BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S-

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saat ini, televisi dapat memberikan nilai-nilai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia komunikasi massa pada umumnya dan dunia entertainment khususnya di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Pendahuluan. kebudayaannya, media massa juga mengalami perkembangan, baik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahi inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang dapat membentuk suasana bahagia menuju terwujudnya ketenangan,

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Memilih jargon Memang Beda sepertinya sudah dipikirkan betul oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kotak kecil yang dapat memunculkan gambar dan suara ini kerap disebut

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siaran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat dalam memberi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. Kick Andy merupakan salah satu progam acara di Metro TV yg sangat. informatif, inspiratif, dan edukatif. Sebuah acara talkshow yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB V. Penutup. Sesuai dengan fokus penelitian ini tentang Bagaimana pelajar Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. lainnya atau dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Baik secara verbal

BAB 1 PENDAHULUAN. baik secara perorangan maupun antar kelompok. Komunikasi juga terbagi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

PEDOMAN WAWANCARA. Program Acara Ngopi Euy di Bandung TV. : PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) di Komplek. Pertanyaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang pemberitaan isu poligami dikalangan selebriti dalam program acara infotainment televisi. Sehinggga, penelitian ini memiliki kesimpulan sebagai berikut: 1. Tiga narasumber yang berada di daerah Jakarta dan empat narasumber yang berada di daerah Yogyakarta memberikan persepsi tentang pemberitaan isu poligami dikalangan Ustad dan selebriti dalam program acara infotainment sangat berlebihan dan tidak baik untuk dilihat anak kecil yang masih dibawah umur. Sehingga, narasumber sangat berhati-hati dalam melihat tayangan program acara di televisi agar narasumber dapat mencegah anaknya untuk melihat pemberitaan isu poligami Ustad dan selebriti dalam program acara infotainment di televisi. 2. Walaupun di dalam agama Islam poligami diperbolehkan, namun semua narasumber yang merupakan ibu rumah tangga tidak setuju tentang poligami dan mereka tidak ingin di poligami oleh suaminya karena mereka hanya menginginkan pernikahan itu untuk selama-lamanya. Sehingga, narasumber sangat tidak setuju dan sangat menentang akan poligami yang terdapat pada kalangan Ustadz dan selebriti termasuk poligami yang dilakukan oleh Ustadz Aswan dan selebriti yang bernama Kiwil. 3. Setiap narasumber yang berada di daerah Jakarta dan Yogyakarta memiliki persepsi berbeda-beda tentang pemberitaan isu poligami dikalangan Ustad dan selebriti dalam program acara infotainment di televisi. Selain itu, narasumber juga memiliki persepsi negatif tentang poligami. Dikarenakan, narasumber memiliki sikap dan nilai dalam pribadi narasumber yang tidak ingin berbagi suami dengan wanita lainnya. Narasumber juga memberikan persepsinya bahwa poligami yang ada di kalangan Ustadz tidak memiliki kekuatan hukum agama dan hukum yang ada di Indonesia sehingga dapat merugikan wanita yang di poligami. 115

4. Selain pemberitaan yang ada pada program acara infotainment tersebut, narasumber juga memberikan persepsinya tentang isu poligami yang berada dikalangan Ustad dan selebriti pada program acara infotainment di televisi. Narasumber merasa kecewa jika ada Ustad dan selebriti yang melakukan poligami, karena Ustad dan selebriti merupakan seorang public figure yang memberikan contoh kepada masyarakat. Sehingga, narasumber sangat kontra akan poligami yang berada dikalang Ustad dan selebriti. 5. Dalam hal pembahasan teori, peneliti menggunakan satu teori yaitu teori persepsi. Pada hasil penelitian yang menggunakan teori persepsi, para narasumber memberikan pendapatnya sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan yang mereka lihat. Dalam penelitian ini, persepsi narasumber terbentuk karena adanya suatu proses stimulus sehingga dapat menonjol dalam kesadaran para narasumber. Hal tersebut berkaitan dengan program acara infotainment yang ada ditelevisi serta pengaruh dalam mempeersepsikannya. Menurut narasumber, adanya program acara infotainment tersebut dapat memberikan informasi kehidupan selebriti kepada khalayak penonton. Dalam memberikan persepsi tentang program acara infotainment tersebut, narasumber dapat membedakan hal yang positif dan negatif yang ada pada pemberitaan program acara infotainment tersebut. Narasumber selalu mencari hal positif dalam melihat pemberitaan isu poligami di kalangan Ustad dan selebriti pada program acara infotainment tersebut, dikarenakan pemberitaan yang ada hanya berisikan sensasi dari kalangan selebriti untuk menaikkan popularitas selebriti yang ditayangkan tersebut. Selain itu, pemberitaan nya yang ada juga selalu membuka aib seseorang yang tidak baik untuk dilihat anak-anak, sehingga narasumber selalu mencegah anak-anaknya untuk melihat program acara infotainment tersebut dan narasumber berharap agar tidak terlalu di ekspose dan tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu fulgar dalam pemberitaan tentang hal membuka aib seseorang yang berada pada program acara infotainment tersebut. 6. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi narasumber terhadap pemberitaan isu poligami dikalangan selebriti dalam program acara infotainment televisi. Faktor-faktor tersebut adalah faktor perhatian dan pengetahuan, faktor 116

