PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANG JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Danil 1

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS MALINAU SEBERANG KECAMATAN MALINAU UTARA KABUPATEN MALINAU

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA KLINIK HYPERKES

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS KAMPUNG BAQA KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II TINJAUAN TEORI. random dari suatu sistem antrian yang terjadi. pelayanan.dengan melihat tulisan diatas maka konsumen (pasien) dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada Puskesmas Ungaran dan. Puskesmas Leyangan di Kabupaten Semarang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Negara dikatakan maju jika di bidang pendidikannya juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Sleman orientasi

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI PUSKESMAS SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA. Cristhin Depoyanti 1.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat

LAPORAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI VETERINER BANJARBARU

Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan Puskesmas Bonang Kec. Bonang Kab. Demak

STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

Anggia Rusmaeita Sari 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI IGD PONEK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK UNISKA BANJARMASIN. Dewi Merdayanti*

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kualitas Pelayanan Rujukan Pasien Pada PUSKESMAS Rowotengah Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

Analisis Kualitas Pelayanan Pada Unit Donor Darah PMI Kota pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SIKAP KONSUMEN RAWAT INAP ATAS KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT MITRA HUSADA DI PRINGSEWU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA Oleh Indah Tri Handayani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TALAUD. Oleh. Fenly Marthin Papia. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

INDEKS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kebutuhan primer saja yang meliputi sandang, pangan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (1): 305-314 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (print), ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER Nor Sanah 1 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pelaksanaan fungsi puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan fungsi pelayanan di Puskesmas Long Kali. Indikator dari penelitian ini: Keandalan (reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Perhatian (Emphaty), Bukti Fisik (Tangible). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan, Penelitian Lapangan. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah analisa interaktif yang merupakan rangkaian dari proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sudah cukup baik hal ini dapat terlihat dari prosedur pelayanan puskesmas yang cukup mudah dengan adanya alur pelayanan untuk memudahkan pasien dan juga petugas dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik dilihat dari perhatian kepada pasien yang datang dalam pemeriksaan maupun pengobatan. Sedangkan masalah-masalah yang terdapat dalam pelayanan masalah disiplin petugas kesehatan dari segi waktu, yaitu jam masuk dan jam pulang kerja dan kesadaran yang rendah dalam melakukan tugas, dan kewajiban. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Long Kali masih membutuhkan upaya peningkatan. Saran utama bagi Puskesmas Long Kali adalah pegawai yang memiliki fungsi rangkap harus memilih salah satu fungsi yang benar-benar dikuasai dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, agar dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kata Kunci: Pelaksanaan, fungsi, Puskesmas, kualitas, pelayanan, kesehatan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: norsanah94@yahoo.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 1, 2017: 305-314 Pendahuluan Kesehatan merupakan hak mendasar yang dimiliki oleh setiap warga Negara yang berada di Indonesia dan setiap lapisan masyarakat memiliki hak yang sama dalam menerima pelayanan kesehatan dari instansi yang memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediannya wajib diselenggarakan pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1) : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Dan di dalam pasal 34 ayat (3) yang berbunyi Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Di dalam pasal 14 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan juga dituliskan bahwa, Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan membina, dan mengawasi pemyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat tidak lepas dari peran puskesmas. Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan Tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Nasional (RaKerNas) I di Jakarta, pelayanan kesehatan waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dari kegiatankegiatan seperti Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Balai Pengobatan (BP) masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui RaKerNas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan puskesmas, seperti pelayanan yang terkesan seadanya, artinya puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis serta kurang ramahnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan ditambah lagi kurang disiplinnya petugas kesehatan puskesmas sehingga pasien masih harus menunggu lama dalam menerima pelayanan. Kerangka Dasar Teori Pelaksanaan Menurut Abdullah (2009:5) bahwa pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijakan yang ditetapkan 306

Pelaksanaan Fungsi Puskesmas dalam Meningkatkan Kualitas (Nor Sanah) yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah strategi maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Joner dalam Widodo (2006:22) mengartikan pelaksanaan merupakan suatu proses yang dapat dilaksanakan dengan mudah demi pencapaian tujuan yang dibuat. Fungsi Menurut kamus (dalam Taliziduhu, 2005:57) berdasarkan definisi pertama fungsi adalah apa saja kegiatan pemerintah. Sedangkan definisi yang kedua, fungsi menunjukkan maksud yang menjadi dasar atau alasan pengadaan (adanya) lembaga yang disebut pemerintah sebagai alat yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan yan telah ditetapkan. Jadi, fungsi adalah sekelompok kegiatan yang dilakukan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing untuk melaksanakan tugas-tugas pokok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Puskesmas Depkes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Menurut Ilham Akhsanu Ridho (2008:143) Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. Tujuan Puskesmas Menurut Trihono (2005), tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Tugas Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). 307

