Expenses and Loss. Anna Christin SE Ak MM

dokumen-dokumen yang mirip
I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP MENGENAI PENGAKUAN BEBAN DAN PERTEMUANNYA DENGAN PENDAPATAN I. PERBANDINGAN BIAYA ATAU BEBAN ANTARA SAK/ IFRS DENGAN FASB

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

What Does Cost Really Mean?

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

What Does Cost Really Mean?

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI.

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Measurement of assets and liabilities

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL, GAMBAR... xi. 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah...

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...

BAB II BAHAN RUJUKAN. Secara umum ada 3 (tiga) bentuk Laporan Keuangan yang pokok yang

Revenue and Gain 1. Definisi dan klasifikasi pendapatan 2. Pengakuan dan pengukuran pendapatan 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II LANDASAN TEORI

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

-1- KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN, DAN PERISTIWA LUAR BIASA

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum membahas pengertian laporan laba rugi, penulis akan membahas

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BEBAN DIBAYAR DI MUKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LAPORAN ARUS KAS

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersifat kuantitatif. Hal ini disebabkan keputusan-keputusan yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kieso, Intermediate Accounting, edisi 12 BAB 4 Laporan Laba Rugi dan Informasi-informasi yang Berhubungan Jawaban Pertanyaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pertemuan 9: Laporan Laba Rugi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan manajemen yang

.KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN DENGAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN UNTUK KONTRAK KONSTRUKSI. Sri Supadmini *) Abstrak

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

Expenses and Loss Modul ke: Definisi dan klasifikasi biaya Pengakuan dan pengukuran biaya Penyajian (pelaporan) biaya Pelatihan (Dosen : Silvi Ariyanti) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak MM

Definisi dan klasifikasi biaya (expense) Menurut Standar Akuntansi Keuangan, beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan.

Kerugian mencermikan pos lain yang memenuhi defisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. Kerugian tersebut mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi dan pada hakikatnya tidak berbeda dari beban lain. Oleh karena itu, kerugian tidak dipandang sebagai unsur terpisah dalam kerangka dasar ini. Kerugian dapat timbul, misalnya dari bencana kebakaran, banjir, seperti juga yang timbul dari pelepasan asset tidak lancar. Definisi beban juga mencakup kerugian yang belum direalisasi, misalnya, kerugian yang timbul dari pengaruh kenaikan kurs valuta asing dalam hubungannya dengan pinjaman perusahaan dalam mata uang tersebut. Kalau kerugian diakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahua mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi. Kerugian dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penghasilan yang bersangkutan.

Pengakuan dan pengukuran biaya (expense) Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan keanikan kewajiban atau penurunan asset (misalnya, akrual hal karyawan atau asset tetap).

Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang dipeoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan (matching cost with revenue). Ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secra gabungan atau bersamaaan yang dihasilkan secara langsung bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama, misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan (cost or expense of goods sold) diakui pada saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang Namun demikian penerapan konsep matching dalam kerangka dasar ini tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi asset atau kewajiban.

Apa yang harus termasuk dalam beban Menurut FASB, kerugian harus dikeluarkan dari beban karena beban berhubungan dengan operasional utama perusahaan/biaya yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan utama perusahaan sedangkan kerugian berasal dari transaksi yang insidental. Pengukuran beban yang paling umum adalah : 1. biaya historis 2. pengukuran sekarang, seperti biaya penggantian 3. biaya kesempatan dari ekivalen masa kini.

Biaya historis Metode pengukuran beban dan kerugian konvensioal adalah dalam pengertian biaya historis bagi perusahaan. Alasan utama untuk mengikuti biaya historis adalah bahwa hal itu diasumsikan dapat diuji karena merupakan pengeluaran kas oleh perusahaan. Biaya historis merupakan nilai pertukaran barang dan jasa pada saat diperoleh perusahaan. Kekurangan utama dari biaya historis adalah seringkali tidak menyatakan suatu pengukuran relevan atas barang dan jasa untuk memenuhi tujuan eksternal laporan keuangan, serta tidak memungkinkan suatu pemisahan biaya operasi dari keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian yang terjadi secara kebetulan atau perubahan harga yang tidak dapat diramalkan.

