Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
PENDAHULUAN Break even point yang biasa disingkat BEP, yang di Indonesia dikenal dengan Titik Impas adalah salah satu bentuk informasi akuntansi manajemen yang dapat dipakai menganalisa hubungan anatara: Revenue/Sales, Cost, Volume &Profit 2
Break Even Point Pengertian break even point menurut Carter (2009), titik impas adalah titik di mana besarnya biaya dan pendapatan adalah sama, tidak ada laba maupun rugi pada titik impas Sedangkan menurut Harahap (2010) bahwa BEP adalah suatu keadaan di mana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan 3
Manfaat Analisis Break Even Point Kasmir (2012) menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh dalam break even point adalah: Mendesain suatu produk. Penentuan harga jual per satuan. Menentukan jumlah produksi atau. Memaksimalkan jumlah produksi. Menentukan perencanaan laba yang diinginkan. 4
Asumsi Dasar Break Even Point Menurut Martono dan Harjito (2004:269), analisis break even point memerlukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu: 1. Biaya dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dapat diklasifikasikan dan di ukur secara realistik sebagai biaya tetap dan biaya variabel. 2. Biaya variabel secara total berubah sebanding dengan volume penjualan/ produksi, tetapi biaya variabel per unitnya tetap. 3. Biaya tetap secara total jumlahnya tetap (pada range produksi tertentu) meskipun terdapat perubahan volume penjualan/produksi. Hal ini berarti biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume penjualan/ produksi. 5
Asumsi Dasar Break Even Point Menurut Martono dan Harjito (2004:269), analisis break even point memerlukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu: 4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu analisis. Tingkat harga pada umumnya akan stabil dalam jangka pendek. Dengan demikian apabila harga berubah, maka break evenpun tidak berlaku (berubah). 5. Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis barang. Artinya hanya terdapat satu jenis produk yang di produksi atau di jual perusahaan. Apabila perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis produk, maka perimbangan atau komposisi penggunaan biaya dan penghasilan atas produk yang di jual (sales mix) harus tetap konstan. 6. Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tidak berubah secara material (perubahan besar) dalam jangka pendek. 7. Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tidak ada persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun persediaan akhir. 8. Efisiensi dan produktivitas per karyawan tidak berubah dalam jangka pendek 6
Analisis Break Even Point Analisis BEP juga bisa dipergunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan beberapa keputusan mengenai: Jumlah produk minimal yang harus terjual supaya perusahaan tidak menderita kerugian Jumlah minimal penjualan yg harus tetap dipertahankan supaya perusahaan tidak menderita kerugian Besar kecilnya penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tak mengalami kerugian Guna mengetahui efek dari sebuah perubahan harga, biaya ataupun tingkat volume penjualan terhadap keuntungan/laba yang didapat. 7
Penentuan Tingkat Break Even Point Metode Grafik Menurut Martono dan Harjito (2004) dalam menentukan BEP dalam grafik, maka perlu di gambar variabel-variabel yang ikut menentukan BEP seperti biaya total (biaya tetap dan biaya variabel) dan pendapatan total. Pertama, menggambar grafik fungsi pendapatan (TR). 8
Penentuan Tingkat Break Even Point Metode Matematis Rumus : N = Fix Cost Harga Variable Cost Total Cost = Fix Cost + (Variable Cost X N) Income = Harga X Jumlah Produk Terjual Income = Harga ( Fix Cost ) Harga Variable Cost TC = FC + VC X FC Harga - VC 9
Perhitungan Break Even Point Contoh 1 Berapakan BEP jika harga semangkok baso saat ini Rp. 10.000 dan biaya tetap Rp. 5.000.000 serta biaya variable Rp. 5.000. Maka N = Fix Cost : (Harga Variabel Cost) = Rp. 5.000.000 : (Rp. 10.000 Rp. 5.000) = Rp. 5.000.000 : Rp. 5.000 ` = 1.000 mangkok baso 10
Definisi Bauran Pemasaran Menurut Kotler (2005) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 11
Bauran Pemasaran Produk (Product): kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Harga (Price): sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Distribusi (Place): aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen Sasarannya. Promosi (Promotion): meliputi produk (barang), price (harga), distribusi (place) dan Promosi (kegiatan memasarkan barang 12