Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Indonesian Journal of History Education

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Indonesian Journal of History Education

Journal of Mechanical Engineering Learning

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Journal of Mechanical Engineering Learning

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Automotive Science and Education Journal

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Journal of Mechanical Engineering Learning

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR

Economic Education Analysis Journal

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR. Info Artikel

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Unnes Physics Education Journal

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING-PROMPTING DENGAN PENILAIAN PRODUK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Automotive Science and Education Journal

ABSTRAK

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

Automotive Science and Education Journal

Indonesian Journal of History Education

Automotive Science and Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Economic Education Analysis Journal

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Unnes Science Education Journal

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Economic Education Analysis Journal

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Journal of Elementary Education

Edu Elektrika Journal

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Unnes Science Education Journal PENERAPAN MINDSCAPING BERVISI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI LARUTAN PENYANGGA

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Transkripsi:

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING DAN METODE RESITASI DALAM PELAJARAN IPS MATERI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA KELAS VII SMP IP ASSALAMAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Muhamad Lukman Hidayat, Sriyanto Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2015 Disetujui Juni 2015 Dipublikasikan Juli 2015 Keywords: Mind Mapping methods, methods of recitation, Learning Outcomes Abstrak SMP IP Assalamah Ungaran salah satu SMP swasta di Kabupaten Semarang namun KBM dikelas menggunakan metode resitasi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui KBM metode pembelajaran Mind Mapping dengan metode resitasi dan mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dengan metode resitasi. Subyek penelitian adalah siswa kelasvii SMP IP Assalamah Ungaran, kelas VII Al Mustofa (kelas eksperimen) menggunakan metode Mind Mapping dan kelas VII AL Hadi (kelas kontrol) menggunakan metode resitasi. Jenis desain penelitian ini adalah quasy eksperimental design. Metode pengumpulan data yaitu metode dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen yaitu 78,83 dan rata-rata nilai hasil belajar kelas kontrol yaitu 72,20, hasil perhitungan t-test dengan taraf signifikansi 5% dan dk (58) diperoleh nilai thitung (4,15) > ttabel (2,00), sehingga hipotesis alternatif diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan metode Mind Mapping lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode resitasi. Abstract Islam Plus Assalamah Junior High School is one of private junior high school in Semarang district, but the learning process using the method of recitation. The purpose of this study is to know Mind Mapping learning methods with recitation method and determine the differences in learning outcomes using Mind Mapping learning method with the method of recitation. Subjects were students grade VIIof Islam Plus Assalamah Junior High School, class VII Al Mustafa (experimental class) using Mind Mapping and class VII Al Hadi (control group) using the method of recitation. This type of study design is quasy-experimental design. Methods of data collectionare documentation method, and testing. The results showed the average value of the results of experimental class learnings 78.83 and the average value of learning outcomes, namely the control class 72.20, the results of the calculation of the t-test with asignificance level of 5% and dk(58) obtainedt value (4, 15) > t table (2.00), so the alternative hypothesis is"acceptable". Therefore it can be concluded that Mind Mapping method is better than the method of recitation. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: geografiunnes@gmail.com ISSN 2252-6684 19

PENDAHULUAN Secara umum, Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserta didik. SMP IP Assalamah Ungaran merupakan salah satu SMP swasta di Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran yang sederhana, pada pembelajaran geografi materi persebaran flora dan fauna, guru masih menggunakan metode konvensional dan resitasi dalam menjelaskan kepada siswa sehingga menyebabkan siswa kesulitan memahami materi, berdampak pada hasil belajar siswa kurang memuaskan dan dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.Untuk membantu siswa dalam memahami materi dan menghadapi masalaah tersebut perlu adanya inovasi-inovasi metode pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa, sesuai dengan zamannya, penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping dapat menjadi salah satu metode yang variatif, kreatif, efektif dan inovatif daripada metode sebelumnya.berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi Metode Mind Mapping dan Metode Resitasi Dalam Pelajaran IPS Materi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Kelas VII SMP IP Assalamah Ungaran Kabupaten Semarang. Implementasi artinya penerapan, dan penerapan adalah proses, cara atau perbuatan menerapkan. Penerapan juga diartikan sebagai pemanfaatan dalam hal mempraktikkan (Depdiknas, 2003:1180). Penerapan dalam penelitian ini diartikan sebagai proses, atau cara pembelajaran metode Mind Mapping dan metode resitasi. Mind Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan. Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru dan menyerap fakta serta informasi baru dengan mudah (Buzan, 2011).Kelebihan metode pembelajaran Mind Mapping selain untuk memperoleh daya hafal, pemahaman konsep dan membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi. Kebebasan berimajinasi siswa dituangkan dalam bentuk gambar, banyak warna, memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan mengagumkan, memudahkan menyerap fakta serta informasi baru dengan sangat mudah.mind Mapping dalam penelitian dibatasi pada pencatatan materi yang telah disampaikan guru oleh siswa dengan menggunakan peta konsep berupa tulisan, simbol gambar-gambar dan warna yang sesuai dengan materi pelajaran. Metode Resitasi, dalam buku Strategi Belajar Mengajar, mengatakan metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan (Djamarah, 2010). Metode Resitasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, Kelebihannya yaitu : Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok, dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru, dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.kekurangannya dari metode Resitasi ini, yaitu : Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain, khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik, tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa, sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2007:5).Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah 20

menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.hasil belajar dalam penelitian ini adalah aspek kognitif siswa dalam pembelajarannya menggunakan metode Mind Mapping dan metode Resitasi dengan materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Sesuai Kurikulum 2013, Pokok bahasan persebaran flora dan fauna di Indonesia merupakan pokok bahasan yang terdapat pada pembelajaran IPS geografi kelas VII semester 1 tingkat SMP. Berdasarkan SK (Standar Kompetensi) memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, KD (Kompetensi Dasar) mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk, dan materi pelajaran persebaran flora dan fauna di Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Webber. Pokok bahasan persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki standar kompetensi, yaitu memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Sedangkan kompetensi dasarnyaadalah mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan pendudukdan materi pelajaran Persebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Webber. Dari penjelasan latar belakang pengambilan judul diatas dapat diambil rumusan masalah yang akan dibahas dan diteliti dalam penelitian eksperimen ini yaitu : 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Mind Mapping dan metode Resitasi pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. 2. Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Mind Mapping dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode Resitasi pada mata pelajaran IPS geografi pokok bahasan persebaran flora dan fauna di Indonesia siswa kelas VII SMP IP Assalamah Ungaran Kabupaten Semarang. Setelah dirumuskan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran metode pembelajaran Mind Mapping dan metode Resitasi di kedua kelas tersebut. 2. Mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Mind Mapping dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan metode Resitasi pada mata pelajaran IPS geografi materi pokok persebaran flora dan fauna di Indonesia siswa kelas VII SMP IP Assalamah Ungaran Kabupaten Semarang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain Quasy experiment karena dalam desain ini peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Peneliti memilih Quasy experiment dengan bentuk non-equivalent control group design. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan non-random. Desain ini memiliki kelompok kontrol namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2009:114). Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pre test Perlakukan (Treatment) Post test Kelompok eksperimen O 1 X 1 O 2 Kelompok kontrol O 3 X 2 O 4 Keterangan: X 1 : Pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping X 2 : Pembelajaran menggunakan metode resitasi O 1 : Tes pada kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan O 2 : Tes pada kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan : Tes pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan O 3 21

O 4 : Tes pada kelompok kontrol setelah diberi perlakuan (Sumber: Arikunto, 2011: 125) Ungaran Barat Kabupaten Semarang dan Subyek dalam penelitian ini adalah siswa berbatasan dengan daerah sebagai berikut: kelas VII SMP IP Assalamah Ungaran Sebelah Utara : Kecamatan Banyumanik Kota Kabupaten Semarang dengan jumlah 60 siswa. Kelas Al Mustofa sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode Mind Mapping dan kelas Semarang Sebelah Timur : Kecamatan UngaranTimur Sebelah Selatan : Kecamatan Bergas VII Al Hadi sebagai kelas kontrol yang Sebelah Barat : Kecamatan Limbangan menggunakan metode Resitasi. Penelitian ini Kabupaten Kendal dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa materi persebaran flora dan fauna menggunakan metode Mind Mapping dan hasil belajar siswa materi persebaran flora dan fauna menggunakan metode Resitasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu : metode dokumentasi digunakan untuk mencari data guna melengkapi dan memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Aspek yang diambil melalui dokumentasi ini adalah daftar nama siswa dan hasil belajar IPS yang berbentuk nilai. Nilai tersebut diperoleh dari data dokumentasi nilai hasil ulangan harian materi persebaran flora dan fauna di Indonesia yang diberikan oleh guru. Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa ranah kognitif atau pemahaman konsep pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dan metode Resitasi. Adapun metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan bentuk persentase dan analisis uji perbedaan dua rata-rata (t-test). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP IP AssalamahUngaranyang terletak di jalan raya Gatot Subroto 104 B Ungaran, Kabupaten Semarang. Letak SMP IP Assalamah Ungaran secara astronomi terletak di koordinat 7 6 59.61 LS dan 110 24 46.22 BT, dansecarageografis terletak di Kecamatan Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Metode Mind Mapping Peneliti melakukan persiapan berupa pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan bahanbahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mind Map materi persebaran flora dan fauna di Indonesia berupa bagan Mind Map yaitu persebaran flora dan fauna di Indonesia bagian barat, persebaran flora dan fauna di Indonesia bagian peralihan, persebaran flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Setelah melakukan persiapan tersebut selanjutnya peneliti akan membahas mengenai proses pembelajaran yang berlangsung selama tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 November 2014, 6 November 2014, dan 10 November 2014. Pembelajaran yang pertama dilakukan pada tanggal 3 November 2014. Sebelum melaksanakan KBM, peneliti melakukan pre-test kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberikan apersepsi berupa memberikan pertanyaan kepada siswa tentang nama-nama flora dan fauna dan dari mana daerah asal flora dan fauna tersebut. Selanjutnya siswa diminta untuk membuat definisi tentang persebaranflora dan fauna di Indonesia dengan bahasa dan sepemahaman masing-masing siswa. Tahap selanjutnya peneliti menjelaskan mengenaicara penggunaan pembelajaran Mind Map secara sedehana, dilanjutkan penjelasan materi pelajaran. Siswa mencatat poin-poin penting dari materi yang telah dijelaskan, kemudian peneliti mengajukan pertanyaan- 22