Penentuan biaya Apa arti biaya dan apa yang harus termasuk dalam pengertian tersebut? Pada dasarnya, biaya diukur dengan nilai kini dari sumber daya ekonomi yang diserahkan atau akan diserahkan dalam perolehan barang dan jasa yang digunakan dalam operasi-ini adalah nilai pertukaran. Sewaktu kas dibayar atau setuju untuk dibayar untuk barang dagang, perlengkapan, jasa dll pengukuran biaya cukup pasti.

Kapan beban terjadi Menurut definisi, beban terjadi ketika barang dan jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses perolehan pendapatan. Waktu atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan ini dalam akun atau menyertakannya dalam laporan keuangan. Pelaporan beban bisa bersamaan dengan kegiatan penggunaan barang atau jasa; atau bisa mengikuti kegiatan; atau dalam keadaan yang tidak biasa, bisa mendahului kegiatan. Kapan beban harus dilaporkan ditentukan, sebagian, oleh pendekatan pada laba yang dinyatakan secara eksplisit atau implicit. Definisi laba sebagai perubahan dalam nilai umumnya menyatakan bahwa beban harus dilaporkan manakala ada penurunan nilai atau manakala tidak tampak keuntungan atau nilai yang akan diterima dimasa datang timbul dari penggunaan barang atau jasa tersebut. Konsep laba yang menekankan arus kas mengarah pada kesimpulan bahwa beban harus dilaporkan selayaknya dekat dengan pengeluaran kas yang sebenarnya. Beban harus diakui dalam periode saat pendapatan yang berhubungan diakui. Ini adalah proses penandingan-saat pelaporan pendapatan ditentukan terlebih dahulu, diikuti dengan pelaporan beban yang berhubungan dalam periode yang sama. Hanya dalam kasus yang tidak biasa pendapatan ditangguhkan sampai beban dapat diukur atau diidentifikasikan.

Konsep penandingan menurut komite AAA tahun 1964 Penandingan adalah proses pelaporan beban dengan pendapatan yang dilaporkan berdasar hubungan sebab dan akibat. Biaya (yang didefinisikan sebagai faktor produk dan jasa yang diberikan) harus dihubungkan dengan pendapatan yang direalisasikan dalam suatu periode tertentu berdasarkan beberapa korelasi positif yang nyata dari biaya tersebut dengan pendapatan yang diakui.

Waktu pengakuan beban mensyaratkan : 1. hubungan dengan pendapatan 2. Pelaporan dalam periode yang sama seperti pendapatan terkait yang dilaporkan.

Penandingan beban dengan pendapatan membutuhkan suatu hubungan yang tepat antara keduanya. Semua beban menurut definisi terjadi sebagai bagian penting dari operasi pendapatan. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa pendapatan akan selalu dihasilkan; beban bisa terjadi tanpa menghasilkan pendapatan. Sejumlah hubungan telpon oleh penjual diperlukan sebelum penjualan terjadi, tetapi semua hubungan telpon itu harus dimasukkan dalam beban, karena itu diperlukan dalam operasi pendapatan. Sekalipun tidak ada penjualan hubungan itu harus dimasukkan dalam beban operasi. Beban langsung biasanya dilaporkan dalam periode saat itu terjadi. Apabila beban memberikan manfaat beberapa periode seperti asuransi dibayar dimuka, biasanya secara sistematis dan rasional diamortisasikan sepanjang periode-periode itu.

Biaya sering dibawa ke muka untuk ditandingkan dengan pendapatan masa depan atas dasar bahwa hal itu diasumsikan memberi manfaat untuk beberapa peride masa depan. Argumennya adalah bahwa jika penggunaan barang dan jasa tidak bermanfaat untuk periode kini dan tidak merupakan kerugian, hal itu harus menguntungkan periode masa datang dan karenanya harus dialokasikan ke periode masa datang untuk menandingkan beban dengan pendapatan yang terkait. Sebagai contoh, dianggap tepat untuk mengkapitalisasi biaya pendirian suatu perusahaan dengan maksud membebankan biaya-biaya ini terhadap pendapatan periode masa datang.

Aturan untuk pengakuan beban diringkaskan oleh FASB Beban dan kerugian umumnya diakui apabila manfaat ekonomi suatu perusahaan habis digunakan dalam penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan lain yang merupakan operasi terbesar atau utama.

