DEWAN SERTIFIKASI QUALIFIED INTERNAL AUDITOR YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT UJIAN TINGKAT LANJUTAN I PERENCANAANA AUDIT TAHUNAN (PAT)

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Audit Tahunan

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Internal Audit Charter

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

INTERNAL AUDIT CHARTER

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

RISK ASSESSMENT DAN UPAYA PENGEMBANGAN JASA KONSULTASI DI BIDANG MANAJEMEN RISIKO. oleh : Slamet Susanto, AK)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

Kebijakan Manajemen Risiko

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

Internal Audit Charter

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga intermediasi yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

1 Seleksi auditan. Pengujian lapangan. Pengembangan temuan

Penetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

Proses Manajemen Risiko INDENTIFIKASI RISIKO. WITH YOU, WE BUILD PUBLIC TRUST Bersama Anda Membangun Kepercayaan Publik

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan intern atas

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I

Bersumber dari : Wikipedia dan ditambahkan oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

P I AG A M ITERNAL A U D I

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

Tata Kelola E-learning (E-learning Governance)

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

KASUS WASTE MANAGEMENT, INC (WMI)

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Transkripsi:

DEWAN SERTIFIKASI QUALIFIED INTERNAL AUDITOR YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT UJIAN TINGKAT LANJUTAN I PERENCANAANA AUDIT TAHUNAN (PAT) HARI/TANGGAL : SENIN / 8 APRIL 2013 WAKTU UJIAN: 60 MENIT PETUNJUKSOAL; a) Soal terdiri dari 80 soal pilihan ganda b) Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan menghitamkan bulatan pada lembar jawaban yang telah tersedia (A, B, G, atau D). c) Bila Anda ingin mengganti jawaban, hapuslah bulatan yang Anda ganti tersebut sampai bersih, lalu hitamkan bulatan jawaban/pilihan yang baru. d) Tidak diperkenankan untuk menyalin/meng-copy soal ujian dalam bentuk apapun. e) Setelah selcsai mengerjakan, berkas soal dan lembar jawaban dikembalikan kepada pengawas ujian. II. PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN 41. Rencana Audit Tahunan memuat: a. Daftar Tentative Audit Universe b. Daftar Audit Universe Definitif. c. Jadwal audit selama satu tahun d. Jadwal audit selama tiga - lima tahun. 42. Untuk menyusun rencana audit tahunan dilakukan penyaringan terhadap audit universe. Upaya penyaringan tersebut disebut sebagai: a. Indetifikasi auditable unit. b. Verifikasi audit universe. c. Penentuan prioritas audit. d. Penjadwalan audit. 43. Ada beberapa pendekatan dalam rangka penyaringan auditable unit yang masuk dalam penjadwalan audit, antara lain: a. Pendekatan struktural. b. Pendekatan fungsional. c. Pendekatan sistematis. d. Pendekatan informatif 44. Penggunaan pendekatan pemilihan auditee dimaksudkan untuk: a. Menentukan auditable unit yg masuk dalam daftar audit universe. b. Menentukan prioritas audit. c. Mengalokasikan sumber daya. d. Menyusun jadwal audit. 45. Untuk menilai tingkat risiko pada masing-masing auditable unit, terlebih dahulu ditetapkan faktor risiko. Yang dimaksud dengan faktor risiko adalah: a. Kriteria yang digunakan untuk menggambarkan kondisi risiko yang ada dalam suatu instansi. b. Turunan (derivatif) dari risiko yang mungkin terjadi pada suatu unit. c. Ditetapkan berdasarkan tabel risiko yang telah disusun terlebih dahulu. d. Score yang ditetapkan untuk mengukur risiko. Biasanya ditetapkan dalam rentang 1-5. Score terendah menunjukkan risiko terkecil.

