BAB IV PENUTUPAN A. Kesimpulan Di dalam Peraturan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 49 Disebutkan bahwa : laporan penyelenggaraan pemerintah desa paling sedikit memuat : 1. pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah desa, 2. pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan desa, 3. pelaksanaan pembinaan masyarakat, 4. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu, laporan pertanggungjawaban harus mengacu pada ketentuan diatas, dan setelah peneliti melaksanakan penelitian di Desa Ngabean, Pemerintah Desa Ngabean sudah melaksanakan ketentuan tersebut yang telah ditetapkan dengan Peraturan Desa Ngabean No 1 Tahun 2016 tentang laporan pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDes TA 2015. Jadi berdasarkan Laporan Penggunaan Dana Desa TA 2015 Desa Ngabean dapat diambil kesimpulan bahwa Dana Desa yang pemerintah pusat berikan kepada Desa Ngabean terserap secara maksimal dengan prosentase 100 %. Hal ini merupakan hasil yang sangat memuaskan karena masih berada pada tahap transisi penggunaan Dana Desa yang semula masih menggunakan PNPM kemudian anggaran terserap secara maksimal. 129
Selain itu berdasarkan PP No 60 Tahun 2014 Bab V Tentang Penggunaan Dana Desa di prioritaskan untuk pembiayaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu jumlah alokasi Dana Desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Ngabean mendapatkan alokasi anggaran yang sangat banyak dengan rincian untuk pembangunan desa Rp 248,770,000 dan untuk pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 15,450,000. Kemudian di dalam prosentase penggunaan Dana Desa dengan rincian: 95 % untuk belanja modal, 3 % untuk belanja pegawai, dan 2 % untuk belanja pengadaan barang dan jasa di Desa Ngabean pada TA 2015 belum sesuai dengan ketentuan diatas, karena pada tahun 2015 merupakan tahun transisi dari PNPM menuju Dana Desa. Karena masih sangat kuat dengan ketentuan yang ada di dalam PNPM dan penggunaan Dana Desa juga belum disosialisasikan kepada perangkat desa maka pemerintah desa di dalam menggunakan Dana Desa TA 2015 masih memakai ketentuan yang ada di dalam PNPM dengan ketentuan sebagai berikut: 95 % belanja modal dan 5 % belanja operasional. Pada waktu itu, Pemerintah Desa Ngabean mendapatkan sosialisasi bimtek penggunaan Dana Desa pada bulan Maret tahun 2015 untuk sekretaris desa dan bulan April untuk kepala desa dan bendahara. 130
Kemudian dengan adanya Dana Desa TA 2015 di Desa Ngabean sangat memberikan nilai positif bagi masyarakat karena pembangunan desa menjadi semakin cepat dan maju tidak terkendala dengan jumlah biaya yang banyak, tercatat bahwa pada Tahun 2015 Pemerintah Desa Ngabean dapat membangun 13 proyek pembangunan desa meliputi: 1. Pembangunan PAUD Desa Ngabean 2. Betonisasi Jalan Poren 3. Betonisasi Jalan Batu 4. Selokanisasi Pongangan 5. Betonisasi Jalan Griya Asri 6. Selokanisasi Pare 7. Senderan Jalan Kenayan 8. Selokanisasi Kemantren 9. Telasah Jalan Senobayan 10. Senderan Jalan Komprengan 11. Betonisasi Jalan Krajan I 12. Betonisasi Jalan Krajan II 13. Betonisasi Jalan Krajan III 131
Dilihat dari banyaknya jumlah pembangunan desa yang ada di Desa Ngabean pada tahun 2015 menandakan bahwa dengan adanya Dana Desa permasalahan masyarakat menjadi dapat terselesaikan dengan baik dan hal inilah yang membuat nilai positif di mata masyarakat. Dikaji dari sisi akuntabilitas terkait dengan pihak yang bertanggung jawab dalam pengelola keuangan Dana Desa adalah kepala desa dan bendahara desa, namun selain itu di dalam penggunaan Dana Desa ini ditunjuk pula tim pengelola kegiatan (TPK) yang memiliki wewenang untuk memantau perencanaan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan termasuk juga penggunaan anggaran dan realisasi. Lalu di dalam UU No 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa akuntabilitas adalah bentuk pelaporan hasil atau pelaksanaan kegiatan dari pemerintah desa kepada masyarakat maka di Pemerintah Desa Ngabean bentuk laporan realisasi kegiatan tertulis dan disampaikan laporannya, RW, dan rapat dusun kepada seluruh masyarakat dan tokoh masyarakat. 132
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka di dapatkan saran dan rekomendasi sebagai berikut: 1. Rekomendasi untuk Kementrian Desa, dan Daerah Tertinggal a. Perlu adanya bimtek kepada seluruh perangkat desa dan TPK Dusun di dalam pengelolaan penggunaan Dana Desa dengan membuat FGD disetiap bidangnya. Yakni: adanya bimtek khusus untuk kepala desa, bimtek khusus untuk sekretaris desa, bimtek khusus untuk bendahara, bimtek khusus untuk kasie desa, dan bimtek khusus untuk kadus, serta bimtek khusus untuk TPK. b. Pemaksimalan tugas dan fungsi pendamping desa dalam memberikan pendampingan kepada aparat desa. c. Sebelum suatu kebijakan yang baru dilaksanakan kepada bawahan perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu agar semua pihak memahami. 2. Rekomendasi untuk Pemerintah Desa Ngabean a. Melakukan kunjungan study banding ke pemerintah desa lainnya yang sudah mapan dalam mengelola keuangan Dana Desa. b. Aparat desa Ngabean mengadakan bimtek sendiri dalam pengelolaan keuangan Dana Desa. c. Pemerintah desa mau open mind (terbuka) untuk terus belajar mengelola keuangan Dana Desa. d. Adanya papan informasi pembangunan bagi masyarakat agar masyarakat mengetahui proyek pembangunan desa beserta jumlah anggarannya. 133