ETIKA DAN ESTETIKA DALAM NOVEL RANGSANG TUBAN KARYA PADMASUSASTRA

dokumen-dokumen yang mirip
Etika dan Estetika Tembang Campursari Album VCD Karaoke Hits Campursari Volume 2 Oleh Cak Diqin

Nilai Etika dan Estetika dalam Serat Pranata Lampah-Lampah Kagungan Damel Mantu B.R.A Gusti Sekar Kedhaton

Nilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

Nilai Etika dan Estetika Tembang Macapat Pupuh Dhandhanggula dalam Serat Nalawasa-Nalasatya dan Pembelajarannya di SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

ETIKA DAN ESTETIKA CERITA MINTARAGA GANCARAN KARYA PRIJOHOETOMO

Nilai Moral dan Relevansinya dalam Serat Jaladara Rabi Karya Ki Reditanaya

Analisis Struktural Novel Rangsang Tuban Karya Padmasusastra dan Pembelajarannya di SMA

KAJIAN SEMIOTIK PADA POCAPAN GARA-GARA PAGELARAN WAYANG PURWA DENGAN LAKON DURYUDANA GUGUR OLEH KI TIMBUL HADI PRAYITNO

KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

ANALISIS DIKSI DAN KONSEP SEMANTIK MANTRA DALAM PRIMBON ADJIMANTRAWARA TERBITAN SOEMODIDJOJO MAHADEWA

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

Kajian Etika dan Estetika dalam Serat Sangu Pati Jilid 2 karya Ki Padma Sujana

ANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Nilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

ETIKA JAWA DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI. Ratna Isnawati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman, tentu masyarakat Jawa mengalami perubahan-perubahan. Hal

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

ANALISIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL ZAMAN GEMBLUNG KARYA SRI WINTALA ACHMAD

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 9 Universitas Indonesia

KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

KAJIAN STILISTIKA PADA KUMPULAN GEGURITAN BOJONEGORO ING GURIT HIMPUNAN SANGGAR SASTRA PAMARSUDI BASA JAWI BOJONEGORO

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

KAJIAN ASPEK-ASPEK SOSIOLOGI PADA NOVEL KIDUNG SHALAWAT ZAKI & ZULFA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN MORAL DALAM LEGENDA PULAU LIPAN DESA PENUBA KECAMATAN SELAYAR KABUPATEN LINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

ANALISIS SEMIOTIK PADA ANTOLOGI GEGURITAN BENGKEL SASTRA JAWA 2003 LAYANG SAKA GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah etika lingkungan pada trilogi dongeng Kancil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. (keindahan bahasa) yang dominan.karya sastra merupakan ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

ANALISIS STRUKTURAL OBJEKTIF DALAM NOVEL KENTJONO KATON WINGKO KARYA BOEDHI S.

NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Secara keseluruhan penelitian dan pembahasan tentang novel Serat

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

Transkripsi:

ETIKA DAN ESTETIKA DALAM NOVEL RANGSANG TUBAN KARYA PADMASUSASTRA Oleh : Qoriatul Anief Agustina program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa aniefagustina@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) nilai-nilai etika yang terkandung dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra; (2) unsur-unsur estetika yang terkandung dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Teori yang dijadikan dasar analisis skripsi ini adalah teori Suwardi Endraswara (2010) dan Padmosoekotjo (1958). Subjek dalam penelitian ini adalah novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Objek penelitian adalah nilai-nilai etika dan unsur-unsur estetika yang terdapat dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa teks novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Metode yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik catat. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan kartu pengumpul data, buku-buku dan media lain yang mendukung. Kemudian analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis konten (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai etika dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra meliputi etika keselarasan sosial terdapat 10 indikator, dan nilai kebijaksanaan terdapat 15 indikator. Sedangkan unsur-unsur estetika yang terdapat dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra meliputi paribasan terdapat 8 indikator, bebasan terdapat 8 indikator, pepindhan terdapat 14 indikator, tembung garba terdapat 3 indikator, dasanama terdapat 8 indikator, yogyaswara terdapat 1 indikator, purwakanthi guru swara terdapat 2 indikator, dan tembung saroja terdapat 6 indikator. Kata kunci: Etika, Estetika, Novel Karya sastra lahir pada masyarakat yang memiliki konvensi, tradisi, pandangan tentang estetika, dan tujuan berseni, yang kemungkinan merupakan rekaman terhadap pandangan masyarakat tentang seni. Karya sastra memiliki perangkat yang dapat dilihat dan yang tak kasatmata, yang sebenarnya ada pada tataran pencipta. Pengarang memiliki daya kreasi dan imajinasi memoles keadaan yang kadang-kadang telah ada, hingga suasana dalam karya berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Kebanyakan orang berpendapat bahwa karya sastra hanyalah suatu kata-kata yang diungkapkan secara berlebihan, padahal pada dasarnya tidak demikian karena karya sastra merupakan hasil buah pikir manusia yang Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 41

