ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDRICIPTA ADITAMA Nama : Muhammad Farris A Nasution NPM : 24210693
LATAR BELAKANG MASALAH Laba sangat dipengaruhi oleh tiga faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Ketiga faktor tersebut adalah biaya produksi, harga jual produk, dan volume penjualan. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi biaya. Perkembangan perusahaan yang semakin meningkat membutuhkan perhatian manajemen terhadap masalah analisis Break Even Point. Hal ini disebabkan karena analisis Break Even Point akan dapat digunakan perusahaan untuk mengadakan pengukuran dan evaluasi, baik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan maupun untuk perencanaan kegiatan yang akan datang.
Rumusan Masalah Berapakah jumlah produk yang harus diproduksi oleh perusahaan sehingga tercipta Break Even Point (BEP)? Berapa banyakkah volume penjualan yang harus dicapai bila diinginkan sejumlah laba tertentu? Batasan Masalah Berdasarkan catatan penjualan selama tahun 2012 dengan menggunakan metode analisis Break Even Point (BEP)
Tujuan Penelitian Menganalisis penerapan BEP sebagai dasar penentuan target laba yang dicapai industri sepatu PT. Indricipta Aditama dari periode tahun 2011 s/d 2012 dan untuk merencanakan BEP pada industri kecil tersebut pada tahun 2013. Untuk menganalisis tingkat penjualan yang harus dicapai apabila ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar pada periode tahun 2013.
PEMBAHASAN Tabel Produksi Sepatu Pria dan Wanita Tahun 2012 Bulan Jumlah sepatu pria Jumlah sepatu wanita Januari 570 pasang sepatu 720 pasang sepatu Februari 610 pasang sepatu 670 pasang sepatu Maret 660 pasang sepatu 570 pasang sepatu April 560 pasang sepatu 620 pasang sepatu Mei 460 pasang sepatu 520 pasang sepatu Juni 410 pasang sepatu 670 pasang sepatu Juli 560 pasang sepatu 480 pasang sepatu Agustus 580 pasang sepatu 600 pasang sepatu September 510 pasang sepatu 420 pasang sepatu Oktober 710 pasang sepatu 820 pasang sepatu November 260 pasang sepatu 370 pasang sepatu Desember 660 pasang sepatu 770 pasang sepatu Total 6.550 pasang sepatu 7.230 pasang sepatu
Proporsi untuk masing-masing produk ( dalam persen ) Sepatu Pria Sepatu Wanita = 6.550 / 13.780 x 100% = 7.230 / 13.780 x 100% = 47,53% = 52,47 % Sepatu Pria = Rp 95.000 Rp 52.420 = Rp 42.580 Perhitungan Margin Kontribusi Sepatu Wanita = Rp 80.000 Rp 49.841 = Rp 30.159
Perhitungan Titik Impas Multi Produk BEP = BEP = Biaya Tetap ( MKA * PropA ) + ( MKB * PropB ) Rp 205.827.000 ( Rp 42.580 x 47,53% ) + ( Rp 30.159 x 52,47% ) = Rp 205.827.000 ( Rp 20.238 ) + ( Rp 15.824 ) = 5.707 unit
Proporsi Penjualan masing-masing Produk ( unit ) : Sepatu Pria = 47,53 % x 5.707 = 2.713 Sepatu Wanita = 52,47 % x 5.707 = 2.994 Penjualan dalam Rupiah Sepatu Pria = Rp 95.000 x 2.713 = Rp 257.735.000 Sepatu Wanita = Rp 80.000 x 2.994 = Rp 239.520.000 + Rp 497.255.000
Dari hasil perhitungan tadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan mengalami titik impas pada saat tingkat penjualan mencapai 5.707 unit dengan proporsi 2.713 unit untuk sepatu pria dan 2.994 untuk sepatu wanita dengan total penjualan sebesar Rp 497.255.000
PT. Indricipta Aditama merencanakan laba sebesar Rp 150.000.000, dengan merencanakan laba tersebut perusahaan ingin mengetahui jumlah produksi yang harus terjual. Maka dapat menggunakan perhitungan di bawah ini. Penjualan = Biaya Tetap + Laba Yang Diinginkan Margin Kontribusi = Rp 205.827.000 + Rp 150.000.000 = 9.867 unit 36.062
Proporsi Penjualan untuk masing-masing produk (unit) Sepatu Pria = 47,53% x 9.867 = 4.690 unit Sepatu Wanita = 52,47 % x 9.867 = 5.177 unit + = 9.867 unit
Penjualan dalam Rupiah Sepatu Pria = 4.690 x Rp 95.000 = Rp 445.550.000 Sepatu Wanita = 5.177 x Rp 80.000 = Rp 414.160.000 + = Rp 859.660.000
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila perusahaan ingin mencapai target laba sebesar Rp 150.000.000, maka tingkat penjualan harus mencapai 9.867 unit dengan proporsi 4.690 unit untuk sepatu pria dan 5.177 unit untuk sepatu wanita dengan total penjualan Rp 859.660.000
Kesimpulan Dalam merencanakan laba perusahaan PT. Indricipta Aditama belum menggunakan analisis break even point, sehingga terkadang perencanaan yang sudah ditetapkan tidak akurat. Supaya perusahaan PT. Indricipta Aditama mendapatkan laba yang diharapkan di tahun 2013, maka perusahaan harus menjual minimal 4.690 unit untuk sepatu pria dan 5.177 unit untuk sepatu wanita. Saran Untuk mendapatakan hasil yang lebih akurat dalam perencanaan laba tersebut, maka sebaiknya perusahaan PT. Indricipta Aditama menggunakan analisis Break Even Point. Agar perusahaan mengalami kemajuan sebaiknya meningkatkan volume penjualan dengan cara melakukan promosi terhadap sepatu pria dan wanita tesebut, serta melakukan efisiensi supaya harga jual sepatu pria dan wanita tersebut bisa diturunkan tetapi dengan kualitas/mutu tetap, agar para konusmen tertarik dan banyak membeli sepatu wanita dan pria tersebut, sehingga besarnya laba yang diharapkan tahun 2013 akan tercapai.