Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

dokumen-dokumen yang mirip
09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB II IKLAN DAN ANALISIS FRAMING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB II KERANGKA TEORITIS

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab III. Metodologi Penelitian

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

SKRIPSI. Oleh : RIZKY YUDHISTIRA NPM

BAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

BAB III METODOLOGI. lukisan secara sitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

AGAMA ASING DI INDONESIA PADA REPUBLIKA ONLINE. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. komunikasi tertentu. Membahas teori konstruksi sosial (social

III. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. satunya oleh Rosyid (2016). Rosyid menulis skripsi berjudul Terorisme

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. Framing Pemberitaan Kritik Seniman Terhadap Kinerja Wali Kota Jogja. Haryadi Suyuti di Koran Tempo Pada Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

BAB I PENDAHULUAN. Berita yang disusun dalam benak manusia bukan merupakan peristiwa manusia. peristiwa itu memiliki makna bagi para pembacanya.

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai barang suci yang penuh dengan objektivitas. Namun, berbeda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Analisis ini merujuk pada penelitian penelitian sebelumya yang

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Teori yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. new media seperti berita online saat ini. Pada kehidupan sehari-hari nyaris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

Transkripsi:

Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.

Analisis framing digunakan untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksikan fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan tautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perpektifnya (Sobur, 2001:162).

Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendakl dibawa ke mana berita tersebut (Nugroho, Eriyanto, Surdiasis, 1999:21).

Seperti halnya seorang fotografer dalam memilih objek gambar dan memotretnya sesuai dengan angle yang ia inginkan.

Jadi, kata kunci dari analisis framing adalah seleksi isu, pola penonjolan dan menulis berita. Analisis framing berpusat pada produksi berita oleh media. Penonjolan adalah merupakan sebuah produk interaksi antara teks dan penerima, maka kehadiran frame dalam teks tidak menjamin pengaruhnya terhadap pemikiran khalayak (Entman, 1993, dalam Siahaan, 2001:78-79).

Jadi perlu diingat analisis framing hanyalah pada level produksi teks media.

MODEL ANALISIS FRAMING Model analisis framing antara lain dari Murray Edelman Robert N. Entman, William A. Gamson & Andre Modigliani, Zhongdan Pan & Gerald M. Kosicki.

Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspekaspek tertentu dari realitas. Seleksi isu berkaitan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan. Penonjolan aspek tertentu dari isu berkaitan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu di suatu peristiwa dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis. Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.

Pan & Kosicki mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu: sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu kedalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan

Struktur sintaksis bisa diamati dari bagan berita. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan kisah berita. Dengan demikian struktur sintaksis dapat diamati dari bagan berita (headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang dijadikan sandaran, sumber yang dikutip dan sebagainya).

Struktur skrip melihat bagaimana strategi bercerita. Struktur ini melihat gaya bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa.

Struktur tematik berhubungan dengan cara wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan ke dalam bentuk yang lebih kecil.

Sedangkan struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris melihat pemakaian pilihan kata, idiom, grafik, gambar yang digunakan untuk memberi penekanan pada arti tertentu.

William A. Gamson & Andre Modigliani, menyebutkan dalam framing, cara pandang terbentuk dalam kemasan (package) yang mengandung konstruksi makna atas peristiwa yang akan diberitakan (Sobur, 2006). Kemasan itu semacam skema dan struktur pemahaman yang digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia sampaikan, serta untuk menafsirkan makna pesan yang ia terima, cara pandang atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedimikian rupa, dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana (Eriyanto, 2007).

Murray Edelman, apa yang diketahui tentang realitas atau tentang dunia tergantung bagaimana membingkai dan mengkonstruksi realitas, realitas yang sama bisa jadi akan menghasilkan realitas yang berbeda ketika realitas tersebut dibingkai atau dikonstruksi dengan cara yang berbeda. Murray Edelman mensejajarkan framing sebagai kategorisasi yaitu pemakaian perspektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami (Eriyanto, 2007). Kategori merupakan abstraksi dan fungsi dari pikiran sehingga manusia dapat memahami realitas yang dapat mempengaruhi pikiran dan kesadaran publik, sama seperti propaganda. Salah satu gagasan utama Murray Edelman adalah dapat mengarahkan pandangan khalayak akan suatu isu dan membentuk pengertian mereka akan suatu isu. Dalam praktik pemberitaan media misalnya, kategorisasi atas suatu peristiwa umumnya ditindaklanjuti dengan mengarahkan pada kategori yang dimaksud. Kategorisasi ini memiliki aspek penting yaitu rubrikasi. Klasifikasi yang dilakukan akan mempengaruhi emosi khalayak ketika memandang atau melihat suatu peristiwa.