BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

dokumen-dokumen yang mirip
5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB III METODE PENELITIAN. rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukabumi Kecamatan

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. dimulai dari penguasaan materi sebelumnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan aspek. mampu menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fisika adalah mata pelajaran yang

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan menggunakan akal pikiran dan emosi yang dimiliki.

* Keperluan korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. dan mendewasakan, yang pada akhirnya kemandiriannya dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD DIPADU PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Annie Resmisari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS V SDN KARANGCEGAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan suatu lembaga yang didesain khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Matriks Melalui Pembelajaran Model STAD. Rochani. SMKN 3 Blitar

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Transkripsi:

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH A. Lokasi dan waktu observasi Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009. B. Subyek dan obyek observasi Subyek observasi ini adalah siswa kelas VIIA MTsN Bangkalan, tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 40 orang. Sedangkan obyeknya adalah kompetensi dasar TIK yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. C. Variabel-variabel observasi Secara umum ada dua variabel dalam observasi ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebasnya adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran TIK kelas VII, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar TIK. D. Faktor-Faktor Yang diobservasi Faktor-faktor yang diobservasi adalah sebagai berikut : 1. Faktor Siswa Faktor-faktor yang berasal dari siswa antara lain : a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran TIK. b) Pemahaman siswa terhadap konsep materi membuat surat yang ditunjukkan dengan hasil belajar. c) Tingkat ketuntasan belajar siswa. d) Nilai psikomotorik siswa saat kegiatan praktikum. 38

39 2. Faktor Pendukung Faktor yang mendukung keberhasilan belajar siswa : a) Cara guru saat mengajar. b) Keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). E. Instrumen Observasi Instrumen dalam observasi ini terdiri atas : 1. Lembar observasi pelaksanaan tindakan guru. 2. Lembar observasi keaktifan belajar siswa. 3. Lembar observasi kegiatan kelompok. 4. Lembar observasi kegiatan praktikum. F. Prosedur observasi 1. Persiapan Observasi Hal-hal yang dilakukan guru sebelum melaksanakan Observasi ini adalah : a) Observasi awal, meliputi : kesiapan siswa saat menerima mata pelajaran, sarana, sumber acuan dan metode yang digunakan guru. Berdasarkan hasil observasi ini dianalisis mengenai masalah yang terjadi, selanjutnya dibuat suatu perencanaan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). b) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa,

40 petunjuk praktikum, lembar kegiatan kelompok, menyusun alat evaluasi (instrument observasi), menyusun lembar observasi pelaksanaan tindakan guru, menyusun lembar observasi keaktifan belajar siswa. 2. Pelaksanaan Observasi a) Perencanaan Perencanaan yang dilakukan yaitu: mempersiapkan silabus, menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan bahan pengajaran, lembar kegiatan kelompok, alat evaluasi, lembar observasi, dan praktikum. b) Tindakan Setelah menyelesaikan perencanaan, dilanjutkan dengan Tindakan pembelajaran yang berlangsung dua siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi,dan refleksi. Lebih detail tentang rincian pelaksanaan kedua siklus tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Siklus I Dalam proses pembelajaran siklus I, guru menyajikan pengenalan konsep membuat surat dengan menggunakan program aplikasi Microsoft word yang dilakukan dengan metode diskusi informasi didalam kelas. Pada akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi berupa tes praktek di laboratorium komputer dan dilanjutkan dengan refleksi.

41 Siklus II Dalam proses pembelajaran siklus II, guru menerapkan langkahlangkah metode pembelajaran kooperatif STAD yaitu : a. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar dan menyajikan informasi dalam kaitannya metode pembelajaran kooperatif STAD. b. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar dan membimbing kelompok bekerjasama kemudian dilanjutkan belajar di laboratorium komputer. c. Evaluasi hasil kerja kelompok. d. Evaluasi individu, untuk mengetahui pemahaman secara individu. e. Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu. Pada akhir dari evaluasi berupa tes praktek di laboratorium komputer dilanjutkan dengan refleksi. c) Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pemantauan jalannya proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan bersamaan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Aspek-aspek yang diamati adalah keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, kemampuan psikomotorik siswa, dan aktivitas kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

42 d) Refleksi Pada akhir siklus guru mengadakan refleksi terhadap data yang diperoleh dari catatan guru dan semua temuan baik kelebihan maupun kekurangannya. Kekurangan-kekurangan yang didapatkan dari siklus I selanjutnya diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. G. Metoda Pengumpulan Data Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan tes atau evaluasi yang diadakan pada akhir masing-masing siklus. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari tes siswa, data hasil belajar psikomotorik dan keaktifan belajar siswa dan aktivitas kinerja guru diperoleh dari hasil observasi dan data tentang minat dan tanggapan siswa dan guru mengenai pembelajaran diperoleh dari wawancara. Penjelasan dari metode pengumpulan data di atas adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Metode observasi adalah kegiatan memperhatikan obyek dengan menggunakan seluruh indera atau disebut pengamatan langsung. Metode ini digunakan untuk mengukur indikator kerja, sikap siswa selama pembelajaran berlangsung, kerjasama dan faktor-faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum dimulainya observasi tindakan berikutnya.

43 2. Wawancara Menurut Esterberg (2002) : Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan observasi, yaitu berupa daftar nama siswa, foto-foto yang diambil saat observasi dan nilai evaluasi. 4. Metode Tes Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran. Pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan pada tiap akhir siklus dengan instrumen yang sudah diuji cobakan dan dianalisis, kemudian dilakukan penskoran selanjutnya skor diubah menjadi nilai. H. Analisis Data = h 100 Data yang diperoleh dari nilai rata-rata siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, sedangkan tingkat ketuntasan belajar siswa dapat dicari menggunakan rumus: = 100%

44 Jika siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 63 mencapai 85%, maka pembelajaran dikatakan tuntas dan pembelajaran dapat dilanjutkan mengenai pokok materi selanjutnya. Namun jika hasil belajar siswa kurang dari 85%, maka pembelajaran harus diperbaiki sehingga mencapai 85%. Penilaian psikomotorik siswa dilaksanakan dicari menggunakan rumus: % = h 100% Setelah skor didapatkan, kita bisa mengetahui kriteria baik dan tidaknya nilai psikomotorik siswa, keaktifan siswa dan aktivitas kinerja guru. I. Kreteria Keberhasilan Data aspek kognitif siswa dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata, ketuntasan individual, dan ketuntasan klasikal, dengan indikator keberhasilan nilai rata-rata mencapai lebih dari atau sama dengan 63 (SKBM mata pelajaran TIK kelas VII MTsN Bangkalan) dan ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 85%.