PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI DAN PERUBAHANNYA

Sitti Rohani

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Maple II Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH IDEAL SETTING NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Menggunakan Pembelajaran Tipe NHT dan Tipe TPS Pada Materi Pecahan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, AND REPETITION TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DI SMP PUSTEK SERPONG

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh YENI SAFITRI A. SUDIRMAN MUNCARNO

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

ARTIKEL. Oleh : SULASTRIANI NPM :

Journal of Mechanical Engineering Learning

A. Populasi dan Sampel

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

Gus Muchrozin 1) Triani Ratnawuri 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 1)

Transkripsi:

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : qoyumdinata@gmail.com ) Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Tangerang Email : rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id Abstract The study purpose to find out the differences in mathematical learning with using cooperative Numbered Head TogetherI (NHT) learning model aided by geogebra on the students problem solving ability in mathematical learning in SMPN 3 Pasar Kemis. This is research use experimental method and control, the quantitative research design with nonequivalent control grup design. Population in this research were student of class VII. The collection techniques samples using purposive sampling. The research shows that there any different between the problem solving ability in rectangular and student by learning model NHT aided Geogebra to student who were given conventional learning model. Keywords : Numbered Head Together, Geogebra, Mathematical Problem Solving 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, tanpa pendidikan suatu bangsa tidak akan mengalami perubahan, kemajuan, dan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya pendidikan tercantum dalam Undang-undang No. 0 Tahun 003 pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di SMPN 3 Pasar Kemis bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sangat rendah. Penyebab siswa kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika yaitu masih banyak guru menggunakan metode konvensional. Proses belajar seperti ini membuat siswa tidak aktif dalam menjalani aktivitas pembelajaran karena siswa hanya 10

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 memindahkan pengetahuan yang dimiliki guru saja maka pengetahuan, daya pikir, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah matematika yang mereka miliki tidak akan pernah bertambah atau berkembang. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Apabila suatu tugas matematis diberikan kepada individu dan individu tersebut dapat secara langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Untuk memperoleh kemampuan pemecahan masalah matematis seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah. Solusi yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi rendahnya kemampuan pemecahan masalah adalah menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Pembelajaran model ini siswa dituntut untuk lebih aktif, dan terbuka dalam berbagai gagasan terhadap siswa lainnya. Menurut Huda (014: 03) NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. Tujuan dari NHT adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerja sama antar siswa, NHT juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Didalam jurnal Wakhyudin & Juliyanti, (014) mengutip pendapat Trianto yang mengatakan model pembelajaran NHT atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memepengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Langkah-langkah dalam pembelajaran NHT menurut Suprihatiningrum (013: 09) yaitu : a. Penomoran ( Numbering), guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan tiga sampai lima orang sehingga tiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. b. Pengajuan pertanyaan ( Questioning), guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. c. Berpikir bersama ( Head together), siswa menyatukan pendapatnya 11

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawabannya. d. Pemberian jawaban ( Answering), guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengangkat tangan dan mencoba untuk jawaban untuk pertanyaan untuk seluruh kelas. Selain itu Geogebra mampu membantu dalam proses pembelajaran. Geogebra adalah perangkat lunak matematika yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran matematika. perangkat lunak ini dikembangkan untuk proses belajar mengajar matematika di sekolah oleh Markus Hohenwarter di Universitas Florida Atlantic. Kegunaan geogebra,yaitu sebagai media pembelajaran matematika, sebagai alat bantu membuat bahan ajar matematika dan meyelesaikan. Berikut tampilan geogebra. Menurut para ahli mendefinisikan pemecahan masalah matematis dengan cara pandang yang berbeda-beda antara lain: Polya mengartikan pemecahan masalah adalah segala usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang dicapai (Hamiyah & Jauhar, 014: 10). Cooney mengemukakan bahwa pemilikan kemampuan pemecahan masalah membantu siswa berpikir analitik dalam mengambil keputusan di kehidupan seharihari dan membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi situasi baru (Hendriana dan Soemarmo, 014: 3). Didalam indikator pemecahan masalah para ahli memaparkan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran perlu adanya indikator. Menurut pendapat Polya indikator pemecahan masalah meliputi (Hamiyah dan Jauhar, 014,h. 1) : a. Memahami masalah. b. Merencanakan Penyelesaian c. Menyelesaikan Masalah d. Mereview Gambar 1. Lembar Kerja Geogebra. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Riadi (014 : 14) menyatakan bahwa penelitian eksperimen semu termasuk jenis Nonequivalent Control 1

