BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dimasa yang akan datang (Rivai, 2004:35). Proses bisnis sumber daya manusia berkaitan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Gambar I-1 Proses Pembuatan Batik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. maksimal mengingat rumah sakit bergerak di bidang pelayanan jasa pada

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. ACFTA (ASEAN China Free Trade Area). Kekhawatiran tersebut muncul dengan

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Sistem manajemen mutu Persyaratan

I. PENDAHULUAN. kinerja individu dalam organisasi. Setiap individu dalam organisasi, ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan pada zaman ini. Menurut Sedarmayanti (2011:45):

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

BAB X SIKLUS PENGGAJIAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. lain dapat dilakukan melalui berbagai cara. Cara yang paling sering dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA International Organization for Standardization (ISO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HANS PUTRA KELANA F

ISO Nur Hadi Wijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dunia saat ini mulai melakukan penghapusan bea

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kepemimpinan & Komitmen

MIA APRIANTHY ( )

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal

TINJAUAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dengan para pesaingnya agar dapat terus mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. tercipta semangat kerja yang baik pada pegawai maka perlu dipenuhi

Jakarta, No :... Lampiran : 1 Berkas Subject : Proposal Pelatihan Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

Standar Kualitas Internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, khususnya di Indonesia, dimana perkembangan

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

BAB I PENDAHULUAN. Penggajian merupakan operasional pemrosesan data yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB I PENDAHULUAN. natural gas/lng) terbesar di dunia. Berdasarkan artikel pada Harian Kompas,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kuesioner SNI Award 2013 Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa. Nomor/Kode Pertanyaan Panduan Pengisian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

SMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Manual Mutu JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan, mengembangkan dan memajukan keberadaannya dimasa yang akan datang (Rivai, 2004:35). Proses bisnis sumber daya manusia berkaitan dengan pembuatan dan pengelolaan sistem informasi sumber daya manusia (SDM). Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk menyiapkan dan mengelola informasi yang relevan dengan struktur organisasi. Daftar pekerjaan yang ada dalam organisasi, daftar deskripsi pekerjaan, dan daftar kualifikasi yang diperlukan untuk suatu pekerjaan adalah contoh dari informasi SDM yang berkaitan dengan struktur organisasi. Sistem SDM menyediakan alat untuk memproses data karyawan, seperti alamat karyawan, penggajian, dan riwayat pekerjaan/histori karyawan (Bodnar dan Hopwood, 2004:292). Menurut Romney dan Steinbart (2005:184-185) siklus SDM/penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai. Berikut ini adalah tugas-tugas yang lebih penting: (1) merekrut dan mempekerjakan pegawai baru, (2) melatih, (3) memberikan tugas pekerjaan, (4) memberikan kompensasi (penggajian), (5) mengevaluasi kinerja, (6) memberhentikan pegawai, secara sukarela atau dipecat. Tugas 1 dan 6 dilakukan sekali untuk setiap pegawai, sementara tugas 2 hingga 5 dilakukan berulang-ulang selama seorang pegawai bekerja untuk perusahaan

2 tersebut. Di sebagian besar perusahaan, keenam aktivitas ini dipisahkan kedalam dua sistem terpisah. Tugas keempat, memberikan kompensasi untuk pegawai, adalah fungsi utama sistem penggajian. Sistem SDM melakukan kelima tugas lainnya. Dalam banyak perusahaan, kedua sistem tersebut dipisahkan secara organisasional: sistem SDM biasanya merupakan tanggung jawab direktur sumber daya manusia, sementara kontroler mengelola sistem penggajian. Mendesain sistem SDM dengan baik merupakan hal yang penting. Pengetahuan dan keahlian para pegawai adalah aset yang berharga dan harus secara hati-hati dikelola, dikembangkan, dan dipelihara. Perusahaan membutuhkan sistem manajemen SDM yang efektif untuk membantu menugaskan pegawai yang tepat ke berbagai tugas dan untuk memfasilitasi pengawasan perbaikan berkelanjutan (continual improvement) atas aset intelektual organisasi. International Standard Organization (ISO) 9001:2008 merupakan persyaratan untuk sistem manajemen mutu, dimana suatu organisasi harus menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten memberikan produk atau jasa dengan memenuhi persyaratan pelanggan, pedoman hukum dan peraturan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses perbaikan berkesinambungan (continual improvement) dari sistem dan jaminan kesesuaian dengan pelanggan dan persyaratan peraturan perundangan yang berlaku (International Organization for Standardization). Levine dan Toffel (2010) mengemukakan bahwa Sistem manajemen mutu ISO 9001 memprediksi perubahan dalam hasil organisasi seperti profits. Outcomes karyawan seperti pekerjaan, pendapatan (earnings), kesehatan (safety) dan perubahan keselamatan (safety change) ketika perusahaan mengadopsi ISO 9001. Pengadopsi

