IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ALAT TANGKAP JARING KURAU YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PERAIRAN KABUPATEN BENGKALIS

dokumen-dokumen yang mirip
Diterima : 2 Maret 2010 Disetujui : 19 Maret 2010 ABSTRAK

DESIGN AND CONSTRUCTION OF GILLNET IN THE VILLAGE NIPAH PANJANG 2 SUBDISTRICT OF NIPAH PANJANG TANJUNG JABUNG TIMUR REGENCY PROVINCE OF JAMBI

Muhammad Rifai Siregar 1), Irwandy Syofyan 2), and Isnaniah 2) Fisheries and Marine Science Faculty Riau University ABSTRACT

By: Febria Khairi ¹. Yusuf Syofyan ². Nofrizal ². ABSTRACT

Study Construction of Gillnet In The Village Nipah Panjang 1, Subdistrict of Nipah Panjang, East Tanjung Jabung Regency, Province of Jambi.

(Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen bawal putih

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 14,2 (2009) :

Bentuk baku konstruksi jaring insang banyar

Keywords: Konstruksi Alat Tangkap, Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse seine), Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

BAB III BAHAN DAN METODE

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

PAPER TEKNIK PENANGKAPAN IKAN ALAT TANGKAP IKAN

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

Bentuk baku konstruksi jaring insang permukaan multifilamen lemuru

Bentuk baku konstruksi jaring insang pertengahan multifilamen tanpa saran

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net ) induk udang

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Penyusun

Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen

TINJAUAN PUSTAKA. jenis merupakan sumber ekonomi penting (Partosuwiryo, 2008).

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

EFEKTIVITAS CELAH PELOLOSAN (ESCAPE GAP) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR UNTUK MENUNJANG KELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN

Khairani Laila,s.pi. M.agr program studi budidaya perairan Universitas asahan fakultas pertania ABSTRAK

The Effect Of Shortening The Difference Catches Gill Net Fishing Gear By ABSTRACT

ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DAN KOMPOSISI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN DI SEKITAR PULAU BENGKALIS, SELAT MALAKA

by Amran 1 ), the governor Syofian 2 ), Nofrizal 2 ) ABSTRACT

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

ANALYSIS OF BOTTOM GILLNET FISHING AND DEVELOPMENT IN DUMAI CITY

STUDY OF FISHING INSTRUMENTS USED IN THE PROCES OF KURAU FISHING AT PAMBANG VILLAGE BANTAN SUB DISTRICT BENGKALIS REGENCY RIAU PROVICE

ANALISIS USAHA PENANGKAPAN RAWAI DAN PENGEMBANGANNYA DI KOTA DUMAI. Suliani 1), Irwandy Syofyan 2), T.Ersti Yulika Sari 2)

UJI OPERASIONAL ALAT TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN JARING CIKER (JARING TIGA LAPIS ATAU TRAMMEL NET)

Muhamad Farhan 1), Nofrizal 2), Isnaniah 2) Abstract

DESKRIPSI ALAT TANGKAP IKAN DI KECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

STUDY ON FISHING TECHNOLOGY OF KURAU NET/STONE NET (BOTTOM DRIFT GILLNET) AT TELUK PAMBANG VILLAGE, BANTAN DISTRICT, BENGKALIS REGENCY, RIAU PROVINCE.

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Klasifikasi Unit Penangkapan Ikan Alat tangkap jaring insang hanyut

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STUDI PERUBAHAN PANJANG BENANG JARING Polyamide (PA) YANG DIRENDAM DIDALAM AIR TAWAR DAN AIR LAUT OLEH TRI RAHMADHANI

IDENTIFIKASI METODE PENANGKAPAN IKAN KURAU DI DESA TELUK PAMBANG KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU ABSTRACT

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

Alat bantu Gill net Pengertian Bagian fungsi Pengoperasian

PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

Keywords: Konstruksi Alat Tangkap, Alat Tangkap Bagan Perahu (Boat lift net), Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

UJI COBA DAN PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP JARING IKAN TERUBUK LAPIS DUA DI PERAIRAN BENGKALIS, PROVINSI RIAU

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

CARA MENGUKUR MATA JARING Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KETERGANTUNGAN NELAYAN GILLNET DI KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU TERHADAP SUMBERDAYA IKAN

ANALISIS KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN RAWAI (LONG LINE) PAGI DAN SIANG HARI DI PERAIRAN TELUK PAMBANG KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU