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 1, 2017: 305-314 Fungsi Puskesmas Menurut Mubarak dan Chayatin (2009), pusmesmas memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama. Sebagai langkah awal dari program keperawatan kesehatan masyarakat, fungsi dan peran puskesmas bukan saja persoalan teknis medis tetapi juga berbagai keterampilan sumber daya manusia yang mampu mengorganisir model sosial yang ada di masyarakat, juga sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil dan membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian masyarakat untuk terlibat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri. Masyarakat Masyarakat nenurut Setiadi (2006:76) masyarakat adalah kumpulan orang yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Menurut Hariyono (2007:155) masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kebiasaan-kebiasaan, tertentu (norma, peraturan, ketentuan, ikatan) dan identitas tertentu yang tinggal dikawasan tertentu. Pelayanan Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sementara Sampara (2003:6) berpendapat bahwa pelayanan ialah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Kepmen PAN Nomor 63 Tahun 2003 dalam Tjandra dkk (2005:9) pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya menurut Moenir (2001:27) Pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung adanya keterampilan khusus untuk menangani pekerjaan tersebut. Kualitas Pelayanan Menurut Wyckof dalam Tjiptono (2005:260) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada 2 (dua) faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu Expected Service dan Perceived Service. Jika pelayanan yang diterima atau dirasakan (perceived) sesuai dengan yang diharapkan (Expected), maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas 308

Pelaksanaan Fungsi Puskesmas dalam Meningkatkan Kualitas (Nor Sanah) pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal dan begitu sebaliknya, jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Menurut Gronroos dalam Tjiptono (2005:260) kualitas total suatu pelayanan terdiri atas 3 (tiga) komponen,yaitu Technikal quality (kualitas output pelayanan yang diterima pelanggan), Functional quality (kualitas cara penyampaian suatu pelayanan) dan Corporate image, yaitu profil, reputasi, citra umum, daya tarik khusus suatu perusahaan. Dimensi Kualitas Pelayanan Parasuraman, Zeithmal, dan Berry dalam Tjiptono dan Chandra (2005:132-133) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang dapat diragamkan menjadi lima dimensi utama yang menentukan kualitas pelayanan, yaitu antara lain : 1. Reliability (Kehandalan) 2. Responsiveness 3. Assurance (Jaminan) 4. Emphaty 5. Tangibles Pelayanan Kesehatan Menurut Levey dalam Azwar (1996:35) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Masih menurut Azwar (1996:38-39) suatu pelayanan kesehatan yang baik harus memiliki persyaratan pokok, antara lain sebagai berukut: 1. Tersedia dan berkesinambungan 2. Dapat diterima dan wajar 3. Mudah dicapai 4. Mudah dijangkau 5. Bermutu Metode Penelitian Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan yang dipilih adalah Kepala Puskesmas, Staf/Tenaga Medis Puskesmas dan Masyarakat. Jenis data yang digunakan adalah data yang berbentuk tulisan dan data yang berbentuk tulisan dan data yang berbentuk lisan (kata-kata). Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara terhadap informan dan sumber data sekunder yang berasal dari dokumen, buku, laporan, dan lain-lain. Adapun teknik pengumpulan 309

