BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dalam pemilihan sample dilakukan dengan purposive sampling, yaitu pemilihan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA


BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun pengamatan 2010 sampai dengan 2012. Adapun dalam pemilihan sample dilakukan dengan purposive sampling, yaitu pemilihan sample dengan kriteria tertentu. Data penelitian dibatasi oleh nilai laba yang dicapai perusahaan selama periode pengamatan (tiga tahun). Bagi perusahaan yang mengalami rugi pada periode pengamatan, maka tidak dimasukkan sebagai sampel. Demikian juga perusahaan yang tidak menyajikan Laporan keuangan dalam bursa efek selama tahun pengamatan dan menggunakan mata uang asing pada salah satu tahun pengamatan juga akan di droup out dari sampel. Tabel 4.1 menyajikan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari 137 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan tiga tahun, maka jumlah data keseluruhan yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 216 buah data. Adapaun jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian tersaji dalam tabel 4.1 berikut ini :

digilib.uns.ac.id 42 Tabel 4.1. Sampel Penelitian Keterangan Jumlah Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2012 137 perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laporan keuangan secara berturut-turut (10) Perusahaan yang mengalami rugi tahun 2010 sampai dengan 2012 (30) Jumlah perusahaan yang menggunakan mata uang asing (14) Jumlah data tidak lengkap (11) Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 72 Jumlah data diolah selama 3 tahun 216 Sumber : Data Diolah B. Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi kondisi perusahaan yang dijadikan sampel. Terdapat tiga variabel independen yaitu rasio perubahan cash holding, leverage, dan size. dengan variabel dependen income smoothing. Tabel 4.2 memberikan gambaran secara ringkas setiap variabel, yaitu income smoothing dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata 3,3542 untuk rasio perubahan cash holding, leverage memiliki nilai rata-rata 0,4657, dan rata-rata size sebesar 36,0. Adapun income smoothing memiliki nilai rata-rata 0,7476 dengan nilai maksimum 11,67 dan nilai minimum 0,01.

digilib.uns.ac.id 43 Tabel 4.2 Hasil Uji Ddeskriptif N Minimu m Statistic Statistic Descriptive Statistics Maximu m Statistic Statistic Mean Std. Deviatio n Variance Std. Error Statistic Statistic IS 216.01 11.67.7476.05895.86641.751 LEV 216.00 3.94.4657.03112.45731.209 APCH 216-1.00 477.54 3.3542 2.27451 33.42828 1.117E3 SIZE 216 21.00 36.00 27.6574.17029 2.50269 6.263 Valid N (listwise) 216 1. Uji Kualitas Data Uji kualitas data digunakan untuk melihat apakah setiap variabel yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi ketentuan kualitas data sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Uji kualitas data dalam penelitian ini berdasarkan dari hasil olah statistik SPSS 16.0 dapat diketahui sebagai berikut : a. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan pengganggu, maka data yang akan dianalisis diuji dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Santoso, 2010:134). Kriteria yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan uji Durbin Watson adalah :

digilib.uns.ac.id 44 - Jika DW< d L atau DW > 4-d L, maka terdapat autokorelasi - Jika DW<d U atau DW < 4- d U, maka tidak terdapat autokorelasijika d L DW U atau 4 - d DW -d U, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Model R R Square Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.154 a.024.010.86216 1.919 a. Predictors: (Constant), SIZE, APCH, LEV b. Dependent Variable: IS Berdasarkan tabel 4.3 nilai Durbin Watson dari hasil pengolahan data sebesar 2,058. Adapun nilai n=216, dan k-1=3 adalah dl = 1,7382 dan du = 1,7990. Dengan demikian nilai Durbin Watson sebesar 1,919 berada diantara du dan (4-du) atau 1,7990 < 1,919 < 2,201. Dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tidak terdapat autokorelasi. b. Uji Multikolinearitas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Multikolineritas yang berbahaya terjadi apabila nilai dari variance inflation faktor (VIF) lebih besar dari 10 (Santoso, 2010:135). Pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa nilai VIF pada setiap

digilib.uns.ac.id 45 variabel bebas kurang dari 10. Karena nilainya lebih kecil dari 10 maka dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF APCH.989 1.012 LEV.970 1.031 SIZE.964 1.037 a. Dependent Variable: IS Pada tabel 4.5 yang menunjukkan bahwa tidak ada gejala multikolinear antar variable bebas. Sebagaimana terlihat dari nilai korelasi antar viariabel bebas dibawah 0,6. Sehingga dapat dikatakan model regresi yang diajukan dalam penelitain ini layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Tabel 4.5 Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas (Uji Multikolinearitas) Coefficient Correlations a Model SIZE APCH LEV 1 Correlations SIZE 1.000.099.167 APCH.099 1.000.058 LEV.167.058 1.000 Covariances SIZE.001 4.171E-6.001 a. Dependent Variable: IS APCH 4.171E-6 3.130E-6 1.333E-5 LEV.001 1.333E-5.017

digilib.uns.ac.id 46 c. Uji Heterokedastisitas Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Model Rank Spearman digunakan untuk melihat adanya kesalahan pengganngu antar variabel atau tidak, yang dilihat dari nilai signifikasi korelasi antara setiap variabel (Santoso, 2010). Spearman' APCH s rho LEV SIZE Resid ual Tabel 4.6 Uji Heterokedastisitas Correlation Coefficient Correlations APCH LEV SIZE Residual 1.000.013 -.037.007 Sig. (2-tailed)..850.589.921 Correlation Coefficient N 216 216 216 216.013 1.000 -.118 -.046 Sig. (2-tailed).850..083.499 Correlation Coefficient N 216 216 216 216 -.037 -.118 1.000 -.066 Sig. (2-tailed).589.083..335 Correlation Coefficient N 216 216 216 216.007 -.046 -.066 1.000 Sig. (2-tailed).921.499.335. N 216 216 216 216 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui nilai correlation coefficient adalah rendah atau signifikan di atas 5% untuk masing-masing variabel independen. Dapat dikatakan bahwa variabel independen dalam

digilib.uns.ac.id 47 penelitian ini tidak mempunyai hubungan dengan residualnya, sehingga tidak terdapat heterokeastisitas pada model regresi linier berganda. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variable bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2001) dalam Suyatmin dan Sujadi, (2006). Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Sumber : Data Sekunder, diolah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 216 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation.85612123 Most Extreme Differences Absolute.246 Positive.246 Negative -.194 Kolmogorov-Smirnov Z 3.616 Asymp. Sig. (2-tailed).058 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan uji One Sample Kormogorov Smirnov, diketahui nilai signigikan (2-tailed) sebesar 0,058 atau lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

digilib.uns.ac.id 48 2. Analisa Regresi Analisa regresi dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil pengujian regresi disajikan dalam tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -.677.678-1.000.319 t Sig. APCH.000.002 -.036 -.525.600 LEV.029.131.015.220.826 SIZE.051.024.148 2.138.034 a. Dependent Variable: IS Berdasarkan tabel 4.8 dapat ketahui seberapa besar pengaruh rasio perubahan cash holding, leverage, dan size terhadap income smoothing. Persamaan regresi linear berganda untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = -0,677 + 0,000 X1 + 0,029 X2 + 0,051 X3+ Interprestasi persamaan regresi pertama sebagai berikut : a. Nilai konstanta sebesar 0,677 menyatakan bahwa jika variabel bebas dianggap konstan, maka income smoothing akan berkurang sebesar 0,677

digilib.uns.ac.id 49 b. Koefisien APCH 0,000 berarti setiap 1 % kenaikan rasio perubahan cash holding berpengaruh terhadap kenaikan income smoothing sebesar 0,000%. c. Koefisien LEV 0,029 memberikan arti bahwa setiap ada kenaikan leverage perusahaan sebesar 1 % akan menurunkan income smoothing sebasar 0,029 % d. Koefiisen Size 0,051 berarti bahwa nilai income smoothing akan naik 0,051 % ketika terjadi kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 % 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikasi Pengaruh Secara Parsial (t test) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.9 dapat digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -.677.678-1.000.319 t Sig. APCH.000.002 -.036 -.525.600 LEV.029.131.015.220.826 SIZE.051.024.148 2.138.034 a. Dependent Variable: IS

digilib.uns.ac.id 50 Sesuai hasil SPSS 16.0 yang disajikan pada tabel 4.9, variabel APCH memiliki nilai signifikasi 0,600 dan nilai t sebesar 0,036. Karena tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 berarti rasio perubahan cash holding (APCH) tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Saat tingkat perubahan cash holding bekurang, perusahaan cenderung melakukan perataan laba. Dengan demikian menunjukkan bahwa turunnya perilaku cash holding akan meningkatkan perilaku perataan laba. Variabel LEV memiliki nilai t hitung 0,020 dan nilai signifikasi 0,826.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing Dengan demikian hipotesis alternative kedua gagal untuk diterima. Size (ukuran perusahaan) postif menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan semakin besar perilaku perataan laba. Dengan nilai signifikasi sebesar 0,034 atau lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 5%, maka hipotesis ketiga gagal untuk ditolak. b. Uji Signifikasi Pengaruh Secara Simultan (F test) Uji F dimaksudkan untuk mengetahui derajat signifikasi hubungan variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap Income Smoothing. Hasil uji F untuk pengujian hipotesis keempat yang

digilib.uns.ac.id 51 Model menguji pengaruh rasio perubahan cash holding, leverage, dan size terhadap income smoothing disajikan pada tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.812 3 1.271 1.709.166 a Residual 157.583 212.743 Total 161.395 215 a. Predictors: (Constant), SIZE, APCH, LEV b. Dependent Variable: IS Sesuai dengan tabel 4.10 diketahui nilai signifikasi uji regresi 0.166 dengan nilai F hitung 1,709. Karena nilai signifikasi dalam penelitian ini lebih besar dari 5 % maka dapat dikatakan bahwa hasil uji F tidak signifikan. Dapat dikatakan bahwa Ho diterima dan Ha4 ditolak yang memberikan pengertian bahwa variabel rasio perubahan cash holding, leverage, dan size secara keseluruhan tidak berpengaruh pada income smoothing. c. Pengujian Koefisien Determinasi Majemuk (R 2 ) Pengunjian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat besarnya sumbangan variable bebas tehadap naik turunnya atau variasi variable terikat (Santoso, 2010:133).

