*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Unnes Journal of Public Health

ABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Kata Kuci: Mutu Pelayanan Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

ABSTRACT. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945, Program Negara wajib

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PETUGAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN PUSKESMAS BENGKOL KOTA MANADO

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Jurnal Ilmiah Permata Medika

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA TAHUN 2014.

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT DENGAN KEPUASAN PELAYAN BPJS DI PUSKESMAS BRINGIN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Faktor-faktor kejadian malaria

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD LAKIPADADA KABUPATEN TANA TORAJA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Abstract. Keywords: Utilization of health centers, education level, income level, Perception. Abstrak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENDAPATAN KELUARGA PESERTA BPJS DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO. Christine Parangka*, Chreisye K.F. Mandagi*, Sulaemana Engkeng* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Upaya dalam mewujudkan hak setiap warga dengan menciptakan persamaan akses pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan tujuan memberikan kepastian perlindungan dengan prinsip asuransi sosial dengan sistem gotong-royong yang dalam penerapannya agar dapat menjangkau seluruh aspek kehidupan maka direalisasikan pada Pusat Kesehatan Masyarakat Menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 100 pasien. Pengambilan data secara langsung dengan membagikan kuesioner kepada pasien BPJS yang datang berobat di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square = 95% dan nilai α = 0,05. Persentase pengetahuan baik 81,0%, pengetahuan kurang baik 19,0%, persentase sikap baik 62,0%, sikap tidak baik 38,0%, persentase pendapatan lebih 32,0%, pendapatan kurang 68,0%, persentase yang memanfaatkan pelayanan kesehatan 64,0% dan yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan 36,0%. Hasil analisis uji chisquare diperoleh pengetahuan p= 0,003 < dari nilai α = 0,05, sikap p= 0,073 > dari nilai α = 0,05, pendapatan keluarga p= 0,002 < dari nilai α = 0,05 Terdapat hubungan pengetahuan peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dan terdapat hubungan pendapatan keluarga peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, tidak terdapat hubungan Sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado Kata kunci: pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, pemanfaatan puskesmas ABSTRACT The efforts to realize the right of every citizen to create equal access to health care through the National Health Insurance (NHI) held by Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) with the purpose of providing certainty protection by principle of social insurance with mutual assistance system in the application in order to reach all aspects, then realized at the Public Health Centre. The method using quantitative research methods which is the analytic survey with cross sectional study. With the total sample of 100 patients. Collecting data directly by distributing questionnaires to the BPJS patients at Wawonasa Public Health Center in Singkil District of Manado City. Analysis of the data used were univariate and bivariate using Chi-square = 95% and the value of α = 0,05. 81.0% percentage of good knowledge, knowledge is not good 19.0%, 62.0% the percentage of good attitude, the attitude is not good 38.0%, the percentage of income is 32.0%, 68.0% less income, percentage who utilize health services and 64.0% who do not utilize health services 36.0%. The results of chi-square test analysis obtained knowledge p = 0.003 <of the value of α = 0.05, p = 0.073 attitudes> of the value of α = 0.05, p = 0.002 family income <of the value of α = 0.05.There is relationship of BPJS participant knowledge with the utilization of health services at the Wawonasa public health center Singkil District of Manado City and there is a relationship between BPJS participant family income with the utilization of health services at the public health center Wawonasa Singkil District of Manado City, there is no relationship of BPJS participant attitude with the utilization of health services at the Wawonasa public health center Singkil District of Manado City. Keywords: Knowledge, Attitudes, Family Income, Utilization Public Health Center

PENDAHULUAN Karakteristik penelitian dilihat dari umur rata-rata usia pasien adalah usia muda mulai dari usia 18 tahun, pasien yang paling banyak terdapat pada umur 20-29 tahun dengan jumlah 48 pasien (48.%) kategori umur ini diperoleh pada saat peneliti melakukan pengambilan data yang bertepatan dengan waktu jadwal imunisasi bagi ibu hamil sehingga data yang diperoleh sebagian besar berasal dari ibu-ibu muda yang datang mengikuti imunisasi. Berdasarkan karakteristik penelitian dilihat dari jenis kelamin jumlah pasien terbanyak terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 74 pasien (74.0%), hal ini di sebabkan banyak ibu-ibu yang datang membawa anak-anaknya untuk mengikuti imunisasi di puskesmas, selain imunisasi untuk bayi ada juga imunisasi untuk ibu hamil, inilah mengapa jumlah pasien terbanyak adalah yang berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pasien BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado yang terdiri dari empat kelurahan dengan jumlah pasien terbanyak terdapat pada kelurahan Karame 30 pasien (30.0%), kelurahan Singkil 1 26 pasien (26.0%), kelurahan Wawonasa juga memiliki jumlah yang sama 26 pasien (26.0%), sedangkan pasien yang paling sedikit adalah kelurahan Ketang Baru 18 pasien (18.0%). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien dimana pengambilan data sendiri dilakukan pada saat pasien BPJS datang berobat di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, hasil penelitian dilihat dari pendidikan terakhir pasien terbanyak 52 pasien (52.0%) yaitu mereka yang pernah duduk dibangku sekolah menengah atas SMA/SMK sederajat, sedangkan yang paling sedikit 10 pasien (10%) mereka yang pernah duduk di bangku pendidikan sekolah dasar (SD). Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin banyak orang yang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan keinginan dan pemahaman dalam memperoleh layanan kesehatan yang baik sesuai dengan fungsinya selain itu nilai-nilai budaya juga dipengaruhi tingkat pendidikan

seseorang sejauh mana seseorang bertindak atau berperilaku dapat dilihat dari tingkat pendidikan (Nugroho,2008). Dari jenis Pekerjaan yang paling banyak yaitu mereka yang tidak bekerja atau berprofesi sebagai ibu rumah tangga 57 pasien (57.0%), sedangkan yang paling sedikit mereka yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa 2 pasien (2.0%). Gambaran Sikap peserta BPJS tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Penelitian mengenai hubungan sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado menggunakan tujuh pernyataan yang ada dalam kuesioner dengan dua kategori yaitu sikap baik dan sikap tidak baik. Berdasarkan data yang diperoleh pasien yang bersikap baik berjumlah 62 pasien (62.0%) sedangkan yang tidak bersikap baik berjumlah 38 pasien (38.0%), hasil yang diperoleh menunjukkan pasien diwilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado khususnya pasien BPJS memiliki sikap yang baik mengenai pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Sikap dalam pelayanan kesehatan memiliki peran penting menyangkut kemampuan manajerial maupun kemampuan pelaksana teknis (Notoatmodjo,2007). Sikap juga diartikan sebagai reaksi seseorang terhadap suatu objek sehingga terjadi suatu tindakan (Notoatmodjo,2003). Pernyataan mengenai program BPJS sangat baik untuk dijalankan karena sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang menjawab setuju 48 pasien (48.0%), sangat setuju 4 pasien (4.0%), kurang setuju 29 pasien (29.0%), dan tidak setuju 19 pasien (19.0%). Ini menunjukkan sebagian besar pasien menyikapi program BPJS dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Pernyataan mengenai proses pengurusan administrasi untuk menjadi peserta BPJS sangat mudah yaitu 32 pasien (32.0%) kurang setuju, disebabkan karena persyaratan yang ada memberatkan pasien yang tingkat ekonominya kebawah, BPJS hanya dapat di gunakan setelah dua minggu mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS dan iuran awal yang harus dibayar oleh pasien dibayar untuk setoran 6 bulan. Pernyataan mengenai adanya BPJS membuat masyarakat tidak lagi khawatir jika dikemudian hari jatuh sakit ada 28 pasien (28.0%) kurang setuju, walaupun sudah menjadi anggota BPJS,

pasien tetap merasa khawatir jika dikemudian hari jatuh sakit dan harus mengalami kondisi dimana pasien harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan resep tambahan yang biayanya tidak di tanggung oleh BPJS yang mengharuskan pasien tetap membayar biaya diluar tanggungan BPJS. Pernyataan mengenai adanya BPJS kesehatan dapat membantu pembiayaan kesehatan 25 pasien (25.0%) menjawab tidak setuju dan 27 pasien (27.0%) menjawab kurang setuju, jawaban pernyataan tersebut sama dengan pernyataan sebelumnya dimana dengan menjadi anggota BPJS tidak menjamin bahwa pasien akan selalu mendapat keringan dalam pembiayaan kesehatan, pemilihan tingkatan kelas pada BPJS juga mempengaruhi pelayanan yang diperoleh, semakin besar biaya setoran BPJS semakin baik juga pelayanan yang akan didapat oleh pasien. Gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado Pemanfaatan Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado sebagai tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh masyarakat sekitar dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. Rendahnya utilisasi (penggunaan) fasilitas kesehatan salah satunya penggunaan puskesmas dipengaruhi oleh faktor masyarakat itu sendiri, seperti pengetahuan dan sikap masyarakat yang menjadi salah satu faktor masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (Notoatmodjo,2010). Hasil penelitian mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dikategorikan menjadi dua yaitu memanfaatkan dan tidak memanfaatkan, memanfaatkan yaitu mereka yang memilih puskesmas sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan yang tidak memanfaatkan yaitu mereka yang tidak memilih puskesmas sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dari penelitian yang telah dilakukan melalui pertanyaan yang ada dikuesioner diperoleh hasil yang memanfaatkan puskesmas sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 64 pasien (64.0%) sedangkan yang tidak memanfaatkan puskesmas sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 36 pasien (36.0%). Hasil dari jawaban pasien mengenai pemanfaatan pelayanan kesehatan berbeda-beda, pasien yang memilih Rumah sakit sebagai sarana

utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 6 pasien (6.0%) disebabkan karena fasilitas yang ada dirumah sakit dianggap lebih lengkap dibandingkan yang ada di puskesmas. Pasien yang memilih Puskesmas sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 64 pasien (64.0%), puskesmas merupakan salah satu institusi kesehatan yang paling mudah di jangkau oleh masyarakat dari segi ekonomi puskesmas merupakan sarana kesehatan yang cocok dimanfaatkan oleh masyarakat yang ekonominya kebawah, puskesmas juga berperan dalam pembangunan kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan (Farich, 2012). Pasien yang memilih Dokter Keluarga sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 21 pasien (21.0%) disebabkan karena sesuai dengan kelas atau tingkatan BPJS yang dipilih sebelumnya memilih dokter keluarga sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien yang memilih apotik sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan berjumlah 1 pasien (1.0%) kurangnya peminatan pasien dalam memanfaatkan apotik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan harga obat yang ada di apotik lebih mahal dibandingkan dengan datang berobat dipuskesmas selain itu pasien tidak perlu lagi membayar biaya untuk dokter jika datang berobat di puskesmas berbeda halnya dengan berobat di apotik, itulah sebabnya sangat sedikit pasien yang memilih apotik sebagai sarana utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien yang memilih mengobati sendiri ketika jatuh sakit berjumlah 8 pasien (8.0%) ini terjadi karena jika pasien jatuh sakit pada malam hari dimana tidak ada lagi sarana kesehatan yang bisa dituju membuat pasien harus melakukan pengobatan sendiri dirumah. Hubungan antara Pengetahuan peserta BPJS dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Hasil penelitian dari delapan pernyataan yang ada dikuesioner untuk mengukur sejauh mana tingkat pengetahuan pasien mengenai penggunaan BPJS di puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, diperoleh hasil penelitian pasien yang berpengetahuan baik dan memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 58 pasien (51.8%), pasien yang berpengetahuan baik tetapi tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 23 pasien (29.2%),

pasien yang berpengetahuan kurang baik tetapi memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 6 pasien (12.2%), selanjutnya pasien yang berpengetahuan kurang baik dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 13 pasien (6.8%). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study, hasil perhitungan dari analisis uji chi-square diperoleh nilai probabiliitas sebesar 0,003 dengan tingkat kesalahan lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pasien BPJS di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rakinaung (2013) mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan Puskesmas Molompar oleh masyarakat Desa Molompar II Kecamatan Tombatu Timur Kab. Minahasa Tenggara, menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan total sampel 199 responden. Di peroleh responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi tidak memanfaatkan puskesmas sebanyak 47 responden (59,5%), ini disebabkan kurangnya sosialisasi tenaga kesehatan kepada masyarakat desa molompar, hasil perhitungan munggunakan statistik uji chisquare diperoleh hasil probabilitas sebesar 0,000 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemanfaatan puskesmas. Hasil penelitian dari Fratika (2013) tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat kelurahan Imandi dengan tindakan pemanfaatan Puskesmas Imandi, menggunakan metode penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study dan besar sampel yang digunakan 92 responden. Di peroleh responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 85 orang (92,4%) dan pengetahuan tidak baik berjumlah 7 orang (7,6%), dalam tindakan tidak memanfaatkan puskesmas oleh responden yang berpengetahuan tidak baik sebesar 85,7% (6 rang) sedangkan yang memanfaatkan puskesmas oleh responden yang berpengetahuan baik sebesar 14,3% (1 orang), hasil dari uji statistik diperolah nilai probabilitas sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemanfaatan puskesmas. Sejalan dengan Hasil penelitian Tombi (2012) tentang hubungan antara karakteristik masyarakat kelurahan Sindulang 1 dengan

pemanfaatan puskesmas Tuminting, menggunakan metode penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Di peroleh hasil responden yang memiliki pengetahuan baik dan memanfaatkan puskesmas sebesar 60%, responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi tidak memanfaatkan puskesmas sebesar 40%, responden yang tidak berpengetahuan baik tetapi memanfaatkan puskesmas sebesar 48,2%, responden yang tidak berpengetahuan baik dan tidak memanfaatkan puskesmas sebesar 51,8%. Hasil perhitungan menggunakan statistik uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (0,05) menunjukkan hasil nilai probabilitas sebesar 0,046 yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan pemanfaatan puskesmas Tumunting. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Weku (2013) tentang Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara yang menggunakan metode penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Total sampel dalam penelitian 99 responden diambil secara Two Stage Cluster Sampling. Di peroleh hasil responden yang memiliki pengetahuan baik serta memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 41 orang (62,12%) sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi tidak memanfaatkan puskesmas berjumlah 25 orang (37,88%) responden yang berpengetahuan kurang baik namun memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas berjumlah Sembilan orang (27,27%) sedangkan responden yang memilki pengetahuan kurang baik dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah dua puluh empat orang (72,73%). Perhitungan yang diperoleh dari penggunaan uji chi-square menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,002 dengan tingkat kesalahan 0,05 menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas kema. Hubungan antara Sikap peserta BPJS dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Dari penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado diperoleh hasil penelitian dari tujuh pernyataan mengenai sikap pasien BPJS, pasien yang memiliki sikap baik

berjumlah 62 pasien (62,2%) dan yang memiliki sikap tidak baik berjumlah 38 pasien (38.0%). Sikap dari pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado menunjukkan sebagian besar pasien mempunyai sikap positif atau menerima dengan baik pelayanan yang di berikan oleh tenaga kesehatan khususnya kepada pasien yang menggunakan kartu BPJS saat datang berobat di puskesmas, pasien yang menggunakan kartu BPJS merasa tidak ada perbedaan antara mereka yang datang berobat menggunakan kartu BPJS maupun tidak menggunakan kartu BPJS, pelayanan yang diberikan diterima dengan baik oleh semua pasien. Hasil perhitungan dari analisis uji chi-square diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,073 dengan tingkat kesalahan lebih besar dari 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pasien BPJS di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfian (2000) tentang faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JPKM di kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, menggunakan penelitian Explanatory dengan jumlah responden 90 orang yang dipilih secara acak menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, ini disebabkan karena mereka yang tidak setuju tetapi memanfaatkan pelayanan kesehatan sama dengan mereka yang tidak setuju namun memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Damanik (2008) mengenai hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan Haemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan, cara pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling terhadap 52 orang responden diperoleh hasil nilai p= 0,872 yang berarti tidak ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas dalam hal pemeriksaan haemoglobin sewaktu hamil. Dari hasil penelitian yang diperoleh menyimpulkan bahwa mereka yang mempunyai sikap baik belum tentu memiliki tindakan yang baik untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakinaung (2013) tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan Puskesmas Molompar oleh Masyarakat Desa Molompar II Kecamatan Tombatu Timur,

menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study diperoleh hasil responden yang memiliki sikap baik dan memanfaatkan puskesmas berjumlah 27 orang (45.8%), responden yang memiliki sikap baik tetapi tidak memanfaatkan puskesmas berjumlah 32 orang (54.2%), responden yang tidak bersikap baik tetapi memanfaatkan puskesmas berjumlah 14 (10.0%), responden yang tidak bersikap baik dan tidak memanfaatkan puskesmas berjumlah 126 (90.0%). Hasil perhitungan dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil 0,000 yang menunjukkan nilai probabilitas lebih rendah dari 0,05 berdasarkan hasil tersebut terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan Harahap (2010) mengenai hubungan pengetahuan dan sikap penderita Diabetes Mellitus (DM) dengan pemanfaatan klinik Diabetes Melitus di Puskesmas Sering Kecamatan Medan, menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden 105 orang hasil penelitian menunjukkan jumlah kategori sikap baik sebesar 70%. Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0,000 dengan tingkat kesalahan lebih besar dari nilai α = 0,05 menunjukkan terdapat hubungan antara sikap dengan pemanfaatan klinik diabetes di Puskesmas. Penelitian yang sama dilakukan oleh Weku (2013) mengenai analisis faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara, menggunakan metode penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study yang juga memberikan hasil bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan, dimana responden yang memiliki sikap baik dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 47 orang (88,68%) responden yang memiliki sikap baik namun tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 6 orang (11,32%) responden yang memiliki sikap kurang baik namun memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 3 orang (6,52%) sedangkan responden yang memiliki sikap kurang baik dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas berjumlah 43 orang (93,48%). Hasil perhitungan menggunakan uji chi-square menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05 dapat dikatakan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di

puskesmas Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. Sikap terhadap pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang mencerminkan perilaku individu dimana kesiapan dari individu untuk bertindak dalam melakukan sesuatu berdasarkan dari apa yang diberikan oleh pihak tenaga kesehatan sendiri bagaimana pelayanan yang diperoleh individu menentukan kesiapan individu dalam bertindak menerima pelayanan tersebut (Notoatmodjo, 2007) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study, dimana dalam penelitian ini variabel sebab dan akibat diukur dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien BPJS Kesehatan yang datang berobat di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Kunjungan pasien BPJS tiga bulan terakhir pada bulan Maret 944 pasien, bulan April 859 pasien, bulan Mei 901 pasien. Total kunjungan pasien BPJS Bulan Maret sampai Bulan Mei berjumlah 2.704 pasien. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan rumus Taro Yamane yaitu: ( ) HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah perkembangan perjalanan Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, mulanya berdiri satu bangunan yang dikenal oleh masyarakat Pusat Training Center (PTC) yang salah satu pelayanan kesehatannya berada di wilayah kecamatan Manado Utara. Selanjutnya pada Tahun 1985 Kota Manado mengadakan pemekaran wilayah termasuk di dalamnya dulu Kecamatan Manado Utara menjadi wilayah Kecamatan Molas yang didalamnya terdiri dari dua Puskesmas yaitu Puskesmas Tuminting dan Puskesmas Kombos. Dengan bergulirnya perubahan struktur pemerintahan di berbagai bidang, maka Pusat Training Center tersebut diserahkan ke Pemerintah Kota Manado dan selanjutnya proses pengalihan statusnya menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wawonasa Kecamatan Singkil yang sampai saat ini berdiri di tengah-tengah wilayah Kecamatan Singkil Kota Manado Jl. Pattimura No. 5 Kelurahan Karame

Lingkungan I (satu) dengan harapan masyarakat Kota Manado yang menjangkau/melayani kebutuhan membutuhkannya. masyarakat dalam rangka pelayanan Hasil penelitian menurut umur pasien kesehatan khususnya di wilayah Kecamatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Singkil dan pada umumnya warga Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Karakteristik Umur Umur (Tahun) n % 18-19 9 9.0 20-29 48 48.0 30-38 23 23.0 41-49 51-57 15 5 15.0 5.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah umur yang paling banyak ada pada kategori umur 20-29 tahun 48 (48.0%) Hasil penelitian menurut jenis kelamin pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 2 di bawah ini. sedangkan jumlah umur paling sedikit ada pada kategori umur 51-57 tahun 5 (5.0%) Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Jenis Kelamin n % Laki-laki 26 26.0 Perempuan 74 74.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah Jenis Kelamin yang paling banyak ada pada Perempuan 74 pasien (74.0%) sedangkan jumlah Jenis Kelamin paling sedikit ada pada Laki-laki 26 pasien (26.0%)

Hasil penelitian menurut alamat pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Karakteristik Alamat Alamat n % Karame 30 30.0 Ketang Baru 18 18.0 Singkil 1 26 26.0 Wawonasa 26 26.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah alamat yang paling banyak yaitu 30 pasien (30.0%) terdapat pada Kelurahan Karame, sedangkan jumlah alamat yang paling sedikit yaitu 18 pasien (18.0%) terdapat pada Kelurahan Ketang Baru Hasil penelitian menurut Pendidikan terakhir pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir n % Tamat SD 10 10.0 Tamat SMP 24 24.0 Tamat SMA/SMK 52 52.0 Tamat Akademi 14 14.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4 sederajat berjumlah 52 pasien (52.0%) ditemukan data yang menunjukan bahwa sedangkan yang paling sedikit adalah Pendidikan terakhir dari pasien yang paling banyak terdapat pada tamatan SMA/SMK tamatan Sekolah Dasar (SD) berjumlah 10 pasien (10.0%)

Hasil penelitian menurut Pekerjaan pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Distribusi Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan Pekerjaan n % Pelajar/Mahasiswa 2 2.0 Buruh 5 5.0 Wiraswasta 29 29.0 PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja/IRT 7 57 7.0 57.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah yang paling banyak terdapat pada pasien yang Tidak Bekerja/IRT sebanyak 57 pasien (57.0%) sedangkan yang paling sedikit terdapat pada pasien Tabel 6. Distribusi Tentang Pengetahuan Pelajar/Mahasiswa sebanyak 2 pasien (2.0%) Hasil penelitian tentang Pengetahuan pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 6 di bawah ini. Pengetahuan n % Baik 81 81.0 Kurang baik 19 19.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah pengetahuan baik berjumlah 81 pasien (81.0%) dan Pengetahuan Kurang Baik berjumlah 19 pasien (19.0%) Hasil penelitian tentang Sikap pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Distribusi tentang Sikap Sikap n % Baik 62 62.0 Tidak Baik 38 38.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7 Hasil penelitian tentang Pendapatan ditemukan data yang menunjukan bahwa Keluarga yang ada di wilayah kerja Sikap baik berjumlah 62 pasien (62.0%) dan Sikap Tidak Baik berjumlah 38 pasien (38.0%) Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Distribusi tentang Pendapatan Keluarga Pendapatan Keluarga n % < Rp 2.150.000 68 68.0 > Rp 2.150.000 32 32.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 8 diwilayah kerja Puskesmas Wawonasa ditemukan data yang menunjukan bahwa berpendapatan <Rp 2.150.000 jumlah Pendapatan Keluarga <Rp 2.150.000 Hasil penelitian tentang Pemanfaatan berjumlah 68 pasien (68.0%) dan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Pendapatan Keluarga >Rp 2.150.000 kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan berjumlah 32 pasien (32.0%). Dari hasil yang diperoleh sebagian besar masyarakat Singkil Kota Manado dapat di lihat pada tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Distribusi tentang Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan n % Memanfaatkan 64 64.0

Tidak Memanfaatkan 36 36.0 jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 9 ditemukan data yang menunjukan bahwa jumlah pasien terbanyak yaitu mereka yang Hubungan antara Pengetahuan peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil memanfaatkan pelayanan kesehatan Kota Manado dapat dilihat pada tabel 10 berjumlah 64 pasien (64.0%) sedangkan yang paling sedikit tidak memanfaatkan dibawah ini Tabel 10. Hubungan antara Pengetahuan pelayanan kesehatan yaitu berjumlah 36 peserta BPJS dengan pemanfaatan pasien (36.0%) pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pengetahuan Tidak P Memanfaatkan Total Memanfaatkan value OR n % n % n % Baik 58 51,8 23 29.2 81 81.0 Kurang Baik 6 12.2 13 6.8 19 19.0 0,003 5,464 Jumlah 64 64.0 36 36.0 100 100 Dari hasil penelitian mengenai Hubungan antara pengetahuan peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, diperoleh hasil dari data pada tabel 10 pasien yang berpengetahuan baik dan memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 58 pasien (51.8%), sedangkan pasien yang berpengetahuan baik tetapi tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 23 pasien (29.2%). Selanjutnya pada kategori pasien yang berpengatahuan kurang baik tetapi memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 6 pasien (12.2%), sedangkan pasien yang berpengetahuan kurang baik dan tidak memanfaatkan

pelayanan kesehatan berjumlah 13 pasien menunjukkan ada hubungan antara (6.8%). Hasil perhitungan dari analisis uji pengetahuan peserta BPJS dengan chi-square (SPSS) diperoleh nilai p= 0,003 pemanfaatan pelayanan kesehatan di dengan tingkat kesalahan lebih kecil dari Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil nilai α = 0,05. Hasil perhitungan Kota Manado. Tabel 11. Hubungan antara Sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Sikap Tidak p Memanfaatkan Total Memanfaatkan value OR n % n % n % Baik 35 39.7 27 22.3 62 62.0 Tidak Baik 29 24.3 9 13.7 38 38.0 0,073 0,402 Jumlah 64 64.0 36 36.0 100 100 Dari hasil penelitian mengenai Hubungan antara sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, diperoleh hasil data pada tabel 11 pasien yang bersikap baik dan memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 35 pasien (39.7%), sedangkan pasien yang bersikap baik tetapi tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 27 pasien (22.3%). Selanjutnya pasien yang bersikap tidak baik tetapi memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 29 pasien (24.3%), sedangkan pasien yang bersikap tidak baik dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan berjumlah 9 pasien (13.7%). Hasil perhitungan dari analisis uji chi-square (SPSS) diperoleh nilai p= 0,073 dengan tingkat kesalahan lebih besar dari nilai α = 0,05. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Pendapatan Keluarga peserta BPJS dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado ditarik kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan antara pengetahuan peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, dimana masih terdapat pasien BPJS dokter keluarga yang berobat di Puskesmas, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang BPJS sehingga pasien tidak tahu bagaimana penggunaan BPJS yang tepat. 2. Tidak ada hubungan antara sikap peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, dari hasil penelitian sebagian besar peserta BPJS meyakini dengan adanya BPJS dapat meringankan biaya pengobatan ketika sakit, walaupun mengalami kesulitan dalam prosedur administrasi tetapi peserta BPJS tetap menggunakan kartu BPJS ketika datang berobat. 3. Ada hubungan antara pendapatan keluarga peserta BPJS dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, dimana pasien BPJS dokter keluarga tidak menggunakan pelayanan kesehatan dari dokter keluarga tetapi menggunakan pelayanan kesehatan di puskesmas, ini terjadi karena iuran BPJS dokter keluarga lebih besar dari iuran BPJS puskesmas. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat diberikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Puskesmas Di harapkan Tenaga kesehatan dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai pelayanan yang ada di puskesmas lebih khusus informasiinformasi mengenai pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh dari penggunaan kartu BPJS serta dapat meningkatkan kerja sama baik dengan sesama tenaga kesehatan maupun pemerintah/kelurahan sehingga tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Di harapkan dapat melakukan penelitian yang sama terkait dengan variabelvariabel yang berhubungan dengan

pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih bermakna untuk penelitian selanjutnya. Hasil Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi mengenai penelitian yang sama serta sebagai sarana dalam berbagi ilmu pengetahuan. 3. Bagi Masyarakat Di harapkan masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dapat memanfaatkan sarana prasarana yang ada dipuskesmas sesuai dengan fungsinya sehingga dapat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. DAFTAR PUSTAKA Alfian, 2000. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jpkm Di Kecamatan Patebon Kebupaten Kendal. Jurnal Penelitian (Online) http://eprints.undip.ac.id/5809/1/0977. pdf. Di akses 25 September 2016 Anonimous. 2015. Profil Puskesmas Wawonasa Tahun 2015. Manado : UPTD Puskesmas Wawonasa Anonimous. 2015. Daftar UMP Sulawesi Utara Tahun 2015. (Online) http://pemerin tah.net/penetapan-umptahun-2015/. Di akses 4 Juni 2016 Azwar, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga. Binarupa Aksara publisher. Ciputat-Tangerang Balqis, 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Rsud Lakipadada Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Penelitian (Online) http://repository.unhas.ac.id/handle/12 3456789/8091. Di akses pada 26 September 2016 Damanik, REL. 2008. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2008. Jurnal Penelitian (Online) http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/14742/1/09E00548.pdf. Di akses 25 September 2016 Diknas Kab.Belitung 2012. Keterkaitan Pendidikan dan Tingkat Pendapatan Masyarakat. (Online) http://www.dindik.babelossn.go.id/. Di akses 11 Januari 2017

Haniek, H. 2011. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan PHBS pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2011. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta Harahap, ER. 2010. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Melitus (Dm) Dengan Pemanfaatan Klinik Diabetes Melitus Di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010. Jurnal penelitian (Online) http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/19122/7/Cover.pdf. Di akses 27 September 2016 Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Pasiak, AJ. 2013. Hubungan Karakteristik Masyarakat Kelurahan Tuminting Dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Susila, 2014. Metode Penelitian Epidemiologi Bidang Kesehatan dan Kedokteran. BURSA ILMU : Yogyakarta Tim Visi Yustisia. 2014. Panduan resmi memperoleh jaminan kesehatan dari BPJS semua warga negara wajib daftar. Ciganjur-Jagakarsa. Jakarta Selatan