PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga dan anak-anaknya saja, kini mempunyai peran kedua yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan seseorang, semakin meningkatnya usia

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. karir suami. Peran wanita yang terbatas pada peran reproduksi dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sebagian besar usia responden di Ruang Rawat Inap RSUD dr.rasidin

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

Puji Hastuti F

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja wanita menunjukkan jumlah yang signifikan, baik di sektor formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB VI PENUTUP. terutama pada posisi jabatan struktural. Hal ini dapat diindikasikan bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 2000, p.11

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman dan arus globalisasi membuat tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan keluarga menjadi fenomena yang sudah lazim terjadi pada era

BAB I PENDAHULUAN. dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya. berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Melalui pekerjaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Ketakutan akan kesuksesan terjadi pada laki-laki dan perempuan akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. kita jumpai di berbagai macam media cetak maupun media elektronik. Kekerasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar, sebab seiring dengan bertambahnya usia seseorang maka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Disajikan kepada Para Pembina Penggalang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat pada Lomba Tingkat IV

BAB I PENDAHULUAN. untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi wanita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut permenkes no. 147 (2010), Rumah Sakit adalah institusi

BAB I PENDAHULUAN. biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan kaum perempuan pada tahap dewasa dini pada saat ini secara umum

BAB I PENDAHULUAN. sama sekali belum pernah dimasuki kaum hawa. pernah melihat wanita sebagai penerbang, tetapi kini Indonesia memiliki

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanankan penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

DAMPAK PERAN GANDA WANITA TERHADAP POLA ASUH ANAK (STUDI PADA WANITA PEGAWAI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DI PONOROGO) Oleh:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

8,79 % 44,2 % PROFIL PERKEMBANGAN PNS. Total Jumlah PNS Pertumbuhan jumlah PNS laki-laki dan perempuan dalam 10 tahun ( )

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. gagasan anti poligami (Lucia Juningsih, 2012: 2-3). keterbelakangan dan tuntutan budaya.

BAB 5 RINGKASAN. orang-orang dari negara lain. Perkawinan masyarakat Jepang didasarkan pada konsep ie.

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

BAB IV. Refleksi Teologis

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

BAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wilayahnya masing-masing. Budaya sebagai tuntunan kehidupan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini membahas tentang bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. cakupan pelayanan KB yang telah mencapai 60,3% pada tahun (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia, salah satu dampak

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

Transkripsi:

RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG Oleh : Dra. Sofi Sufiarti. A ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian yang berwawasan gender mengenai peran ganda wanita dan bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana peluang wanita dalam keluarga sebagai upaya mendukung kemitrasejajaran pria dengan wanita. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu siswa SLTP Negeri di kabupaten Bandung, sedangkan sampel diambil secara random dengan memperhatikan klasifikasi wilayah dan terambil empat SLTP Negeri yaitu SLTPN kecamatan Cicalengka, Soreang, Lembang dan kecamatan Batujajar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata kebanyakan responden dalam penelitian ini sudah berwawasan gender atau kemitrasejajaran. Hal ini tampak pada jawaban-jawaban responden yang menyatakan bahwa pekerjaan rumah tangga sudah saling membantu. Dalam mengambil keputusan istri selalu dilibatkan serta pendapat dan partisipasi istri selalu dihargai oleh suami serta suami selalu mendukung apabila istri mau bekerja. Walaupun sudah kemitrasejajaran dalam rumah tangga tetapi masih ada kendala dari responden yang berperan ganda yaitu a) Mempunyai anak kecil yang perlu diasuh karena tidak ada yang mengasuh anak dan kesulitan membagi waktu. b) Kemudian masih ada responden mempunyai pandangan bahwa istri itu bertugas hanya mengabdi kepada keluarga dalam arti tidak usah bekerja dan walaupun bisa bekerja tujuan mereka hanya untuk mendapat tambahan uang bukan untuk mencari karir. c) Masih ada pandangan bahwa istri harus selalu menghormati suami sehingga pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri sebelum bekerja dan sesudah pulang bekerja karena berpandangan bahwa tanggung jawab rumah tangga terletak dipundak istri. Sudah ada kesadaran bagi responden bahwa latar belakang pendidikan penting bagi perempuan. Rekomendasi yang dikemukakan adalah agar pemerintah melalui pemberdayaan perempuan memberikan fasilitas-fasilitas dan prioritas utama terhadap perempuan karena tidak sedikit perempuan yang memiliki

