Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MONITORING HEMODINAMIK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

BAB III METODE PENELITIAN

Modul Pencitraan Invasif- Kateterisasi Jantung dan Angiografi

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

ECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION. April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

Peri-procedural myocardial injury pada multi vessel disease: Hubungan dengan skor SYNTAX.

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA

BAB I PENDAHULUAN. paling sering adalah berupa angina pektoris stabil (Tardif, 2010; Montalescot et al.,

Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

Normal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler telah menjadi salah satu masalah penting

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian pada orang

BAB I PENDAHULUAN. maju. Penyakit Jantung Koroner ini amat berbahaya karena yang terkena adalah organ

BAB I PENDAHULUAN. plak yang tersusun oleh kolesterol, substansi lemak, kalsium, fibrin, serta debris

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

[BAB.I PENDAHULUAN] 2012 BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

PERAWAT KLINIK I KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI SETUJUI KEMAMPUAN KLINIS N O ASUHAN KEPERAWATAN

Chronic Hearth Disease (CHD)/ Gagal Jantung

Nurcholid Umam Kurniawan

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

KELOMPOK 4 ASUHAN KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS

What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

Introduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine

MONITORING HEMODINAMIK. Fatimah Zahrah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

RANGKUMAN. Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun

Kelainan Jantung Sebagai Faktor Resiko Stroke.

SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke

PENYAKIT KATUP JANTUNG

Kata kunci: ketidaknyamanan, Percutaneous Coronary Angiography (PCA), bantal pasir.

BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

SISTEM CARDIOVASCULAR

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB 1 PENDAHULUAN. arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

Bunyi Jantung I (BJ I)

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

Transkripsi:

Wantiyah

Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang arteri koroner 2. Menguraikan konsep keteterisasi jantung: pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, prosedur, hal-hal yang harus diperhatikan 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

Efisiensi jantung tergantung nutrisi dan oksigenasi yang adekuat pada otot jantung oleh sirkulasi koroner Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa O2 untuk miokardium mell. cabang-cabang intramiokardial. arteri koroner cabang pertama sirkulasi sistemik yang memperdarahi jantung melintang di permukaan jantung dan mengelilingi jantung arteri koroner t.d.: arteri koroner kiri (LCA) dan kanan (RCA)

1. Left main coronary artery (LCA) cabang: left anterior Descendence (LAD) dan Left circumflex (LCx) a. LAD RV, dinding anterior LV, dan 2/3 anterior septum. Cabang LAD juga memperdarahi jar. konduksi: berkas his kiri dan kanan b. LCx: dinding lateral dan posterior LV. Pada sebagian kecil orang LCx memperdarahi SA (45 %) dan AV nodes (10 %) 2. Right main coronary artery (RCA) RA, RV, dan dinding dalam (inferior) LV, SA (55 %) dan AV nodes (90 %)

Faktor yang mempengaruhi aliran darah koroner: a. Tekanan perfusi koroner Tekanan normal: 90 mmhg, aliran turun ketika tekanan < 50 mmhg. Berhenti: < 20 mmhg (critical closing pressure) b. Resistensi vaskular koroner tgt: diameter arteri koroner bersifat autoregulated. d resistensi laju dan vol darah c. Faktor yang dapat menurunkan alirah darah koroner: obstruksi (plak ateroskeloris, spasme, trombus), penurunan tekanan diatolik aorta atau peningkatan tekanan atrium kanan

Diagnostik invasif kardiovaskuler: pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa secara invasif pada kelainan jantung dan pembukug darah dengan memasukkan sebuah alat berupa kateter melalui pembuluh darah (arteri dan vena) menuju jantung kateterisasi jantung dilakukan di "Cath Lab" Intervensi non bedah kardiovaskuler: tindakan utk mengatasi kelainan jantung dan pembuluh darah tanpa menggunakan operasi

1. Mendapat gambaran arteri koroner dan ruang-ruang jantung 2. Mengukur secara tepat tekanan dalam ruang jantung (hemodinamik intrakardiak) 3. Mengetahui keadaan dan fungsi SCV utk mengetahui kelainan p.d aorta, pulmonal, dan perifer 4. Mengidentifikasi struktur kelainan jantung: kelainan arteri koroner, disfungsi miokard, kelainan katup, dan kelainan jantung bawaan

a. Kateterisasi perkutan b. Kateterisasi langsung melalui arteri brachial c. Kateterisasi jantung kanan d. Kateterisasi jantung kiri Pada intinya, ada 2 tindakan pada kateterisasi jantung: a. angiogram/angiography anatomi b. Penyadapan tekanan darah ruang jantung/pd, kandungan O2, kelistrikan jantung

PTCA 2

Indikasi kateterisasi jantung: a. Gangguan pembuluh darah koroner b. Infark miokard c. Kelainan katub jantung d. Kelainan jantung bawaan e. Diseksi aorta f. Konstriksi perikardium atau tamponade g. Kardiomiopati h. Pemeriksaan awal dan lanjutan untuk transplantasi jantung

Absolut: keadaan peralatan dan fasilitas kateterisasi tidak adekuat Relatif: gagal jantung kongestif tidak terkontrol, hipertensi, aritmia, perdarahan otak, infeksi atau demam, ketidakseimbangan elektrolit, perdarahan sal. Cerna atau anemia, kehamilan, perdarahan tak terkontrol, pasien tidak kooperatif, gagl ginjal

Perdarahan Pseudoaneurisma Trombosis/embolus/emboli udara Nyeri Alergi zat kontras Infeksi

Informed consent Persiapan pasien: 1. X-ray dada 2. Pemeriksaan laboratorium (darah dan urin) 3. EKG 12 lead 4. Puasa selama 4-6 jam sebelum prosedur 5. pembersihan/pencukuran area insersi kateter 6. Premedikasi 7. semua perhiasan dilepas dan memakai pakaian khusus. 8. Administrasi Selama prosedur pasien akan tetap sadar.

Pre Intra post Diagnosa Cemas Kurang pengetahuan: prosedur dan perawatan postkat Cemas Resiko injuri Resiko infeksi nyeri resiko Infeksi resiko Kurang volume cairan Intervens i pengurangan kecemasan edukasi pengurangan kecemasan dukungan psikologis Pencegahan trauma pencegahan infeksi prinsip steril Monitoring TTV manajemen nyeri pencegahan infeksi manajemen perdarahan Monitoring TTV Evaluasi cemas terkontrol peningkatan pengetahuan cemas terkontrol pencegahan injuri kontrol infeksi nyeri teratasi tidak terjadi infeksi status hidrasi

Pre: pengkajian dan pendidikan kesehatan (pre, intra, post), persiapan Intra: scrub nurse, circulating nurse post: monitoring TTV, perdarahan

1. mengkaji keluhan 2. monitoring TTV (tiap 15 menit 1 jam pertama, II: 30 menit sampai stabil) 3. Manajemen perdarahan, pembengkakan/hematoma sekitar area penusukan: penekanan dengan bantal pasir selama 6 jam 4. Monitor tanda-tanda efek samping zat kontras/alergi 5. Monitor balance cairan 6. Pencegahan infeksi 7. Monitor gangguan sirkulasi perifer palpasi arteri poplitea, dorsalis pedis ka-ki tiap 15 menit 8. Catat resume medis dan perawatan

Love your heart... Thank you