BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran menulis deskripsi siswa kelas IV SDN 1 Pecoh Raya Kecamatan Teluk Betung Selatan. Pemilihan metode ini didasarkan pendapat bahwa penelitian tindakan kelas mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesional guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Hopkins, dalam Sakwan 2009: 44). Adapun siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas model Hopkins (1993: 48) dalam Sakwan (2009: 44)

31 Penelitian tindakan yang dipilih adalah penelitian self-reflecive inquiri, atau penelitian melalui refleksi diri. Yaitu guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri, berarti guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakan di dalam kelas, apa dampak tersebut bagi siswa, guru mencoba memikirkan mengapa dampaknya seperti itu. Guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukannya dan berusaha memperbaiki kelemahan dan mengulangi kebihan untuk menyempurnakan tindakan yang dianggapnya sudah baik. Dengan demikian, data yang dikumpulkan dari praktik sendiri bukan dari sumber data yang lain. Pengumpul data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktik, sehingga guru mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai guru dan peneliti. Guru bukan hanya sekedar pelaksana pembelajaran, tetapi berperan secara aktif dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan refleksi hasil tindakan. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pecoh Raya, Kecamatan Teluk Betung Selatan tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan, sejak bulan Desember 2012 s/d bulan Februari 2013. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV dan berlangsung hingga mencapai indikator yang telah ditentukan.

32 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Pecoh Raya, Kecamatan Telukbetung Selatan tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 24 orang, yang terdiri atas 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan. a. Non Tes Non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses penelitian. b. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai kemampuan menulis deskripsi siswa guna mengetahui hasil belajar setelah menggunakan media audio visual pada siswa kelas IV SDN 1 Pecoh Raya, Kecamatan Teluk Betung Selatan. Alat pengumpulan data selama penelitian. a. Tes kemampuan menulis. b. Lembar panduan observasi. D. Teknik Analisis Data 1. Analisis Aktivitas Siswa Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

33 1) Membaca dan menskor lembar aktivitas belajar siswa perindikator. 2) Menjumlah skor secara utuh 3) Menentukan tingkat aktivitas belajar siswa berdasarkan tolok ukur. 4) Menghitung rata-rata aktivitas belajar siswa berdasarkan tolok ukur. Keterangan: N = nilai rata-rata X = jumlah skor aktivitas belajar siswa n = jumlah skor maksimal Tabel 3.2 Tolok Ukur Aktivitas Siswa Rentang Nilai Skor Keterangan 90 100 Aktif Sekali 70-89 4 Aktif 0 69 3 Cukup 30 49 2 Kurang 10 29 1 Sangat Kurang (Diadaptasi dari Hartika, 2010: 39) 2. Analisis Kinerja Guru Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membaca dan menskor lembar kinerja guru peraspek. 2) Menjumlah skor secara utuh. 3) Menentukan tingkat kinerja guru peraspek berdasarkan tolok ukur. 4) Menghitung nilai rata-rata kinerja guru berdasarkan tolok ukur. Keterangan: N = nilai rata-rata X = jumlah skor kinerja guru n = jumlah skor maksimal

34 Tabel 3.3 Tolok Ukur Kinerja Guru Rentang Nilai Skor Keterangan 90 100 Baik Sekali 70-89 4 Baik 0 69 3 Cukup 30 49 2 Kurang 10 29 1 Sangat Kurang (Diadaptasi dari Nurgiantoro, 199: 393) 3. Analisis Kemampuan Menulis Deskripsi Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membaca dan menskor setiap lembar hasil pekerjaan siswa perindikator ( judul, isi karangan, pilihan kata, dan pemakaian ejaan). 2) Menghitung tingkat kemampuan siswa menulis deskripsi melalui pemanfaatan media audio visual. 3) Menghitung kemampuan siswa menulis deskripsi melalui pemanfaatan media audio visual berdasarkan tolok ukur yang digunakan. Keterangan: N = nilai rata-rata X = jumlah skor kemampuan menulis n = jumlah skor maksimal Tabel 3.4 Tolok Ukur Kemampuan Menulis Deskripsi melalui Pemanfaatan Media Audio Visual Rentang Nilai Skor Keterangan 90-100 Baik Sekali 70-89 4 Baik 0-69 3 Cukup 30-49 2 Kurang 10-29 1 Sangat Kurang (Nurgiantoro, 199: 393)