mengandung daya imajinasi yang dibumbui dengan unsur seni, arti imajinasi bukan berarti seluruh isi dari hasil karya sastra tersebut hanya berisikan kebohongan atau fikti belaka, tetapi arti imajinatif di sini adalah proses pemilihan kata-kata dalam merangkai setiap kalimat tersebut memiliki nilai estetika yang tinggi. Dalam karya sastra modern, novel tidak lain merupakan perkembangan bentuk baru dari wiracarita. Oleh karena itu, novel pun sangat memungkinkan berhubungan dengan sejarah masa lampau. Novel merupakan bentuk sastra modern yang sarat dengan imitasi zaman. Sebuah novel apabila dinilai semata-mata atas dasar unsur-unsurnya akan menghasilkan nilai objektif, sebaliknya apabila dinilai atas dasar kompetensi pembacanya akan menghasilkan nilai subjektif. Sebagai karya seni, sebuah novel jelas menghasilkan nilai positif, baik nilai estetika maupun etika. Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) Novel Rangsang Tuban karya Padmasusatra kemungkinan terdapat unsur estetika, hal ini menarik bagi peneliti sastra. 2) Estetika merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah karya sastra untuk memperoleh keindahan dalam karya sastra yang ditulisnya. 3) Novel Rangsang Tuban karya Padmasusatra kemungkinan berisi nilai-nilai etika bagi manusia dan dapat direlevansikan atau diterapkan dalam kehidupan sekarang yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. 4) Novel Rangsang Tuban karya Padmasusatra kemungkinan berisi tentang amanat dan ajaran hidup bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Mendeskripsikan nilai-nilai etika yang terkandung dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. 2) Mendeskripsikan unsur-unsur estetika yang terdapat dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Peneliti menggunakan dua penelitian yang relevan sebagai pembanding, yaitu skripsi Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, Rian Puspitasari (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Nilainilai dalam Serat Cemporet Karangan Raden Ngabei Ranggawarsita. dan skripsi Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, Nuryadi (2012) Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 42

dalam penelitiannya yang berjudul Etika dan Estetika Tembang Campur Sari Album Volume 1 dan Ngidam Sari oleh Mantous. Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu penelitian ini mengkaji etika dan estetika dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra, sedangkan Rian Puspitasari dalam Serat Cemporet karangan Raden Ngabei Ranggawarsita dan Nuryadi dalam tembang Campur Sari Album Volume 1 dan Ngidam Sari. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori etika yang bersumber dari buku Suwardi Endraswara (2010) dan Wiwien Widyawati R. (2010), sedangkan estetika mengambil teori dari buku Padmosoekotjo (1958), Dhanu Nyoman kutha Ratna (2011). Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (jamak: ta etha) yang berarti adat kebiasaan. Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Etika mau mengerti mengapa seseorang harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana seseorang dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral, Magnis Suseno dalam Widyawati (2010: 2). Menurut Ratna (2011: 141), estetika sastra adalah aspek-aspek keindahan yang terkandung dalam sastra. Pada umumnya, aspek-aspek keindahan sastra didominasi oleh gaya bahasa. Aspek-aspek keindahan lain yang terkandung dalam komposisi, seperti keseimbangan susunan alinea, bab, dan subbab, susunan bait, keseimbangan antara dialog dengan improvisasi dalam drama, nada dan irama suara tukang cerita dalam dongeng. Secara fisik, aspek estetika paling jelas ditandai melalui kover buku. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Objek penelitian adalah nilai-nilai etika dan unsur-unsur estetika yang terdapat dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa teks novel Rangsang Tuban karya Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 43