fungsi ganda dan sudah berpendidikan tinggi serta berprestasi diberbagai bidang hanya kesempatan yang belum mereka dapat. Memberikan sosialisasi kepada perempuan yang bekerja supaya pandangan-pandangan yang dilatar belakangi budaya ditinggalkan, bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam meniti karir. Diharapkan instansi-instansi yang terkait memberikan kesempatan dalam meniti karir dan pengambilan keputusan bagi pekerja perempuan sehingga posisinya sama dengan laki-laki. RINGKASAN : Dalam proses pembangunan dewasa ini telah terjadi peningkatan partisipasi dan peran wanita diberbagai bidang pembangunan. Peningkatan peran wanita ini disebabkan terutama karena peningkatan latar belakang pendidikan wanita sehingga terjadi peningkatan aspirasi wanita untuk berperan tidak hanya di rumah tangga tetapi juga di masyarakat. Di samping itu tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, mendorong kaum wanita untuk bekerja. Sekarang ini telah terjadi pergeseran peran didalam keluarga bahwa tidak selalu kaum pria sebagai pencari nafkah utama tetapi kaum wanita pun dapat memberikan konstribusi dalam memberikan nafkah kepada keluarganya. Kenyataan dalam masyarakat menunjukkan sedang terjadinya perkembangan yang menerobos sistem nilai yang berlaku. Di satu pihak kita memperhatikan bahwa peran produksi / pencari nafkah sudah banyak dikerjakan oleh wanita/ istri. Demikian juga dalam dunia usaha dan kewiraswataan serta bidang politik dan pemerintahan sudah banyak dipegang oleh wanita. Sementara di pihak lain mitos-mitos dan citra bahwa yang menempatkan wanita selalu pada posisi lebih rendah masih membekas.nilai-nilai lama masih bertahan, sehingga tidak jarang terjadi benturan-benturan nilai di antara masyarakat, pria dan wanita, orang tua, anak. Ternyata masih ada berbeda pendapat tentang pernyataan-pernyataan di atas.

Masyarakat baik laki-laki maupun perempuan masih mengaitkan peran wanita dengan jenis kelaminnya dan anggapan-anggapan, kebiasaan kebiasaan atau nilai-nilai yang selama ini melekat padanya. Ini berarti membuktikan bahwa peran wanita hanya pada peran yang biasa dikerjakan yaitu sebagai istri dan ibu, sehingga tertutup kesempatan untuk mengembangkan dirinya mengaktualisasikan potensi dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini menimbulkan kesenjangan gender karena berkembangnya nilai-nilai baru tidak diikuti secara selaras oleh seluruh anggota masyarakat. Dengan semakin sadarnya wanita akan hak-haknya, disamping peluang yang lebih luas untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi serta kesempatan kerja yang semakin terbuka bagi wanita, maka terbuka pula peluang bagi wanita untuk melakukan peran ganda sebagai pekerja wanita atau wanita pengusaha di satu pihak dan di pihak lain sebagai ibu rumah tangga. Hal ini menimbulkan perubahan-perubahan nilai baik dalam rumah tangga keluarga maupun yang lebih luas lagi yaitu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun dalam perjalanannya sering tidak mulus bahwa banyak menimbulkan konflik-konflik yang membawa dampak tidak menguntungkan bagi kehidupan wanita tersebut. Bertolak dari keadaan dan masalah tersebut di atas kiranya perlu diadakan suatu penelitian yang berhubungan dengan harapan dan kenyataan peran ganda dalam wanita dalam mensukseskan pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian yang berwawasan gender mengenai peran ganda wanita dan bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana peluang wanita dalam keluarga sebagai upaya mendukung kemitrasejajaran pria dengan wanita.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu siswa SLTP Negeri di kabupaten Bandung, sedangkan sampel diambil secara random dengan memperhatikan klasifikasi wilayah dan terambil empat SLTP Negeri yaitu SLTPN kecamatan Cicalengka, Soreang, Lembang dan kecamatan Batujajar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata kebanyakan responden dalam penelitian ini sudah berwawasan gender atau kemitrasejajaran. Hal ini tampak pada jawaban-jawaban responden yang menyatakan bahwa pekerjaan rumah tangga sudah saling membantu. Dalam mengambil keputusan istri selalu dilibatkan serta pendapat dan partisipasi istri selalu dihargai oleh suami serta suami selalu mendukung apabila istri mau bekerja. Walaupun sudah kemitrasejajaran dalam rumah tangga tetapi masih ada kendala dari responden yang berperan ganda yaitu d) Mempunyai anak kecil yang perlu diasuh karena tidak ada yang mengasuh anak dan kesulitan membagi waktu. e) Kemudian masih ada responden mempunyai pandangan bahwa istri itu bertugas hanya mengabdi kepada keluarga dalam arti tidak usah bekerja dan walaupun bisa bekerja tujuan mereka hanya untuk mendapat tambahan uang bukan untuk mencari karir. f) Masih ada pandangan bahwa istri harus selalu menghormati suami sehingga pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri sebelum bekerja dan sesudah pulang bekerja karena berpandangan bahwa tanggung jawab rumah tangga terletak dipundak istri. g) Sudah ada kesadaran bagi responden bahwa latar belakang pendidikan penting bagi perempuan. Rekomendasi yang dikemukakan adalah agar pemerintah melalui pemberdayaan perempuan memberikan fasilitas-fasilitas dan prioritas utama terhadap perempuan karena tidak sedikit perempuan yang memiliki

fungsi ganda dan sudah berpendidikan tinggi serta berprestasi diberbagai bidang hanya kesempatan yang belum mereka dapat. Memberikan sosialisasi kepada perempuan yang bekerja supaya pandangan-pandangan yang dilatar belakangi budaya ditinggalkan, bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam meniti karir. Diharapkan instansi-instansi yang terkait memberikan kesempatan dalam meniti karir dan pengambilan keputusan bagi pekerja perempuan sehingga posisinya sama dengan laki-laki.