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 Group karena peneliti menggunakan dua kelompok yang terdiri atas kelompok eksperimental yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol yang perlakuan konvensional sebagai pembandingan. Pada penelitian ini ada dua kelas yaitu ekperiment dengan menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan Geogebra dan kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Menurut Sugiyono (013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (h.117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN 3 Pasar Kemis. Menurut Sugiyono (013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (h.118). Sampel pada penelitian ini berjumlah 78 siswa yang terdiri dari kelas VII C berjumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII D berjumlah 38 siswa sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan berdasarkan pendapat guru yang mengajar. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini disebut Sampling Purposive. Sugiyono mengatakan bahwa Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group. Instrument dalam penelitian ini berupa soal tes yang terdiri dari 10 butir soal uraian, analisis uji instrument meliputi uji analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda butir soal. Dari analisis tersebut diperoleh 6 butir soal yang digunakan dalam penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dilihat dari hasil tes pemecahan masalah berbentuk soal uraian pretest dan postest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Awal dan akhir digunakan uji normalitas yang menggunakan chi kuadrat, uji homogenitas dengan menggunakan uji F dan uji hipotesis menggunakan uji t. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan analisis Chi-Square, uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau sama, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F, sedangkan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif yang telah diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan rumus The Pooled Variance Model t-test 13

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum diberikan perlakuan (pretes) dan setelah diberikan ( posttest). Yang terdapat pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Statistik Deskriptif Skor Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Chi-Kuadrat dengan α=5% dan dk= k-1 Hipotesis : Ho= Data berdistribusi normal H = Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis : = ( ) Kriteria yang digunakan : Jika hitung < tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak Jika hitung > tabel maka H 1 diterima H 0 ditolak Berdasarkan perhitungan pretes uji normalitas kelas kontrol diperoleh hitung =,807 dan tabel = 1,59 dengan dk= 7-1 = 6, α=5% jadi hitung < tabel berarti data yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan pretes kelas eksperimen diperoleh berdasarkan perhitungan uji normalitas ialah hitung =11,5 dan tabel Tabel 1, memperlihatkan perolehan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak jauh berbeda. Setelah perhitungan tersebut, peneliti lanjutkan dengan menghitung uji normalitas menggunakan chi kuadrat. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal atau = 1.59 dengan dk= 7-1 = 6, α=5% jadi hitung < tabel berarti data yang diperoleh berdistribusi normal. Selanjutnya hasil perhitungan uji homogenitas pada pretes. Berikut tabel homogenitas: 14

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 Tabel. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas pada Pretes Dari tabel tersebut menunjukan bahwa hasil pretes kedua kelas adalah homogen. Tabel 3. Statistik Deskriptif Skor Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen α=5% jadi hitung < tabel berarti data yang diperoleh berdistribusi normal. Hasil perhitungan data postest dengan uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh jadi hitung = 8.6545 dan tabel = 1.59 dengan dk = 7-1 = 6, α=5% hitung < tabel berarti data yang diperoleh berdistribusi normal. Selanjutnya peneliti hasil perhitungan uji homogenitas pada postes Berikut tabel hasil uji homogenitas: Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pada tabel 3, menunjukkan hasil deskriptif perolehan skor posttest, dengan perolehan nilai rata-rata antara kelas control dan eksperimen sudah cukup memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Selanjutnya pada data postest dilakukan uji normalitas untuk kelas kontrol diperoleh perhitungan uji normalitas hitung = 6.859 dan tabel = 1.59 dengan dk= 7-1 = 6, Dari tabel tersebut menunjukan bahwa hasil postest kedua kelas adalah homogen. Setelah dilakukan uji persyaratan, pengujian selanjutnya dilakukan dengan pengujian hipotesis. Dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada materi segiempat antara siswa yang diberi model pembelajaran NHT dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. H 1 : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada materi segiempat antara siswa yang diberi model pembelajaran NHT dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. 15

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh > dimana = 3,75 dan =1,99 dengan taraf signifikansi 5% sehingga H 1 diterima dan tolak H 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan, terdapat perbedaan pada kemampuan pemecahan masalah matematis materi materi bangun datar antara siswa yang diberi model NHT berbantuan geogebra dengan siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. Selain itu untuk melihat kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas control dengan menggunakan uji t sebagai uji hipotesis, diperoleh hasil > dimana = 1,64 dan =1,99 dengan taraf signifikansi 5% sehingga H 1 diterima dan tolak H 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan, kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi bangun datar antara siswa yang diberi model NHT berbantuan geogebra lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diberi model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini relevan dengan pemaparan Husni Wahyudin yaitu model Numbered Head Together terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan mengenai Pengaruh Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa kelas VII di SMPN 3 Pasar Kemis. Dari analisis tersebut, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menunjukkan model pembelajaran NHT berbantuan geogebra mempengaruhi pada kelas dengan model pembelajaran konvensional. 5. DAFTAR PUSTAKA Hamiyah, N., dan Jauhar, M. (014). Strategi Belajar-Mengajar Di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Hendrian, H., dan Soemarmo, U. (014). Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: Refika Aditama. Huda, M. (014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riadi, E. (014). Metode Statistik Parametrik Dan Nonparametrik. Tangerang: Pustaka Mandiri. Sugiyono. (013). Metode Penelitian Pedidikan. Bandung: Alfabeta. Suprihatiningrum, J. (013). Strategi Pembelajaran.. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. 16

Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 Undang- Undang 0 Tahun (003). Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. Wakhyudin, H., Juliyanti, R. (014). Model Numbered Heads Together Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas IV. Jurnal Universitas Negeri Semarang, Vol 4, No, Desember 014. 17