BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG I.1 Latar Belakang Pegadaan Proyek

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1173/MENKES/PER/X/2004 TENTANG RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

PERMENKES 340/2010 NOVOTEL, 2-3 SEPTEMBER Ketua ARSGMPI

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARSWATI DENPASAR

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNISSULA DI SEMARANG

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

ABSTRAK. Kata Kunci : InHealth, MediFirst2000, Pelayanan, PKM, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Sistem Informasi, SOP

PAVILIUN GARUDA II RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEMARANG

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

arsitektur fakultas teknik sipil dan perencanaan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Persyaratan dan Standar Perencanaan Sistem Manusia

Rumah Sakit Umum Kelas C Di Kabupaten Wonosobo

RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa daerah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat saat ini belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT MATA DI CIREBON

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan obyek wisatanya. Pembangunan pawisata mesti ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

Perbedaan jenis pelayanan pada:

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

RUMAH SAKIT HEWAN DI KABUPATEN BANTUL BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta. 2. Kualitas bangunan puskesmas di Yogyakarta

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

G U B E R N U R J A M B I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. 1, Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah) People Encyclopedia, Vol 10 New York, Grolier Encorporated, 1962, Hal 662)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL UNGARAN PEDIATRIC HOSPITAL TUGAS AKHIR INTAN NOVITA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat

BAB II. Tinjauan Teori dan Data

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Bali merupakan suatu pulau kecil yang berada di bagian tengah Indonesia dan terdiri dari 9 Kabupaten, salah satunya adalah kabupaten Denpasar yang juga menjadi Ibukota dari Bali itu sendiri. Denpasar memiliki jumlah penduduk sebanyak 689.153 jiwa dengan jumlah kepadatan penduduk sebanyak 5.493 jiwa/km 2 (Badan Pusat Statistik Provinsi Bali 2015). Prevalensi penduduk yang telah menerima perawatan dari tenaga kesehatan gigi tertinggi di Kota Denpasar sebanyak 58,4% (Depkes RI., 2008). Fasilitas kesehatan gigi dan mulut di Kota Denpasar secara umum masih sangat kurang mengingat besarnya jumlah perkembangan penduduk tidak di imbangi dengan bertambahnya sarana dan prasarana kesehatan khusus. Hal ini juga menuntut perkembangan sektor pelayanan masyarakat yang juga harus dikembangkan baik fasilitasnya maupun kualitas sumber daya manusia yang akan mengelola atau yang akan memberi pelayanan (Gunarso 2010) Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM), merupakan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medic (PerMenKes 2004) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar (FKG UNMAS) merupakan satu dari 22 Pendidikan Kedokteran Gigi di Indonesia (12 FKG dan 10 Program Studi Kedokteran Gigi) dan satu-satunya FKG swasta yang berada di Indonesia bagian timur. Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati Denpasar dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu caranya adalah mendirikan Rumah Sakit sebagai sarana penunjang pendidikan. 1

RSGM Universitas Mahasaraswati Denpasar belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan pada PerMenKes Nomor 1173/MENKES/PER/2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Rumah Sakit sebagai sarana penunjang pendidikan perlu dirancang sesuai standar yang ditetapkan agar Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar meluluskan dokter-dokter berkualitas yang berpengalaman dalam hal menangani pasien nantinya. drg. I.G.N. Putra Dermawan, Sp.PM selaku Direktur RSGM Universitas Mahasaraswati Denpasar (UNMAS) menyatakan bahwa RSGM UNMAS masih perlu ditingkatkan pelayanan, fasilitas, serta kapasitasnya, guna memenuhi kebutuhan kesehatan mulut dan gigi masyarakat Denpasar. (wawancara, 24-02-2016) Tabel 1.1 Perbandingan Sarana dan Prasarana serta Fasilitas RSGM UNMAS No RSGM Universitas PerMenKes No.1173 th 2004 Mahasaraswati Denpasar 1 3 Dental Chair Min 50 Dental Unit 2 3 Dental Unit Min 50 Dental Chair 3 Tidak memiliki Ruang Rawat Inap Min 3 Ruang Rawat Inap 4 Tidak Memiliki Unit Gawat Unit Gawat Darurat Darurat 5 7 Pelayanan Spesialistik Min 7 Pelayanan Spesialistik 6 Peralatan Medik: Peralatan Medik: Tidak Memiliki Intra Oral Camera Min 1 Unit Dental X-Ray Min 1 Unit Panaromic X-Ray Tidak Memiliki Chepalo Metri X- Ray Min 1 Unit Autoclave/ 7 Unit Min 1 Unit Intra Oral Camera Min 1 Unit Dental X-Ray Min 1 Unit Panaromic X-Ray Min 1 Unit Chepalo Metri X-Ray Min 1 Unit Autoclave/ 7 Unit 2