Ketekunan Belajar Kedisiplinan Siswa Keaktifan Siswa Keantusiasan Siswa Skor Perolehan Nilai Kategori 3 E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Aktivitas Siswa Tabel 3. Instrumen Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa No Nama Siswa Skor Perolehan Skor Maksimal Persentase Kategori Keterangan: Kolom aktivitas siswa diisi dengan angka sesuai kriteria berikut. 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Aktif = Aktif Sekali Tabel 3.6 Tolok Ukur Aktivitas Siswa Rentang Nilai Skor Keterangan 90-100 Aktif Sekali 70-89 4 Aktif 0-69 3 Cukup 30-49 2 Kurang 10-29 1 Sangat Kurang (Diadaptasi dari Hartika, 2010: 39)

36 2. Instrumen Kinerja Guru Data kinerja guru diperoleh dari lembar observasi yang diamati selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan media audio visual berlangsung di sekolah. Table 3.7 Instrumen Kinerja Guru No I II Aspek yang diamati Skor Perolehan Skor Mak. Kesiapan Guru 1. Kelengkapan RPP. 2. Kelengkapan media, mengecek data, dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai. 3. Referensi mata pelajaran bahasa indonesia yang menunjang. Rata-rata Pelaksanaan Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran 2. Memotivasi siswa dengan memberikan gambaran dalam membuat karangan deskripsi. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan contoh karangan deskripsi dan film. 2. Guru menjelaskan tentang karangan deskripsi. 3. Guru membimbing siswa dalam menentukan judul karangan. 4. Guru membimbing siswa dalam mengoreksi pilihan kata dan pemakaian ejaan yang tepat.. Guru menjelaskan film terkait dengan membuat karangan deskripsi. 6. Guru menugaskan siswa untuk menulis deskripsi melalui pemanfaatan media audio visual. Penutup 1. Menegaskan kembali konsep-konsep penting yang harus dikuasai siswa tentang karangan deskripsi. 2. Menutup pembelajaran. Rata-rata III Pengelolaan Waktu Rata-rata IV Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias 2. Guru Antusias Rata-rata Jumlah skor 80 Rata-rata Kategori

37 Keterangan: 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik = Baik Sekali Tabel 3.8 Tolok Ukur Kinerja Guru Rentang Nilai Skor Keterangan 90-100 Baik Sekali 70-89 4 Baik 0-69 3 Cukup 30-49 2 Kurang 10-29 1 Sangat Kurang (Diadaptasi dari Nurgiantoro, 199: 393) 3. Instrumen Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi Tabel 3.9 Instrumen Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi No Indikator Deskripsi Penilaian Skor Skor Maksimal 1 Judul Judul karangan sangat sesuai dengan isi karangan dan film. Judul karangan sesuai dengan isi karangan dan film. Judul karangan cukup sesuai dengan isi karangan dan film. Judul karangan kurang sesuai dengan isi karangan dan film. Judul karangan tidak sesuai dengan isi karangan dan film. 4 3 2 1

38 2 Isi karangan Karangan ditulis berdasarkan hasil pengamatan film, memperlihatkan perincian tentang objek, dapat memindahkan kesan pengamatan, dan membentuk daya khayal pembaca. Karangan ditulis berdasarkan hasil pengamatan film, memperlihatkan perincian tentang objek, memindahkan kesan pengamatan, tetapi tidak membentuk daya khayal pembaca 4 Karangan ditulis berdasarkan hasil pengamatan film, memperlihatkan perincian tentang objek, tetapi tidak memindahkan kesan pengamatan, dan tidak membentuk daya khayal pembaca. Karangan ditulis berdasarkan hasil pengamatan film, tidak memperlihatkan perincian tentang objek, tidak dapat memindahkan kesan pengamatan, dan tidak dapat membentuk daya khayal. Karangan ditulis bukan berdasarkan hasil pengamatan film, dan tidak memperlihatkan perincian tentang objek, tidak dapat memindahkan kesan pengamatan, dan tidak dapat membentuk daya khayal. 3 2 1 3 Pilihan kata (diksi). Pilihan kata yang digunakan sangat tepat dan hanya terdapat 0-3 kesalahan. Pilihan kata yang digunakan tepat dan terdapat 4-6 kesalahan. 4 Pilihan kata yang digunakan cukup tepat dan terdapat 7-9 kesalahan. Pilihan kata yang digunakan kurang tepat dan terdapat 10-12 kesalahan. Pilihan kata yang digunakan tidak tepat dan terdapat 13 kesalahan. 3 2 1

