Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Perhatikan kalimat di bawah ini!

KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA INDONESIA

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

Unsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

I. KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

FUNGSI PELAKU DALAM KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN KALIMAT NEGATIF dalam USE OF NEGATIVE SENTENCE IN LANGUAGE MONGONDOW, MONGONDOW DIALECT

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF PADA RUBRIK OPINI DALAM SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA BERITA EKONOMI-BISNIS BULAN AGUSTUS 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

5 Universitas Indonesia

RINGKASAN PENELITIAN

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

Kata kunci: perilaku objek, kalimat, bahasa Indonesia. Abstract

PENGINVERSIAN KALIMAT PADA TEKS PROSEDUR SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Oleh: BETTY MURNI LESTARI A

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

ANALISIS JENIS KALIMAT PADA KARANGAN GURU-GURU SD MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2015

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

PENGGUNAAN VERBA PADA SURAT KABAR KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan

KLAUSA KONSESIF DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

Oleh Septia Sugiarsih

BAB II KAJIAN PUSTAKA

VARIASI KALIMAT DAN JENIS KLAUSA PADA TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SRAGEN

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

Oleh Ratna Novita Punggeti

SINTAKSIS ( TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA )

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

PENGUASAAN KALIMAT ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH 14 PADANG

BAB IV PENUTUP. untuk mendeskripsikan KVA/KAV dalam kalimat bahasa Indonesia. Deskripsi ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan unit gramatikal terbesar yang

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

PEMAKAIAN VERBA AKTIF TRANSITIF DALAM NOVEL GAWANG MERAH PUTIH: NOVEL REPORTASE TIMNAS U-19 KARYA RUDI GUNAWAN NASKAH PUBLIKASI

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain ( Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk Siti Junawaroh

FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis)

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

STRUKTUR KALIMAT DALAM TEKS ANEKDOT PADA SURAT KABAR TEMPO EDISI NOVEMBER Oleh

BENTUK KALIMAT INTEROGATIF DALAM BAHASA MINANGKABAU DI NAGARI KUNANGAN PARIT RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG Febri Mayora 1, Puspawati 2, Iman Laili 2

(Simple and Compound Sentence Variation in Car Advertising Discourse in Kedaulatan Rakyat)

TOTOBUANG Volume 4 Nomor 1, Juni 2016 Halaman 13 25

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB I PENDAHULUAN. menerangkan nomina dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, kategori yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERAN SEMANTISNYA

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengulangan unsur harus dihindari. Salah satu cara untuk mengurangi

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

LANDASAN TEORI. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

KALIMAT TANYA PADA FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAYZ Susi Rahmi 1, Iman Laili 2, Puspawati 2.

KALIMAT PERINTAH BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA PETUNJUK ARTIKEL E-JOURNAL

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. jawaban suatu permasalahan. Atau konsep adalah gambaran mental diri objek, proses, atau

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

Kata kunci : Kalimat Pasif, Ukemi, Judoubun, ~reru ~rareru, kontrastivitas

PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence of a question word of apa, mengapa, siapa and others. Apa and mana and its derivative forms are also often found in declarative sentences. In this paper, it is explained that it can fulfill syntactic functions of apa and mana and its derivative forms contained in sentences either interrogative sentences or declarative sentences. The data collection in this research is in the form of basic technique of tapping.this stage ends with an orthographic transcription in the form of recording on the data card systematically. In the data analysis was used the method of distribution namely the method of data analysis in the form of connection between phenomena in its particular language. The techniques used in this research were substitution, expansion and delisi techniques. Based on the results of the research, it is found that apa and mana and its derivative forms can fulfill the functions of S, V, O, complement, and Adverb. Expansion with kah does not change the function in sentence. Key word: apa, mana, syntactic functions, interrogative sentence,and declarative sentences Intisari Ciri kalimat interogatif salah satunya adalah adanya kata tanya apa, mengapa, siapa, dan lain-lain. Apa dan mana serta bentuk turunananya juga sering ditemukan dalam kalimat deklaratif. Dalam makalah ini dibahas dapat mengisi fungsi sintaksis apa sajakah apa dan mana serta bentuk turunannya yang terdapat dalam kalimat baik kalimat interogatif maupun kalimat deklaratif.pengumpulan data dalam penelitian ini terjabar dalam wujud teknik dasar penyadapan. Tahapan ini berakhir dengan transkripsi ortografis yang berupa pencatatan pada kartu data secara sistematis. Dalam analisis data digunakan metode distribusional yaitu metode analisis data yang berupa penghubungan antarfenomena dalam bahasa itu sendiri. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik substitusi, teknik ekspansi dan teknik delisi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa apa dan mana serta bentuk turunannya dapat mengisi fungsi S,P,O,Pel, dan K. Ekspansi dengan kah tidak mengubah fungsi dalam kalimat. Kata kunci: apa, mana, fungsi sintaksis, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif 206