Sterilisator Min 1 Camera Tidak Memiliki Digital Intra Oral Sterilisator Min 1 Camera Min 1 Digital Intra Oral Min 1 Unit Laser Todak Memiliki Radiografi (Radio Visual Graphi) Min 1 Unit Laser Min 1 Radiografi (Radio Visual Graphi) Sumber: Wawancara dengan Direktur RSGM UNMAS, drg. I.G.N. Putra Dermawan, Sp.P, 2016 Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Aktif Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar dari tahun 2009 2015 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Ganjil 292 291 282 301 303 300 308 Genap 234 241 233 228 232 235 210 Sumer : http://forlap.ristekdikti.go.id/, 2016 Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Aktif Program Profesi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar dari tahun 2009 2015 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Ganjil 332 319 332 338 199 180 145 Genap 292 298 292 251 143 167 131 Sumer : http://forlap.ristekdikti.go.id/, 2016 Berdasarkan data survei yang telah didapat mengenai RSGM UNMAS dan dibandingkan dengan PerMenKes Nomor 1173/MENKES/PER/2004 sebagai standar RSGM serta menimbang perkembangan jumlah mahasiswa sarjana kedokteran yang semakin 3

meningkat, maka RSGM dan RSGMP Universitas Mahasaraswati Denpasar harus meningkatkan fasilitas & menyesuaikan kapasitas dan kebutuhannya. 1.1.2. Latar Belakang Permasalahan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar mampu mengakomodasi Sarjana Kedokteran dalam berpraktik setelah menempuh pendidikan dokter. Oleh karena itu ruang-ruang yang akan digunakan oleh Dokter Koas dalam berpraktik menjadi ruang yang sangat penting. Ruang Praktik Dokter Koas pada proses pendidikan Kedokteran Gigi menjadi ruang multi aktivitas, selain menjadi tempat berpraktik untuk menangani pasien secara langsung, ruang ini juga bisa menjadi tempat untuk berkonsultasi antara pasien dengan dokter koas ataupun dokter senior guna menjawab keraguan dalam berpraktik sehingga kecepatan dan ketepatan dalam menangani pasien dapat terlaksana. Berdasarkan pengamatan, ada beberapa permasalahan desain yang terjadi di dalam Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) baik secara fisik maupun psikis yang berujung kepada ketidaknyamanannya. Para dokter koas mengharapkan ruang kerja praktek yang mampu memberikan kenyamanan serta mampu memberikan ruang praktek yang komunikatif secara visual. Pada pasien anak-anak perlu pendekatan yang berbeda, ruang yang ditawarkan seharusnya selaras dengan perilaku anak-anak yang aktif dan ceria sehingga dengan desain ruangan yang tepat anak-anak mendapatkan kenyamanan serta memiliki rasa kemauan untuk mengunjungi dokter gigi tanpa perlu memiliki rasa ketakutan tersendiri. Pada pasien lansia, yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan mengenai jalur sirkulasi atau koridor jalan guna membantu pasien yang kesulitan untuk berjalan. Banyak faktor yang harus diperhatikan pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut, khususnya pada ruang penunjang pendidikan mahasiswa koas/dokter koas. Hubungan antar ruang dan kualitas ruangan yang diciptakan pada Rumah Sakit Pendidikan menjadi fokus terpenting termasuk pada RSGMP Prodi Kodektoran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Fasilitas dan SDM yang memadai pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan UNMAS 4