BAB III BAHAN DAN METODE

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2008

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

BAB II DESKRIPSI (OBJEK PENELITIAN)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut martasuganda (2004), jaring insang (gillnet) adalah satu dari jenis

BAB III BAHAN DAN METODE

Identification of Fishing Vessels Used Kurau Fishermen in the District Bantan Bengkalis, Riau. Abstact By Syaifuddin, Jonny Zain, Polaris

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2009 TENTANG

Tingkah Laku Ikan Terhadap Alat Tangkap Statis. Oleh: Ririn Irnawati

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

Perubahan Sifat-sifat Fisik Mata Jaringan Insang Hanyut Setelah Digunakan 5, 10, 15, dan 20 Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain jumlah mesh depth

Keragaan Unit Penangkapan Ikan di Desa Tanjung Pura, Bangka Tengah

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

Fishing Methods: Gillnetting. By. Ledhyane Ika Harlyan

EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU. Oleh. T Ersti Yulika Sari ABSTRAK

Ukuran Mata Jaring. Judul desain. Ukuran Utama Kapa; Gross Tonase; Nama Alat tangkap; Kode klasifikasi;

Oleh. Ahsanur Rizqi 1), Arthur brown M.Si 2), Pareng Rengi Si,Pi, M.Si 2) ABSTRAK

KELOMPOK SASARAN. 1. Nelayan-nelayan yang telah mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam pengoperasian jaring trammel.

STUDI RANCANG BANGUN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILLNET) DI PERAIRAN DESA SANJAI KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

STATUS PERIKANAN LOBSTER (Panulirus spp.) DI PERAIRAN KABUPATEN CILACAP

Technical Suitability Ratio Buoyancy Force and Sinking Force in Purse Seine Type Waring in TPI Sendang Sikucing, Kendal

PEMBAGIAN KEKENDURAN PADA TRAMMEL NET: PENGARUHNYA TERHADAP KOMPOSISI DAN KERAGAMAN HASIL TANGKAPAN SUGENG HARTONO

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

2. TINJAUAN PUSTAKA Sifat Jaring. Raharjo (1978) yang diacu oleh Robinson (1981) menyebutkan bahwa selama

ANALISIS KONTRUKSI DAN RANCANGAN ALAT TANGKAP RAWAI KEONG DI DESA SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

KERAGAAN DESAIN CANTRANG PADA KAPAL UKURAN < 30 GT DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH

Jaring Angkat

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

KAPAL IKAN PURSE SEINE

Lampiran 1. Desain dan spesifikasi alat tangkap gillnet dan trammel net. Gillnet

Effect of Different Mesh Size Gillnet at How Caught Short Mackerel (Scomber neglectus) in Morodemak Waters, Demak

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

PENGARUH BENTUK DAN LETAK CELAH PELOLOSAN (Escape Gap) PADA ALAT TANGKAP PENGILAR TERHADAP KELESTARIANSUMBERDAYA IKAN

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

SELEKSI UNIT PENANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN MAJENE PROPINSI SULAWESI BARAT Selection of Fishing Unit in Majene Regency, West Celebes

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil

Transkripsi:

Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2013, hlm 32 39 ISSN 0126-4265 Vol. 41. No.2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ALAT TANGKAP JARING KURAU YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PERAIRAN KABUPATEN BENGKALIS ISNANIAH 1), IRWANDY SYOFYAN 1) DAN DHONI ARMANSYAH 2) Diterima : 25 Juni 2013 Disetujui : 14 Juli 2013 ABSTRACT This studied aims to identified and analyzied the construction and design of Kurau gillnet used by fishermen in the Pambang, Bengkalis. This research used Survey method by directly interviewing the fishermen and measuring equipment used. Result from this research was shown that the net where using multifilament of material blue with 974.4 m in width 13.9 m in length of nets, according to the numbers of eye length (mesh length) 5800, the numbers of eye towards the bottom (mesh depth) 83. Ris and buoy rope using the same material was PE (polyethilene) with a length of 480 m. Shortening to the net value of 50.73%. Net hauler tools used at the time of withdrawal of the net was placed on the bow of the ship. Keywords : gill net, construction, Bengkalis distric PENDAHULUAN 1 Salah satu sumberdaya ikan yang terdapat pada perairan laut Kabupaten Bengkalis adalah dari jenis Ikan Kurau (Eleutheronema tetradactylum). Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasaran, sehingga menjadi sasaran tangkap utama dari nelayan. Terdapat dua jenis alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan kurau dari perairan, yaitu jaring insang (gillnet) dan rawai (mini long line). Alat tangkap jaring insang umumnya 1) 2) Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru digunakan nelayan yang sudah mapan, hal ini karena dibutuhkan sarana dan prasarana yang cukup komplit untuk pengoperasiannya. Sedangkan alat tangkap rawai digunakan oleh nelayan kecil (tradisional). Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkalis (2000) Jaring insang (gillnet) merupakan jaring berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata yang sama di sepanjang jaring. Dinamakan jaring insang karena berdasarkan cara tertangkapnya ikan yang terjerat di bagian insangnya pada mata jaring. Menurut Subani dan Barus (1999), Gillnet atau jaring insang 32