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 1, 2017: 305-314 data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasi melalui reduksi data yang diperoleh, kemudian data dipilah, dan disajikan yang pada akhirnya ditarik kesimpulan atas jawaban-jawaban yang diperoleh dari informan. Kualitas atau keabsahan data menggunakan triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara antara informan satu dengan informan lainnya dan juga dengan dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil Penelitian Pelaksanaan Fungsi Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Kecematan Long Kali Kabupaten Paser Keandalan (Reliability) Keandalan (Reliability) merupakan kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal keandalan para pegawai dilakukan dengan cara dilakukan pelatihan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Paser kepada pegawai Puskesmas Long Kali khususnya para perawat maupun tenaga medis. Sebagai mana dengan hasil tingkat pendidikan formal pegawai dalam tingkat pendidikan Akper, Bidan dan Sarjana Dokter umum lebih dominan hal ini menggambarkan bahwa tingkat kemampuan pegawai tersebut cukup baik. Dari hasil penelitian maka kualitas pelayanan dalam hal keandalan (reliability) pada Puskesmas Long Kali dan kemampuan, wawasan dan pola pikir dari pegawai dalam mengemban untuk memberikan pelayanan kepada pasien sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas terhadap masyarakat. Daya Tanggap (Responsiveness) Responsiveness merupakan kemampuan untuk membentu pasien dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. Pelaksanaan pelayanan cepat, tepat dan tanggap merupakan keharusan dalam setiap pelayanan. Dalam hal ini adalah memaksimalkan pelaksanaan pelayanan tenaga kesehatan oleh pasien, sebagaimana hasil wawancara oleh pasien di Puskesmas Long Kali bahwa kualitas pelayanan dengan cara memaksimalkan fasilitas tenaga medis dalam memberikan kemudahan dalam melayani dengan cepat kepada setiap pasien yang datang dalam pemeriksaan, pengobatan dan penyembuhan diri. Jaminan (Assurance) Jaminan (Assurance) adalah pelayanan secara cepat, berkualitas, keramah tamahan, kesopanan dan perhatian yang menyenangkan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya dari staf Puskesmas Long Kali sebagai salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang memegang peranan penting dalam membantu pemerintah mewujudkan 310

Pelaksanaan Fungsi Puskesmas dalam Meningkatkan Kualitas (Nor Sanah) kesejahteraan sosial melalui pelayanan dalam bidang kesehatan seta mendukung sumber daya manusia yang sehat jasmani yang sangat dibutuhkan dalam membangun Puskesmas Long Kali agar sesuai dengan visi Puskesmas Long Kali yaitu terwujudnya Puskesmas yang berkualitas dan profesional menuju Long Kali sehat. Hal ini menunjukkan salah satu keseriusan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada sesuai dengan perkembangan yang ada dalam bidang kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal assurance. Perhatian (Emphaty) Perhatian (Emphaty) adalah perhatian secara individu yang diberikan pemilik usaha jasa kepada konsumen seperti kemudahan untuk berkomunikasi, kemampuan pemilik jasa berkomunikasi dengan konsumen adalah merupakan upaya untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Puskesmas Long Kali dalam pelayanan selalu berusaha memahami kebutuhan pasien dan juga memberikan kemudahan terhadap pasien yaitu dengan cara memberikan perhatian dan mendengarkan keluhan-keluhan yang diderita pasien dalam pemeriksaan dan pengobatan dimana petugas medis selalu tanggap atas keinginan pasien yang ingin mendapatkan kesembuhan setelah berobat. Bukti Fisik (Tangible) Berwujud (Tangible) merupakan penampilan fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi. Selain itu Puskesmas Long Kali memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pelayanan kepada pasien yang membutuhkan pelayanan dan mengupayakan fasilitas yang mamadai dalam menjalankan setiap proses pelayanan dalam hal berwujud (tangible) yaitu dengan cara menyediakan fasilitasfasilitas demi kelancaran pelayanan yang lebih baik lagi. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Puskesmas dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Faktor Penghambat Masih adanya pegawai yang memiliki kurang disiplin dan kesadaran yang rendah dalam melakukan tugas dan kewajiban dalam mentaati peraturan yang ada, sehingga tidak optimalnya dalam menjalankan pelayanan kesehatan yang sebaikbaiknya. Petugas puskesmas Long Kali disini mempunyai fungsi rangkap dengan kata lain pegawai yang mempunyai jabatan dan tugas rangkap sehingga menimbulkan banyak pekerjaan tumpang tindih dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Faktor Pendukung Adanya kerjasama yang baik antara sesama rekan kerja, sehingga tugas dan kewajiban dikerjakan penuh dengan rasa tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dapat dilaksanakan dengan baik yang 311