Denpasar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pasien yang datang. Dengan menggunakan elemen-elemen desain interior yang tepat dan sesuai standar, maka Ruang Praktik Dokter Koas dapat dipergunakan dengan maksimal dan dapat mendukung Pendidikan Kedokteran untuk lebih profesional lagi. 1.2. Rumusan Permasalahan Bagaimana wujud rancangan Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar yang mampu mewadahi pelayanan fasilitas kesehatan yang saling berhubungan dengan mengolah fasad bangunan melalui pendekatan arsitektur Bali? 1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan Adapun tujuan dari perancangan adalah untuk mewujudkan rancangan Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswai Denpasar yang dapat mewadahi pelayanan kesehatan yang saling berhubungan dengan mengolah fasad bangunan melalui pendekatan arsitektur Bali. 1.3.2. Sasaran Terwujudnya Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar agar terciptanya tatanan ruang yang baik berdasarkan aktivitas yang dilakukan membantu membentuk kenyamanan pergerakan bagi dokter dan pasien. 1.4. Lingkup Studi Pembahasan dibatasi pada lingkup disiplin ilmu arsitektur yang digunakan untuk mendapatkan konsep ruang yang nyaman dengan menganalisis setiap aktivitas pengguna ruangan. Penambahan dari disiplin ilmu lainnya yaitu dengan membandingkan RSGM Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan RSGM lainnya maupun standar peraturan menteri kesehatan. 1.4.1. Materi Studi a. Lingkup Substansial 5

Penekanan studi yang akan diterapkan adalah pengolahan elemen-elemen atau komponen-komponen arsitektural. Elemen-elemen tersebut dapat berupa bentuk, jenis material/bahan, tekstur, warna,dan ukuran/proporsi/skala bangunan, serta ruang luar dan dalam maupun elemen-elemen pembatas, pengisi, serta pelengkap ruang lainnya yang membantu aktivitas para pelaku. b. Lingkup Spasial Batasan-batasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dampak yang akan diterima oleh lingkungan, site maupun pengguna bangunan. Lingkup Studi perancangan RSGM meliputi tatanan atau susunan ruang pada Rumah Sakit dan pengolahan ruang-ruang dalam yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas pelaku (dokter koas, dokter pembimbing, pasien) tetutama ruang praktik dokter. c. Lingkup Temporal Perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam kurun waktu jangka panjang. 1.4.2. Pendekatan Studi Penyelesaian penekanan studi pada bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan arsitektur Bali 1.5. Metode Studi Metode studi yang dipakai dalam penyusunan proposal ini adalah RSGM UNMAS Denpasar yang nyaman bagi fisik dan psikis pada pasien maupun Dokter Koas serta mampu mengakomodasi proses pembelajaran para Dokter Koas melalui data yang diperoleh melalui dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan sumber terkait. Terdapat juga dua sifat data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Instrument data yang digunakan yaitu alat tulis, kamera, video dan voice recorder. 1.5.1. Pola Prosedural Deduktif Cara kerja penalaran dengan menganalisis teori-teori umum mengenai kenyamanan fisik dan kenyamanan psikis. Analisis tersebut diteruskan secara spesifik atau dikhususkan sesuai kasus-kasus yang terjadi pada bangunan Rumah Sakit. 6

Komparasi Mengunjungi fasilitas yang tersedia saat ini di Kampus Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Kemudian data hasil survei dibandingkan untuk dianalisis berdasarkan standarisasi yang ditetapkan pemerintah serta melakukan komparasi pada beberapa bangunan serupa yang akan dijadikan preseden dalam menghadirkan ruang yang nyaman bagi fisik dan psikis pada pasien maupun Dokter Koas serta mampu mengakomodasi proses pembelajaran para Dokter Koas. 1.5.2. Analisis Menginterprestasikan hasil studi komparasi yang telah diolah/diuraikan untuk mewujudkan konsep tata ruang dalam dan tata ruang luar yang nyaman bagi fisik dan psikis pada pasien maupun Dokter Koas serta mampu mengakomodasi proses pembelajaran para Dokter Koas dan untuk mengetahui bahwa mengetahui Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar sudah memenuhi standar peraturan menteri kesehatan atau belum. 1.5.3. Sintesis Menyusun hasil dari analisis kedalam sebuah kerangka yang berupa deskripsi konsep perancangan yang kemudian digunakan sebagai pemecah permasalahan yang ada. 1.5.4. Aplikasi Mengaplikasikan konsep perancangan Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar yang nyaman bagi fisik dan psikis pada pasien maupun Dokter Koas serta mampu mengakomodasi proses pembelajaran para Dokter Koas melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar. 1.5.5. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menganalisis dari data analisis yang sudah didapat sebelumnya sehingga dapat ditemukan konsep dan karakteristik yang akan diterapkan pada bangunan. 7

