Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

ABSTRAK. Kata Kunci :Single Exponential Smoothing,Double Exponential Smoothing,Mean Absolute Percentage Error.

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

ANALISA DAN PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PREDIKSI PENJUALAN PADA PERIODE TERTENTU (Studi Kasus : PT. Media Cemara Kreasi)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

UJIAN TUGAS AKHIR EKA NOVI NURHIDAYATI. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

APLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang JL. Soekarno Hatta No. 9 Malang 65141, Indonesia 1.

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)

PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

PERAMALAN (FORECASTING)

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, mengharuskan para pelaku bisnis melihat peluang yang ada dalam. memenuhi permintaan konsumen yang beragam.

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Model Perencanaan Produksi untuk Memenuhi Permintaan Pasar dan Pengendalian Persediaan Produk Jadi pada Perusahaan Penghasil Minuman Ringan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

PERAMALAN PENJUALAN BERAS DI TOKO WIDODO MAKMUR MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE

BAB IV METODE PENELITIAN

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW DAN ADAPTIVE RESPOSE RATE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DI ARTA SWALAYAN KEDIRI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

ANALISIS PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL ABSTRACT

Analisis Deret Waktu

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada CV. Agung Jaya Cabang Pabean diperoleh dari supplier atau

ANALISIS DERET WAKTU

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

RANCANG BANGUN APLIKASI PREDIKSI PENJUALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT.

SISTEM PERAMALAN STOK OBAT MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

JURNAL PERAMALAN OMZET PENJUALAN BARANG ELEKTRONIK TOKO BERDIKARI ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

EMA302 Manajemen Operasional

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

VALIDASI HASIL PROYEKSI PENDUDUK TAHUN 2010 TERHADAP SENSUS PENDUDUK 2010 MENGGUNAKAN MAD DAN MSE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN PERMINTAAN OBAT DI GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing

Viendy Nurul Kusumawan 1, Deddy Kusbianto P.A 2, Nurudin Santoso 3

Transkripsi:

PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIF PADA PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA PDAM KOTA PROBOLINGGO Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1 dwi.puspitasari@polinema.ac.id, 2 mustmentari@gmail.com, 3 ridhofaldiansyahwildan@gmail.com Abstrak PDAM Kota Probolinggo merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang jasa penyediaan air bersih dan sarana pengelolaan air kotor untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Produksi air dan jumlah pelanggan pada setiap periodenya dapat berubah ubah sehingga perusahaan perlu mengantisipasi melonjak atau berkurangnya produksi air maupun pelanggan. Oleh Karena itu dibutuhkan sebuah sistem untuk membantu pihak PDAM Kota Probolinggo untuk memprediksi jumlah pelanggan dan kebutuhan air di masa yang akan datang. Dalam penelitian kali ini, dilakukan penerapan Single Exponential Smoothing menggunakan pendekatan adaptif pada peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air. Sistem ini dapat membantu memberikan hasil peramalan di masa yang akan datang yang nantinya dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengantisipasi melonjak atau berkurangnya kebutuhan air ataupun jumlah pelanggan dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing pendekatan adaptif. Metode Single Exponential Smoothing pendekatan adaptif itu dapat digunakan dengan data pelanggan dari tahun 2012 sampai 2016 dan data produksi air dari bulan Januari 2016 hingga Desember 2016 yang mempunyai pola trend. Dari hasil peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air didapatkan sampel hasil peramalan jumlah pelanggan sebesar 107040 dan sampel hasil peramalan dari produksi air 485775. Kata kunci : Forecasting, kebutuhan air, jumlah pelanggan, Single Exponential Smoothing pendekatan adaptif