3 ISO memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi untuk penjualan, pekerjaan, gaji, dan pendapatan tahunan rata-rata. Tingkat cedera sedikit menurun untuk pengadopsi ISO 9001. Hasil ini memiliki implikasi untuk teori organisasi, manajer, dan kebijakan publik. Hampir 900.000 organisasi di 170 negara telah mengadopsi standar sistem manajemen mutu ISO 9001. Ini adalah sosok luar biasa mengingat bukti tentang kurangnya efek standar pada praktek-praktek organisasi dan kinerja. Menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001 memerlukan pendokumentasian prosedur operasi, pelatihan, audit internal, dan prosedur tindakan korektif (Levine dan Toffel, 2010:978). Begitu juga dengan PT Adetex yang sudah berdiri sejak tahun 1974 sampai sekarang tahun 2011, yaitu selama 37 tahun, dalam usia ini seharusnya perusahaan sudah matang dan bisa lebih ekspansi, tetapi hingga sekarang banyak masalah-masalah yang terjadi pada internal perusahaan, seperti pemotongan gaji karyawan, 848 pekerja di PHK/dirumahkan, dan seluruh operasi produksi dihentikan pada PT Adetex Spun I di kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (dilansir dari situs www.kompas.com, Senin, 10 November 2008, jam 16:31 WIB), terdapat permasalahan pada kartu absensi seorang karyawan dan melakukan manipulasi data, menitipkan kartu absensi kepada orang lain, dengan alasan untuk untuk efisiensi waktu pulang (Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, PUTUSAN No. 352 K/Pdt.Sus/2009, hal 4), makanan yang ditanggung perusahan seperti tidak layak makan, sering ada produk cacat, hilang, tidak sesuai standar, dokumen-dokumen penting perusahaan sering hilang dan berantakan. PT Adetex selama 37 tahun tidak dapat mendeteksi dan mengendalikan kemungkinan bahaya dan gangguan selama proses pekerjaan

4 berlangsung. Hal ini dikarenakan tidak ada standar praktik terbaik untuk mendeteksi dan mengendalikan sistem, informasi, proses, prosedur dan tidak adanya pemeriksaan khususnya di bagian departemen Sumber Daya Manusia. ISO 9001 versi 2008 ini bisa membuat keadaan perusahaan khususnya internal perusahaan semakin membaik untuk memandu proses perbaikan di seluruh proyek, divisi atau seluruh organisasi, khususnya pada departemen yang sering bermasalah yaitu departemen sumberdaya manusia. Menurut Syukur (2010:47) ISO 9001:2008 membuat sistem kerja yang terdokumentasi dan praktek praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. ISO 9001:2008 tidak hanya merupakan jaminan tentang mutu produk, tetapi juga terhadap seluruh proses produksinya mulai dari pemilihan bahan baku, sumber daya manusia, pengolahan, peralatan sampai dengan pembuangan limbah industrinya. Sertifikat ISO 9001:2008 juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kebijakan, prosedur, dan instruksi kualitas yang telah direncanakan dengan baik. Mendapat Sertifikat Nasional Indonesia (SNI) ISO 9001:2008 bertaraf internasional adalah dengan berkerja keras dan juga kerjasama karyawan/karyawati yang baik. Perolehan sertifikasi tersebut akan membantu perusahaan di dalam kinerja rutin PT ADETEX dalam menunjukkan tingkat pencapaian antara rencana kerja dengan hasil kerja, permasalahan di bidang keorganisasian dan sumber daya manusia yang optimal dengan kata lain adanya proses continous improvement.

5 Oleh karena itu, meraih ISO sangat penting bagi suatu perusahaan karena ISO mempunyai arti dan tujuan untuk kemajuan suatu instansi agar dapat bersaing di pasar internasional. Dari penjelasan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul Analisis Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Klausul 6.2 terhadap Siklus Sumber Daya Manusia di Departemen HRD pada PT ADETEX- Banjaran 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah adalah bagaimana analisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 klausul 6.2 pada siklus sumber daya manusia di departemen HRD pada PT ADETEX-Banjaran. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengukur, membuat dan mengamati sistem, prosedur, informasi, masalah, dan membantu menganalisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 klausul 6.2 pada siklus sumber daya manusia di departemen HRD pada PT ADETEX-Banjaran.

6 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan, antara lain: 1. Bagi peneliti, berguna untuk menambah pengetahuan, baik teori maupun praktik selama melaksanakan penelitian, khususnya berkaitan dengan analisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 klausul 6.2 pada siklus sumber daya manusia di departemen HRD pada PT ADETEX-Banjaran. 2. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan khususnya dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk nantinya bisa memperbaiki kekurangan/kelemahan sistem informasi sumber daya manusia yang selama ini diterapkan di perusahaan khususnya berkaitan dengan analisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 klausul 6.2 pada siklus sumber daya manusia di departemen HRD pada PT ADETEX-Banjaran. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi keilmuan dibidang sistem informasi akuntansi dan bidang manajemen serta membantu memberikan informasi kepada perusahaan lain yang ingin melakukan analisis penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 klausul 6.2 di departemen HRD pada siklus sumber daya manusia di perusahaannya.