zeolit alam dapat diprediksi dengan menggunakan grafik surface 3D 3 1 0-1 Gambar 4. Grafik surface 3D untuk optimasi adsorpsi dengan diameter dan berat Pada gambar 4, pada grafik surface 3D untuk adsorpsi versus diameter dan berat zeolit alam tidak diperoleh kondisi optimal tetapi didapatkan kondisi saddle point pada diameter 5.748 mm dengan berat 1.039 kg. Peristiwa adsorpsi dalam penelitian ini adalah peristiwa penyerapan air dari cabe merah yang dikeringkan oleh udara yang keluar dari adsorber ( udara kering ). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Zeolit alam berpotensi untuk adsorber dalam proses pengeringan tanpa pemanasan.. Faktor yang berpengaruh dalam menentukan waktu jenuh adalah berat dan diameter. Sedangkan pada desorpsi zeolit alam factor yang paling berpengaruh adalah diameter.pada adsorpsi zeolit alam dipengaruhi oleh semua variabel berubah.

3. Kondisi optimum yang didapatkan dengan menggunakan grafik surface 3D adalah pada diameter 5.74 mm,berat 1.715 kg dengan kondisi optimum waktu jenuh 166.371 menit.untuk kondisi optimum desorpsi dicapai pada diameter 5.31 mm dan berat 1.31 kg yaitu sebesar 76,71 gram.adsorpsi zeolit alam tidak dapat mencapai kondisi optimum,tetapi didapatkan kondisi saddle point pada diameter 5.748 mm dan berat 1,039 kg UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada TPSDP yang telah memberikan dana melalui Research Grant sehingga penelitian ini bisa selesai dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Amin,N.A.S and Anggoro, D.D. (004).Optimation of direct conversion of methane to liquid fuels over Cu loaded W/ZSM-5 catalyst. FUEL, 83, (4-5), 487-494.. Didi Dwi Anggoro, (003).Ph.D Dessertation, University of Technology Malaysia. 3. Bussmann. (000). Drying of Food and Food ingredients with zeolite. TNO Environment,Energy and Process Inovation. 4. Budi, Jatmiko. (1996). Pengawetan Lombok Merah dengan penambahan natrium bisulfit dan pengeringan dengan cabinet drier. Laporan Penelitian TK UNDIP. 5. Foust, AS,Wenzel LA,Maus,L,Andersen,LB (1960). Principles of Unit Operations. Mc Graw Hill,USA. 6. Istiqomah, Siti. (003). Zeolit Sebagai Zat Penjerap Logam Berat. Laporan Penelitian TK UNDIP. 7. Ketaren, S. (1986). Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press, Indonesia 8. Kirk,R,E dan Othmer,D.F. (1979). Encyclopedia Of Chemical Technology., nd ed vol 5. Mc Graw Hill, USA. 9. Perry, RH and Green, DW. (1997 ). Chemical Engineers HandBook. Mc Graw Hill, USA. 10. Pramudono, B. (1988). Humidifikasi dan Pengeringan, Diktat kuliah Jurusan Teknik Kimia UNDIP. 11. Sutarti, M, Rachmawati, M. (1994). Zeolit Tinjauan Literatur. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah.Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. 1. Treyball. (198). Mass Transfer Operation. Mc Graw Hill, USA.