BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dibidang teknologi turut berperan serta dalam perkembangan transportasi. Saat ini masyarakat semakin sering memanfaatkan teknologi didalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pengaruh tersebut membuat pola kegiatan transportasi masyarakat menjadi berubah. Masyarakat modern menggunakan gadget mereka untuk membantu kegiatan perjalanan yang mereka lakukan. Misalnya dengan melakukan pemesanan online terhadap transportasi yang berbasis aplikasi. Peristiwa tersebut sudah menjadi hal yang lazim dilakukan utamanya di kota-kota besar. Jakarta merupakam salah satu kota besar di Indonesia dan sekaligus sebagai ibukota negara. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi tentunya transportasi menjadi komponen penting didalamnya untuk menunjang kegiatan masyarakat nya. Berbagai moda transportasi disediakan mulai dari bus, taksi, Transjakarta, hingga kereta/commuter line. Diketahui dari BPS Jakarta tahun 2015, kepemilikan sepeda motor mencapai 11,9 juta pada tahun 2013 dan terus meningkat di tahun 2014 menjadi 13 juta. Sementara total perjalanan per hari di Jakarta mencapai 20,7 juta perjalanan. Dengan fakta demikian maka kemacetan di Jakarta tidak dapat dihindarkan dikarenakan salah satu penyebab nya adalah keberadaan angkutan umum yang masih belum optimal didalam melayani pergerakan penumpang. Hal tersebut membuat para penumpang mulai melirik jasa trasnportasi ojek untuk memenuhi kebutuhan perjalanannya. Salah satunya adalah ojek online yang kini sudah marak penggunaanya di Jakarta. Keberadaan ojek online dirasa oleh masyarakat sangat membantu didalam menunjang aktivitas. Pelayanan yang diberikan juga tidak terbatas hanya sekedar mengantar penumpang tetapi juga dapat dimanfatkan untuk jasa pengiriman barang, pesan-antar makanan, atau berbelanja sekalipun. Proses pemesanan nya 1
2 pun tergolong mudah. Hanya mengandalkan smartphone yang terkoneksi ke internet yang saat ini kebanyakan orang sudah memilikinya. Menurut hasil survei APJII pada tahun 2016, sebanyak 63,1 juta masyarakat Indonesia telah menggunakan smartphone untuk mengakses internet. Disatu sisi seiring munculnya fenomena ojek online berdampak pada kecemburuan sosial dari ojek konvensional yang biasa disebut dengan ojek pangkalan. Di Jakarta sendiri sering kita melihat adanya konflik dari pengendara ojek online dan ojek pangkalan. Keberadaan ojek online dianggap menjadi kompetitor dari ojek pangkalan yang dapat menurunkan pendapatan mereka. Padahal bila mengacu pada ketentuan hukum yang ada keberadaan ojek online maupun ojek pangkalan tersebut belum diatur didalam undang-undang sehingga sebenarnya merupakan angkutan yang illegal untuk digunakan. Menurut Undangundang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sepeda motor bukanlah merupakan angkutan umum karena yang dimaksud dengan angkutan umum ialah mobil penumpang, mobil bus, dan mobil barang. Dikutip dari laman resmi Direktorat Jendral Perhubungan Darat menjelaskan bahwa pada kondisi sekarang ini realitas di masyarakat menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan transportasi publik dan kemampuan menyediakan angkutan publik yang layak dan memadai. Kesenjangan tersebut yang selamai ini diisi oleh layanan ojek khususnya ojek online. Untuk itu, penelitian ini dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran keterkaitan antara moda transportasi angkutan umum dan ojek tersebut. Selain dimaksudkan untuk mencari tahu hubungan keduanya, penelitian ini juga ingin mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan baik angkutan umum, ojek online, maupun ojek pangkalan yang akan dirumuskan dalam suatu model persamaan struktural. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka dirumuskan pertanyaan dalam penelitian sebagai berikut:
3 1. Bagaimana bentuk dari model struktural pengaruh keberadaan ojek baik online maupun konvensional terhadap penggunaan angkutan umum? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku penggunaan ojek baik online maupun konvensional dan angkutan umum? 3. Apakah terdapat korelasi antara perilaku penggunaan ojek baik online maupun konvensional terhadap perilaku penggunaan angkutan umum? 4. Apakah penggunaan ojek baik online maupun konvensional bertindak sebagai substitusi (pengganti) atau sebagai komplementer (pelengkap) terhadap penggunaan angkutan umum atau sebaliknya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui model persamaan struktural antara perilaku penggunaan ojek baik online maupun konvensional dan perilaku penggunaan angkutan umum 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ojek baik online maupun konvensional dan angkutan umum 3. Mengidentifikasi apakah terdapat korelasi antara penggunaan ojek baik online maupun konvensional dan angkutan umum dengan analisis SEM (Structural Equation Modeling) 4. Mengetahui bentuk korelasi antara penggunaan ojek baik online maupun konvensional dan angkutan umum 1.4 Batasan Masalah Mengingat luasnya cakupan permasalahan dalam pemilihan moda angkutan umum, maka agar dapat mencapai sasaran dan memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan, maka perlu diberikan batasan sebagai berikut: 1. Pemilihan moda angkutan umum hanya terbatas pada Transjakarta, bus kota, dan kereta Commuter Line
4 2. Daerah kajian studi terbatas pada wilayah DKI Jakarta. Daerah kajian ini diambil karena di Jakarta sudah terdapat banyak jasa layanan ojek online dan merupakan daerah dengan banyak pilihan moda transportasi umum. Selain itu Jakarta merupakan ibukota pemerintahan yang digunakan sebagai role model untuk daerah-daerah yang lainnya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan kajian untuk dapat memaksimalkan peran angkutan umum didalam melayani masyarakat sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi 2. Dapat menjadi pertimbangan pihak pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang sesuai terhadap keberadan ojek karena saat ini belum terdapat payung hukum terkait jasa layanan ojek baik ojek online maupun konvensional 3. Bagi perguruan tinggi, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di bidang transportasi 1.6 Keaslian Penelitian Berikut ini merupakan penelitian terdahulu terkait dengan penggunaan angkutan umum dan ojek yang akan ditampilkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Angkutan Umum dan Ojek No Nama Penulis Judul Metode Penelitian Output 1. Vu Anh Tuan dan Iderlina B. Mateo- Babiano (2013) Motorcycle Taxi Service in Vietnam Its Socioeconomic Impacts and Policy Considerations Melakukan analisis data responden hasil survei Evaluasi penggunaan angkutan ojek terkait dengan pelayanan yang diberikan dan pengaturan regulasi untuk meningkatkan citra dan kualitas layanan ojek
5 Tabel 1.1 Lanjutan 2. Vu Anh Tuan dan Duong Thanh Son (2015) Accessibility to Public Transport Systems in Developing Countries-An Empirical Study in Ho Chi Minh City, Vietnam. Menentukan indikator untuk mengukur kinerja angkutan umum kemudian melakukan wawancara terhadap responden dan dilakukan analisis Evaluasi terhadap kinerja angkutan umum dan upaya peningkatan sistem transportasi publik dalam hal perencanaan, perancangan, pengoperasian, dan pemeliharaan 3. Wiratri Anindhita (2016) 4. Ana Ramadhayanti (2016) Analisis Penerapan Teknologi Komunikasi Tepat Guna pada Bisnis Transportasi Ojek Online Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Konsumen Terhadap Kinerja Ojek Online Mengumpulkan data baik primer maupun sekunder kemudian dilakukan pendekatan kualitatif dalam meneliti dan menganalisa sumber data Penelitian bersifat kuantitatif dengan sumber data berupa data primer yang kemudian dilakukan analisis uji statistik Penerapan teknologi informasi yang tepat guna pada ojek online meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakannya Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari ojek online Pada penelitian sebelumnya, lebih banyak dilakukan evaluasi terhadap masing-masing moda transportasi baik angkutan umum maupun ojek. Belum dilakukan evaluasi keterkaitan secara menyeluruh tentang keduanya. Sedangkan pada penelitian ini akan dilakukan penggabungan dari aspek yang telah diteliti sebelumnya yaitu analisis terkait hubungan angkutan umum dan ojek menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Serta akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan dari kedua moda transportasi tersebut.