pertanyaan pada siswa yang berhubungan dengan materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota lima orang untuk berdiskusi, tiap kelompok berdiskusi tentang pokok-pokok penting atau konsep-konsep penting materi persebaran flora dan fauna di Indonesia yang dibagi menjadi 3 wilayah persebaran,yaitu : persebaran flora dan fauna di Indonesia wilayah bagian barat, wilayah peralihan dan wilayah bagian timur.setelah menentukan konsep-konsep penting yang ada pada materi dan siswa diminta diskusi, membahas, mengeksplorasi bahan materi dan konsep. Hasil diskusi tersebut dicatat dan dibutuhkan untuk membuat Mind Map sebagai tugas kelompok. Diskusi selanjutnya yaitu pembuatan Mind Map yang dilakukan oleh para siswa, dalam kegiatan diskusi tersebut siswa membuat Mind Map. Penyusunan Mind Map ini masingmasing siswa menyalurkan kreatifitas dan menghias Mind Map sebaik dan seindah mungkin. Hasil Mind Map yang dibuat oleh siswa, semoga siswa dapat memahami materi dari Mind Map yang mereka buat dengan baik. Pada pertemuan pertama ini kendala yang dialami oleh peneliti yaitu pada saat proses diskusi berlangsung, para siswa ramai dan ribut namun suasananya bersifat positif dan saling berdiskusi materi yang mereka eksplorasi dan mereka cari. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Metode Resitasi Peneliti melakukan persiapan berupa pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan bahanbahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran bermetode Resitasi untuk penunjang KBM materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Pada tahap penelitimulai KBM dengan kegiatan apersepsi, memberi pertanyaan kepada para siswa tentang nama-nama hewan dan asal populasi hewan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia. Pada kegiatan inti peneliti menerangkan poin-poin penting mengenai materi persebaran flora dan fauna di Indonesia, dan menjelaskan gambaran umum tentang materi tersebut, dan penjelasannya dicatat oleh para siswa. Setelah itu peneliti membagi menjadi beberapa kelompok untuk saling bertukar pikiran dan merangkum materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dari buku yang telah mereka miliki. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan tugas individu untuk meneruskan tugas merangkumnya dari berbagai sumber, mengumpulkan untuk dipresentasikan di depan kelas pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan selanjutnya seluruh tugas dikumpulkan dan perwakilan tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. Kelompok yang lain bisa menanggapi secara bergantian. Selanjutnya peneliti bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. Perbandingan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen secara umum sudah dikatakan baik dan lancar,kendala yang dihadapi pada kelas kontrol yang bermetoderesitasihampir sama seperti pada kelas eksperimen bermetode Mind Mapping. Kendala yang dialami oleh peneliti yaitu pada saat proses diskusi berlangsung, para siswa ramai dan ribut namun suasananya bersifat positif dan saling berdiskusi materi yang mereka eksplorasi dan mereka cari. Pengkoordinasian siswa juga lebih sulit jika dibanding dengan kelas ekperimen. Kelas ekpserimen lebih mudah dari pada kelas kontrol. Bahwasannya pembelajaran IPS Terpadu materi persebaran flora dan fauna di Indonesia akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan metode Mind Mapping dimana metode ini membantu merencanakan, mengkomunikasikan, menyeleseikan masalah studi kasus, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan materi pelajaran, mengingat materi dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, memunculkan ide-ide kreatif dan memudahkan menyerap materi pelajaran yang 23

diajarkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Menggunakan Metode Mind Mapping dan Metode Resitasi Penilaian hasil belajar kognitif siswa dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Tes dilaksanakan setelah mendapat perlakuan metode Mind Mapping dan metode Resitasi dari masingmasing kelas tersebut. Setelah hasil tes tersebut didapat perlu pengolahan dan analisis lebih lanjut dari data tersebut dan untuk menguji perbedaan dua rata-rata hasil belajar IPS geografi kedua kelas tersebut mengunakan analisis uji-t. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar IPS geografi kedua kelas yang menggunakan analisis uji-t dapat dilihat tabel dibawah ini. Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata IPS Kelas Kelas Rata-rata t hitung t tabel Kriteria VII Al Hadi Kontrol 72,20 VII Al Mustofa Eksperimen 78,83 4,152 2 Ha diterima Sumber: Data Penelitian, 2014 Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai t hitung (4,152) > t tabel (2) dapat ditarik kesimpulan H 1 yang berbunyi rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol diterima. Jadi, terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dengan pembelajaran yang menggunakan metode Resitasi. Sehingga dapat dikatakan, hasil belajar ranah kognitif siswa kelas eksperimen yang memperoleh perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping lebih baik dibandingkan kelas kontrol pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia yang menggunakan metode resitasi. Uji Ketuntasan Hasil Belajar Dalam uji ketuntasan belajar siswa dikatakan memenuhi ketuntasan belajar jika telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. DanStandar ketuntasan kelas yang baik apabilat hitung > t tabel, maka kelas tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar, dan jika t hitung < t tabel, maka kelas tersebut belum tuntas. Hasil uji ketuntasan belajar tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 3. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kelas t hitung t tabel Kriteria VII Al Hadi Kontrol 2,01 2,045 Tidak Tuntas VII AL Mustofa Eksperimen 7,60 2,045 Tuntas Sumber: Data Primer, 2014 Berdasarkan analisa pada tabel diatas, dinyatakan tuntas jika t hitung > t tabel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen diperoleh t hitung > t tabel, yaitu 7,60 >2,045 sehingga kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar individu, sedangkan untuk kelas kontrol 2,01 < 2,045 sehingga belum mencapai ketuntasan individu dikarenakan t hitung < t tabel. Bisa disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan metode Mind Mapping hasil belajarnya sudah tuntas dan lebih baik dari pada kelas yang menggunakan metode Resitasi. Hasil persentase ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 24

Tabel 4. Hasil Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas Kelas Persentase Ketuntasan Kriteria VII Al Hadi Kontrol 83 % Tidak Tuntas 96,67 % VII AL Mustofa Eksperimen Tuntas Sumber: Data Primer, 2014 Kelas dikatakan tuntas dengan baik apabila 85 % dari seluruh siswa dalam kelas tersebut tuntas dan nilai baik. Berdasarkan pada perhitungan persentase hasil belajar pada kelas eksperimen yang berhasil mencapai ketuntasan klasikal sebesar 96,67 %, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 83 %, sehingga kelas kontrol belum mencapai ketuntasan klasikal. Perhitungan menunjukkan bahwa hasil ketuntasan nilai kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen ditemukan kendala ketika menggunakan metode Mind Mapping, diantaranya adalah kurang maksimalnya selama proses diskusi dan pembuatan Mind Map oleh siswa, disebabkan kondisi ruangan kelas ramai. Sehingga memakan waktu untuk mengkondisikan siswa supaya tenang. Namun, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen sudah baik dan efektif. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode Resitasi pada kelas VII Al Hadi kurang meningkatkan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran. Siswa terlihat fokus dan aktif dalam pembelajaran hanya saat awal proses pembelajaran. Metode Resitasi/penugasanyang digunakan oleh peneliti selama ini bertujuan untuk mengejar target penyampaian materi sesuai alokasi waktu pada kurikulum. Dampaknya adalah perilaku siswa yang agak menyimpang, seperti acuh tak acuh mendengarkan penjelasan materi, tidak fokus, malas bertanya, kurang bersemangat, jenuh, kurang tertarik dengan pelajaran dan tidak menyeleseikan tugas secara baik dan tepat waktu. PENUTUP Simpulan penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping berlangsung lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode resitasi serta ada perbedaan hasil belajar kognitif antara pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dibandingkan dengan metode resitasi, yaitu rata-rata hasil belajar aspek kognitif pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Mind Mapping adalah 78,83 dan nilai rata-rata aspek kognitif pada kelas kontrol dengan menggunakan metode resitasi/penugasan adalah 72,20. Saran yang dapat peneliti berikan adalah Guru diharapkan menggunakan metode Mind Mapping pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dalam pembelajaran IPS Terpadu Geografi. Perlu adanya kerjasama yang baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa serta antusias siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar unutuk menciptakan pembelajaran yang kondusif. DAFTAR PUSTAKA Anni. 2007. Cara Meningkatkan Hasil Belajar. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Buzan, Tony. 2011. Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. 2010.Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta 25

26