Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

A. KRITERIA AUDIT SMK3

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 018 TAHUN 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

Kebijakan Pengungkap Fakta

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

SOP-1 TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN KJPP ATAS MUTU

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

MBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

5. Pengurus Lembaga Pendidikan Khusus di bidang Pasar Modal; SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20...

URAIAN PEKERJAAN. Ketua Komite Pelaksana GDEAI Anggota Koordinator 2 Nama

Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi No K Tahun 1993 Tentang : Pelaksana Inspeksi Tambang Bidang Pertambangan Umum

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

KUISIONER PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan pekerja sementara tidak

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Kepemimpinan & Komitmen

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PROSEDUR TINJAUAN MANAJEMEN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MANUAL PROSEDUR UJM PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTARA NASIONAL INDONESIA PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

Kelompok 4 Bayu Bastiansyah Ramadhani Putra

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

URAIAN PEKERJAAN. Ketua Komite Pelaksana GDEAI Anggota Koordinator 1 Nama

LAYANAN SMKP MINERBA PT INDO SHE 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

KRITERIA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 59 TAHUN 2016

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

Transkripsi:

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

ORGANISASI DAN PERSONIL Continual Improvement AUDIT

(3.1) Struktur Organisasi, Tanggungjawab dan Wewenang (3.2) KTT, KTBT, KTKK dan PJO (3.3) Bagian K3 dan KO ORGANISASI DAN PEROSONIL (3.4) Pengawas Operasional dan Teknik (3.5) Personil Khusus Pertambangan (3.6) Komite K3 dan KO (3.7) Tim Tanggap darurat (3.8) Seleksi dan Penempatan Peronil (3.9) Pelatihan dan Kompetensi (3.10) Komunikasi K3 dan KO (3.11) Administrasi K3 dan KO (3.12) Partisipasi, Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

3.1. Struktur Organisasi, Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan wajib menunjuk jajaran management yg bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan operasional K3 dan KO Peran, tanggung jawab dan kewenangan jajaran manajemen yang ditunjuk harus ditetapkan secara tertulis, disahkan, dan didokumentasikan, serta dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Pimpinan dan jajaran manajemen perusahaan harus menunjukkan komitmen K3 dan KO..

Pengusaha wajib menunjuk Kepala Teknik Tambang (KTT) dan mendapatkan pengesahan dari KAIT Pelaku usaha jasa pertambangan inti dan non inti wajib menunjuk Penanggungjawab Operasional (PJO) yang bertanggungjawab langsung kepada KTT KTT dapat menerima, menolak, atau meminta penggantian PJO berdasarkan pertimbangan kompetensi, komitmen, dan kinerja PJO terhadap pengelolaan K3 dan KO

Kepala Teknik Tambang menunjuk Kepala Tambang Bawah Tanah yang namanya dicatat dalam Buku Tambang. Kepala Teknik Tambang dapat bertindak sebagai Kepala Tambang Bawah Tanah kecuali Pelaksana Inspeksi Tambang keberatan untuk kepentingan Keselamatan dan Kesehatan kerja.

3.4. Pengawas Operasional dan Teknik 3.4.1 Tugas dan Tanggung jawab Pengawas Operasional Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya; Melaksanakan Inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian; Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya; dan Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.

3.4. Pengawas Operasional dan Teknik 3.4.2 Tugas dan Tanggungjawab Pengawas Teknik Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya; Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian dari pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta peralatan; Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum digunakan, setelah dipasang, kembali atau diperbaiki dan Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan.

3.5. Petugas Khusus Pertambangan Perusahaan harus memastikan bahwa petugas khusus pertambangan wajib memiliki kompetensi khusus. Dalam melaksanakan pengelolaan operasi pertambangan, perusahaan wajib memiliki tenaga teknik yang kompeten.