adalah suatu alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat ris atas-bawah (kadang tanpa ris bawah : sebagian dari jaring udang barong). Secara konstruksi alat tangkap gillnet atau dikenal dengan nama jaring insang sangat sederhana. Alat ini berbentuk empat persegi panjang, seperti net volley yang sedang dibentang. Mekanisme ikan tertangkap dengan cara terjerat pada tutup insangnya. Untuk ukuran ikan yang lebih besar umumnya tertangkap dengan cara terpuntal. Pada perairan Bengkalis, alat tangkap gillnet ini umum digunakan oleh nelayan yang cukup bermodal. Aspek yang sangat mendasar perlu dikaji dengan melakukan penelitian terhadap alat tangkap gillnet, diantaranya adalah ; Konstruksi dan rancangan alat tangkap gillnet yang digunakan nelayan serta kekhususan gillnet dari sasaran penangkapannya. Diketahui bahwa diperairan ini terdapat ikan kurau (Euthreneuma sp) yang menjadi komoditas penting. Kurau (Eleutheronema tetradactylum) merupakan jenis ikan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ciri khas dari ikan ini adalah terdapat 4-5 helai rambut (janggut) pada bagian dada. Warna ikan ini kuning keemasan, di dalam perairan laut ikan ini berada di dasar perairan dan mencari makan dari dasar perairan. Oleh sebab itu letak mulutnya terdapat dibagian bawah, hal ini berguna untuk mengambil makanan dari dasar perairan. Pada sekitar perairan Bengkalis ikan kurau cukup banyak terdapat. Karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi di pasaran ikan ini menjadi traget utama dalam usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan. Dari data terdahulu diketahui bahwa terdapat dua jenis alat penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan untuk menngkap ikan kurau dari perairan. Alat tangkap pertama yaitu jaring insang (gillnet), alat ini dikenal oleh masyarakat dengan nama jaring kurau atau jaring batu dan umumnya digunakan oleh nelayan yang telah mapan. Hal ini dikarenakan dalam pengoperasiaannya alat tangkap ini membutuhkan modal yang cukup besar. Menurut Hamidy et al. (1997) bahwa desain alat tangkap adalah sket atau model daroi pola suatu alat tangkap berdasarkan ukuran dan skala tertentu yang didalamnya terdapat istilah-istilah, singkatan-singkatan dan simbolsimbol untuk mempermudah perakitan alat tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan konstruksi alat tangkap adalah gambar atau lukisan alat tangkap yang disertai dengan pemberian keterangan pada bagian-bagian alat yang menjadi alat tangkap tersebut. Faktor-fakrot yang harus diperhatikan dalam perhitungan dan mendesain alat tangkap diantaranya adalah : 1) ikan (jenis, bentuk dan ukuran gerombolan, tingkah laku ikan, kecepatan ruaya, ciri biometrik 33