digilib.uns.ac.id 52 Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Majemuk Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.154 a.024.010.86216 1.919 a. Predictors: (Constant), SIZE, APCH, LEV b. Dependent Variable: IS Hasil uji koefien determinasi pada tabel 4.11. menunjukkan hubungan rasio perubahan cash holding, leverage, dan size dengan income smoothing. Dapat dikatakan bahwa variabel bebas memiliki hubungan yang lemah dalam penelitian ini karena nilai koefisien korelasi sebesar 0,154 yang mendekati 0 (nol). Nilai R 2 atau R Square sebesar 0,024 menunjukkan variabel bebas hanya menyumbang 2,4 % terhadap perubahan variabel dependen. C. Pembahasan Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, disajikan pada tabel 4.12 berikut ini :

digilib.uns.ac.id 53 Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis No. Variabel Uji t Signifikan Hasil 1 Rasio perubahan cash holding -0,525 0,600 Ha1 : Ditolak 2 Leverage 0,220 0,826 Ha2 : Ditolak 3 Size 2,138 0,034 Ha3 : Diterima 4 F hitung : 1,709 Sig. : 0,166 Ha4 : Ditolak Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa rasio perubahan cash holding adalah negatif dan tidak signifikan. Hal ini menunjukkan ketika perusahaan melakukan tindakan penahanan kas, akan mengurangi perilaku perataan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mohammadi et.al (2012) yang juga memperoleh bukti empiris bahwa rasio perubahan cash holding tidak berpengaruh pada perubahan perilaku income smoothing. Dengan kata lain rasio perubahan cash holding tidak mampu mempengaruhi motivasi manajer untuk melakukan tindakan income smoothing. Leverage perusahaan tidak berpengaruh terhadap cash holding. Penelitian ini menemukan bukti empiris yang tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan Widaryanti (2009), Suwito dan Herawati (2005), Parijan (2013), serta penelitian Suryandari (2012). Mohammadi et.al (2012) juga menemukan bukti empiris bahwa leverage tidak dapat mempengaruhi income smoothing. Perusahaan dengan tingkat leverage termotivasi melakukan perataan laba, karena berupaya untuk melakukan penghindaran perjanjian hutang dan membatasi perilaku moral hazard (Suranta dan Merdistusi, 2004). Pada kondisi riil tipe investor berbeda-beda, ada yang suka dengan resiko, tidak menyukai resiko, dan

digilib.uns.ac.id 54 ada juga investor yang tidak terlalu melihat resiko. Oleh karena itu tingkat leverage yang menggambarkan tingkat resiko perusahaan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi praktek perataan laba (Christiana, 2012). Pengujian yang dilakukan terhadap size memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap perataan laba. Berarti semakin besar ukuran perusahaan dalam hal ini nilai harga pasar saham perusahaan, maka akan semakin besar pula tingkat income smoothing yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini memberikan hasil yang sejalan dengan penelitian Tucker & Zarowin (2006) yang menjelaskan bahwa perubahan stock price akan berpengaruh pada perilaku perataan laba. Harga saham yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki nilai yang tinggi dan investor memiliki penilaian bahwa kinerja perusahaan baik. Oleh karenanya perusahaan cenderung melakukan perataan laba, mengingat prinsipal menyukai informasi laba untuk menilai kinerja perusahaan. Demikian juga penelitian Parijan (2013) memberikan bukti empiris bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula perilaku income smoothing yang dilakukan perusahaan. Sementara itu Mohammadi et.al (2012) menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap indeks income smoothing. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan akan mengurangi motivasi perusahaan untuk melakukan income smoothing. Keadaan ini disebabkan investor beranggapan bahwa perusahaan melakukan income smoothing karena perusahaan memiliki stabilitas kinerja yang baik (Suranta dan Merdistusi, 2004 ; Suryandari, 2012).

digilib.uns.ac.id 55 Dari hasil uji F, diketahui nilai signifikan sebesar 0,166 dan F hitung 1,079 sehingga dapat dikatakan bahwa rasio perubahan cash holding, leverage, dan size secara simultan tidak berpengaruh terhadap income smoothing. Manajer perusahaan tidak menggunakan pertimbangan cash holding, ukuran perusahaan, maupun tingkat leverage ketika melakukanincome smoothing. Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R R Square 0,154 0,024 Nilai R 2 ini menunjukkan sumbangan variabel rasio perubahan cash holding, leverage, dan size terhadap naik turunnya variabel income smoothing adalah sebesar 2,4 % sedangkan 97,6 % variabel sisanya tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Variabel rasio perubahan cash holding, leverage, dan size memiliki hubungan yang lemah dengan variabel income smoothing, dengan nilai R sebesar 0,154 dan nilai tersebut jauh dari 100 % bahkan mendekati nilai 0.