3.6. Komite K3 dan KO Perusahaan wajib membentuk secara resmi Komite K3 dan KO yang beranggotakan perwakilan dari setiap bagian operasi perusahaan dan juga wakil dari karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Struktur, anggota, peran, dan tanggung jawab Komite K3 dan KO perusahaan wajib dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT). Struktur Komite K3 dan KO Perusahaan harus sekurangkurangnya terdiri dari : Ketua (KTT), Wakil Ketua, Sekretaris (Pengelola K3 dan KO tertinggi di perusahaan), dan Anggota.

3.7. Tim Tanggap Darurat Perusahaan harus memiliki Tim Tanggap Darurat yang memadai. Tim tanggap darurat harus memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk memberikan layanan terhadap keadaan darurat. Tim tanggap darurat yang dimaksud harus selalu siap siaga setiap saat. KTT atau orang yang diberi wewenang menetapkan tim tanggap darurat secara tertulis dan dilaporkan kepada KAIT. Tim Tanggap Darurat harus mendapat pelatihan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan.

3.8. Seleksi dan Penempatan Perusahaan harus memasukkan persyaratan K3 dalam proses seleksi dan penempatan karyawan. Sistem seleksi dan penempatannya harus diatur secara tertulis. Setiap karyawan harus memiliki job description yang didalamnya mencakup aspek K3 dan KO.

3.9. Pelatihan dan Kompetensi Perusahaan harus mengidentifikasi kompetensi K3 dan KO yang dibutuhkan karyawannya. Program pelatihan K3 dan KO tersebut harus mendapat persetujuan KAIT. Kepala Teknik Tambang dapat menyelenggarakan sendiri atau bekerja sama dengan Instansi Pemerintah utk pelatihannya Perusahaan wajib menerbitkan, menjalankan, meninjau secara berkala dan mengevaluasi kegiatan pelatihan K3 dan KO. Pelatihan K3 dan KO diberikan kepada setiap karyawan yang memiliki risiko K3 dan KO yang signifikan. Perusahaan harus menyimpan catatan-catatan hasil pelatihan

3.9. Pelatihan dan Kompetensi 3.9.1. Pendidikan Pekerja 3.9.2. Pendidikan Pengawas 3.9.2.1. Pendidikan Pengawas Tambang Terbuka 3.9.2. Kompetensi Pekerja Pengawas Operasional Pertama Pengawas Operasional Madya Pengawas Operasional Utama Management.

3.10. Komunikasi K3 dan KO Perusahaan menetapkan mekanisme untuk mengkomunikasikan hal-hal yang memiliki dampak terhadap K3 dan KO kepada pihak internal dan eksternal. Perusahaan memberikan panduan mengenai penyampaian informasi tentang K3 dan KO kepada karyawan, subkontraktor dan pihak luar.

3.11. Buku Tambang Setiap usaha pertambangan yang mempunyai Kepala Teknik Tambang harus memiliki Buku Tambang Semua pelanggan terhadap peraturan ini serta ketentuan ketentuan khusus seperti perintah, larangan, dan petunjuk harus dicatat sendiri oleh Pelaksana Inspeksi Tambang. Semua pemberitahuan yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang kepada Kepala Teknik Tambang harus dicatat dalam buku tambang dengan membubuhi tandatangan pada salinan yang sesuai dengan aslinya. Buku Tambang harus selalu tersedia di Kantor Kepala Teknik Tambang dan salinannya disimpan di kantor Kepala Inspeksi tambang.

Kecelakaan Tambang harus diselidiki oleh Kepala Teknik Tambang atau orang yang ditunjuk dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam dan hasil penyelidikan tersebut dicatat dalam buku daftar kecelakaan

3.12. Partisipasi, Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran Perusahaan harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk partisipasi, konsultasi, motivasi dan kesadaran pekerja dalam K3. Perusahaan harus melaksanakan program partisipasi, konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan melibatkan pekerja maupun pihak lain yang terkait di dalam penerapan, pengembangan dan pemeliharaan SMKP, sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan merasakan hasilnya.

UcapanTerimakasih