setiap ikan), 2) fishing ground ( sumber ikan, keberadaan makanan, jarak dari pelabuhan, kedalaman laut, arus, suhu dan kadar garam), 3) tingkat teknologi atau keterampilan nelayan dann 4) kondisi ekonomi (Fridman, 1986). Sedangkan menurut Sadhori (1985) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi usaha penangkapan adalah konstruksi alat penangkap, keterampilan nelayan dan bahan yang dipergunakan. Fakktor-faktor ini juga akan mempengaruhi kelestarian usaha penangkapan. Fridman (1986) berpendapat bahwa hal-hal yang nyata dan umum untuk metode dan analisa teknis yang digunakan dalam merancang alat tangkap adalah seperti : 1) penampilan alat tangkap yang telah dikenal harus disempurnakan dengan memperbaiki sifat-sifat teknis antara lain dengan menggunakan bahan yang sesuai, 2) alat tangkap yang telah dibuat harus dimodifikasi untuk suatu fishing ground dan teknis operasionalnya, 3) satu jenis alat tangkap yang betul-betul baru dirancang tanpa prototip. Oleh karenanya diperlukan suatu kajian tentang alat gillnet yang digunakan untuk penangkapan kurau. Dari kajian dan penelitian ini dihasilkan kajian komprehensif tentang alat tangkap gillnet, khususnya yang digunakan oleh nelayan di perairan Bengkalis untuk menangkap ikan kurau. METODE PENELITIAN 2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama empat bulan, dari bulan Juni sampai dengan September 2012 dengan lokasi penelitian di Desa Pambang, Kabupaten Bengkalis. Adapun metode yang digunakan adalah metode survey 2.2. Objek dan Alat Penelitian Objek penelitian adalah alat tangkap jaring kurau yang digunakan oleh nelayan. Untuk kepentingan penelitian dilakukan pengukuran secara menyeluruh terhadap satu alat tangkap. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari; streng tester, meteran gulung, meteran kecil, jangka sorong (scahatmat), timbangan pegas, timbangan digital, stopwatch, kuistioner dan alat tulis. 2.3. Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan cara langsung melakukan pengukuran terhadap alat tangkap yang dijadikan sampel. Konstruksi dan rancangan, data alat tangkap diambil dengan melakukan pengamatan, pengukuran dan perlakuan secara langsung terhadap alat tangkap yang dijadikan sampel (bahan yang tidak teridentifikasi dibawa ke laboratorium sebagai sampel untuk diuji). Data tentang jumlah alat yang dioperasikan dikumpulkan dengan cara wawancara langsung dengan nelayan dan aparat terkait. 34

Pengukuran dimensi dan pengambilan jenis bahan dan tipe yang digunakan dilakukan sesuai urutan komponen utama dan komponen penunjang. Penggambaran konstruksi dan rancangan dilakukan di laboratorium. 2.4. Analisis Data Konstruksi dan rancangan Data hasil yang diperoleh selama penelitian dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut (Syofyan, 1996) : Tahap I. Pemindahan data ke dalam table Data yang didapatkan dari hasil pengukuran dimasukkan ke dalam tabel data alat penangkapan yang diajadikan sampel Tahap II. Penggambaran konstruksi alat Mengacu kepada data hasil pengukuran, dibuat gambar alat tangkap pengerih yang digunakan Tahap III. Pemasukan data ke dalam data sheet Dari tabel data dan gambar konstruksi alat yang dijadikan sampel di plotkan ke dalam data sheet Tahap IV. Pembuatan desain alat tangkap pengerih Berpedoman pada tabel hasil pengukuran alat, gambar konstruksi alat dan data sheet dibuat desain alat Tahap V. Pengujian dengan formula Setelah kelima tahapan dilalui, selanjutnya dilakukan penguraian secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Alat tangkap jaring kurau di Desa Teluk Pambang berjumlah 15 armada. Jaring kurau merupakan alat tangkap yang cenderung baru bagi nelayan Pambang. Arti baru disini adalah baru digunakan oleh nelayan. Karena sebelumnya alat tangkap ini merupakan alat yang haram bagi nelayan digunakan di perairan Desa Pambang. Seiring dengan bergesernya waktu, maka muncul sekelompok nelayan dengan pola pikir baru dan modal yang mendukung, mereka inilah yang mengoperasikan alat tangkap jaring kurau. Pada saat pengamatan dan pengukuran alat tangkap yang di ukur hanya satu karena memiliki konstruksi dan desain yang sama. 3.1. Konstruksi Dari hasil pengamatan dan pengukuran alat tangkap jaring kurau yang digunakan nelayan Desa Teluk Pambang didapatkan data konstruksi sebagai berikut. 35

Tabel 1. Pengukuran Webbing Sumber : data primer Untuk komponen tali-temali yang digunakan pada jaring kurau, didapatkan data yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengukuran Jenis Tali Pelampung, peluntang dan pemberat yang digunakan pada jaring kurau memiliki data sebagai berikut. Tabel 3. Pengukuran Dimensi Pelampung, Pemberat dan Peluntang 36