Pendahuluan Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pesan atau perasaan kepada orang lain. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan pesan apa pun kepada orang lain. Untuk menyampaikan pesan tersebut digunakan kalimat. Dengan kalimat kita bisa menyampaikan pesan secara tertulis maupun secara lisan. Kalimat yang digunakan pembicara maupun penulis untuk menyampaikan pesan dapat berupa kalimat interogatif, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan lain-lain. Kalimat interogatif biasanya ditandai oleh adanya kata tanya apa, mengapa, siapa, dan lain-lain. Apa dan mana serta bentuk turunananya juga sering ditemukan dalam kalimat deklaratif. Apa dan mana serta bentuk turunannya yang terdapat dalam kalimat interogatif maupun yang terdapat dalam kalimat deklaratif kehadiranya dapat bersifat wajib ada yang bersifat opsional. Dalam makalah ini dijelaskan dapat mengisi fungsi sintaksis apa sajakahapa dan mana serta bentuk turunannya yang terdapat dalam kalimat baik kalimat interogatif maupun kalimat deklaratif. Fungsi Sintaksis Kalimat merupakan satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen berupa klausa, partikel penghubung jika ada, dan intonasi final. Klausa merupakan satuan gramatikal yang disusun oleh kata atau frasa yang mempunyai satu predikat (Kencono,1982;58). Sejalan dengan Kencono, Ramlan berpendapat bahwa klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas Predikat (P) disertai Subjek (S), O (Objek),Pel (Pelengkap), K (Keterangan) atau tidak (1983:22). Jadi, adanya P merupakan syarat terbentuknya kalimat berklausa. Predikat dalam bahasa umumnya diisi oleh verba, sehingga jika dalam satu kalimat terdapat verba maka secara langsung verba tersebut diasumsikan sebagai predikatnya. Jadi, klausa akan menjadi kalimat apabila ditambah intonasi final. Misalnya verba makan jika ditambah intonasi final menjadi kalimat Makan. Makan? Makan! 207

Kaliamat di atas merupakan kalimat yang tidak lengkap. Untuk membentuk kalimat yang lengkap diperlukan nomina misalnya Riska. Nomina dalam kalimat tersebut mengisi fungsi S sehingga kalimat tersebut menjadi Riska makan. Riska makan? Riska makan! Hal tersebut sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa stuktur sintaksis minimal harus memiliki S dan P. Tanpa S dan P struktur itu belum bisa disebut sebagai struktur sintaksis (Chaer,1994:209). Predikat adalah fungsi sintaksis yang dalam bahasa dihipotesiskan merupakan fungsi yang dominan bagi verba (Sudaryanto, 1983:327). Hal tersebut tidak tertutup kemungkinan adanya kategori lain yang mengisi fungsi P. Fungsi P dapat diisi oleh kategori lain yaitu nonina, numeralia ajektiva, adverbia, dan frasa preposisional. Selain S dan P yang wajib hadir dalam kalimat ada unsur yang boleh ada atau boleh tidak ada dalam sebuah klausa yaitu O, Pel, dan K. Kehadiran O wajib jika predikat dalam kalimat tersebut berupa verba transitif (Chaer, 1994:233). Menurut (Alwi, at al.,2000 : 328) verba transitif biasanya ditandai oleh kehadiran afiks tertentu. Subfiks kan dan iserta prefiks meng-umumnya merupakan pembentuk transitif. O biasanya berupa nomina atau frasa nonima. O dalam kalimat dapat disubstitusi dengan nya. Hal yang membedakan O dan Pel adalah O dalam kalimat aktif akan menjadi S dalam kalimat pasif. Letak O langsung dibelakang P. Alwi et al. (200:329) menjelaskan ciri-ciri Pel yaitu 1. Berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa preposisional, atau klausa 2. Berada langsung di belakang Predikat jika tidak ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini hadir 3. Tidak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat 4. Tidak dapat diganti dengan nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan. K merupakan salah satu fungsi dalam kalimat yang mempunyai kebebasan letak, artinya K dapat dipermutasikan di awal, di tengah dan di akhir kalimat. Jika di tengah 208