Konsumsi manfaat ekonomi selama suatu periode bisa diakui secara langsung atau dengan menghubungkannya dengan pendapatan yang diakui selama periode tersebut : Beberapa beban, seperti harga pokok penjualan, ditandingkan dengan pendapatan, hal itu diakui sesudah pengakuan pendapatan yang dihasilkan secara langsung dan bersama dari transaksi atau kejadian lain yang sama seperti beban itu. Banyak beban seperti gaji penjualan dan adminisrasi diakui selama periode saat kas dibelanjakan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan secara serentak dengan perolehan atau segera sesudahnya. Beberapa beban seperti penyusutan dan asuransi dialokasikan oleh prosedur yang sistematis dan rasional pada periode selama aktiva yang terkait diharapkan memberikan manfaat.

Suatu beban atau kerugian diakui jika terbukti bahwa manfaat ekonomi masa datang dari suatu aktiva yang sebelumnya diakui telah berkurang atau hilang atau bahwa suatu kewajiban telah terjadi atau meningkat tanpa manfaat ekonomi yang berhubungan.

Penyajian dan pelaporan biaya (expense) Jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tidak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yang berkaitan dengan penggunaan asset seperti asset tetap, goodwill, paten, dan merk dagang. Dalam kasus semacam itu,beban ini disebut penyusutan atau amortisasi. Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi asset yang bersangkutan.

Beban segera diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau kalau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat atau tidak lagi memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai asset. Beban juga diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan asset, seperti apabila timbul kewajiban akibat garansi produk.

What does cost really mean Istilah cost dalam literature akuntansi sering menimbulkan kerancuan dalam penerjemahannya kedalam bahasa Indonesia. Pada prakteknya kata ini sering diterjemahkan sebagai biaya, harga pokok, harga perolehan, dan kadang-kadang beban. Menurut pendapat Soewarjono, Teori Akuntansi- Perekayasaaan Laporan Keuangan, BPFE Jogjakarta 2008 (lampiran 1) istilah-istilah ini menimbulkan kerancuan sehingga Soewarjono menggunakan kata kos sebagai terjemahan kata cost.

Pendapat para ahli akuntansi mengenai arti cost diantaranya dari Hilton (2002, hlm 36) menjelaskan makna cost, expense, dan cost of good sold adalah sebagai berikut: Cost is the sacrifice made, usually measured by the resources given up, to achieve a particular purpose. An expense is the consumption of assets for the purpose of generating revenue. Cost of goods sold is the expense measured by the cost of finished goods sold during a period of time.

Dalam SAK (2002) Ikatan akuntan Indonesia memadankatakan istilah biaya dengan cost, beban dengan expense, dan beban pokok penjualan dengan cost of goods sold.

Karakteristik yang melekat pada istilah cost menurut Soewarjono 1. cost merupakan pengukur (a measurement) dalam unit moneter suatu sumber ekonomik yang digunakan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu. 2. cost dinyatakan dalam unit moneter khususnya dalam rerangka akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif. 3. pengukuran cost selalu dihubungkan dengan suatu fokus, objek, tujuan atau pusat perhatian. Fokus atau objek ini dikenal secara teknis sebagai cost object atau cost objective. Cost object dapat berupa produk, department, proyek. 4. Secara fisis, kesatuan usaha menguasai dan mengelola sumber ekonomik yang membentuk asset. Cost asset adalah hasil pengukuran yang ditentukan pada saat transaksi perolehannya dan didasarkan pada harga pertukaran. 5. sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang negative (mengurangi atau merugikan).

Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa cost merupakan hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek dan cost tercipta karena adanya kejadian ekonomi. Cost dicatat dalam system akuntansi dan menjadi data dasar atau bahan oleh untuk menghasilkan informasi. Agar menjadi informasi maka data cost harus diklasifikasikan dengan wadah tertentu yang menjadi pusat perhatian (focus) atau dihubungkan dengan objek tertentu

Biaya lebih tepat kalau dipadankan sebagai padan kata expense. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh pendapatan yang merupakan tujuan akhir setiap perusahaan. Istilah beban tidak dapat merepresentasi makna expense. Beban tidak mempunyai makna ekonomi sebagai aliran keluar sumber ekonomi, mempunyai arti tidak lebih dari sekedar pengurang atau debit (berasal dari charge) yang bersifat tehnis pembukuan. Secara teknis tidak semua pengurang pendapatan dapat disebut biaya (expense). Jadi Kos merupakan istilah alternative untuk menghindari penggunaan istilah biaya, harga pokok dan harga perolehan yang rancu. Penggunaan istilah kos juga akan memudahkan mereka yang akan belajar akuntansi dengan menggunakan buku teks berbahasa Inggris.

Terima Kasih Anna Christin SE Ak MM.