BAB I PENDAHULUAN. ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat, dimodifikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. bangsa itu sendiri. Dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, kita tidak dapat lepas dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

YAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

2015 PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LONGSER DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

TARI KIPAS MEGA DALAM RANGKA PAMERAN BATIK DI BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA 18 JULI 2009 OLEH : WENTI NURYANI

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian peserta didik, yang terletak pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tarian adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu yang ada hubungan dengan bunyi-bunyi dan memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang mewujudkan suatu yang indah dan dapat dinikmati oleh indra pendengaran. 1 Setiap negara maupun daerah di seluruh dunia pasti memiliki kesenian khas. Tari dan musik tradisional adalah suatu bentuk kesenian yang pada dasarnya berkembang di suatu daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan secara turun temurun yang dipeluk atau dianut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut. Tarian tradisional Korea ( 한국무용 : Hanguk Muyong) merupakan bentuk seni tari yang berasal dari kebudayaan masyarakat Korea yang dibedakan mejadi dua buah kategori, yaitu tarian istana dan tarian rakyat. 2 Musik tradisional Korea ( 한국전통음악 : Hanguk Eumak) merupakan jenis musik yang dimainkan oleh rakyat Korea. Meski bersifat tradisional, tarian dan musik tradisional ini sebagian besar masih ditarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kesenian 1 http://kajianteori.com/2013/02/pengertian-musik-definisi-musik.html. Diakses pada 4 April 2016 pukul 15:38 2 http://azamku.com/tarian-tradisional-korea/#. Diakses pada 4 April 2016 pukul 17:25

tradisional yang masih sering dipertunjukan hingga saat ini. Beberapa diantaranya adalah Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Buchaechum ( 부채춤 ) merupakan salah satu tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang bertuaskan bunga dan menggunakan Hanbok (Baju tradisional wanita Korea). Tarian ini dikenal, karena mempresentasikan keindahan dan keagungan wanita Korea dan penarinya menunjukan gerakan serta membentuk formasi dari kejadian-kejadian alam seperti deburan ombak, maupun kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin. Hansamchum ( 한삼춤 ) merupakan salah satu tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan selendang panjang di tangan dan juga menggunakan Hanbok (baju tradisional wanita Korea). Hansamchum merupakan tarian kuno pada zaman kerajaan Korea kuno yang menggambarkan kesedihan seorang putri yang dilarang untuk keluar dari kerajaan dan tidak diizinkan pergi melihat dunia luar. Dalam menari Hansamchum, penari diharuskan untuk memasang muka sedih dan tidak tersenyum untuk menggambarkan kesedihan para putri kerajaan yang dilarang melihat dunia luar. Talchum ( 탈춤 ) merupakan pertunjukan tari tradisional Korea yang dipertunjukan oleh sekelompok orang yang menggunakan topeng khas Korea dan kostum untuk memainkan lakon lewat tarian, dialog, dan lagu. Talchum merupakan tarian rakyat Korea yang mengharapkan hasil panen yang baik serta kesejahteraan rakyat. Dalam Talchum, tidak hanya tarian saja yang ditunjukkan

namun juga drama. Drama tersebut dapat berbentuk komedi, percintaan, kehidupan sehari-hari, dan sebagainya. Samulnori ( 사물놀이 ) berarti 4 instrumen musik yang terdiri dari alat musik Korea yaitu kwenggari, janggu, buk, dan jing. Samulnori dimainkan oleh rakyat Korea yang bertujuan untuk memanggil hujan dan dimainkan oleh 8 orang atau lebih dengan mengsinkronasikan keempat alat musik tersebut. Kesenian ini tidak hanya dipertunjukkan di Korea sendiri, namun juga telah dipertunjukkan di kancah internasional termasuk Indonesia. Dengan tersebarnya Korean wave di seluruh dunia, masyarakat Indonesia turut tertarik untuk mempelajari kesenian tradisional dan modern Korea. Kesenian tradisional Korea kerap dipertunjukkan dalam acara bertema Korea yang dilaksanakan di Indonesia. Sebagai program studi yang mempelajari bahasa Korea beserta kebudayaannya, Program Studi Diploma III Bahasa Korea membuat UKM kesenian Korea bagi mahasiswa untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan tradisional Korea. Program Studi Diploma III Bahasa Korea merupakan salah satu pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didirikan pada tanggal 26 Maret 2003 dan merupakan salah satu program yang berada di bawah naungan SV UGM, sebuah departemen setara fakultas yang menaungi semua program studi D3 dan D4 (S1 Terapan) di UGM. 3 3 http://koranpelajargratis.com/serba-serbi-tentang-prodi-d3-bahasa-korea-ugm-yangmembuatmu-ingin-berkuliah-di-sini.html. Diakses pada 20 September 2015 pukul 09:48