kalimat, K tidak mungkin terletak di antara P dan O atau di antara P dan Pel karena O dan Pel boleh dikatakan selalu menduduki tempat langsung di belakang P (Ramlan,1983:86) Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang harus dijabarkan sesuai dengan alat dan sifat alat yang dipakai. Jabaran metode yang sesuai dengan alat dan sifat disebut teknik. Pengumpulan data dalam penelitian ini terjabar dalam wujud teknik dasar penyadapan. Tahapan ini berakhir dengan transkripsi ortografis yang berupa pencatatan pada kartu data secara sistematis. Dalam analisis data digunakan metode distribusional yaitu metode analisis data yang berupa penghubungan antarfenomena dalam bahasa tertentu itu sendiri (Sudaryanto, 1982:13). Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik substitusi, ekspansi, dan teknik delisi. Fungsi Sintaksis Apa dan Mana serta Bentuk Turunannya Berdasarkanhasil penelitian kata apa dan manaserta bentuk turunannya dapat mengisi fungsi sintaksis sebagai berikut. Apa dan mana dalam bahasa dapat mengisi funngsi S. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (1a) Apa-apanya serba mewah. (1b) Perkakasnya serba mewah. (2) Siapa saja bebas menyampaikan pendapat. Dalam contoh (1a ) apa-apanya dapat disubsititusi dengan perkakasnya seperti pada contoh (1b ) yang mengisi fungsi S.Siapa saja dalam contoh (2) mengisi fungsi S Apa adanmana dan bentuk turunannya dalam kalimat berikut ini mengisi fungsi P. Contoh (3a ) Buku apa ini? (3b) Ini buku matematika Dalam contoh ( 3a ) buku apa dapat dijawab dengan buku matematika seperti pada contoh (3b). Buku matematika merupakan frasa endosentrik atributif. Buku merupakan unsur inti dan matematika merupakan atribut. Apakah dalam contoh (4a ) mengisi fungsi P. (4a) Apakah yang dimasak Wahyu? (4b) Soto yang dimasak Wahyu. 209

(5a) Candra sedang mengapa? (5b)Candra sedang belajar. (6a) Bagaimana kabar ibumu? (6b) Kabar ibu baik. Dalam contoh (4a) kata apakah dapat disubstitusi dengan soto seperti pada contoh (4b). Apakah dalam contoh (4a) mengisi fungsi P. Dalam contoh (5a) sedang mengapa dapat disubstitusi deengan sedang belajar seperti pada contoh (5b).Sedang mengapa dalam contoh (5a) mengisi fungsi P. Ramlan (1983:31) berpendapat bahwa sedang mengapa dan akan apa dapat dipendekkan menjadi sedang apa dan akan apa sehinga kalimat Candra sedang mengapa mempuyai variasi Candra sedang apa.dalam contoh (6a) bagaimana mengisi fungsi P. Bagaimana dalam contoh di atas dapat disubstitusi dengan baik. P dalam contoh (6a) diisi oleh ajektiva. Kata mana yang mengisi fungsi P dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (7a) Mana yang bertanggung jawab atas peristiwa itu? (7b) Dia yang bertanggung jawab atas peristiwa itu. Dalam contoh (7a) mana dapat disubstitusi dengan dia seperti pada contoh (7b). Mana dalam contoh (7a) mengisi fungsi P dan yang bertanggung jawab atas peristiwa itu mengisi fungsi S. Dalam frasa preposisional di mana seringkali preposisi di dihilangkan sehingga menjadi mana. Kata mana di sini merupakan adverbia yang mengisi fungsi P. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (8a) Di manakah seragam yang baru? (8b) Manakah seragam yang baru? Ini itu Di sini Di situ Di lemari (8c) Mana seragam yang baru? Dalam contoh di atas di dalam di manakah dalam contoh (8a) dapat dilesapkan menjadi manakah seperti dalam contoh (8b). Kah dalam contoh (8b) dapat dilesapkan menjadi mana seperti dalam contoh (8c). Pelesapan di dalam contoh di atas menyebakan jawaban 210

yang berbeda. Misalnya jawaban yang diberikan dapat berupa kata ini atau di sini, atau di lemari. Contoh lain apa dan mana serta bentuk turunannya yang dapat mengisi fungsi P dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (9)Pukul berapakah sekarang? di mana-mana ke mana-mana (10) Dia tidak dari mana-mana diapa-apakan mengapa-apakan Apanya (11) Mananya yang sakit? Mana-mana (12) Apa yang dimakannya? mengapakan diapakan (13) Dia mau mengemanakan orang itu terserah dikemanakan dibagaimanakan P umumnya diisi oleh kategori verba. Ada empat macam verba yaitu verba intransitif, verba ekatransitif, verba dwitransitif, dan verba semitransitif. Verba intransitif adalah verba yang tidak memerlukan O, verba ekatransitif adalah verba yang memerlukan O, verba dwitransitif adalah verba yang memerlukan O dan Pel sedangkan verba semitransitif verba yang memerlukan kehadiran O dan atau Pel. Sehubungan dengan ini Sudaryanto 211

