METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. (Dalam bukunya Purwanto,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dasar dalam melakukan penelitian ini. Penulis menjelaskan kajian sumber-sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing

BAB II MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM. 1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran. a. Teori Pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

II. KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk

Penerapan Model Snowball Throwing pada Pembelajaran Pemahaman Paragraf

BAB II KAJIAN TEORI. menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II Kajian Pustaka

BAB II KAJIAN TEORI. membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Motivasi. memberikan kontribusi pada peserta didik, menurut Agus Suprijono untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang telah menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi, yang

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPS SD MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING 1) Oleh. Leny Marlina 2), Pargito 3), Darsono 4)

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS. Pengertian belajar dan pembelajaran ini banyak diungkapkan beberapa ahli dalam

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena usaha individu yang bersangkutan. Menurut Winataputra (2008: 1.4)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran Snowball Throwing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE SNOWBALL THROWING DISERTAI PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MELIHAT KEAKTIFAN SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING. pendidikan dalam rangka untuk perbaikan, peningkatan dan kemajuan

SOSIALISASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SMA NEGERI 4 KOTA TERNATE

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan adalah satu-satunya aset untuk membangun sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang pendidikan yang di survey oleh Organisation for Economic

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING KELAS VII.1 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terus dilakukan,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Hakekat Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NO. 2 DALUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing. a. Model Pembelajaran Kooperatif

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I (PENDAHULUAN) A. LATAR BELAKANG

Problematika Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dan Alternatif Penyelesaian pada Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. (Aunurrahman, 2010: 12) berpendapat bahwa usaha dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer, ilmu alam, dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V DI SD NEGERI CIBOGO

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan pembelajaran di kelas. Ngalimun (2013: 28) mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa yang

Transkripsi:

METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING A. Pengertian dari model pembelajaran Snowball Throwing Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Pengertian model pembelajaran Snowbal Throwing dari para ahli, antara lain: 1. Menurut Bayor, Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagaipemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannyapembelajaran. 2. Menurut Saminanto, Model Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga metode pembelajaran gelundungan bola salju. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. 3. Menurut Depdiknas, Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi UNESCO, yakni: belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). 4. Menurut Arahman, Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. 5. Menurut Kisworo, model pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masingmasing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

6. Menurut Komalasari, Model Pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu tipe Model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang di padukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. 7. Menurut Ismail, Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu snowball dan throwing. Kata snowball berarti bola salju, sedangkan throwing berarti melempar, jadi Snowball Throwing adalah melempar bola salju. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, yang dimana masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Dalam pembuatan kelompok, siswa dapat dipilih secara acak atau heterogen. 8. Menurut Suprijono, Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya. B. Tujuan pembelajaran model Snowball Throwing Tujuan pembelajaran model Snowball Throwing menurut para ahli yaitu: 1. Menurut Asrori, tujuan pembelajaran Snowball Throwing yaitu melatih murid untuk mendengarkan pendapat orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi murid dalam membuat pertanyaan, serta memacu murid untuk bekerjasama, saling membantu, serta aktif dalam pembelajaran.

2. Menurut Devi, model pembelajaran Snowball Throwing melatih murid untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada murid lain. Murid yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya. C. Ciri-ciri model Snowball Throwing Ciri-ciri model Snowball Throwing, antara lain: a) Komunikatif Komunikatif dalam model ini berarti dalam proses pembelajaran terjadi peristiwa komunikasi yang mudah dipahami antara pendidi dan peserta didik. b) Sistem belajar dua arah ( guru dan siswa sama sama berperan aktif) Sistem belajar dua arah yaitu dalam proses pembelajaran guru dan siswa sama-sama berperan aktif, guru bertanya dan siswa menjawab, siswa bertanya dan guru menjawab, maupun siswa bertanya dan siswa lainnya menjawab. c) Menyenangkan model Snowball Throwing dikemas sedemikian rupa oleh guru sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menarik minat belajar siswa. D. Karakteristik model Snowball Throwing Model Snowball Throwing memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: 1. Peserta didik bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis. 2. Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk melatih pemahaman siswa seputar materi. 3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4. Siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. 5. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok dari pada individu E. Langkah-langkah menerapkan model Snowball Throwing

Menurut Suprijono (2009:128), langkah-langkah pembelajaran model Snowball Throwing adalah: 1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai. 2) Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit. 6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 7) Evaluasi 8) Penutup Fase-Fase Fase 1:Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik Fase 2:Menyajikan informasi Fase 3:Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar Fase 4:Membantu kerja tim dan belajar Perilaku Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Guru menyampaikan materi yang akan disajikan Guru membentuk kelompokkelompok kemudian memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmasing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kemudian kertas

Fase-Fase Perilaku Guru tersebut dibuat seperti bola, setelah itu dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama + 5 menit. Fase 5:Mengevaluasi Fase 6:Memberikan pengakuan atau penghargaan Setelah siswa dapat satu bola diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Guru bersama-sama siswa membahas jawaban dari siswa tersebut. Guru mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok. F. Kelebihan dan kelemahan model Snowball Throwing Kelebihan model Snowball Throwing antara lain: 1. Melatih kesiapan siswa 2. Saling memberikan pengetahuan 3. Terciptanya suasana belajar yang komunikatif 4. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain. 5. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberikesempatan utk membuat soal dan diberikan pada siswa lain. 6. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 7. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 8. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek. 9. Pembelajaran menjadi lebih efektif. 10. Ketiga aspek yaitu aspek koknitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai. 11. Melalui pembelajaran kooperatif model Snowball Throwing siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 12. Dapat membantu anak untuk peduli pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 13. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggungjawab dalam belajar. 14. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga

diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 15. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggungjawab kelompoknya. 16. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). 17. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. 18. Melatih kesiapan murid dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. 19. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok. 20. Dapat membangkitkan keberanian murid dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru. 21. Melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. 22. Merangsang murid mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. 23. Dapat mengurangi rasa takut murid dalam bertanya kepada temanmaupun guru. 24. Murid akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah. Sedangkan kekurangan model pembelajaran Snowball Throwing adalah: 1. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan. 2. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga

diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran. 3. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. tapi tdk menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok. 4. Memerlukan waktu yang panjang. 5. Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar. 6. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid. 7. Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif 8. Adanya siswa yang bergantung pada siswa lain 9. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa