SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

II. PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.

Input ADC Output ADC IN

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i

Transkripsi:

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana Email: Bennyrismawan@gmail.com 1, tjokindra@gmail.com 2, yogadivayana@hotmail.com 3 Abstrak Penelitian ini mengembangkan piranti Self-Stabilizing 2-Axis menggunakan accelerometer ADXL345 berbasis mikrokontroler ATmega8. Piranti ini terdiri dari dua frame yaitu frame-stabil dan frame- bebas. Frame-stabil difungsikan untuk menunjang beban dan frame-bebas untuk menerima input perubahan kemiringan. Seluruh komponen elektronik dan mekanik ditempatkan pada frame-bebas guna mengurangi beban pada frame-stabil. Accelerometer ADXL345 diimplementasikan untuk mendeteksi kemiringan (x,y). Dua motor servo digerakan mikrokontroler berdasarkan nilai sensor untuk mencapai posisi stabil. Penelitian ini mendapatkan bahwa piranti Self-Stabilizing 2-Axis mendeteksi kemiringan dan menampilkan nilai kemiringan pada Liquid Crystal Display serta dapat menstabilkan frame-stabil ketika bagian luar alat mengalami perubahan kemiringan dari +90 o hingga -90 o. Hasil pengujian beban maksimal ±750 gram. Self Stabilizing 2-Axis mendeteksi kemiringan dengan kesalahan 0,45 % pada sumbu X dan 0,05% pada sumbu Y. Kata Kunci : Self Stabilizing 2-Axis, Accelerometer, Derajat Kemiringan, ATmega8 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi pada bidang elektronika sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya riset pengembangan teknologi yang dapat dioperasikan secara otomatis. Salah satu pengaplikasian dari teknologi elektronika adalah Self- Stabilizing 2-Axis[1]. Self-Stabilizing 2-Axis merupakan sebuah alat yang mampu mencari titik stabilnya sendiri sesuai dengan pengaturannya ketika diletakkan pada permukaan yang tidak rata ataupun berubah - ubah. Self-Stabilizing 2-Axis menggunakan sensor accelerometer untuk mendeteksi kemiringan, dan 2 buah motor servo untuk menggerakkan bagian frame-stabil agar mendapatkan posisi stabil secara otomatis. Self-Stabilizing 2-Axis dapat digunakan pada bidang Arsitektur dan Teknik Sipil serta pada bidang Sinematografi. Pada bidang Arsitektur dan Teknik Sipil dapat digunakan untuk pembacaan sudut. Pada bidang Sinematografi dapat digunakan sebagai kontrol penyeimbang kamera yang digunakan pada pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle), maupun sebagai kontrol penyeimbang pada tripod kamera[2]. Penelitian ini mengembangkan Self-Stabilizing 2-Axis. Alat ini terdiri dari frame-stabil dan frame-bebas. Frame-stabil difungsikan untuk menahan beban dalam posisi sudut yang tetap, sedangkan frame-bebas untuk menerima berbagai perubahan kemiringan. Penempatan seluruh komponen elektronik dan mekanik pada frame-bebas guna meningkatkan kestabilan frame-stabil, karena tidak adanya beban tambahan dari komponen lainnya. Sensor ADXL345 diimplementasikan untuk mendeteksi kemiringan (x,y). Sensor accelerometer ADXL345 menggunakan metode komunikasi serial I 2 C dengan mikrokontroler. Sensor accelerometer ADXL345 menghasilkan output dengan nilai digital. Dengan nilai input dari sensor, mikrokontroler memberikan output untuk menggerakkan 2 motor servo untuk mendapatkan posisi stabil pada piranti Self-Stabilizing 2-Axis. I Nyoman Benny Rismawan, Cok Gede Indra Partha, Yoga Divayana 119

