Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 277~282 SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN BERBASIS WEB Ahmad Al Kaafi 1, Syahriani 2 1 AMIK BSI Tegal e-mail: ahmad.akf@bsi.ac.id, ahmad.alkaafi@gmail.com 2 STMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail: azhura.sensei@gmail.com 277 Abstrak Perkembangan dunia internet sangat diharapkan untuk masa sekarang ini karena semakin banyak perusahaan swasta, instansi dan institusi pendidikan sangatlah tinggi akan kebutuhannya untuk dijadikan layanan informasi. Dalam penelitian ini akan mencoba membuat Sistem Informasi Penjualan Pakaian Berbasis Web yang beralamatkan di Toko Nazra Jakarta Selatan saat ini masih menggunakan sistem penjualan secara manual. Diantara faktor yang terkait dari sistem manual tersebuat adalah kurangnya informasi secara luas, sistem analisis penjualan yang kurang efisien dan beberapa faktor lainnya. Metode yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini adalah metode Waterfall, bahasa pemrograman yang digunakan sebagai server-side scripting adalah PHP 5.2.2, HTML, dan Flash MX sebagai efek multimedia. Cascading Style Sheet (CSS) sebagai representasi content, Macromedia Dreamweaver MX, database MySQL sebagai penyimpanan data. Penelitian ini akan menghasilkan suatu Sistem Informasi Penjualan Pakaian Berbasis Web pada Toko Nazra Jakarta Selatan yang memiliki interface sesuai sehingga dapat memberikan informasi secara luas dan bisa mempermudah proses transaksi penjualan pakaian secara praktis. Keywords: e-commerce, desain database, metode waterfall 1. Pendahuluan Pada saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat, seiring dengan kebutuhan manusia yang juga terus bertambah. Teknologi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Saat ini, siapa saja yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat dipastikan akan menjadi orang terbelakang. Jaman memang telah berubah begitu pula kita harus dapat mengikuti perkembangannya. Teknologi internet merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan sangat cepat. Telah banyak sektor yang menerapkan teknologi ini, salah satunya dalam bidang perdagangan. Lalu muncul perdagangan dengan internet sebagai sarana utama, yaitu e-commerce Implementasi e-commerce dalam dunia bisnis salah satunya adalah dengan banyak bermunculan situs-situs penjualan secara online atau berbasis web. Hal ini membawa kita dalam budaya baru dalam melakukan transaksi yang tidak lagi konvensional, melainkan membawa kita kepada transaksi dunia maya. Disadari atau tidak penerapan e-commerce ini telah berdampak pada efisiensi dan efektifitas transaksi, serta dapat mengangkat produk atau citra dari perusahaan yang menerapkan konsep tersebut. Perusahaan akan lebih maju dan cepat berkembang, karena pasar yang dibidik meliputi pasar lokal maupun internasional dan tentu saja relasi yang dibangun menjadi lebih luas. Hal ini akan berdampak pada kemudahan dalam pengembangan perusahaan. 2. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, maka penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa cara, antara lain: 1. Observasi (Observation). Dalam metode observasi ini, penulis melakukan pengamatan terhadap prosedur penjualan yang ada dan menganalisa permasalahan yang ada. 2. Studi Pustaka (Library Research). Metode ini digunakan sebagai pendukung dan penunjang dari data yang telah ada serta sebagai bahan perbandingan. Penulis juga melakukan pendekatan dengan referensi buku-buku yang mengacu pada bidang yang berkaitan dengan objek penulisan. 3. Wawancara Diterima 22 Januari 2016; Revisi 10 Februari 2016; Disetujui 15 Maret 2016
(Interview). Dalam metode wawancara ini, penulis dapat memperoleh data informasi dengan cara melakukan tanya jawab dan bertatap muka langsung dengan sumbernya. Dengan metode ini penulis bertanya-tanya kepada bagian penjualan berkaitan dengan cara kerja dan alur dari sistem yang sedang berjalan Model Pengembangan Perangkat Lunak Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model Waterfall. Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2013:28) Model SDLC (Software Development Life Cycle) air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier (Sequential liniar) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Sumber : Sukamto dan M.Shalahudin (2013:29) Gambar 1. Ilustrasi Model Waterfall Dengan keterangan sebagai berikut: Analisa Kebutuhan Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. 1. Desain. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program ada tahap selanjutnya. Tahap ini dalam web yang dibuat menggunakan struktur navigasi linear kemudian metode pemodelan basis data dikembangkan dengan menggunakan ERD dan LRS dalam perancangan web tersebut. 2. Pembuatan Kode Program. Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Pembuatan pengkodean program menggunakan server XAMPP dan browser MOZILA. 