Selain menekankan pembelajaran Bahasa Korea, program ini juga menyediakan UKM untuk menampung dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam kesenian dan organisasi. Terdapat 5 UKM resmi yang ada di Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM yaitu Buchaechum, Hansamchum, Talchum, Samulnori, dan Sandal Simpul. UKM ini dibuat untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam kesenian tari maupun musik dan juga sekaligus memperdalam pembelajaran budaya Korea maupun Indonesia. Unit Kegiatan Mahasiswa Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori sudah ada sejak tahun 2005 dan merupakan program gabungan dengan Program Studi S1 Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya UGM. Sementara itu, UKM Sandal Simpul diresmikan tahun 2014 dan merupakan UKM yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Properti, kostum, dan alat yang digunakan UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori merupakan properti yang dibeli secara langsung di Korea dan difasilitasi langsung oleh kedua Program Studi S1 dan Diploma III Bahasa Korea. UKM Kesenian Korea diundang untuk tampil di acara-acara yang ada di Yogyakarta maupun luar daerah. Dengan adanya penampilan di depan umum, mahasiswa diharapkan percaya diri dan siap untuk tampil di depan umum. Selain itu, juga dapat menambah ilmu serta penghasilan. Unit Kegiatan Mahasiswa kesenian Korea mulai diperkenalkan saat mahasiswa resmi menjadi mahasiswa Program Studi Diploma III Bahasa Korea. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memilih UKM apa yang akan diambil kecuali UKM Sandal Simpul yang bersifat wajib. Dengan keragaman dan keunikan yang dimiliki setiap masing-masing UKM kesenian Korea, membuat mahasiswa

berminat untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut UKM kesenian Korea. Meskipun tidak memiliki kemampuan di bidang kesenian Korea, mahasiswa akan diajarkan langsung oleh senior yang sudah terlebih dahulu mempelajari dan memperdalam kesenian tersebut. Tugas akhir ini membahas tentang penyebab, alasan, dan UKM mana yang paling diminati mahasiswa Diploma III Bahasa Korea angkatan 2014 dan 2015 atas UKM kesenian Korea Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Serta membahas manfaat apa saja yang didapatkan oleh mahasiswa setelah mengikuti UKM tersebut. Tugas akhir ini disusun melalui kuisioner dan wawancara yang disajikan dalam bentuk tabel dan studi kepustakaan yang mendukung penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini ialah sebagai berikut. 1. Apa UKM yang paling diminati diantara UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori? 2. Apa yang menyebabkan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM tertarik untuk mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori? 3. Apa saja manfaat yang diperoleh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM setelah mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini ialah sebagai berikut. 1. Mengetahui UKM apa yang paling diminati diantara UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 2. Mengetahui beberapa penyebab mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM tertarik mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 3. Mengetahui apa saja manfaat yang diperoleh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM setelah mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hal-hal terkait kesenian tradisional Korea. Serta menjelaskan alasan dan ketertarikan serta seberapa pentingnya kegiatan UKM kesenian Korea bagi mahasiswa Program Studi D3 Bahasa Korea SV UGM.

2. Manfaat Praktis Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulisan selanjutnya khususnya yang terkait dalam hal minat dan kesenian. 1.5 Batasan Masalah Tugas akhir ini, hanya akan membahas tentang apa yang menyebabkan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM angkatan 2014 dan 2015 tertarik untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa ini serta manfaat yang diperoleh dari Unit Kegiatan Mahasiswa ini. Responden yang dipilih merupakan mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM yang aktif mengikuti UKM kesenian Korea. Responden berasal dari angkatan 2014 sebanyak 4 orang laki-laki dan 26 orang perempuan. Lalu angkatan 2015 sebanyak 3 orang laki-laki dan 19 orang perempuan, yang total keseluruhan responden sebanyak 52 orang. 1.6 Tinjauan Pustaka Digunakan referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu tugas akhir dari Heruzy Anatios (2012) dengan judul Minat Mahasiswa Bahasa Korea SV UGM Terhadap Sandal Simpul. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang minat serta penyebab mahasiswa Bahasa Korea terhadap UKM Sandal Simpul milik Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM, namun bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM. Berbeda dengan tugas akhir tersebut, tugas akhir ini membahas tentang UKM kesenian Korea milik Program Studi