Berpedoman kepada hasil pengukuran dilapangan terhadap alat tangkap, dibuat konstruksinya seperti dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Konstruksi alat tangkap jaring kurau 3.2. Rancangan Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan terhadap data yang diperoleh didapatkan rancangan merakit alat tangkap ini. A. Jaring (Webbing) Panjang jaring direntang tegang (Lo) 974,4 meter. Sedangkan dalam jaring saat direntang tegang (Ho) 13,9 meter. B. Pemendekan (Shortening) Melalui perhitungan panjang jaring saat direntang tegang dengan penggunaan panjang tali ris atas yang digunakan maka didapat nilai shortening untuk jaring sebesar 50,73 %. C. Bukaan mata jaring (Mesh size) Mesh size yang digunakan pada jaring kurau adalah sebesar 168 mm. setelah mengalami hanging ratio diperoleh nilai hanging ratio primer (E 1 ) sebesar 0,49 % dan hanging ratio sekumder (E 2 ) sebesar 0,44 %. D. Gaya apung (buoyancy) pelampung Melalui perhitungan daya apung satu pelampung dikalikan dengan jumlah pelampung yang digunakan, maka diperoleh buoyancy yang diberikan keseluruhan pelampung terhadap alat tangkap jaring kurau yang dijadikan sampel adalah sebesar 130,75 kgf. E. Gaya berat (sinking power) pemberat Melalui perhitungan gaya berat satu pemberat dikalikan dengan jumlah pemberat yang digunakan, maka diperoleh gaya berat yang diberikan keseluruhan pemberat terhadap alat tangkap jaring kurau yang dijadikan sampel adalah sebesar 19,33 kgf. F. Gaya apung (buoyancy) peluntang Daya apung peluntang diperoleh dengan cara mengkalikan 37

gaya apung satu peluntang terhadap jumlah peluntang yang digunakan, maka diperoleh buoyancy yang diberikan keseluruhan peluntang terhadap alat tangkap jaring kurau yang dijadikan sampel adalah sebesar 34,12 kgf. Berpedoman kepada hasil perhitungan terhadap rancangan yang diterapkan maka diketahui desain alat tangkap jaring kurau ini seperti disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Desain alat tangkap jaring kurau KESIMPULAN Kesimpulan Pada dasarnya alat tangkap jaring kurau yang ada di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis masuk kedalam kelompok gillnet. Bagian webbing bahan multifilament berwarna biru panjang 974,4 m dan dalam 13,9 m, jumlah mata menurut panjang (mesh length) 5800 mata, jumlah mata kearah bawah (mesh depth) 83 mata. Tali ris atas dan tali pelampung menggunakan bahan yang sama yaitu PE (Polyethilene) dengan panjang 480 m. Tali ris atas dan tali pemberat juga menggunakan bahan yang sama juga yaitu PP (Polypropilene) dengan panjang 480 m. Pelampung yang digunakan sebanyak 3440 dengan bahan PP (Polypropilene), pemberat digunakan sebanyak 645 terbuat dari bahan semen berbentuk bulat pipih dengan diameter 150 mm dan bagian tengah memiliki rongga untuk masuknya tali. Peluntang yang digunakan sebanyak 15 buah dari bahan PVC (Polyvinyl Chloride) dalam pengoperasiannya, jaring kurau menggunakan alat bantu net hauler pada saat melakukan penarikan jaring (hauling). 38

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesarbesarnya disampaikan kepada Lembaga Penelitian Universitas Riau yang telah mendanai pelaksanaan penelitian ini. Tak lupa pula haturan dialamatkan kepada nelayan jaring kurau Desa Pambang Kabupaten Bengkalis yang bersedia memberikan informasi dan memfasilitasi penelitian ini dilapangan. DAFTAR PUSTAKA Ayodhyoa, A. U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 97 hal. Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis. 2000. Laporan tahunan statistik perikanan. Sadhori. N. S. 1983. Bahan Alat Penangkapan Ikan. Yasaguna, Jakarta. 80 hal.. 1985. Keterampilan Perikanan. Teknik Penangkapan Ikan cetakan i. Angkasa. Bandung. 176 hal. Syofyan, I. 2010. Studi Komparatif Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut (drift gillnet) Bawal Tahun 1999 Dengan Tahun 2007 di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan, vol. 15, no. 1, Juni 2010 issn 0853-7607. Fridman, A. L. 1986. Perhitungan Dalam Merancang Alat Penangkapan. Diterjemahkan Oleh Team BPPI Semarang. Bagian proyek Pengembangan Teknik Penangkapan Ikan, Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. 304 hal. Hamidy, Y dan I. Syofyan. 2000. Usaha Pembuatan Alat Tangkap Ikan ; dalam Usaha-Usaha Komersil di Bidang Perikanan. Editor; Felitra. Pusat Kawasan Pantai dan Perairan. Universitas Riau. 288 hal. 39