Padmasusastra. Metode yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik catat. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan kartu pengumpul data, buku-buku dan media lain yang mendukung. Kemudian analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis konten (content analysis). Pembahasan data berupa kutipan langsung, data disajikan dalam bentuk uraian. Data tersebut selanjutnya diterjemahkan dan dianalisis. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian, untuk selanjutnya diterjemahkan dan dianalisis. Nilai Etika Keselarasan Sosial No Pada (novel halaman) 1. Novel Rangsang Tuban, halaman 1 Indikator Para ratu sami suyud sumawita, boten kalayan kagebag ing perang, anggenipun sami ambathara. Sang prabu nengenaken kaprawiran, mila para abdi sami ulah kasampurnaning kawruh perang, aji jaya kawijayan, kadigdayan, kanuragan. Terjemahan Para raja tunduk dan taat padanya, serta sangat hormat kepadanya tanpa diserang. Sang prabu sangat mementingkan keperwiraan, sehingga rakyatnya selalu menyempurnakan ilmu perang, ilmu untuk selalu menang dalam peperangan, kesaktian serta kekuatan jasmani. Pembahasan : Pada kutipan tersebut, penggunaan etika keselarasan sosial yaitu terdapat pada kalimat sami suyud sumawita tunduk dan taat padanya merupakan salah satu wujud keselarasan sosial hormat, para raja dari negeri lain mempunyai rasa patuh kepada prabu Sindupati yaitu seorang raja yang memiliki kedudukan tertinggi dan paling masyur di seluruh jagad raya sehingga ia sangat dihormati. Sang prabu mempunyai sikap baik kepada para rakyatnya dan selalu memberikan ilmu perang kepada para bala tentaranya. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 44

Unsur Estetika Paribasan No Pada (novel halaman) 1. Novel Rangsang Tuban, halaman 20 Indikator Wusana rinisak dening Sang Prabu kanthi ambeging raseksa, agora godha nyimpang saking kautaman ngagem tindak nisthha, meksa tiyang lumuh. Terjemahan Pada akhirnya semua rencana dirusak oleh Sang Prabu yang berwatak raksasa, menggodanya secara membabi buta, menyimpang dari keutamaan menggunakan cara yang nista, memaksa orang yang tidak bersedia mencintainya. Pembahasan : Contoh penggunaan paribasan yaitu terdapat pada kata ambeging raseksa artinya berwatak raksasa. Kata tersebut memiliki makna memiliki watak seperti raksasa karena tindakannya tidak mencerminkan sifat manusia yaitu mempunyai sifat rakus dan mudah marah. Nilai etika yang terkandung dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra, yakni meliputi: etika keselarasan sosial dan kebijaksanaan. Sedangkan unsur estetika meliputi: paribasan, bebasan, pepindhan, tembung garba, dasanama, yogyaswara, dan tembung saroja. Nilai etika dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra meliputi etika keselarasan sosial terdapat 10 indikator, dan nilai kebijaksanaan terdapat 15 indikator. Sedangkan unsur-unsur estetika yang terdapat dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra meliputi paribasan terdapat 8 indikator, bebasan terdapat 8 indikator, pepindhan terdapat 14 indikator, tembung garba terdapat 3 indikator, dasanama terdapat 8 indikator, yogyaswara terdapat 1 indikator, purwakanthi guru swara terdapat 2 indikator, dan tembung saroja terdapat 6 indikator. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 45

DAFTAR PUSTAKA Endraswara, Suwardi. 2010. Etika Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi. Padmasusastra. 2013. Novel Rangsang Tuban. Yogyakarta: Pura Pustaka. Padmosoekotjo, S. 1958. Ngengrengan Kasustran Jawa. Yogyakarta: Hien Hoo Sing. Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widyawati R, Wiwien. 2010. Etika Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 46