METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Naavagreen skin care. Subjek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III. Metode Penelitian. QUEEN jln. Gajah mada, Ponorogo. populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari subyek penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak dan yang berlokasi di Galeria Mall. 2. Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Larissa Aesthetic Center Yogyakarta. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden berupa jawaban responden mengenai kualitas pelayanan, lokasi dan servicescape. B. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah dengan pendekatan metode non-probability yaitu purposive sampling atau judgmental sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti. Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang telah ditetapkan peneliti. Jumlah sampel atau responden yang diteliti adalah minimal 100 responden, penelitian ini mengambil sampel 120 karena pegambilan sampel dengan jumlah dan populasi yang tak terhingga dan tidak dapat diketahui 23

24 jumlahnya, dapat diambil 100 responden sebagai sampel (Sigiyono, 2014). Kriteria yang dijadikan responden adalah pelanggan Larissa Aesthetic Center Yogyakarta yang berumur minimal 17 tahun dan telah melakukan perawatan minimal sebanyak dua kali. Kriteria yang ditetapkan adalah responden yang berumur minimal 17 tahun karena dalam usia tersebut dikatakan sudah dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menilai dan memutuskan suatu kondisi lingkungan disekitarnya. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner Menurut Sugiyono (2014), kuisioner merupakan teknik pengambilan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Kuisioner diukur dengan menggunakan skala Likert, dikemukakan Sugiyono (2014) bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tetang fenomena sosial yang umum digunakan dalam riset berupa survei. Dengan perincian sebagai berikut : a. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 b. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2 c. Cukup Setuju (CS) dengan skor 3

25 d. Setuju (S) dengan skor 4 e. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5 2. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung kepada objek yang dituju. Pengamatan ini dilakukan langsung terhadap keadaan pelayanan, lokasi dan servicescape secara umum di Larissa Aesthetic Center di seluruh cabang yang berada di Yogyakarta. D. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional memiliki pengertian bahwa variabel-variabel dalam penelitian berupa definisi atribut operasional yang digunakan sebagai spesifikasi dalam menyusun instrumen pertanyaan kuisioner penelitian berdasarkan indikator operasional variabel penelitian. Penjelasan mengenai spesifikasi dalam indikator penelitian ini dapat dijelaskan sebagi berikut : 1. Variabel Independen Menurut Sugiyono (2017), Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan variabel dependen (variabel terikat). a. Kualitas Pelayanan (X1) Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

26 harapan pelanggan. Tjiptono, (2008) menyebutkan kualitas pelayanan dengan indikator-indikator sebagai berikut : 1) Bukti fisik (Tangibles) a) Kondisi lingkungan yang baik dan aman b) Kondisi gedung yang baik c) Peralatan dan teknologi yang digunakan sudah sesuai standar d) Penampilan para karyawan yang menarik 2) Kehandalan (Reliability) a) Kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan pelanggan b) Kinerja karyawan yang tepat waktu c) Memberikan pelayanan yang sama kepada semua pelanggan tanpa ada kesalahan. 3) Ketanggapan (Responsiveness) a) Kemampuan karyawan dalam melayani dengan cepat tanggap b) Kemampuan karyawan dalam memeberikan pelayanan yang tepat kepada pelanggan c) Kemampuan karyawan dalam menyampaikan informasi yang jelas kepada pelanggan 4) Jaminan (Assurance) a) Kemampuan para karyawan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya kepada perusahaan b) Karyawawan memiliki pengetahuan yang baik

27 c) Karyawan mampu berkomunikasi dengan baik kepada para pelanggan 5) Kepedulian (Emphaty) a) Karyawan mampu memberikan pelayanan yang tulus kepada pelanggan secara individu b) Karyawan mampu memahami keinginan konsumen secara spesifik b. Lokasi (X2) Lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan fisiknya. Variabel ini merupakan persepsi konsumen tentang lokasi yang dijabarkan dengan indikator-indikator sebagai berikut (Tjiptono 2010): 1. Akses 2. Visibilitas 3. Lalu lintas 4. Tempat parkir c. Servicescape (X3) Servicescape adalah segala sesuatu yang secara fisik hadir di sekitar konsumen selama pertemuan transaksi layanan jasa yang dapat mempengaruhi presepsi pelanggan, baik secara internal maupun eksternal. Variabel ini merupakan persepsi konsumen yang dijabarkan dengan indikator-indikator sebagai berikut, Lovelock (2011) :

