TUTORIAL 2 Membuat Layer dan Digitasi Peta Subjek Matter: 1.1 LAYER PETA 1.2 DIGITASI A. Dasar Teori Model data geografi adalah gambaran abstraksi dari dunia nyata untuk satu set data agar dapat di display, edit, query dan analisis. Sistem informasi Geografi (SIG) bekerja atas dasar pengelolaan data bereferensi geografis. SIG tidak sekedar aplikasi (software) ataupun sekedar alat untuk membuat peta, namun SIG adalah sebuah sistem yang diperlukan sebagai kerangka untuk memahami dan mengelola dunia yang kita tempati. SIG bekerja dalam mengelola informasi geografi dan dengan SIG memungkinkan koneksi antar objek atau kegiatan berdasar analisis kedekatan (proximity analisis). SIG juga memungkinkan integrasi sistem informasi geospasial dengan sistem lain dalam sebuah sistem (Zeller, 1999). Untuk memudahkan dalam hal analisis data spatial maka ilustrasi dari dunia nyata disajikan dalam bentuk layer. Layer sering didefiniskan sebagai lapisan, namun dalam hal ini layer dapat didefinisikan bagian dari komponen data geopastial yang disajikan sesuai dengan jenis dan karakter data. Berikut ini contoh gambar dari ilustrasi layer peta. Gambar 2.1 Layer Peta Distribusi data spatial dipermukaan bumi dalam Sistem Informasi Geografi disajikan dalam bentuk titik, garis, dan area. Untuk mengelompokan jenis data tersebut menajdi data titik, garis, dan area perlu digunakan dasar 1 B
bentuk, ukuran, luas, dan panjang. Komponen tersebut sangat erat kaitaannya dalam dimensi data. Data titik (Point) disebut juga data yang memiliki 0 dimensi (data tidak berdimensi) karena hanya memiliki sumbbu X dan Y. Data Garis disebut juga memiliki data 1 dimensi, karena garis umumnya disajikan dengan pola memanjang, sehingga hanya memiliki panjang. Data area (Polygon) memiliki 2 dimensi yaitu panjang dan lebar sehingga dari parameter tersebut area memiliki luas. Secara matematis area memiliki rumus Panjang x Lebar=Luas. Data yang memiliki luas disebut data 2 dimensi. Dalam perkembangannya data dapat disajikan dalam bentuk 3D selain panjang, luas, dan tinggi/kedalaman. Pengertian Digitasi merupakan proses mengubah data geospatial dari berbagai sumber dan format menjadi data geospatial digital dengan format vektor. Proses digitasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan on screen digitasi, live digitation, Coordinat Geometrik (COGO) digitation, dan Cara Conversi data. B. TUJUAN Tujuan dari kegiatan praktikum berikut adalah: 1. Guru dapat membuat layer peta dengan ArcGIS Dekstop 2. Guru dapat melakukan digitasi peta dengan ArcGIS Dekstop dengan benar C. ALAT DAN BAHAN a. Alat 1. Software ArcGIS 10.1/10.2/10.3/10.4 2. Laptop b. Bahan 1. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi skala 1:450.000 2. Peta/Citra satelit lingkungan Sekolah D. Langkah Kerja 1. Membuat Layer Peta Layer peta dalam apikasi ArcGIS dapat diformulasikan dalam dua bentuk yaitu Shafefile.shp dan Geodatabase. Geodatabase adalah database relasional yang memuat informasi geografi. Geodatabase terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial). Ada dua sistem geodatabase yaitu Server-Geodatabase dan Personal Geodatabase. Server-Geodatabase merupakan Relational Database Management System (Oracle, SQL-Server, DB2) dan Personal Geodatabase menggunakan sistem data MS-Access. 2 B
Gambar 2.2 Model layer dalam bentuk geodatabase Adapun langkah membuat layer peta adalah sebagai berikut: 1. Tampilkan peta yang di digitasi dalam data view ArcMap 2. Pilih Menu Arc Catalog Select folder conection pilih directori/folder tempat dapat akan disimpan. Jika direktori/folder belum terkoneksi, silahkan dilakukan koneksi sebagai mana langka berikut ini. a. Klick menu koneksi dalam kotak dialog Arc Katalog b. Telusuri Direktori yang belum terkoneksi c. Pilih direktori tersebut dan Oke. 2. Klick menu Konector 1. Pilih Folder Connection 3. Pilih Directori D dan Oke Gambar 2.3. Proses dan prosedur koneksi data 3. Klick Kanan Folder pilih New Shapefile, sehingga muncul kotak dialog Create New Shapefile. 3 B
Gambar 2.3 Proses membuat layer dalam Arc Catalog 4. Pada kotak dialog tersebut tuliskan nama layer pada menu Name dalam hal ini nama layer: jalan, dan Feature Type: polyline/line. Gambar 2.4. Proses pemilihan tipe layer 5. Proses selanjutnya mengatur proyeksi peta yang digunakan sesuai dengan karakteristik koordinat peta yaitu geographic atau UTM (Universal Transverse Mercator). Pada latihan ini peta yang kita gunakan menggunakan Koordinat UTM, di mana wilayah kabupaten Bondowoso terletak pada zona 49s dari system UTM. Berikut ini gambaran zone UTM dunia dan Indonesia. 4 B
Gambar 2.5. Proyeksi UTM Untuk mengatur system proyeksi ini dapat dilakukan di kotak dialog Spatial Reference Properties sebagai berikut: Klick Edit Select.. pilih Projected Coordinat System pilih UTM pilih WGS 84 pilih Southern Hemisphere WGS 84 UTM Zone 49S.prj Selanjutnya klick Add Klick Apply dan Oke. Gambar 2.6. Sistem UTM pada Zone 49S 6. Sehingga layer jalan muncul pada Arc Catalog maupun di menu content. 5 B
Gambar 2.7. Tampilan layer jalan yang telah dibuat dalam Arc Catalog 6. Buatlah layer yang lain misalnya, ibu kota, sungai, lereng dan layer lain yang terdapat pada peta. 2. Digitasi Peta Proses digitasi peta dapat dilakukan sebagaimana langkah kerja berikut ini. 1. Select salah satu layer peta Klick Menu EDITOR Pilih Start Editing Select Wil_Admin_Bwi Pilih Polygon 2. Zoom/perbesarlah batas wilayah administarsi kabupaten Banyuwangi sebagaimana gambar berikut. 6 B
Proses Digitasi Hasil Digitasi 3. Untuk mengakhiri proses digitasi klick 2x, dan klick Editor Save Editor/Stop Editing untuk menyimpan hasil digitasi. 4. Untuk melakukan digitasi pada layer lain silahkan lakukan proses yang sama dari point 1 sampai 3. E. Hasil Unjuk Kerja 1. Layer Peta wilayah administrasi, Ibu Kota, Jalan dan Sungai 2. Hasil Peta digital wilayah administrasi, Ibu Kota, Jalan dan Sungai 7 B