3. Pengujian. Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (Error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian web ini menggunakan metode black box, merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. 4. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance). Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pada tahap ini proses akan dilakukan kembali sesuai urutan metode waterfall. Pengertian Website Pengertian Website Menurut Rahdian (2008:1) Website adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasikan pengenalan global yang disebut Uniform Resource Locator (URL). Secara termologi, pengertian website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs atau link yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang tepatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Langguage), yang hampir selalu bisa di akses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Halaman-halaman dari sebuah website yang diidentifikasikan oleh URL (Uniform Resource Locator) biasa Disebut homepage atau domain name. Menurut Raharjo dan Istiyanto (2003:9), berdasarkan dinamisnya web dibedakan menjadi : 1. Web statis. Web statis adalah web yang tidak dapat diubah secara langsung oleh penggunanya. Hubungan timbal balik yang terjadi antara pengguna dan server hanya sebatas penggunaan fungsi yang ada di dalam web. Di tiap 278
halamannya tidak terhubung dengan database, perubahan hanya bias dilakukan melalui sintaksnya. Contoh dari web statis adalah web yang berisi informasi tentang suatu instansi, dimana hanya ada informasi yang disampaikan agar pengguna dapat membacanya tanpa melakukan perubahan. 2. Web dinamis. Sedangkan web dinamis lebih kompleks dari web statis, karena dalam web dinamis dapat mengubah konten dari halaman lain yang terhubung dengan halaman utama sehingga perubahan yang dilakukan dapat langsung dilihat perubahannya. Web statis juga dilengkapi dengan database. Tampilan dokumen untuk user dan web server berbeda sesuai fungsinya. Contoh dari web dinamis web portal ebrita ataupun jejaring sosial. Web dapat diubah sesering mungkin dan perubahan dapat dilakukan langsung oleh penggunanya. Pengertian E-Commerce Menurut Fuady (2005:407), E-Commerce dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang. Klasifikasi E-Commerce Menurut O Brien (2006:384) banyak perusahaan kini terlibat dalam atau mensponsori tiga kategori dasar dari aplikasi e-commerce: e commerce business-to-consumer, business-tobusiness, dan consumer-to-consumer. Dari beberapa klasifikasi e-commerce sebagai berikut: 1. Business-to-consumer (B2C). Dalam bentuk e commerce semacam ini perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk menjual berbagai produk dan jasa kepara pelanggan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs web e commerce yang menyediakan pajangan virtual dan katalog multimedia, pemrosesan pesanan interaktif, sistem pembayaran yang aman, dan dukungan pelanggan online. 2. Businessto-business (B2B). Kategori e commerce ini melibatkan pasar e business dan hubungan pasar langsung antar perusahaan. Contohnya, banyak perusahaan menawarkan situs web yang berisi katalog e commerce melalui internet atau ekstranet untuk para pelanggan dari perusahaan dan para pemasok. Hal lain yang juga sangat penting adalah portal e commerce B2B yang menyediakan pasar lelang dan jual beli untuk berbagai perusahaan. Perusahaan lain dapat bergantung pada pertukaran data elektronik (electronic data interchange EDI) melauli internet atau ekstranet untuk pertukaran komputer komputer atas berbagai dokumen e commerce dengan cara para pelanggan besar dari perusahaan dan pemasoknya. 3. Consumer-to-consumer (C2C). Keberhasilan dari lelang online seperti ebay, tempat para pelanggan (dan juga perusahaan) dapat membeli serta menjual ke satu sama lain dalam proses situs web lelang, menjadikan C2C menjadikan strategi bisnis e-commerce yang paling penting. Jadi, berpartisipasi atau mensponsori lelang pelanggan atau perusahaan adalah alternative e-commerce yang penting untuk B2C, C2B (consumer-to-business), atau B2B. Iklan personal elektronik dari produk atau jasa untuk membeli atau menjual oleh pelanggan disitus elektronik, portal e commerce pelanggan, atau situs web personal juga merupakan bentuk e commerce C2C yang penting lainnya. 4. Nonbusiness E-Commerce. Dewasa ini makin banyak jumlah lembaga non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe e-commerce untuk mengurangi biaya (misalnya, memperbaiki purchasing) atau untuk meningkatkan operasi dan layanan pabrik. Struktur Navigasi Menurut Prihatna (2005:51) Struktur Navigasi adalah susunan menu atau hierarkidari suatu situs yang menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi tiap halaman pada suatu situs web. Struktur navigasi suatu situs web sangat dipengaruhi oleh tujuan dari situs Web yang akan dibuat. 1. Linear (Satu Alur). Struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Dengan kata lain struktur ini hanya dapat menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat di tampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya dan tidak dapat menampilkan dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya. 279