1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari hari. Kebutuhan masyarakat akan air bersih yang dapat digunakan sebagai air minum harus melalui tahap pengelolaan. PDAM Kota Probolinggo merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang jasa penyediaan air bersih dan sarana pengelolaan air kotor untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, hal ini sangat mendukung terciptanya kondisi Perusahaan yang sehat dan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum yang lebih baik. Saat ini PDAM Kota Probolinggo sudah mampu melayani beberapa penduduk yang ada di Kota Probolinggo. Kebutuhan air dan jumlah penduduk yang berlangganan pun cukup banyak. Di PDAM Kota Probolinggo proses untuk memperkirakan jumlah pelanggan dan kebutuhan air pada PDAM Kota probolinggo sangatlah penting, dikarenakan tanpa adanya perkiraan tersebut kemungkinan dapat mengakibatkan beberapa pelanggan tidak terlayani dan kurangnya kebutuhan air yang disediakan PDAM Kota Probolinggo pada masa yang akan datang. Namun hingga saat ini untuk memperkirakan jumlah pelanggan dan kebutuhan air di PDAM Kota Probolinggo pada masa selanjutnya dengan cara melakukan rapat terlebih dahulu. Setelah itu untuk memutuskan hasil peramalan di masa yang akan datang, diputuskan oleh Kasubag rekening. Sehingga cara tersebut menyebabkan waktu yang lama dalam proses penyajian data. Prediksi jumlah pelanggan dan kebutuhan air saat ini hanya berdasarkan perkiraan saja tanpa melihat data yang ada. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan beberapa hal yang sudah terjadi pada sebelumnya, bahwa dibutuhkannya suatu sistem yang dapat meramalkan jumlah pelanggan dan kebutuhan air di masa yang akan datang yang nantinya akan berguna untuk memudahkan Kasubag rekening untuk memutuskan hasil persediaan kebutuhan air dan jumlah pelanggan di masa yang akan datang. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Single Exponential Smoothing pendekatan Adaptif Metode peramalan SES memerlukan spesifikasi nilai α dan telah ditunjukkan bahwa ukuran MAPE dan MSE bergantung pada pemilihan ini. Pemulusan eksponensial tunggal dengan tingkat respon yang adaptif (ARRSES) memiliki kelebihan nyata yang SES dalam hal nilai α yang dapat berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan pada pola datanya. ARRSES bersifat adaptif dalam arti nilai α akan berubah secara otomatis bilamana terdapat perubahan dalam pola data dasar. Persamaan dasar untuk peramalan dengan metode ARRSES adalah serupa dengan persamaan kecuali bahwa nilai α diganti dengan Dimana α t, F t+1 = α t X t + (1 α t )F t (1) α t+1 = E t M t (2) Keterangan: X = Nilai observasi F = Ramalan et = Kesalahan Et = Kesalahan Pemulusan αt = Nilai 2.2. Ketepatan Metode Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang penting untuk peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian antara data yang yang sudah ada dengan data peramalan. ada beberapa perhitungan yang biasa digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan total. Tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah deviasi mutlak rerata (Mean Absolute Deviation MAD), kesalahan kuadrat rerata (Mean Squared Error MSE), dan kesalahan persen mutlak rerata (Mean Absolute Percentage Error MAPE). 1. Deviasi Absolut Rerata / Mean Absolute Deviation (MAD) Metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah dari kesalahan-kesalahan yang absolut. Mean Absolute Deviation (MAD) mengukur ketepatan ramalan dengan merata-rata kesalahan dugaan (nilai absolut masing-masing kesalahan). MAD berguna ketika mengukur kesalahan ramalan dalam unit yang sama sebagai deret asli. MAD merupakan ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah model. Rumus untuk menghitung MAD adalah sesuai rumus. MAD = e i n (1) 2. Kesalahan Prosentase Absolut Rerata / Men Absolute Percentage Error (MAPE) Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dihitung dengan menggunakan kesalahan absolut pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase 2

absolut tersebut. MAPE merupakan pengukuran kesalahan yang menghitung ukuran presentase penyimpangan antara data aktual dengan data peramalan. Nilai MAPE dapat dihitung dengan persamaan rumus. MAPE = (PE i) n (3) 3. Kesalahan Kuadrat Rerata / Mean Squared Error (MSE) Mean Squared Error (MSE) adalah metode lain untuk mengevaluasi metode peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Pendekatan ini mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu dikuadratkan. Metode itu menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan perbedaan yang besar. MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata selisih kuadrat antara nilai yang diramalkan dan yang diamati. Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa MSE cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan. Rumus untuk menghitung MSE adalah sebagai berikut [5]. MSE = (X i F i ) 2 n (4) 3. Analisis dan Perancanga 3.1. Usecase Diagram Gambar1. Use Case Usecase digunakan untuk membentuk tingkah laku atau kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh benda tersebut dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah kolaborasi. Pada gambar 1 adalah usecase dari peramalan dan kebutuhan air dari PDAM Kota Probolinggo. 3

3.2. Flowchart Berikut merupakan diagram yang menggambarkan alur proses dari sistem aplikasi peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air pada PDAM Kota Probolinggo, mulai dari Admin sebagai aktor yang berinteraksi dengan Aplikasi dan Database. Dari penjelasan diatas dapat kami gambarkan dengan gambar 2. Gambar 2. Flowchart Merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Seperti tabel 1.1 flowchart dari sistem secara umum peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air pada PDAM Kota Probolinggo: Pada tahap pengujian ini, Pengguna memilih periode waktu yang akan diramalkan terlebih dahulu untuk meramalkan periode berikutnya pada aplikasi peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air dengan metode Single Exponential Smoothing Pendekatan Adaptif. 4