46. Salah satu diantara faktor risiko yang digunakan untuk menilai tingkat risiko pada masing-masing auditable unit adalah: a. Jumlah dana yang dikelola audit unit, yaitu total aset dari unit yang bersangkutan. b. Likuiditas harta yang dikelola, maksudnya adalah uang yang dikelola unit tersebut. c. Kondisi pengendalian manajemen, yang dicerminkan oleh sikap maanjemen dan tingkat keterampilan karyawan. d. Rentang waktu sejak audit yang lalu. Semakin dekat waktu audit sebelumnya, semakin kecil risiko yang ada. 47. Dari hasil identifikasi, faktor risiko (FR) ternyata jumlahnya cukup banyak. Untuk penyederhanaan dalam penilaian risiko auditable unit: a. Dilakukan penyaringan, sehingga yang digunakan hanya FR relevan saja. b. Dilakukan pengelompokan, sehingga jumlahnya menjadi lebih sedikit. c. Dilakukan pengundian, sehingga jumlah FR yang dinilai tidak banyak. d. Dilakukan pengukuran dalam rangka menentukan ranking pemilihan FR yang akan digunakan untuk penilaian. 48. Faktor_risiko yang digunakan untuk mengukur risiko masing-masing auditable unit bisa lebih dari satu. Dalam pengukuran risiko berlaku asumsi bahwa: a. Pengaruh masing-masing FR terhadap auditable unit dianggap sama. b. Masing-masing FR dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap auditable unit. c. Walaupun memiliki pengaruh yang berbeda, dalam pengukuran risiko tetap dianggap sama. d. Walaupun memiliki pengaruh yang berbeda, dalam praktek dengan alasan pragmatis, perbedaan tersebut selalu diabaikan. 49. Setelah dilakukan scoring terhadap_fr. Maka daftar scoring tersebut digunakan untuk mengukur risiko pada masing-masing auditable unit. a. Yang perlu diperhatikan pada masing-masing auditee adalah risiko yang besar-besar saja. b. Dalam menentukan tingkat risiko auditee yang digunakan adalah angka akumulasinya (penjumlahan score seluruh FR) c. Dalam menentukan ranking risiko, yang digunakan adalah jumlah score masing-masing FR. d. Dalam menentukan tingkat risiko, digunakan angka gabungan penjumlahan score masing-masing FR dan score risiko masingmasing auditee. 50. Hasil penilaian terhadap risiko pada masing-masing auditable unit: a. Menunjukkan tingkat risiko pada setiap auditable unit tersebut. b. Digunakan untuk menentukan ranking pemilihan risiko, yang menduduki ranking pertama adalah yang risikonya terendah. c. Auditable unit yang memiliki risiko rendah diprioritaskan untuk diaudit lebih dahulu, baru kemudian yang risikonya lebih tinggi. d. Auditable unit yang memiliki risiko tinggi diprioritaskan untuk diaudit, dan yang menduduki risiko terendah tidak perlu direncanakan untuk diaudit. 51.Daftar penilaian risiko digunakan untuk menentukan prioritas audit. Prioritas Audit untuk: a. Menentukan urut-urutan jadwal rencana audit. b. Memilih auditable unit mana yang boleh diaudit mana yang tidak. c. Menyusun tabel auditable unit berdasarkan ranking risiko yang mungkin terjadi. d. Mengetahui ranking faktor risiko yang dominan mempengaruhi audit unit.

