Iceawetan Kayu Plastik Polivinil Stirena terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cytzoceplznl~is Light) dan Rayap Tanah (Coptotennes cr~rvigzntlzzrs Holnigren) oleh Yunus Muddin dibawah bimbingan Prof. J3. Ir. Yusuf Sudo Hadi, MAgr. dan Dra. Jasni, MSi. Altematif teknologi untuk meningkatkan keawetan kayu adalah modifikasi kayu yaitu memasukkan zat kimia bermonomer rendah ke dalam rongga-rongga kayu, baik untuk mellgisi lumen sel, vessel, maupun pada dinding sel kayu. Hipotesa dari penelitian ini adalah penambahan konsentrasi stirena akan meningkatkan keawetan kayu dibandingkan dengan penggunaan bahan pengawet lain yaitu Impralit CKB. Penelih~ uu dilakukan untuk mengetal~ui keawetan kayu plastik polivinil stirena pada tingkat konsentrasi yang berbeda-beda terliadap serangan rayap tanah (Coptotertt~es cciwigrifltl~us Hohgren) dan rayap kayu kering (Crypfoterltres cynoccpl~lz~s Light) dibandingkan dengan kayu awetan Impralit CKB. Penelitian ini untuk pengembangan ieknologi pengawetan kayu. Metode penelitian, contoh uji dibuat dengan ukuran 5 an x 2,5 an x 1,5 an untuk pengujian rayap kayu kering dan 2,5 an x 2,5 an x 0,5 an untuk rayap tanah, dikeringkan d b oven (10332 "C selama 24 jam) sampai KA 3-5 %. Proses pembuatan, contoli uji dhasukkmi ke d b tabung impregnator untuk divakum 500 mmhg seha 15 menit, lalu ditekan d b larutan plastik pada 10 kg/on2 selama 1 jam, divakum la@ (500 mmhg), dan direndam selama 24 jam. Selesai proses, dibungkus dengan alumuniuu~ foil dan dioven 60 C s eha 48 jam, dilepas dan dikondisikan di udara bebas s eha dua minggu. Pengujian rayap kayu kering dilakukan d b tabung (+=1,8 an t-.3,5 an) dengan 50 rayap peke rja dengan 10% serdadu dan dishpan d b ruang gehp seha tiga bulu~. Pengujk~ rayap tandl dilakukan dengan 200 pekelja dengan 10% serdadu ke d h botol yaig diisi 200 gr pasir lembab (7% dibawah kapasitas menahan air) dan dishpan dah~ ruaig gelap selama 1,5 bulan. Parameter pengujian ketahanan kayu
plastik terliadap serangan rayap kayu kering dan rayap tandl berupa keldangan berat (%), kenlatian rayap (%) dan derajat proteksi (skor). Rancangal percohaan adalali faktoriat dengan pola dasar Rancaigan Acak Lengkap, dua faktor yaitu jenis kayu dan konsentrasi stiren. Peligauh perlakuan diuji dengan analisis keraganian dan perbedaan antas perlakuan diuji dengan uji Duncan (taraf 5%), perbedaan antara kontrol dan kayu awetan hpralit CKB 3% terhadap kayu plastik diuji dengan T student, sedangkan derajat proteksi kayu plastik diuji dengan Kruskal-Walk. Kematian rayap kayu kering tertinggi (100%) pada hpraiit CKB 3%, Kematian rayap pada kayu plastik terbesar pada konsentrasi 80:20 (98.67%) dibanding kontrol (41.50%). Secara statistik, perlakuan berpengaruh sangat nyata (a=0.01) dan uji Duncan (a=0.05) mmperlil~atkan perlakuan tidak berbeda nyata. Ko~senh.asi stirena yang terenddi mmpu niembunuh rayap kayu kering (95.67) karena sifat dari stiren dan katalis pang beracun. KeIdangan berat tertinggi pada kontrol contoh uji rayap kayu kerjng (1,70%).. Sedangkan liasil terendah hpralit CKB 3% ( 0,99%.) Ketiga jenis kayu secara statistik memberi pengaruli berbeda terhadap kel&mgan berat, tertinggi pada sengon (1,80%), diikuti tusm (1,43%), dan terendd~ karet (1,17%). Kehilangan berat kayu plastik terbesar pada korsentrasi SO:20 (1,6S%). Kayu plastik tersebut masuk dabm kelas awet IV. Derajat proteksi tertingg pada hpralit CKB 3% (95,00), sedangkan terendah kontrol (70,OO). Keuiatian rayap tanah sebesar 100% terjadi pada seluua perlakuan kayu plastik kecuali pada kontrol. Kenlatian rayap tanah pada kontrol kayu tusati~ dan karet yaitu 30.63% dan 31,38%. Ketnatian cukup tilie pada kontrol kayu seugon (87,13%) diduga disebabkan oleh ko~i~posisi ekstraktif kayu salgon (Pnrmerintlthes frrlcntmin L. Nielsen) yang mengandung zat saponin. Pengujian mortalitas rayap tanah terhadap konsentrasi stiren sangat signifikan. Stiren nianlpu menibunuh rayap tanah saliipai 100% dan efikasi stiren ini sama dengan hnpralit CKB 3%. Kehilangan berat tertingpi pada kontrol (20.61%) dan terendah pada ltnpralit CKB 3% (3.79%). Kontrol tennasuk pada tingkat ketahanan rentan dan kelas awet 1V. Kayu awetan I~ilpralit CKB masuk kelas ketahanan resistntlt dan kelas awet 11. Seraigal rayap fanall
tertinggi pada konsentrasi 80% (10.16%). Secara statistik memperlihatkan bahwa konsentrasi stiren berpengaruh sangat sigtufikan terhadap kei&gan berat. Uji Duncan mempeslil~atkan bal~wa kontrol berbeda nyata (a=0.05) terl~adap semua perlakuan. Derajat proteksi terfinggi pada hpralit CKB 3% (96.67%) sedangkan terendah pada kontrol(50.83). Hasil penelitian ini menunjukkan bal~wa pengaruh monomer stirena si-an terl~ada peningkatan ketahanan kayu terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah. dan untuk penelitku~ selanjutnya, konsentrasi stiren dapat diperkecil smlpai pada kondisi optimum baik dari segi biaya maupun dari sifat efikasinya. Hasil analisis biaya menunj,ukkan bahwa biaya pembuatan kayu plastik lebih tinggi dibuzdulg dengan teknologi pengawetan konvensional dijadikan altematif teknologi pengawetan kayu. sebgga tidak layak