Diploma III Bahasa Korea yaitu Buchaechum (Tari Kipas), Hansamchum (Tari Mahkota Bunga), Talchum (Tari Topeng), dan Samulnori (Alat Musik Korea). UKM tersebut bersifat tidak wajib dan dipilih oleh setiap mahasiswa sesuai minat dan ketertarikannya. Kemudian, digunakan referensi yaitu tugas akhir dari Ashri Rachmawati (2012) dengan judul Perbandingan Kemampuan Bahasa Korea Mahasiswa yang Sudah dan Belum Pernah Belajar Bahasa Korea Sebelum Menempuh Pendidikan di Program Studi D3 Bahasa Korea UGM. Tugas Akhir tersebut menjelaskan tentang perbandingan kemampuan bahasa Korea mahasiswa yang sudah dan belum pernah belajar bahasa Korea sebelum menjadi mahasiswa Diploma III bahasa Korea. Dalam tugas akhir ini, penulis mengambil referensi dalam cara penelitian dan pengolahan data kuisioner yang ada pada tugas akhir tersebut. 1.7 Metode Penelitian Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan Data Pengumpulan Data dilakukan dengan partisipan observasi yang berarti pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan, dimana obsever atau peneliti melakukan kuisioner dan wawancara terhadap narasumber dari mahasiswa Diploma III Bahasa Korea SV UGM angkatan 2014 dan 2015 yang mengikuti UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori dengan jumlah

responden 52 orang. Dalam metode kuisioner, responden diberikan 15 butir pertanyaan kuisioner tentang kesenian tradisional Korea dan UKM kesenian Korea yang diikuti responden. Dalam metode wawancara, dilakukan wawancara dengan mewawancarai beberapa narasumber yang berperan penting dan juga ikut terlibat langsung dalam kegiatan UKM tari dan musik tradisional Korea dalam Diploma III Bahasa Korea yaitu Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. Tidak hanya melakukan penelitian langsung dengan cara melakukan wawancara dari beberapa mahasiswa yang terkait saja, namun penulis juga akan melakukan studi pustaka dengan mengambil data dari berbagai sumber data tertulis yang relevan, seperti bukubuku maupun situs-situs yang menjelaskan tentang Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori. b. Pengolahan Data Data yang diperoleh, yaitu hasil kuisioner dan wawancara dianalisis, lalu diuraikan secara lengkap, teratur, dan teliti. Lalu hasil studi pustaka juga akan dimasukan ke dalam tugas akhir sebagai bahan pelengkap yang juga akan diuraikan secara lengkap, teratur, dan teliti. Kemudian, ditarik kesimpulan dan saran yang bermanfaat sesuai rumusan masalah yang sudah diteliti. c. Penyajian Hasil Pengolahan Data Hasil pengolahan data disajikan secara narasi. Yaitu menuliskan hasilnya dalam bentuk tugas akhir dengan runtut serta rinci dengan bahasa yang formal. Melalui metode kuantitatif, akan disertakan hasil survei dalam bentuk tabel dan

diagram. Selain dengan tulisan dan tabel, juga dilengkapi dengan gambar, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami tugas akhir ini. Hasil pengelolaan data akan dimasukan dalam bab 3. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini ditulis dalam 4 bagian, Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Kemudian Bab 2 yang menjelaskan penjelasan tentang Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori serta kegiatan dan penampilan yang dilakukan UKM Buchaechum, Hansamchum, Talchum, dan Samulnori yang berada di bawah naungan Program Studi Diploma III Bahasa Korea SV UGM. Kemudian dalam Bab 3 akan dibahas tentang hasil penelitian berdasarkan metode kuantitatif yang telah didapat. Terakhir Bab 4 akan ditulis kesimpulan dari penelitian ini, dan disusun dengan penulisan saran yang membangun untuk penelitian ini.