52. Dalam merencanakan audit tahunan: a. Selalu dipertimbangkan bahwa semua audit unit harus diperiksa, dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. b. Jika kapasitas sumber daya terbatas, dapat dipertimbangkan untuk hanya mengaudit sebagian saja dari audit unit, c. Walaupun sumber daya terbatas, diharapkan semua unit diaudit, jika diperlukan lakukan outsourcing. d. Jika ditetapkan hanya sebagian dari audit unit yang diaudit, maka sisanya tidak perlu diaudit karena dianggap tidak memiliki risiko. 53. Untuk mengaudit suatu audit unit diperlukan jangka waktu audit yang ideal. a. Jangka waktu ideal tersebut harus dipertahankan, sehingga jika kapasitas auditor internal tidak mencukupi, maka sumber daya harus ditambah. b. Jangka waktu ideal dapat dipertahankan, sehingga jika kapasitas audit internal tidak cukup, maka dilakukan pemilihan auditee melalui skala prioritas. c. Jangka waktu audit yang ideal dimaksud bukan merupakan variabel utama dalam memilih audit unit. d. Jangka waktu audit yang ideal dimaksud, jika dipandang mengganggu perencanaan, dapat dikesampingkan. 54. Jika hanya sebagian dari audit unit yang ditetapkan diperiksa. Sisa audit unit yang tidak terpilih: a. Dinyatakan tidak akan diperiksa selamanya. b. Ditetapkan untuk diperiksa pada periode/tahun berikutnya. c. Ditetapkan untuk dilebur saja dengan audit unit yang diperiksa. d. Ditetapkan untuk diaudit bersamaan denga unit audit lain yang diprioritaskan. 55. Disamping rencana tahunan, audit internal juga perlu menyusun rencana audit jangka panjang (RJP). a. RJP audit internal disusun bersamaan dengan penyusunan RJP Korporat. b. RJP audit internal disusun setelah penyusunan RJP Korporat selesai. c. RJP audit internal tidak perlu memperhatikan RJP Korporat. d. RJP audit internal tidak berhubungan dengan RJP Korporat. 56. Dalam RJP audit internal ditentukan unit audit yang akan diperiksa setiap tahun, sekali dua tahun dan sekali tiga tahun berdasarkan tingkat risikonya: Tinggi (H), sedang (M) dan Rcndah (L) dengan rumus: a. H + M + L J b. H + (M/2) + (L/3) c. H x (M/2) x (L/3) d. II I (Mx2) I (Lx2) 57. Perencanaan audit jangka panjang (multi-years) dapat menggunakan pendekatan siklus (cycle approach), yaitu: a. Memperhatikan siklus kegiatan usaha (business cycle) perusahaan. b. Memperhatikan siklus kas perusahaan. c. Mempertimbangkan bahwa setiap auditee akan mendapat giliran setidaknya sekali dalam periode rencana multi years d. Memperhatikan alokasi penggunaan sumber daya, yaitu penggiliran auditor dalam penugasan. 58. Perencanaan audit multi-years dapat pula menggunakan analisis risiko melalui identifikasi risiko meliputi: a. Analisis kerentanan (exposure analysis), analisis lingkungan (environmental analysis), dan skenario ancaman (threat scenario)

b. Analisis kerentanan (inherent risk), risiko pengendalian (control risk), dan kemampuan auditor (detection risk) c. Exposure analysis, Control Anlysis, dan Environmental Analysis. d. Inherent Risk, Contro Analysis, dan Environmental Analysis 59. Salah satu langkah dalam pengidentifikasian risiko adalah: a. Pemahaman lingkungan organisasi. b. Pemahaman visi, misi, dan tujuan organisasi. c. Pemahaman terhadap pengaruh organisasi terhadap lingkungan. d. Pemahaman terhadap pengelolaan risiko dalam organisasi. 60. Penyusunan rencana audit tahunan. a. Dilaksanakan bersamaan dengan penyusunan RKAP b. Dilakukan setelah RKAP disusun. c. Tidak ada hubungannya dengan RKAP. d. Tidak perlu memperhatikan jadwal penyusunan RKAP. 61. Perencanaan Audit: a. Merupakan bagian dari proses audit b. Bukan merupakan bagian dari proses audit c. Bagian dari survey pendahuluan d. Tidak terkait dengan proses audit 62. Tingkatan Perencanaan Audit meliputi: a. Perencanaan tahunan dan perencanaan penugasan b. Perencanaan tahunan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan c. Perencanaan penugasan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan d. Perencanaan tahunan, perencanaan penugasan, pengembangan audit program dan survey pendahuluan 63. Perencanaan tahunan mencakup: a. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, waktu dan durasi audit. v b. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, sampai penentuan prosedur audit, dan pengaturan pelaksanaan audit. c. Analisis penugasan, penentuan ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. d. Penentuan audit universe, prioritas audit, ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. 64. Perencanaan untuk setiap penugasan mencakup: a Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, waktu dan durasi audit. b. Identifikasi audit universe, penetuan prioritas unit audit, staffing, sampai penentuan prosedur audit, dan pengaturan pelaksanaan audit. c. Analisis penugasan, penentuan ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit d. Penentuan audit universe, prioritas audit, ruang lingkup, tenaga auditor, prosedur audit yang akan digunakan, dan pengaturan pelaksanaan audit. 65. Tanggungjawab penyusunan Rencana Tahunan Audit Internal berada pada:

a. Top Management b. Kepala Unit Audit. c. Kepala dan Staff Unit audit d. Staff Audit 66. Penyusunan rencana audit harus bersifat partisipatif. Oleh karena itu, dalam proses penyusunannya perlu diperhatikan: a. Penyusunan Audit universe, b. Penetapan Skala prioritas, c. Pertimbangan dan concern dari stakeholders, d. Anggaran audit. 67. Dalam pengembangan rencana audit: a. Perlu diperhatikan saran-saran dari manajemen untuk menentukan penekanan-penekanan dalam audit. b. Saran-saran dari manajemen tidak diperlukan, karena akan mengganggu independensi audit internal. c. Saran-saran dari manajemen cukup ditampung saja dalam rangka menjaga hubungan baik dengan auditee. d. Diperlukan saran-saran dari manajemen, namun tidak mencakup hal yang bersifat strategis, melainkan terbatas pada level operasional saja. 68. Rencana audit tahunan meliputi rencana kegiatan berikut: a. Alokasi sumber daya dalam rangka pelaksanaan kegiatan audit saja. b. Alokasi sumber daya baik untuk kegatan audit rutin maupun penelaahan khusus. c. Disamping recana audit rutin dan penugasan khusus, mencakup pula fungsi administrasi. d. Meliputi semua kegiatan audit, fungsi administrasi dan tugas khusus yang diminta eksekutif. 69. Jadwal audit dalam rencana audit tahunan; a. Bersifat kasar, hanya menunjukkan triwulan pelaksanaan audit, b. Bersifat kasar, hanya meliputi rencana bulan mulai dan selesai audit, c. Bersifat agak detil, tetapi tidak menunjukkan tanggal mulai dan berakhir audit, d. Bersifat detil, meliputi tanggal mulai dan bcrakhirnya audit. 70... pada Rencana Audit Tahunan : a. Perlu dipertimbangkan jadwal kegiatan auditee, misalnya merencanakan pemeriksaan mendadak pada saat auditee sedang sibuk karena pada saat itu diperkirakan mengandung risiko tinggi. b. Perlu dipertimbangkan Jadwal kegiatan auditee, sehingga auditor akan merancang aktivitas audit pada saat auditee sedang tidak sibuk, sehingga tidak terlalu mengganggu terhadap kegiatan operasional c. Tidak perlu mempertimbangkan jadwal kegiatan auditee, karena akan menggangu independensi auditor d. Tidak perlu mempertimbangkan jadwal kegiatan auditee, karena pemeriksaan mendadak dipandang metode yang efektif dalam pelaksanaan audit. 71. Rencana audit tahunan; a. Tidak perlu dikomunikasikan kepada auditee, karena akan membuka peluang bagi auditee untuk melakukan/merekayasa pelanggaran.