Nama Tujuan Kondisi Awal Aksi Penguji -Memilih periode data -Melakukan perhitungan peramalan -Melakukan cetak hasil peramalan Cek Kondisi Akhir Keterangan Tabel 1. Skenario Peramalan Deskripsi Peramalan Jumlah Pelanggan dan kebutuhan air Menampilkan perhitungan Daftar Perhitungan Skenario Utama Reaksi Sistem - Menampilkan tahun pada data yang sudah dipilih - Menampilkan rincian perhitungan peramalan - mencetak hasil peramalan Urutan yang di hasilkan dari periode yang sudah dipilih Menampilkan perhitungan pada periode yang sudah di pilih. Sesuai 4. Pembahasan Pembahasan dilakukan untuk membandingkan perhitungan manual dan perhitungan yang ada didalam sistem dengan menggunakan perhitungan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Sehingga sistem yang dirancang menjadi jelas karena adanya pembandingan yang dapat menguatkan sistem tersebut berhasil dijalankan dan menampilkan nilai MAPE 5. Hasil Peramalan Perhitungan peramalan untuk jumlah pelanggan dan kebutuhan air dengan menggunakan ketepatan peramalan MAPE seperti berikut. Tabel 2. Tabel Pelanggan PERIODE X F Nilai αt PE 1 104252 2 105648 104252 0.9 0 3 106812 105508 0.9 0.13 4 105018 106682 0.9 0.12 5 107392 105184 0.84 0.16 6 107040 0.86 0.33 MAPE 0.15 Jika hasil nilai dari MAPE kecil, maka nilai taksiran semakin mendekati nilai sebenarnya. Suatu sistem peramalan dapat dikatakan bagus jika nilai MAPE berada di bawah 10%, dan mempunyai kinerja bagus jika nilai MAPE berada di antara 10% dan 20% [4]. Tabel 3. Tabel Produksi Air PERIODE X F Nilai αt PE 1 525100 2 477500 525100 0.9 0 3 500100 482260 0.9 1 4 486700 498316 0.9 0.36 5 521900 487861 0.75 0.24 6 493800 513147 0.93 1.68 7 510500 495120 0.3 0.27 8 487200 499709 0.87 2.11 9 517700 488776 0.40 0.32 10 506900 500448 0.96 3.33 11 518000 506634 0.961 0.05 12 485700 517596 1 0.08 13 485775 0.97 0.06 MAPE 0.79 Kemudian hasil perhitungan dari nilai MAPE yang sudah dilakukan pada perhitungan diatas menunjukkan hasil peramalan yang cukup bagus untuk jumlah pelanggan dengan data yang ada menghasilkan MAPE 0.1482% 5

dan hasil kebutuhan air dengan data yang ada menghasilkan MAPE 0.7877%. Jumlah pelanggan dan kebutuhan air menghasilkan peramalan yang cukup bagus karena data time series yang tersedia, memiliki pola data fluktuasi yang signifikan pada pola trend. 6. Kesimpulan Dan Saran 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem ini dapat melakukan peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air menggunakan metode Single Exponential Smoothing Pendekatan Adaptif. 2. Peramalan jumlah pelanggan dengan metode single exponetial smoothing pendekatan adaptif dapat digunakan dengan data yang ada hanya menghasilkan MAPE 0.14816%. 3. Peramalan kebutuhan air dengan metode single exponetial smoothing pendekatan adaptif dapat digunakan, dengan data yang ada menghasilkan MAPE 0.7877%. 6.2. Saran Berdasarkan hasil implementasi menggunakan metode Single Exponential Smoothing Pendekatan Adaptif untuk peramalan jumlah pelanggan dan kebutuhan air menghasilkan rata rata yang sesuai dengan data peramalan. Setelah itu lebih baik disarankan melakukan penelitian lebih lanjut untuk meramalkan jumlah pelanggan dan kebutuhan air pada PDAM Kota Probolinggo dengan menggunakan metode peramalan yang lain agar mendapat hasil peramalan yang lebih bagus sehingga didapatkan informasi yang bagus pula untuk hasil peramalan yang dibutuhkan. Daftar Pustaka [1] SPYROS MAKRIDAKIS, STEVEN C. WHEELWRIGHT, VICTOR E. McGEE, Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi Kedua, 1999. [2] PDAM Kota Probolinggo, Profil Perusahaan Daerah Air Minum Kota Probolinggo, 2015. [3] Kristien Margi S, Sofian Pendawa W, Analisa dan Penerapan Metode Single Exponential Smoothing Untuk Prediksi Penjualan Pada Periode Tertentu, 2015. [4] Eka Al-rozi Hidayatullah Putra, Analisis Curah Hujan Bulanan Menggunakan Metode Exponential Smoothing (Studi Kasus : Katulampa Bogor), Departemen Geofisika dan meteorology Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2015. [5] Iwa Sungkawa; Ries Tri Megasari, Penerapan Ukuran Ketepatan Nilai Ramalan Data Deret Waktu Dalam Seleksi Model Peramalan Volume Penjualan PT SATRIAMANDIRI CITRAMULIA, in Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University, Jakarta Barat, 2011. 6