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 1, 2017: 305-314 merupakan faktor penting dalam membentuk sebuah tim untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai yang berkualitas dan optimal. Adanya dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten berupa pelatihan tenaga kesehatan yang sesuai dengan bidang masing-masing yang diharapkan dapat memberikan kulitas pelayanan yang baik kepada masyarakat. Serta Didukung dengan fasilitas yang ada dalam menambah kelancaran dalam pelayanan yang ada di puskesmas Long Kali. Kesimpulan Kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Long Kali kepada para pasien dalam hal keandalan (Realibility) cukup baik dapat dilihat dari sistem prosedur pelayanan yang ada dalam proses penyembuhan, tetapi jam pelayanan yang masih kurang yang menjadi keluhan masyarakat yang ada di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Long Kali kepada para pasien dalam hal Daya Tanggap (Responsiveness) sangat baik dapat memberikan informasi kepada pasien yang datang dalam melakukan pemeriksaan maupun pengobatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien atau masyarakat. Kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Long Kali kepada para pasien dalam hal Jaminan (Assurance) masyarakat Kecamatan Long Kali percaya terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas Long Kali, yang mampu menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Kualitas pelayanan Puskesmas Long Kali dalam hal Perhatian (Emphaty) dimana petugas kesehatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan cukup baik dilihat dari perhatian kepada pasien yang datang dalam pemeriksaan maupun pengobatan dan dengan tanggap melayani masyarakat dalam proses penyembuhan. Walaupun terkadang ada beberapa staf yang terlihat cuek dan kurang memberikan respon yang baik saat memberikan pelayanan, dan kurang ramah dalam melayani pasien. Kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas Long Kali kepada pasien dalam hal berwujud (tangible) pelayanan bersifat baik dapat dilihat dari peralatan dan fasilitas fisik yang ada dalam kondisi baik dapat digunakan untuk menunjang pelayanan kepada pasien. Namun untuk personel masih kurang dibagian administrasi. Hal-hal yang menjadi suatu faktor dalam mendukung dalam pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas Long Kali adanya kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja, sehingga tugas dan kewajiban penuh dengan rasa tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik. Didukung fasilitas yang ada dalam menambahkan kelancaran dalam pelayanan yang ada di Puskesmas Long Kali. Adanya dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser berupa pelatihan tenaga kesehatan yang sesuai dengan bidang masing-masing. 312

Pelaksanaan Fungsi Puskesmas dalam Meningkatkan Kualitas (Nor Sanah) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam suatu pelaksanaan fungsi Puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Long Kali masih adanya pegawai yang memiliki kurang disiplin dan kesadaran yang rendah dalam melakukan tugas dan kewajiban dalam mentaati peraturan yang ada, sehingga tidak optimalnya dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Petugas Puskesmas Long Kali disini mempunyai fungsi rangkap dengan kata lain adanya pegawai yang mempunyai jabatan dan tugas rangkap sehingga menimbulkan banyaknya pekerjaan tumpang tindih. Dari segi sarana yang masih dirasa kurang oleh masyarakat seperti tidak adanya tv diruang tunggu, tidak adanya pendingin ruangan, sehingga masyarakat yang menunggu antrian terkadang merasa bosan. Saran Bagi pimpinan Puskesmas Long Kali harus lebih sering melakukan evaluasi atau pengawasan terhadap pegawainya dalam melakukan fungsi atau kegiatan agar dapat diperbaiki dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat seperti kurang disiplin waktu kerja dalam melayani pasien sehingga menghambat pelayanan kesehatan. Bagi pegawai yang sering terlambat masuk ataupun pulang tidak pada jam kerja yang telah ditetapkan diberikan teguran, jika dengan teguran masih saja melanggar maka diberikan surat peringatan sampai dengan pemecatan. Bagi pegawai puskesmas perlu dilakukannya pelatihan lebih sering lagi untuk meningkatkan kinerja pegawai puskesmas Long Kali. Bagi Puskesmas diharapkan dapat menambah tenaga medis yang ada terutama administrasi yang masih kurang agar pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan bidang yang dikuasai masing-masing. Bagi Puskesmas bisa menambah jam pelayanan yang ada di Puskesmas Long Kali Meningkatkan sarana atau menambah fasilitas operasional seperti perbanyak tempat duduk tunggu para pasien, tv untuk ruang tunggu agar pasien tidak jenuh menunggu antrian dan pengadaan pendingin ruangan sehingga para pasien dapat mengantri dengan nyaman dan tenang. Daftar Pustaka Azrul, Azwar. 1996. Managemen pelayanan kesehatan. Jakarta : Banacipta. Depkes, 2005. Dr. J. Leimena, Peletak Konsep Dasar Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas). Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hatmoko. 2006. Pedoman Kerja Puskesmas. Staf pengajar IKM Universitas Mulawarman Makassar. Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta : STIA LAN Press. Moenir, A.S. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara. 313

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 5, Nomor 1, 2017: 305-314 Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sinambela. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : PT Pertja. Subagyo, Pangestu. 2004. Statistik Terapan. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: CV.Alfabeta. Tjiptono, Chandra. 2005. Service Quality Satisfaction. Edisi Yogtakarta: Andi offiset. Dokumen-dokumen: Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 63/KEP/M.PAN/7/2003. Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Karya Ilmiah: Wiyono, A.S. 2002. Studi Tentang Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten, Jurnal Manajemen pelayanan kesehatan. Vol. 2. No. 2. 314