b. Tidak perlu dikomunikasikan kepada auditee, karena hal itu akan mengganggu kualitas audit. c. Perlu dikomunikasikan kepada auditee, hal itu merupakan bagian dari good corporate governance. d. Perlu dikomunikasikan kepada auditee, agar mereka dapat mengalokasikan waktu untuk melayani auditor. 72. Dalam rencana audit tahunan disusun anggaran staff dan keuangan. a. Yang dimaksudkan anggaran staff adalah alokasi anggaran untk staff auditor. b. Yang dimaksud dengan anggaran staff adalah alokasi staff pada setiap penugasan yang direncanakan. c. Yang dimaksud anggaran keuangan adalah anggaran untuk bidang keuangan. d. Yang dimaksud anggaran staff dan keuangan adalah anggaran keuangan untuk para staff audit dalam rangka pelaksanan audit 73. Internal audit memberikan jasa assurance dan konsultansi pada organisasi dimana dia berada a. Yang dimaksud dengan jasa assurance adalah memastikan efektivitas pengendalian b. Yang' dimaksud dengan jasa assurance berarti internal audit dapat terlibat dalam c. Dalam hal memberikan jasa konsultansi, auditor harus memperhatikan keinginan dari d. Penyedia jasa konsultasi tidak boleh mempengaruhi independensinya sebagai auditor internal. 74. Selain memberikan jasa assurance dan konsultansi, auditor internal juga memiliki peran lain, seperti: a Melayani komite audit dan auditor eksternal. b Berkoordinasi dengan komite audit dan auditor eksternal. c Berkoordinasi dengan komite audit dan sebagai counterpart auditor eksternal. d. Melakukan Koordinasi dengan komite audit dan menilai pelaksanaan audit oleh auditor eksternal. 75. Pengembangan Audit Universe menghasilkan daftar yang memuat auditable a. Sumbangannya terhadap tujuan, program atau concern perusahaan & stakeholders walaupun tidak cukup besar. b. Sumbangan terhadap tujuan perusahaan, size dari unit bersangkutan, dan arti penting unit tersebut dipandang dari sisi pengendalian. c. Omzet (pendapatan penjualan) dan nilai aset dari unit yang bersangkutan d. Concern dari perusahaan dan stakeholder lainnya terhadap unit tersebut. 76.Dalam rangka perencanaan audit, data audit universe; a. Hanya dimaksudkan untuk perencanaan audit tahunan. b. Dapat pula digunakan untuk penyusnan rencana audit jangka panjang. c. Tidak digunakan untuk rencana audit jangka panjang karena diperkirakan bahwa setiap tahun selalu ada perubahan. d. Hanya digunakan untuk penyusunan rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit.

77.Pemilihan auditee dapat dilakukan dengan pendekatan sistematis, yaitu: a. Pemilihan auditee tanpa pola yang jelas. b. Pemilihan auditee berdasarkan kriteria tertentu. c. Pemilihan auditee yang dimulai denan mengidentifikasi semua subtask, kemudian dikelompokkan ke dalam satu groups. d. Pemilihan audite berdasarkan penilaian risiko. 78.Yang dimaksud pendekatan ad-hoc dalam pemilihan auditee adalah: a. Pemilihan auditee tanpa pola yang jelas. b. Pemilihan auditee berdasarkan kriteria tertentu. c. Pemilihan auditee yang dimulai denan mengidentifikasi semua subtask, kemudian dikelompokkan ke dalam satu groups. d. Pemilihan audite berdasarkan penilaian risiko. 79.Pendekatan risk-based pada dasamya: a. Bersifat buttom-up b. Bersifat top-down c. Gabungan buttom-up dan top-down. d. Sama dengan pendekatan sistematis. 80 Keunggulan pemilihan auditee melalui pendekatan risk-based adalah, KECUALI: a. Alokasi sumber daya sejalan dengan besarnya risiko dan permasalahan pada masingmasing auditee. b. Auditee yang memiliki risiko dan permasalahan yang besar akan memiliki peluang lebih besar untuk dipilih sebagai auditee. c. Sejalan dengan risk-based audit pada berbagai standar yang dikeluarkan institusi audit internal maupun eksternal. d. Kurang memperhatikan masalah paling kritis yang dihadapi perusahaan, karena terlalu sibuk dengan penelaahan risiko yang dihadapi. SELAMAT BEKERJA