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 MIKROKONTROLER ATmega8 Mikrokontroler ATmega8 memiliki kapasitas memory EEPROM sebesar 512byte, kapasitas memory flash 8 Kbyte dan mampu memproses 130 instruksi dalam satu clock [3]. ATmega8 mempunyai tiga buah port yaitu Port.B, Port.C, dan Port.D. Fungsi Port Pada ATmega8 adalah sebagai berikut [3]. 1. Port.B adalah port 8-bit bi-directional I/O yang memiliki internal pull-up resistor. PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai Asyncronous Timer/Counter2 yang merupakan saluran input timer. 2. Port.C adalah port 7-bit bi-directional I/O port yang masing-masing pin terdapat pull-up resistor. 3. Port.D adalah port 8-bit bi-directional I/O yang memiliki internal pull-up resistor. Konfigurasi pin mikrokontroler ATmega8 ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 Konfigurasi Pin Atmega8 [3] 2.2 Accelerometer ADXL345 ADXL345 adalah sensor akselerasi 3 sumbu (x,y,z) yang dapat mendeteksi getaran hingga 16g (16 x 9,81 m/s 2 ). Dengan resolusi 3,9mg/LSB, sensor ini dapat mendeteksi getaran yang sangat kecil [4]. Beberapa fitur yang diberikan oleh sensor accelerometer ADXL 345 adalah sebagai berikut [5]. 1. Chip ADXL345 diproduksi oleh Analog Devices Inc. 2. Tipe data output digital. 3. komunikasi dengan mikrokontroler menggunakan I 2 C atau SPI. 4. dapat mendeteksi getaran dari ±2g hingga ±16g. 5. Tegangan kerja ADXL345 dari 2 Volt DC hingga 3,6 Volt DC. 6. Suhu kerja efektif dari -40 C hingga 85 C. 7. Pada saat beroperasi, arus yang dibutuhkan kurang dari 25 µa. 8. Energi yang dibutuhkan pada saat tidak beroperasi hanya 0,1 µa 9. Dimensi modul 2,8 Cm x 1,8 Cm 2.3 Motor Servo Motor servo dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa pada bagian pin kontrol motor servo [5]. Spesifikasi motor servo yang digunakan pada Self-Stabilizing 2-Axis dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Spesifikasi Motor Servo HS-805BB[5] Sistem control Pulse Widht Control Tegangan Kerja 4,8 V hingga 6V Dimensi 66 x 30 x 58 mm Berat 152 g Torsi 19,8 Kg-Cm 3. METODOLOGI PENELITIAN Perancangan sistem Self-Stabilizing 2- Axis terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Perancangan rangkaian 2-Axis Self- Stabilizing Aperatus controller 2. Perancangan rangkaian LCD 3. Perancangan rangkaian Push Button 4. Perancangan Keseluruhan Sistem Gambar 2 merupakan diagram blok keseluruhan dari sistem Self-Stabilizing 2- Axis menggunakan accelerometer ADXL345 berbasis mikrokontroler ATmega8. Gambar 2 Diagram Blok 2-Axis Self-Stabilizing Controller I Nyoman Benny Rismawan, Cok Gede Indra Partha, Yoga Divayana 220

Diagram alir (flowchart) program pada perancangan Self-Stabilizing 2-Axis ditunjukkan pada Gambar 3. Perancangan diagram alir program Self-Stabilizing 2-Axis dimulai dari inisialisasi mikrokontroler ATmega8, Push button, LCD, Motor Servo dan accelerometer ADXL345. selanjutnya adalah menentukan besar derajat kemiringan sebagai setpoint dari alat. Setpoint ini merupakan besar derajat kemiringan permukaan alat yang diinginkan. Selanjutnya data setpoint ditampilkan pada LCD, lalu motor servo akan bergerak hingga permukaan alat mencapai posisi sesuai dengan nilai setpoint. Ketika ada nilai input sensor sumbu (x,y), maka akan didapat nilai error yaitu selisih antara nilai setpoint dengan nilai sensor. Selisih antara nilai setpoint dengan nilai sensor akan dijadikan nilai referensi motor servo untuk bergerak. Motor akan bergerak hingga nilai error sama dengan 0. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Realisasi Hasil Perancangan Self - Stabilizing 2-Axis Realisasi perancangan Self - Stabilizing 2-Axis, dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 4 merupakan rangkaian controller Self- Stabilizing 2-Axis. Pada bagian ini terdapat komponen elektronika seperti mikrokontroler ATmega8, Sensor accelerometer ADXL345, serta rangkaian regulator 5 Volt DC. Gambar 5 dan Gambar 6 merupakan bagian mekanik dari Self-Stabilizing 2-Axis yang menggunakan 2 buah motor servo sebagai penggerak utama. Pada bagian permukaan alat merupakan frame stabil, dan pada bagian bawah merupakan frame yang bergerak bebas. Gambar 4 Rangkaian 2-Axis Self-Stabilizing Aperatus controller Gambar 5 Bagian Mekanik Self-Stabilizing 2-Axis Tampak Depan Gambar 3 Flowchart Algoritma 2-Axis Self-Stabilizing Aperatus controller Gambar 6 Bagian Mekanik Self-Stabilizing 2-Axis Tampak Belakang I Nyoman Benny Rismawan, Cok Gede Indra Partha, Yoga Divayana 321