39 4 Pemakaian ejaan Ejaan yang dipakai sangat sesuai dan terdapat 0-3 kesalahan ejaan Ejaan yang dipakai sesuai dan terdapat 4-6 kesalahan ejaan. 4 Ejaan yang dipakai cukup sesuai dan terdapat 7-9 kesalahan ejaan. Ejaan yang dipakai kurang sesuai dan terdapat 10-12 kesalahan ejaan. 3 2 ( Dimodifikasi dari Wahono, 2006:6) Keterangan skor: 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik = Baik Sekali Ejaan yang dipakai tidak sesuai dan terdapat 13kesalahan ejaan. Skor Maksimal 20 Tabel 3.10 Tolok Ukur Kemampuan Menulis Deskripsi Rentang Nilai Skor Keterangan 90-100 Baik Sekali 70-89 4 Baik 0-69 3 Cukup 30-49 2 Kurang 10-29 1 Sangat Kurang (Nurgiantoro, 199: 393) 1 F. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas 1. Perencanaan Pada tahap ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1) Melakukan observasi awal untuk melihat pembelajaran bahasa Indonesia yang selama ini berlangsung di kelas IV SD Negeri 1 Pecoh Raya serta melihat hasil belajar siswa.

40 2) Menyusun perangkat pembelajaran. 3) Membuat instrument soal siswa untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. 4) Mempersiapkan film kartun sebagai media pembelajaran menulis deskripsi. 2. Pelaksanaan a. Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal a) Guru mengondisikan kelas. Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa. b) Guru mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan tentang jenis-jenis karangan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Inti ~ Eksplorasi a) Guru menyajikan sebuah karangan deskripsi. b) Siswa memperhatikan contoh karangan deskripsi. ~ Elaborasi a) Guru menjelaskan tentang menulis deskripsi. b) Siswa menyaksikan media audio visual berupa film. c) Siswa diminta mendeskripsikan tokoh pada film yang telah ditampilkan oleh guru.

41 d) Siswa memperhatikan tentang pemilihan kata yang tepat dalam menulis deskripsi. e) Siswa diminta menceritakan kembali isi cerita film tersebut secara lisan dengan pilihan kata sendiri. f) Siswa memperhatikan tentang pemakaian ejaan yang tepat yaitu penulisan kata, penulisan huruf dan pemakaian tanda baca pada contoh karangan deskripsi. g) Siswa diminta untuk menentukan judul film yang ditonton. h) Siswa diminta untuk menulis isi cerita film yang ditonton. ~ Konfirmasi a) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menentukan judul karangan dan menceritan isi film yang ditonton. b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran menulis deskripsi. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal a) Guru mengondisikan kelas. Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa. b) Guru mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa menyebutkan kembali pengertian karangan deskripsi.

42 c) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Inti ~ Eksplorasi a) Guru meminta siswa membaca dan mencermati hasil pekerjaan pada pertemuan pertama. b) Siswa membaca dan mencermati hasil pekerjaan siswa pada pertemuan pertama. c) Guru meminta siswa mengamati film. d) Siswa mengamati film. e) Siswa menjawab pertanyaan seputar isi film. ~ Elaborasi a) Guru membagikan lembar kerja siswa dan memberikan pengarahan untuk menulis deskripsi. b) Guru meminta siswa mendeskripsikan tokoh melalui pemanfaatan media audio visual berupa film. c) Siswa diminta mendeskripsikan tokoh melalui pemanfaatan media audio visual berupa film. d) Siswa menulis deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata dan pemakaian ejaan yang tepat. e) Siswa diminta untuk menentukan judul karangan sesuai dengan film yang ditayangkan. ~ Konfirmasi a) Guru menanyakan kesulitan siswa dalam menulis deskripsi.

43 b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran menulis deskripsi. 3. Observasi Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan pengamatan di kelas. Observasi digunakan untuk mengetahui apakah melalui pemanfaatan media audio visual, pembelajaran di kelas lebih efektif, apa pengaruhnya, dan bagaimana pembelajarannya yang akan dijalani. 4. Refleksi Hasil yang didapat dari tahap pelaksanaan dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi, guru merefleksi diri apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa beserta kendala yang dihadapi. Hasil analisis data yang dilaksanakan ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus kedua dan rencana perbaikan tindakan untuk siklus kedua. G. Indikator Keberhasilan 1. Aktivitas siswa dan kinerja guru mencapai nilai rata-rata 70%. 2. Pada akhir penelitian secara klasikal ketuntasan belajar siswa 7% dari jumlah 24 orang siswa dengan KKM 70.