MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2011. Ternak Materi Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 ekor domba yang terdiri dari 16 ekor domba Jonggol (8 ekor Balibu (bawah lima bulan) berumur 2-3 bulan dan 8 ekor Sepubu (sepuluh bulan) berumur 7-8 bulan dengan masing-masing rataan bobot badan 9,9±1,4 kg dan 13,6±0,6 kg) dan 16 ekor domba Garut(8 ekor berumur 3 bulan (balibu) dan 8 bulan (muda)dengan masing-masing rataan bobot badan 9,8±1,1 kg dan 14,9±1,1 kg). Pakan Pakan yang diberikan adalah dua macam ransum dalam bentuk pellet dengan sumber hijauan berasal dari limbah tauge dan legum Indigofera sp. yang masingmasing diberikan 30%. Kandungan ransum yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisa Proksimat Ransum Penelitian. Ransum BK Abu PK SK LK Beta-N Ca P R1 87,32 8,23 18,13 15,39 3,14 42,43 1,75 0,26 R2 87,65 6,51 16,66 24,51 3,71 36,26 1,39 0,23 Sumber: Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan (2011). Departemen Ilmu Nutrisi dan teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor. R1=Ransum Indigofera sp., R2=Ransum limbah tauge. Limbah tauge yang digunakan diperoleh dari pedagang-pedagang tauge yang berada di Pasar Bogor dan sekitarnya. Limbah tauge yang digunakan adalah sisa dari hasil pengayakan tauge, sehingga diperoleh limbah kulit kacang hijau atau dikenal dengan angkup tauge yang tercampur dengan beberapa bagian dari potongan tauge yang terbawa ketika pengayakan. Ransum yang digunakan selama penelitian adalah bentuk pellet. Pellet Indigofera sp. dan pellet limbah tauge dapat dilihat pada Gambar 3. 12
Gambar 3. Pellet Indigofera sp. (kiri) dan Pellet Limbah Tauge (kanan) Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan adalah kandang individu berukuran 1,5 x 0,75 m yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Peralatan yang digunakan adalah thermometer, timbangan domba, timbangan pakan, gunting, label, dan obat cacing. Kandang individu dalam penelitian ini dalam dilihat pada Gambar 3. Gambar 4. Kandang Individu Prosedur Persiapan Pemeliharaan Sebelum penelitian dimulai dilakukan persiapan penelitian, yang meliputi : Persiapan tempat dan peralatan, pengadaan pakan dan obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan saat ternak datang adalah obat cacing, obat tetes mata, dan betadine. Domba yang digunakan terlebih dahulu dilakukan pencukuran, pemandian dan pemberian obat cacing. Pengacakan dilakukan dengan mengundi setiap domba yang akan diberikan perlakuan. 13
Pemeliharaan Sebelum dilakukan pengambilan data terlebih dahulu domba diberi masa adaptasi pakan dan lingkungan hingga domba terbiasa pakan perlakuan dan lingkungan sekitar. Adaptasi pakan dan lingkungan dilakukan selama ± 20 hari. Setelah masa adaptasi selesai, domba mulai diberikan pakan sesuai dengan perlakuan, yaitu Indigofera sp. dan limbah tauge dan diberi secara ad libitum. Penimbangan sisa pakan dan air minum dilakukan pada keesokan harinya dan dicatat. Penimbangan bobot badan domba dilakukan dua minggu sekali selama pemeliharaan, hal ini untuk menghindari stress pada domba. Selama pemeliharaan dilakukan pencatatan temperatur dan kelembaban didalam kandang maupun diluar kandang. Rancangan dan Analisa Data Model Percobaan ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 2x2x2. Faktor pertama perlakuan adalah bangsa domba (Jonggol dan Garut), faktor kedua adalah beda umur (Balibu dan Sepubu), dan faktor ketiga adalah jenis ransum (berbasis Indigofera sp. dan limbah tauge). Ulangan dilakukan sebanyak 4 kali. Model rancangan yang digunakan menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah: Keterangan: Y ijk Y ijk = µ + A i + B j + C k + (AB) ij + (AC) ik + (BC) jk + (ABC) ijk + ɛ ijk :nilai pengamatan perlakuan ke-i, ke-j dank e-k µ : nilai tengah A i B j C k (AB) ij (AC) ik : pengaruh perlakuan jenis domba (Jonggol dan Garut) ke-i : pengaruh perlakuan umur domba (Balibu dan Sepubu) ke-j : pengaruh perlakuan jenis ransum (berbasis Indigofera sp. dan limbah tauge) ke-k : interaksi antara bangsa dan umur domba : interaksi antara bangsa domba dan jenis ransum (ABC) ijk : interaksi antara perlakuan bangsa, umur domba, dan jenis ransum ɛijk : pengaruh galat percobaan 14
Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati. Jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diukur maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan tersebut. Peubah yang Diamati 1. Pertambahan Bobot Badan (gram/hari) Pertambahan bobot badan diperoleh dari bobot badan akhir penggemukan dikurangi bobot badan awal ketika domba akan digemukkan, dibagi dengan lamanya penggemukan. PBBH = 2. Konsumsi Bahan Kering (gram/hari) Bobot akhir-bobot awal Lama penggemukan Jumlah konsumsi bahan kering dihitung dari konsumsi pakan dikali zat makanan dibagi 100. 3. Konsumsi Air Minum Air minum diberikan secara ad libitum tetapi terukur, setiap pemberian diberikan sebanyak 2 liter. Air yang tersisa ditimbang keesokan harinya. Penimbangan sisa air dilakukan setiap pagi. Konsumsi air dihitung dari selisih antara air yang diberikan dengan sisa air. 4. Efisiensi Pakan Efisiensi pakan dihitung dengan membandingkan pertambahan bobot badan selama penggemukan dan konsumsi pakan dikali 100%. Efisiensi Pakan = PBBH Konsumsi Pakan x 100% 5. Suhu dan kelembaban Suhu dan kelembaban diukur pada pagi (07.00) hari, siang (13.00) hari, dan sore (16.00) hari. Pengukuran dengan menggunakan termometer bola basah-bola kering. 15
6. Income Over Feed Cost(IOFC). Pendapataan yang diperoleh setelah dikurangi biaya pakan selama pemeliharan. IOFC = (Harga jual Harga beli) Biaya pakan Keterangan : IOFC = Income Over Feed Cost (Rp) Harga jual domba Jonggol Harga jual domba Garut Harga beli domba Jonggol Harga beli domba Garut Harga ransum = Rp. 40.000,-/kg Bobot Hidup = Rp. 45.000,-/kg Bobot Hidup = Rp. 40.000,-/kg Bobot Hidup = Rp. 45.000,;/kg Bobot Hidup = Rp 2.000,-/kg 16