4.2 Pengujian Kesesuaian Derajat Kemiringan Motor Servo Dalam Menentukan Posisi Setpoint Pengujian kemiringan motor servo dalam menentukan posisi setpoint ini, bertujuan untuk mengetahui kesesuaian motor servo dalam menentukan besar kemiringan sesuai dengan setpoint yang ditentukan. Gambar 7 menunjukan grafik kesesuaian setpoint pada sumbu X dan pada sumbu Y. Hasil dari pengujian kestabilan posisi pada sumbu X dan Y dengan nilai setpoint 0 o dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian Kestabilan Posisi Pada Sumbu X dan Sumbu Y Dengan Nilai Setpoint 0 o Nilai Set point Derajat Kemiringan Framebebas Derajat Kemiringan Permukaan Alat Sumbu X Sumbu Y 0 o -70 o 0 o 0 o 0 o -50 o -3 o 2 o 0 o -30 o 0 o 0 o 0 o -10 o 0 o 2 o 0 o 0 o 0 o 0 o 0 o 10 o -3 o -2 o 0 o 30 o 0 o 0 o 0 o 50 o -3 o -5 o 0 o 70 o -3 o -2 o Jika Tabel 2 diubah ke dalam bentuk grafik, dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 7 Grafik Kemiringan Setpoint Sumbu X dan Sumbu Y 4.2.1 Pengujian Self-Stabilizing 2- Axis Dengan Fungsi Penstabil Posisi Pengujian Self-Stabilizing 2-Axis dengan fungsi penstabil posisi dilakukan dengan menggunakan alat ukur busur derajat. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh posisi frame-stabil ketika frame-bebas dari alat digerakan. Pengujian ini dilakukan pada sumbu X dan sumbu Y. Pada Gambar 8 adalah pengujian pada sumbu X dan pada Gambar 9 adalah pengujian pada sumbu Y. Gambar 8 Pengujian Penstabil Posisi Pada Sumbu X Gambar 9 Pengujian Penstabil Posisi Pada Sumbu Y Gambar 10 Grafik Pengujian Kestabilan Posisi Pada Sumbu X dan Sumbu Y Dengan Nilai Setpoint 0 o 4.2.2 Pengujian Self-Stabilizing 2- Axis Dengan Fungsi Pembacaan Sudut Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat Self-Stabilizing 2- Axis dapat menampilkan pada LCD nilai kemiringan pada frame-bebas. Hasil dari pengujian Self-Stabilizing 2-Axis dengan fungsi pembacaan sudut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Pengujian Pembacaan Sudut Pada Sumbu X dan Sumbu Y Persentase Sumbu Derajat Kesalahan X Y X Y -80 o -85 o -81 o 2,78% 0,56% -60 o -62 o -59 o 1,11% 0,56% -40 o -41 o -41 o 0,56% 0,56% -20 o -20 o -22 o 0% 1,11% 0 o 0 o 0 o 0% 0% 20 o 20 o 20 o 0% 0% 40 o 39 o 42 o 0,56% 1,11% 60 o 60 o 62 o 0% 1,11% 80 o 80 o 77 o 0% 1,67% I Nyoman Benny Rismawan, Cok Gede Indra Partha, Yoga Divayana 422

nnnnn nnnnn Jika Tabel 3 diubah ke dalam bentuk grafik, dapat dilihat pada Gambar 11. 6. DAFTAR PUSTAKA [1]. [2]. [3]. [4]. [5]. Sulistyowati, R., Jaya, D.R. Rancang Bangun Sistem Kontrol Tilt-Roll Kamera Digital Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Menggunakan Sensor Accelerometer. 2012; 16 (2): 151159. Suprihono, A. E., Patrio, A. N., Menemukan Formula Sinematografi Seni Pertunjukan. 2011; 12(1), 3145. ATMEL, 8 bit avr microcontroller atmega8 datasheet. 2011: 1-12. Analog Devices Inc.,ADXL345 Datasheet. 2009:1-40. HITEC, Hitec HS-805BB Giant Scale Servo Motor Datasheet. 2011. Gambar 11 Grafik Pengujian Pembacaan Sudut Pada Sumbu X dan Sumbu Y Dari data pada Tabel 3 dan grafik pada Gambar 11, rata-rata persentase kesalahan pembacaan sudut pada sumbu X dan sumbu Y adalah 0,45 % pada sumbu X dan 0,05% pada sumbu Y. Pembacaan sudut dilakukan dari -90o hingga +90o. 5. SIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Self Stabilizing sudah dapat diimplementasikan dengan menggunakan sensor accelerometer ADXL345 berbasis mikrokontroler ATmega8. Pengendalian posisi Self Stabilizing ini mengendalikan 2 derajat kebebasan, yaitu pada sumbu X dan pada sumbu Y. 2. Frame-stabil Self Stabilizing 2-Axis berhasil memberikan posisi yang sesuai dengan nilai setpoint ketika frame-bebas Self Stabilizing 2-Axis mendapat perubahan posisi sudut dengan kemampuan rotasi dari motor servo yang digunakan adalah dari +90o o hingga 90. 3. Self Stabilizing 2-Axis berhasil melakukan pembacaan sudut kemiringan pada frame-bebas dengan rata rata persentase kesalahan 0,45 % pada sumbu X dan 0,05% pada sumbu Y. Pembacaan sudut dilakukan dari -90o hingga +90o. 4. Daya angkat maksimal yang mampu dihasilkan oleh Self Stabilizing 2-Axis dengan menggunakan motor servo Hitec HS-805BB adalah sebesar 750 gram. I Nyoman Benny Rismawan, Cok Gede Indra Partha, Yoga Divayana n 5 23