Sumber : Prihatna (2005:51) Gambar 2. Struktur Navigasi Linear 2. Hierarchical (Hirarki). Menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page (halaman utama kesatu), halaman utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page (halaman utama kedua), dan seterusnya. Yang terpenting dari struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear. Sumber: Prihatna (2005:52) Gambar 3. Struktur Navigasi Hirarki 3.Non Linear (tidak berurut). Merupakan pengembangan dari struktur penjejakan Linear. Pada struktur ini diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Pemakai bebas menelusuri website tanpa dibatasi oleh suatu rute dimana kontrol navigasi dapat mengakses ke semua halaman manapun. Percabangan Non Linear ini walaupun terdapat percabangan, mempunyai kedudukan yang sama tidak ada Master Page dan Slave Page Sumber: Prihatna ( 2005:53) Gambar 5. Struktur Navigasi Composite (campuran) ERD (Entity Relationship Diagram) Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:53) ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan. Menurut Frieyadie (2007:13) LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relational Ship(ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas.dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat mempengaruhi (Frieyadie, 2007:13) yaitu: 1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (oneto-one), maka di gabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit. 2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak. 3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS. 3. Pembahasan Rancangan ERD DAN LRS Berikut ERD dan LRS yang penulis gunakan sebagai berikut: 1. Tampilan ERD Sumber: Prihatna (2005:53) Gambar 4. Struktur Navigasi Non Linear 4. Composite (campuran). Merupakan gabungan dari Linear, Non Linear dan Hierarchi. Jika suatu tampilan membutuhkan percabangan, maka dapat dibuat percabangan, dan bila dalam percabangan tersebut terdapat suatu tampilan yang sama kedudukannya maka dapat dibuat struktur Linear. 280
Gambar 8. Form Login Admin Gambar 6. Gambar ERD 2. Tampilan LRS 2. Halaman Beranda Pengunjung Pada beranda pengunjung dapat melihat produk dan harga pad asetiap produk. Serta pengunjung dapat login dan daftar menjadi member. Gambar 6. Bentuk LRS Rancangan Antarmuka 1. Halaman Login Admin Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengelolah dan mengubah data didalam halaman admin. Gambar 9. Form Beranda Pengunjung Gambar 7. Form Login Admin 3. Halaman Daftar Member Pada form ini pengunjung harus mengisi identitas yang diperlukanoleh admin untuk mendaftar sebagai member pada website atau toko pakaian online tersebut. 281
Referensi Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri Pemrograman Database Menggunakan FoxPro 9.0.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Fuady, Munir. 2005.. Pengantar Hukum Bisnis : Menata Bisnis Modern di Era globalisasi, Edisi kedua, Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Henky, Prihatna. 2005. Kiat praktis menjadi web master professional. PT.Elex media komputindo. Jakarta. O Brien, James A. 2006. Introduction to Information Systems (12th ed). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Gambar 10. Form Daftar Member 4. Halaman Keranjang Belanja Pada halaman ini pembeli atau pengunjung dapat melihat berpa total pembayaran dan produk yang dipesan serta dapat langsung diproses untuk pembelian produknya. Rahdian, 2008. Panduan Aplikasi Desain web dengan macromedia dreamweaver 8.0 Yogyakarta: Andi Offset. Raharjo, Suwanto dan Istiyanto, Jazi Eko.2003. Keamanan Akses ke PostgreSQL melalui PHP (Menggunakan Apache Web Server pada GNU/Linux). Yogyakarta:Andi. Rosa, A.S dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Gambar 9. Form Keranjang Belanja 4. Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai pembangunan aplikasi Sistem Informasi Penjualan Pakaian Berbasis Web yang dibuat sebagai berikut: 1. Pembeli dapat dengan mudah bertransaksi untuk membei sebuah produk tanpa harus datang ke toko atau tempat berjualan produk tersebut. 2. Pengiriman produk yang aman sehingga membuat pembeli merasa nyaman, aman, dan dengan biaya terjangkau atau murah. 3. Pengguna bahasa pemrograman web server-side PHP dan Mysql dapat membuat halaman website ini menjadi dinamis. 4. Aplikasi ini mempermudah perusahaan dalam proses pengolahan transaksi danpengelolaan data yang terjadi. Sukamto Rosa A, dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: INFORMATIKA.. 282