ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1) Pada Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh FAUNDRA PURNAMA PUTRA A 310 080 138 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH SURAKARTA FAUNDRA PURNAMA PUTRA A 310 080 138 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang wujud kesalahan penalaran penggunaan bahasa pada papan peringatan di tempat umum maupun di jalan raya khususnya di wilayah kota Surakarta serta memaparkan bentuk pembenaran atau kalimat yang bernalar pada papan peringatan yang mengalami kesalahan penalaran dengan menyertakan alasan bahwa kalimat tersebut bernalar dan logis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak dan dokumentasi yakni dengan cara menyimak beberapa tulisan yang tertulis pada papan peringatan kemudian dari beberapa papan peringatan tersebut yang mengalami kesalahan penalaran dalam penggunaan bahasanya selanjutnya akan dilakukan metode dokumentasi dengan cara memotret beberapa papan peringatan di tempat- tempat umum maupun di jalan raya yang mengalami kesalahan penalaran penggunaan bahasa. Dari beberapa papan peringatan yang ada di wilayah kota Surakarta yang dapat di analisis dalam penelitian ini terdapat sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa papan peringatan yang mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota Surakarta, kemudian dari 12 data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data. Peneliti dapat menganalisis dari data yang diperoleh berdasarkan penyebab serta wujud kesalahan pada aspek penalarannya secara deskriptif dan setiap data yang telah dianalisis kesalahannya kemudian dilakukan pemaparan atau pembenaran, dari hasil data dan analisis sedikitnya terdapat 1 kalimat pembenaran sehingga kalimat akan menjadi kalimat yang bernalar dan logis. Kata kunci : kesalahan penalaran, papan peringatan
PENDAHULUAN Dalam kegiatan saling berinteraksi antara penutur dan mitra tutur, komunikasi mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan manusia. Seperti halnya dalam penelitian ini yang mengangkat sebuah permasalahan tetang komunikasi bahasa yang menjurus pada komunikasi bahasa tulis yang terdapat pada papan peringatan sangatlah kurang diperhatikan oleh pembaca, padahal terdapat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disadari. Penelitian ini diangkat karena adanya berbagai aspek kesalahan terutama terdapat kesalahan pada aspek penalaran yang digunakan dalam bahasa tulis khususnya penulisan pada papan peringatan, sebagai contoh kasus kalimat belok kiri jalan terus. Penalaran yang dimaksud disini yakni tetang kelogisan pemahaman makna yang dimaksud tulisan pada sebuah papan peringatan, karena banyak orang atau pembaca yang dapat memahami maksud dan tujuan dari tulisan tersebut namun sebenarnya terjadi ketidaklogisan atau tidak masuk akal dalam penulisannya. Oleh sebab itu dibutuhkan pembenaran dan koreksi kalimat yang ada dengan logis atau menjadi kalimat yang bernalar sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian tindak komunikasi bukanlah suatu peristiwa yang kebetulan. Akan tetapi, merupakan kegiatan yang disengaja, dengan tujuantujuan tertentu. Hal ini sependapat dengan Tarigan (1990: 11) yakni Komunikasi melalui atau merupakan suatu kejadian, peristiwa, sesuatu yang terjadi; komunikasi adalah suatu yang fungsional, mengandung maksud, dan dirancang untuk menghasilkan beberapa efek atau akibat pada lingkungan para penyimak dan para pembicara. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan penggunaan kalimatkalimat yang tidak benar dipandang dari segi penataan penalaran. Kesalahan tersebut umumnya tidak disadari oleh pendengar atau pembaca. Hal ini karena secara umum kalimat-kalimat tersebut dapat dipahami. Akan tetapi, jika diteliti dengan saksama, maka akan diketahui bahwa kalimat-kalimat
tersebut tidak bernalar atau tidak logis. Menurut Markhamah (2010: 157) berpendapat bahwa logika kalimat adalah hubungan yang logis antara suatu kalimat (proposisi) dengan kalimat yang lain. Maka suatu kalimat itu dapat dikatakan memenuhi logika kalimat ketika makna kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Sedangkan menurut Setyawati (2010: 92) kalimat yang tidak logis atau tidak bernalar adalah kalimat yang tidak masuk akal. Hal itu terjadi karena pembaca atau penulis yang kurang berhati-hati dalam memilih katakata dalam penulisannya, bahkan itu pun sudah merata di mana-mana. Pentingnya penataan penalaran yang baik dalam berbahasa, akan sangat nyata jika kita mengamati dan menganalisis kasus-kasus penggunaan bahasa yang mengandung kekacauan penalaran. Menurut Suriasumantri (2005:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan. Dalam hal ini penelitian akan menyajikan berbagai data kasus penggunaan bahasa yang mengandung kesalahan penalaran tersebut. Hal ini sangat penting terutama bagi pengguna bahasa di kalangan masyarakat terpelajar, karena bahasa harus sesuai dengan jalan pikiran. Yang dimaksud dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan tentang suatu perihal menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal. Ini berarti kalimat-kalimat yang diucapkan harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya harus sesuai dengan penalaran karena bahasa tidak bisa lepas dari penalaran untuk menciptakan kalimat yang baik dan benar. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan tepatnya di wilayah kota Surakarta yang terdiri dari berbagai tempat umum maupun di jalan. Dan waktu penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan yakni pada tanggal 3 April 2012 sampai 31 Oktober 2012. Jenis dan Strrategi Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kulaitatif adalah pengumpulan data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka - angka dan disampaikan dalam bentuk verbal (Moleong, 2004: 7). Penelitian ini berdasarkan objek penelitian yang diperoleh dari data penelitian, yaitu kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan di wilayah Surakarta. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pendapat Sugiyono (2008, 213) yang menyatakan bahwa peneliti kualitatif harus bersifat perspektif emic artinya memperoleh data bukan sebagai mana seharusnya, bukan berdasarkan apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan difikirkan oleh partisipan/ sumber data. Subjek dan Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel yang diteliti, baik berupa peristiwa, tingkah laku, aktivitas, atau gejala-gejala sosial lainnya (Maryadi, dkk, 2010: 13). Adapun obyek dalam penelitian ini adalah wujud dan koreksi kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan yang terdapat di wilayah Surakarta khususnya ditempat umum maupun di jalan. Jadi nanti data yang diperoleh akan dianalisis pola kalimatnya dan ditentukan bentuk pelesapannya. Sumber data Sumber data merupakan subjek dari mana data itu diperoleh (Arikunto, 2010:114). Sumber data dalam penelitian diperoleh dari papan peringatan di tempat umum maupun di jalan jalan kota wilayah Surakarta. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat pada papan peringatan di wilayah Surakarta yang mengandung makna penalaran yang salah, meskipun mampu dipahami oleh sebagian besar masyarakat.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak dan dokumentasi. Metode simak memiliki teknik lanjutan yang berupa teknik catat (Mahsun, 2005:90). Tenik catat disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dalam pencatatan. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan mencatat penggunaan bahasa yang terdapat pada papan peringatan. Selain metode simak, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti memotret papan peringatan yang terdapat ditempat umum atau di jalan jalan wilayah Surakarta. Keabsahan Data Keabsahan data merupakan subjek dimana data tersebut sudah valid atau sudah bisa dipertanggungjawabkan. Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan kebahasaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2004: 330). Dalam penelitian ini, teknik trianggulasi yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber data. Trianggulasi sumber data digunakan untuk membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau keabsahan suatu informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Trianggulasi sumber dengan mengumpulkan data pada papan peringatan di wilayah Surakarta. Trianggulasi sumber sebagai contoh yang diambil peneliti di jalan Slamet Riyadi yaitu papan peringatan lalu lintas. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian berdasarkan pada tujuan penelitian. Data yang sudah diperoleh dengan cara mencatat kalimat yang terdapat pada
papan peringatan, kemudian dianalisis mana saja yang memiliki kesalahan penalaran bahasanya. Pada tahap analisis data penelitian berupaya meneliti langsung permasalahan yang terkandung dalam data. Penanganan itu tampak adanya tindakan mengamati yang segera di ikuti dengan membedah atau menguraikan masalah yang bersangkutan dengan cara tertentu. Setelah data terkumpul, pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode pada ekstralingual untuk menganalisis maksud atau tujuan yang terkandung dalam kalimat yang timbul akibat tulisan yang terdapat pada papan peringatan di wilayah Surakarta pada pembaca. Metode ini digunakan sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian (Mahsun, 2007: 112). Metode pada ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsure yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa (Mahsun, 2007: 114). Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti meliputi beberapa tahapan penelitian. 1. Persiapan Pada tahapan persiapan ini peneliti contoh judul skripsi, menentukan judul, mencari sumber referensi di perpustakaan dan internet. 2. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah Pendefinisian masalah dalam penelitian harus jelas, baik dari segi keluasan dan kedalamannya. 3. Melakukan Studi Kepustakaan Mengacu pada teori-teori yang berlaku dan dapat dicari atau ditemukan pada buku-buku teks maupun penelitian orang lain. 4. Penyusunan Proposal Pada tahap ini peneliti menulis judul, menentukan latar belakang, tujuan, manfaat. Membuat landasan teori, memilih kajian penelitian yang relevan, serta membuat kerangka pikir.