1.5.6 TATA LANGKAH ALUR PEMIKIRAN LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Meningkatnya jumlah penduduk di Kota Denpasar Peningkatan pelayanan kesehatan khusus (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang dapat mewadahi kebutuhan masyarakat perkotaan harus memenuhi standar yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan. PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perlu adanya Rumah Sakit yang memperhatikan pelaku pengguna demi terciptanya kenyamanan fisik dan psikis. Perlu adanya penataan ulang ruang serta fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit, agar mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk berobat dengan Dokter Koas. RELOKASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DOKTER KOAS DOKTER PENDAMPING AKTIVITAS PELAKU KARAKTER DAN HUBUNGAN RUANG PSIKIS PASIEN RUMUSAN MASALAH BAGAIMANA WUJUD RANCANGAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR YANG MAMPU MEWADAHI PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN YANG SALING BERHUBUNGAN DENGAN MENGOLAH FASAD BANGUNAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR BALI? 8

BAB III TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR BAB IV TINJAUAN WILAYAH PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR BAB II TINJAUAN UMUM KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT BAB V ANALISIS Analisis Aktivitas Pelaku Pelaku Utama : - Dokter - Dokter Koas - Mahasiswa Pasien: - Anak-anak - Dewasa - Lansia Pegawai RSGM Standar Prasarana minimal RSGM, PerMenKes No.1173 th 2004: - R. Rawat Jalan - R. Gawat Darurat - R. Recovery Room - R. Operasi - Lab. Farmasi dan Bahan Kedokteran Gigi - Lab. Klinik dan Lab. Teknik Gigi - R. Sterilisasi - Radiologi - R. Tunggu, R. Adm, Toilet - Prasarana Tenaga Listrik dan Air Bersih - Instalasi Pembuangan Limbah - Instalasi Pemadam Kebakaran - Lahan Parkir Kajian Isu Permasalahan Pasien tidak nyaman dengan waktu menunggu yang terlalu lama akibat kapasitas pelayanan RSGM yang kurang dibandingkan dengan kebutuhan, dan pasien terlalu takut untuk mengambil jalur pelayanan melalui Dokter Koas yang ada di RSGMP karena merasa menjadi objek percobaan. Sirkulasi Pengelompokkan Ruang Lab. Pendukung R. Dokter R. Periksa R. Koas Penentuan Karakter Ruang dan Elemen Desain Interior KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RSGM UNMAS 9

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pengadaan proyek, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup studi, metode studi, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN UMUM KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT Berisi tinjauan umum mengenai pengertian kesehatan dan rumah sakit hingga prinsipprinsip atau kebutuhan yang dibutuhkan. Serta klasifikasi-klasifikasi rumah sakit khusus yang bertujuan untuk memberikan pemahaman umum. BAB III TINJAUAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Menguraikan tentang proyek yang akan diusulkan, programming sebatas tuntutan dari aktivitas atau pengguna belum termasuk desain BAB IV TINJAUAN WILAYAH PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Berisi tentang tinjauan umum wilayah Denpasar, data statistik penduduk, dan data kunjungan pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut. Sehingga akan menjadi dasar ketika proses pemilihan lokasi atau site untuk pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar. BAB V ANALISA Berisi tentang analisis penekanan studi dan analisis programatik yang meliputi analisis fungsional, perancangan tapak, tata bangunan, dan analisis pengaruh lingkungan terhadap site, sehingga didapatkan solusi desain Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar. 10

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari proses analisa, mencakup konsep tata ruang massa bangunan, konsep tata ruang dalam bangunan, dan penekanan desain sehingga menghasilkan sketsa desain Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 11