(1983:7) berpendapat bahwa apa yang umum dikenal dengan P merupakan penguasa terhadap apa yang umum dikenal dengan O: dan O merupakan pewatas bagi P. (14a) Dia sangat mendambakan apa? (14b) Dia sangat mendambakan kasih sayang. (15a) Arif mencari Candra. (15b) Arif membeli siapa? Dalam contoh (14a) kata mendambakan dan dalam contoh (15a) kata membeli merupakan verba ekatransitif yang memerlukan kehadiran O. Kata apa dalam contoh (14a) dapat disubsitusi dengan kasih sayang yang mengisi fungsi O, sedangkan Candra dalam contoh (15a) dapat disubstitusi dengan siapa. Jadi, apa dan siapa dalam contoh di atas mengisi fungsi O. O dalam kalimat deklaratif aktif dan mengisi fungsi Sdalam kalimat pasif. Contoh (16a) orang sehat boleh makan apa saja. (16b) Apa saja boleh dimakan orang sehat. (17a) Kiki belum pernah menerima apa-apa. (17b) Apa-apa belum pernah diterima Kiki. Dalam contoh (16a) apa saja dan apa-apa dalam (17a) mengisi fungsi O. Namun, setelahkalimat tersebut dipasifkan apa-apa dan apa saja mengisi fungsi S. Apa dan mana serta bentuk turunannya juga dapat mengisi fungsi Pel. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (18a) Ibu memberi adik uang. (18b) Ibu memberi uang kepadanya. (18c) Adik diberi ibu uang. (18d) Adik diberi ibu apa? Dalam contoh (18a) uang mengisi fungsi Pel karena tidak dapat mengisi fungsi S dalam kalimat pasif (18c). Adik dalam contoh (18a) mengisi fungsi O karena dapat disubstitusi dengan nya dalam contoh (18b). Uang dalam contoh (18c) dapat disubsitusi dengan apa seperti dalam coontoh (18d). Jadi, apa dalam contoh (18d). mengisi fungsi Pel. Contoh lain apa dan mana serta bentuk turunannya mengisi fungsi Pel dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (19a) Cita-citanya setinggi langit. 212

(19b) Cita-citanya setinggi apa? (20a) Adiknya sebesar Anton. (20b) Adiknya sebesar siapa? Dalam contoh (19a) langit dan dalam contoh (20a) Anton dapat diisubstitusi dengan apa dan siapa yang mengisi fungsi Pel. Apa dan mana serta bentuk turunannya dapat mengisi fungsi K. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini. (21a) Buah itu tersedia di mana-mana. (21b) Dimana-mana buah itu tersedia. (21c) Buah itu di mana-mana tersedia. Fungsi K dalam contoh di atas diisi oleh di mana-mana. Di mana-mana dalam contoh (21a) dapat dipermutasikan di awal kalimat seperti dalam contoh (21b) dan dapat dipermutasikan di tengah kalimat seperti pada contoh (21c). Fungsi K dapat dipermutasikan di antara P dan O jika O terdiri atas sebuah frasa yang panjang. Contoh (22a) Ia menerangkan masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya kepada siapa pun. (22b) Ia menerangkan kepada siapa pun masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Apa dan mana serta bentuk turunannya yang mengisi fungsi K ada yangdidahului preposisi dalam kalimat atau tidak didahului preposisi. Contoh (23) Di mana-mana peristiwa seperti itu bisa terjadi. (24) Kain ini terbuat dari apa? (25) Karena apa dia jatuh? (26) Untuk apa barangn itu dibeli? (27) Mau ke mana Kakak? Contoh lain yang tidak didahului preposisi (28) Mengapa kamu tidak masuk sekolah? (29) Berapa kali kamu tidak masuk kuliah? K merupakan unsur bukan inti dalam kalimat, tetapi kehadirannya memberi makna tambahan dalam kalimat.oleh karena itu, kehadiran K bersifat opsional. Contoh (30a) Dia tidak pergi ke mana pun. 213

(30b) Dia tidak pergi. Dalam contoh (30a) ke mana pun mengisi fungsi K. Jika kemana pun dilesapkan tidak mengubahkegramatikalan kalimat seperti pada contoh (30b). Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa apa dan mana serta bentuk turunannya apa dan mana serta bentuk turunannya ditemukan dalam kalimat deklaratif maupun kalimat interogatif. Apa dan mana serta bentuk turunannya dalam kalimat deklaratif maupun kalimat interogatif dapat mengisi fungsi Subjek, Predikat,Objek, Pelengkap, dan Keterangan. Ekspansi dengan kah pada kata apa dan mana serta bentuk turunannya dalam kalimat interogatif tidak mengubah fungsi dalam kalimat. 214

Daftar Pustaka Alwi, Hasan, et al. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum.Jakarta: PT Rineka Cipta. Kencono, Djoko (ed.). 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta:FSUI. Ramlan, M. 1987. Ilmu Bahasa sintaksis. Yogyakarta: CV Kaaryono. Sudaryanto. 1983 Predikat Objek dalam Bahasa indonesia Keselaraasan pola Urutan. Jakarta:Djambatan. 215