5. Mengumpulkan Data Menyimak dan membaca papan peringatan di wilayah kota Surakarta untuk kemudian didokumentasikan. 6. Menganalisis Data Peneliti mencatat data yang terdapat unsur kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan kemudian peneliti menganalisis satu persatu bahasa yang mengandung unsur kesalahan penalaran dalam bahasa yang digunakan. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Wujud Kesalahan Penalaran Bahasa Pada Papan peringatan Dalam sebuah kalimat memang sangatlah perlu mengandung kalimat yang logis dan bernalar antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, suatu kalimat dapat dikatakan memenuhi logika kalimat ketika makna kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Sebaliknya, kalimat yang dikatakan tidak logis atau tidak memenuhi logika kalimat manakala kalimat itu tidak dapat diterima oleh pemakai bahasa yang bersangkutan. Sebagian besar dari papan peringatan yang terdapat pada jalan umun ataupun tempat- tempat umum memang sering kali di tulis dengan singkat, dimaksudkan untuk pembaca agar mengerti secara spotan. Namun beberapa kalimat terutama pada papan peringatan sering kali mengalami ketidak logisan dalam pemilihan kata-kata sehingga mengakibatkan kalimat tersebut mengalami salah nalar selain itu pelesapan (Elipsis) pada kalimat juga sangat berpengaruh dalam menunjang agar kalimat menjadi Efektif, efisien, dan mencapai aspek kepaduan kalimat agar berfungsi bagi pembaca untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal yang tidak di ungkapan dalam satuan bahasa serta kepraktisan berbahasa terutama dalam berkomunikasi secara lisan. Penelitian ini telah menganalisis tentang keberagaman wujud kesalahan penalaran bahasa pada beberapa papan peringatan yang terdapat
di wilayah kota Surakarta. Kesalahan tersebut akan dianalisis berdasarkan beberapa faktor yang mendasari ketidaknalaran dan ketidaklogisan suatu kalimat pada papan peringatan. Dibawah ini adalah sajian data berupa kalimat yang tertulis pada beberapa papan peringatan yang terdapat di wilayah kota Surakarta yang terdiri dari rambu-rambu, larangan, perintah dan petunjuk yang mengalami ketidaklogisan kalimat dan salah nalar. Kemudian diklasifikasikan menurut wujud serta penyebab ketidaknalaran suatu kalimat tersebut dengan disertakan beberapa kalimat yang bernalar sebagai berikut; 1. Pelesapan subjek dan predikat kalimat. a. Belok kiri jalan terus. (data 1) b. Belok kiri ikuti lampu. (data 2) c. Lurus ikuti lampu. (data 3) d. Lurus boleh jalan. (data 4) e. Ke kiri boleh jalan. (data 5) f. Naik sepeda harap turun. (data 6) 2. Pemilihan kata (diksi). a. Yang membawa sepeda harap dikunci. (data 7) b. Habis pakai air dimatikan. (data 8) 3. Pelesapan kalimat inti atau utama. a. Parkir Rektor. (data 9) b. Parkir Karyawan Rapi. (data 10) c. Parkir Guru. (data 11) d. Persiapan gigi satu. (data 12) d. Referensi Referensi yang dimaksudkan disini adalah suatu bentuk bantuan, petunjuk atau bimbingan untuk menemukan bahan pustaka dan informasi yang ada kaitannya dengan tingkat pemahaman seseorang atau pembaca tentang ilmu bahasa, kemudian yang dihubungkan dengan kasus kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan di wilayah kota Surakarta.
Inilah wujud dan faktor yang terjadi dalam tingkat referensi pemahaman seseorang dalam mendalami maksud dan tujuan suatu bahasa komunikasi yang terdapat pada papan peringatan. Pembahasan Berdasarkan hasil dari penelitian tentang kesalahan penalaran penggunaan bahasa pada papan peringatan di wilayah kota Surakarta menunjukkan bahwa terjadi 12 kasus kesalahan penalaran pada papan peringatan khususnya dalam menyimpulkan sebuah informasi yang tertulis pada papan peringatan tersebut serta dari beberapa papan peringatan yang ada di wilayah kota Surakarta yang dapat di analisis dalam penelitian ini terdapat sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa papan peringatan yang mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota Surakarta, kemudian dari 12 data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Miss Khaliyah (2007) berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Non Fiksi Mahasiswa Thailand adalah sama-sama menganalisis tentang kesalahan berbahasa. Perbadaanya yang terjadi dengan penelitian Miss Khaliyah menganalisis dari aspek ejaan dan afiksasi, sedangkan penelitian ini menganalisis tentang kesalahan penalarannya penggunaan bahasanya kemudian penelitian ini mengklasifikasikan data menjadi 3 yakni pelesapan subjek dan predikat kalimat, pelesapan kalimat inti atau utama dan pemilihan kata (diksi) pada kalimat yang menjadi wujud penyebab kesalahan pada kalimat tersebut. Persamaan penelitian ini dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Sutanti, (2010) berjudul Analisis kesalahan ejaan dalam informasi lalu lintas di wilayah Surakarta yakni sama-sama menganalisis tentang kesalahan berbahasa di wilayah Surakarta. Namun perbedaan yang terdapat dalam