kebutuhan hiburan dan informasi, faktor pola kebiasaan dan aktivitas, serta faktor gender. Selain itu, penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang sudah peneliti pilih untuk membandingkannya. Walaupun penelitian terdahulu dan sekaranga menggunakan teori peersepsi dan poligami, akan tetapi isi pembahasan peneliti ini sangat berbeda dengan penelitian terdahulu. 117

B. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam menganalisis persepsi masyarakat tentang pemberitaan isu poligami dikalangan selebriti dalam program acara infotainment televisi, hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dan dari proses pencarian narasumber untuk wawancara. Penyebab keterbatasan dalam proses pencarian narasumber untuk di wawancarai karena banyak orang atau narasumber yang tidak ingin menjadi narasumber wawancara. sehingga peneliti harus mencari kembali orang atau narasumber yang benar-benar ingin memberikan waktunya untuk proses wawancara. Selain itu pada saat penelitian sedang berjalan, yang sebelumnya sudah ada perjanjian untuk wawancara tiba-tiba orangnya tidak ada dirumah karena masalah kerjaan dan masih banyak lagi alasan dari beberapa narasumber yang ingin diwawancara oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga mengalami masalah akan alat yang digunakan untuk wawancarai narasumber dan alat yang digunakan untuk membuat karya tulis penelitian ini menjadi terhambat. Dalam hal lainnya pun peneliti memiliki keterbatasan dalam hal mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pemberitaan isu poligami selebriti dalam infotainment. Faktor terakhir yang menjadi keterbatan peneliti dalam mengumpulkan data adalah kurangnya kemampuan peneliti untuk memperoleh data dari berbagai aspek lainnya dan kurangnya kemampuan peneliti dalam membuat sebuah katakata yang baku dalam penulisan penelitian ini. 118

C. Saran Mungkin dalam penelitian ini peneliti ingin menyampaikan saran yang diharapkan bisa menumbangkan suatu pemikiran dan masukan untuk stasiun televisi yang menayangkan program acara infotainment serta bagi para khalayak penonton dan peneliti yang akan melakukuan penelitian selanjutnya. Semoga saran yang peneliti sampaikan ini bisa memberikan sumbang sih untuk para peneliti selanjutnya agar bisa lebih baik lagi dari penelitian ini. Berikut saran yang penulis sampaikan : 1. Saran bagi pihak stasiun televisi yang menayangkan pemberitaan pada program acara infotainment tersebut adalah pihak stasiun televisi khususnya bagi karyawan atau staff yang terdapat di dalam tim produksi acara dapat mengoreksi dan memperbaiki kembali pemberitaan yang akan ditayangankan agar pemberitaan tersebut tidak terlalu berlebihan dan tidak membuka aib seseorang yang sangat pribadi supaya pemberitaan yang ditayangkan itu dapat diterima oleh masyarakat dari kalangan masyarakat. Serta dalam waktu atau jam siaran pada program acara infotainment yang menayangkan pemberitaan nya agar lebih dapat di pastikan lagi waktunya, supaya bisa membedakan dan mengetahui akan waktu yang baik dan tidak nya untuk menayangkan program acara infotainment tersebut sehingga program acara infotainment tersebut dapat di lihat oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya para para ibu-ibu rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaannya. 2. Untuk para khalayak penonton, agar selalu dapat mengambil sisi positif dari pemberitaan yang telah ditayangkan oleh program acara infotainment tersebut. Selain itu, cegah dan jauhkan anak-anak yang masih dibawah umur untuk melihat pemberitaan yang ada dalam program acara infotainment tersebut karena pemberitaan yang ada pada tayangan tersebut bukan untuk dikonsumsi oleh anakanak yang masih dibawah umur supaya dapat terhindar dalam hal melakukan atau mencontohkan perilaku selebriti yang negatif dan kurang baik. 3. Lalu bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih mendalam dalam melakukan penelitian mengenai pemberitaan isu poligami dikalangan selebriti dalam program acara infotainment televisi. 119