Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.
Metode yang sistem pemesanannya menyeimbangkan biaya simpan dan biaya pesan inventory. Asumsi: Kebutuhan inventory diketahui dan relatif konstan. Kebutuhan inventory diproduksi atau dibeli dalam ukuran lot. Biaya simpan dan biaya transportasi diketahui, besarannya sama dengan periode yang panjang (misalnya dalam 1 tahun), dan disepakati antar semua pihak di perusahaan.
Pemenuhan inventory terjadi dalam 1 proses. Contoh: jika kebutuhan inventory adalah 100 unit, maka pengisian jumlah inventory langsung sejumlah 100, dan tidak dilakukan 2 kali masing-masing sebanyak 50 unit.
Contoh: Jika diketahui informasi sebagai berikut: Kebutuhan inventory dalam 1 tahun = 15.000 unit (A). Harga satuan inventory = Rp 2.000,- (biaya sampai barang diterima, termasuk biaya pajak dan biaya izin). Biaya pemesanan inventory = Rp 1.200,- (O). Biaya simpan inventory = 20% dari harga satuan (C).
Jika perusahaan memesan sebanyak 100 unit untuk setiap kali pemesanan, maka: Nilai Inventory = jumlah per pesanan harga satuan inventory Nilai inventory = 100 Rp 2.000, = Rp 200.000, = Biaya Rata Rata Inventory jumlah per pesanan biaya simpan inventory 2 Biaya rata rata inventory = 100 2 20% Rp 2.000 = Rp 20.000
Frekuensi Pemesan Per Tahun kebutuhan inventory per tahun = jumlah per pesanan Frekuensi pemesanan per tahun = 15000 = 150 100 Yang berarti = inventory 365 hari 150 kali = 2 hari untuk tiap kali pemesanan
Biaya Pesan = frekuensi pemesanan per tahun biaya pemesanan inventory Biaya pesan = 150 Rp 1.200, = Rp 180.000, Total Biaya = Biaya rata rata inventory + Biaya pesan Total biaya = Rp 20.000, + Rp 180.000, = Rp 200.000,
Sehingga, Jumlah per pesanan (unit) Nilai inventory (Rp) Biaya rata-rata inventory (Rp) Frekuensi pemesanan per tahun Biaya pesan (Rp) Total biaya (Rp) 100 200.000 20.000 150 180.000 200.000 200 400.000 40.000 75 90.000 130.000 300 600.000 60.000 50 60.000 120.000 500 1.000.000 100.000 30 36.000 136.000 750 1.500.000 150.000 20 24.000 174.000 1.000 2.000.000 200.000 15 18.000 218.000 1.500 3.000.000 300.000 10 12.000 312.000
Pada tabel tersebut terlihat bahwa semakin rendah frekuensi pengiriman, maka semakin tinggi jumlah inventory pada setiap kali pengiriman. Bertambahnya jumlah untuk setiap kali pemesanan inventory berbanding lurus dengan nilai rata-rata inventory (karena semakin banyak jumlah yang harus disimpan di inventory perusahaan) dan berbanding terbalik dengan biaya pesan (karena berkurangnya frekuensi pemesanan).
EOQ = 2 kebutuhan inventory per tahun biaya pemesanan inventory biaya simpan inventory EOQ = 2 15.000 1.200 20% 2.000 = 300 unit
Maka dari itu, jika kita menggunakan data pada metode sebelumnya, perencanaan inventorynya ialah: Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Permintaan 130 160 120 260 130 120 185 115 40 Inventory 250 Kebutuhan Penerimaan Inventory Pemesanan Inventory
4. Jumlah Periode (P-System) Metode yang diterapkan pada industri jasa dalam memenuhi inventory yang mendukung kegiatan operasional mereka. Metode yang relatif tidak mahal dan bukan merupakan barang yang kritis dalam proses operasional.
4. Jumlah Periode (P-System) Menggunakan data dari metode sebelumnya, Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Permintaan 130 160 120 260 130 120 185 115 40 Inventory 250 120 260 140 180 350 230 345 230 190 Kebutuhan 120 200 30 35 Penerimaan Inventory 300 300 300 300 Pemesanan Inventory 300 300 300 300 Maka, jumlah rata-rata permintaan = 140 unit. Misalkan, satuan periode ialah mingguan dalam 1 tahun ada 52 minggu, maka permintaan total dalam 1 tahun ialah 52 140 = 7.280 unit.
4. Jumlah Periode (P-System) Selanjutnya, EOQ = 2 7.280 1.200 20% 2.000 = 209 unit Maka, POQ = EOQ rata rata permintaan tiap periode POQ = 209 140 = 1,49 periode = 2 periode
4. Jumlah Periode (P-System) Yang berarti, tiap pemesanan dilakukan untuk pemenuhan 2 periode permintaan sehingga diperoleh perencanaan inventory ialah: Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Permintaan 130 160 120 260 130 120 185 115 40 Inventory 250 Kebutuhan Penerimaan Inventory Pemesanan Inventory
LATIHAN PT. Sang Pemimpi pada awal tahun 2018 menyusun anggaran biaya bahan baku sebanyak 12.000 unit dengan harga Rp 100,- per unit, dan anggaran biaya pemesanan Rp 3.750,-. Selain itu, biaya penyimpanan inventory ialah 10% dari harga inventory. Safety Stocknya sebesar 1.000 unit dan permintaannya ialah: Inventory awal ialah 5.000 unit Periode I 2555 Periode II 3250 Periode III 3580 Periode IV 2615 Hitunglah perencanaan inventorynya menggunakan metode EOQ dan POQ!