penelitian ini terletak pada aspek yang di analisis tentang ejaan, sedangkan penelitian ini tentang aspek penalaran serta pelesapan dan pemilihan kata (diksi) sebagai wujud kesalahannya. Adapun keunikan dalam masing-masing penelitian ini terdapat pada tujuan penelitian. Dalam penelitian Sutanti ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penulisan pesan dalam informasi lalu lintas di wilayah Surakarta, mendeskrispsikan kesalahan ejaan dalam informasi lalu lintas di wilayah Surakarta, dan mengidentifikasi penulisan akronim dalam informasi lalu lintas di wilayah Surakarta. Sedangkan penelitian ini mendeskripsikan tentang kasus kesalahan penalaran penggunaan bahasa yang mengakibatkan ketidak logisan informasi pada kalimat tersebut. Penelitian yang dilakukan Ari Fatmawati mendukung yang peneliti lakukan, yakni juga meneliti tentang kesalahan bahasa yang terjadi di wilayah kota Surakarta. Perbedaanya terdapat pada subjek penelitiannya, karena Ari Fatmawati meneliti ejaan, sedangkan penelitian ini meneliti tentang pelesapan yang terjadi atau terdapat pada kalimat, sehingga menjadi salah satu wujud penyebab kalimat tersebut tidak logis dan mengalami kesalahan pada aspek penalarannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Siti Muniroh (2011) berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Mading siswa SMP di Kecamatan Kartasura adalah sama-sama meneliti tentang kesalahan berbahasa. Perbedaanya, Siti Muniroh menganalisis kesalahan fonologi, morfologi dan sintaksis pada mading sekolah sedangkan penelitian ini menganalisis kesalahan berbahasa pada papan peringatan di wilayah Surakarta khususnya dalam penggunaan penalaran bahasanya dengan mengklasifikasikan dari ke 12 data yang diperoleh di analisis menurut penyebab atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data.
SIMPULAN dan SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kesalahan penalaran bahasa pada papan peringatan yang terletak di wilayah Surakarta, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil bahwa di wilayah kota Surakarta ini masih terdapat papan peringatan yang masih menggunakan bahasa yang salah nalar, menunjukkan bahwa terjadi beberapa kasus kesalahan penalaran pada papan peringatan khususnya dalam menyimpulkan sebuah informasi yang tertulis pada papan peringatan tersebut serta dari beberapa papan peringatan yang ada di wilayah kota Surakarta. Penelitian ini terdapat sebanyak 12 data yang diambil dari beberapa papan peringatan yang mengalami kesalahan penalaran di wilayah kota Surakarta, kemudian dari 12 data tersebut diklasifikasikan menurut penyebab atau wujud kesalahan penalarannya berdasarkan pelesapan subjek dan predikat terdiri dari 6 data, pelesapan kalimat inti terdiri dari 4 data dan penggunaan kata (diksi) sebanyak 2 data. Saran Mengkaji dan melihat dari hasil kesimpulan diatas penulis dapat membarikan saran yang mungkin bermanfaat : 1. Dalam menganalisis hendaknya lebih mengembangkan lagi cakrawala kebahasaan untuk melakukan pembenaran menjadi kalimat bernalar. 2. Menambahkan data-data yang dapat dapat diperoleh. DAFTAR PUSTAKA Affandi, Faisal. 2009. Belajar Rambu-Rambu Lalu Lintas Demi Keamanan Bersama. Tersedia: ( Http: //senyumkurakura.wordpress.com/2009/05.28/belajar-ramburambu-lalu-lintas-yuk-demi-keamanan-bersama/). Diakses 7 Mei 2012.
Arikunto, Suharsumi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. Copi, Irving M. 2008. Introduction to Logic. New York : McMillan. Departeman Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 4. PT. Gramedia Pustaka Utama. Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia.Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya. Khaliyah, Miss. 2007. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Karangan Non fiksi Mahasiswa Thailand. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebalas Maret. Maksun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Grafindo. Markhamah, dkk. 2009. Analisis Kesalahan dan dan kesantunan berbahasa. Surakarta : Muhammdiyah University Perss. Markhamah, Atiqa S. 2010. Analisis Kesalahan dan karakteristik bentuk pasif. Surakarta : Jagat abjad. Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS. Moleong, Lexy. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muniroh, Siti. 2011. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Mading Siswa SMP di Kecamatan Kartasura. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sastra Duta Wacana University Press. Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suriasumantri, Jujun S. 2005. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sutanti. 2010. Analisis Kesalahan Ejaan dalam Informasi Lalu lintas. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung : Angkasa.