28 1. Kondisi ambient Kondisi ambient meliputi, kebersihan ruangan, pencahayaan, aroma ruangan, musik yang diputarkan 2. Tata spasial Tata spasial meliputi, penataan peralatan dan fasilitas, desain ruangan, dan penataan interior. 3. Tanda simbol/ artefak Tanda simbol atau artefak adalah dekorasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan meningkatkan citra tertentu atau suasana hati, atau untuk mengarahkan pelanggan untuk tujuan yang diinginkan. 2. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2014) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kepuasan konsumen. A. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu prosuk dan harapan-harapannya, dengan indikator- indikator sebagai berikut. Kotler & Keller, (2009). 1) Puas dengan layanan 2) Puas dengan produk 3) Puas dengan perusahaan 4) Puas secara keseluruhan

29 E. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas adalah untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisoner mampu mengungkapkan sesuatu yang dpat diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tepat mengukur objek yang diteliti. Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment person dengan level signifikasi 5%. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka dinyatakan valid dan sebaliknya apabila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%) maka dinyatakan tidak valid, Sekaran (2006). Data yang reliabel dalam instrument penelitian berarti data tersebut dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah jawaban seorang responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Apabila responden konsisten dalam menjawab pertanyaan pada kuisioner, maka data tersebut reliabel, sedangkan jika jawaban seorang responden acak maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak reliabel. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas adalah dengan nilai Cronbach Alpha, jika semakin tinggi mendekati angka 1 maka semakin tinggi nilai konsistensi internal reliabilitasnya. Jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6 maka reliabiltas diterima, Sekaran (2006).

30 F. Uji Asumsi Kalsik 1. Uji Multikolinieritas Uji Multikolonieritas adalah independen variabel yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau = 1). Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). 2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). H. Metode Analisis Data 1. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi ganda dapat digunkan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainnya) Sugiyono, (2017).

31 Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah sebagai berikut: Ŷ = b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dimana: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan b 1, b 2, b 3 = Koefisien Regresi X 1 X 2 X 3 = Variabel terikat / variabel yang memperngaruhi H0 diterima jika nilai sig t > 0.05, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. H0 ditolak jika nilai sig t < α = 0.05, artinya ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t yaitu menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 2. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F adalah uji statistik yang menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent atau terikat. Melalui uji F kita akan memperoleh F hitung dan kemudian akan membandingkan dengan F tabel pada taraf nyata (level of significant) 5% dimana ketentuan apabila F hitung > F tabel berarti terdapat pengaruh yang

32 signifikan secara bersama-sama dari Kualitas Pelayanan, Lokasi, dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen. Sebaliknya F hitung < F tabel berarti tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama dari Kualitas Pelayanan, Lokasi, dan Harga terhadap kepuasan konsumen. Menurut Ghozali (2016) dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi, yaitu : 1) Signifikan apabila nilai probabilitas < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. 2) Tidak signifikan apabila nilai probabilitas > 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. b. Uji t Uji t adalah pengujian statistik yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independent yaitu kualitas pelayanan, lokasi, atau servicescape dalam menerangkan variasi variabel dependent, (Alni Rahmawati, dkk, 2014). Uji t dilakukan juga untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan, dengan kriteria pengujian adalah : 1) Jika tingkat signifikan t > 0,05, maka H 0 diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

33 2) Jika tingkat signifikan t < 0,05 maka H 0 ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. 3. Koefisien Determinasi Adjusted R Square Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberi hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. (Alni Rahmawati, dkk. 2014).