BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primora- harahap.blog.co.uk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara, untuk mengatasinya maka Indonesia harus siap menghadapi hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Dikarenakan Negara

BAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketika semua perusahaan harus menghadapi era globalisasi dan era modernisasi

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat telah banyak merubah wajah. produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan proses produksinya ialah aspek sumber daya manusia. Agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Handoko 2001:135 penilaian prestasi kerja (performance appraisal)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang, kecenderungan ini yang mendorong kita untuk menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. tetap bukan merupakan komponen keuangan yang liquid, namun keberadaanya sangat

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang menuju pada

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia. Tanpa manusia, organisasi tidak dapat berjalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Lukas Dwiantara, SIP, M.SI. dan Rumsari Hadi Sumarto, SIP. (2004:4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia telah memasuki era pasar bebas, dan dalam era pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. terutama melalui pembayaran pajak, digunakan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi dalam mengolah produk guna memenuhi. kebutuhan masyarakat, maka kegiatan produksi dirasakan bertambah penting.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan

TINJAUAN ATAS ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN DAN PENERAPAN ANALISIS DU PONT PADA PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional, diharapkan karyawan bekerja secara produktif. Pengelolaan karyawan. dan pengembangan karirnya (Mangkunegara, 2011: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha makin berkembang belakangan ini seiring dengan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia sebagai unsur pelaksana dari sebuah organisasi juga akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada saat ini ditandai dengan berkembangnya pembangunan disegala bidang. Dengan bertambahnya perusahaan dari berbagai industri, dalam semangat globalisasi dewasa ini semua bentuk industri berlombalomba untuk membuka pasarnya kearah pasar bebas, dimana semua pelaku usaha bersaing memperlihatkan keunggulan masing-masing. Khusus bagi industri telekomunikasi di Indonesia banyak pengamat menyarankan agar industri ini secepatnya dibuka kearah pasar yang benar-benar bebas, karena sudah terlalu lama berada dalam bentuk sistem monopoli, yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan dunia. Hal ini sekilas tampak sejalan dengan nafas deregulasi dan privatisasi sejumlah BUMN yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah, walaupun belum lagi tuntas sepenuhnya. Tapi tidak sedikit pula yang masih menginginkan adanya bentuk-bentuk kerja sama sebagaimana yang lazim terjadi diera bergaungnya sistem ekonomi kekeluargaan pada zaman orde baru ( Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primoraharahap.blog.co.uk ). Sebenarnya tidak ada yang mutlak salah dengan penerapan sistem tersebut. Hanya diperlukan kecermatan serta kajian lebih dalam untuk dapat mengimplementasikannya pada aspek-aspek yang tepat, sehingga dapat memberi iklim berusaha yang membangun, dan tidak bersifat destruktif bagi para pelaku usaha yang bermain didalamnya, dengan karakteristik perdagangan jasa, maka disatu sisi semangat bersaing diantara para pelaku usahanya sangat diperlukan untuk dapat merangsang peningkatan kualitas dan ragam produk maupun jenis layanan. Maka dari itu perusahaan harus memperhatikan mengenai masalah karyawan yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dalam hal pendidikan, keterampilan dan lain-lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu pelatihan agar ada kesamaan bahasa dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Pemberian pelatihan bagi karyawan lama maupun baru, akan sangat berguna bagi

perusahaan di dalam menciptakan tenaga-tenaga terampil, profesional dan ahli dibidangnya masing-masing, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan untuk memungkinkan terarahnya kegiatan produksi yang dilakukan guna peningkatan hasil yang diharapkan secara efektif dan efisien. Menurut Veithzal dan Ella (2009:212) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, mengemukakan bahwa: Pelatihan sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama. Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui konsep pelatihan lebih lanjut, yaitu: Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja untuk memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap, dan pengetahuannya. Jika karyawan sudah memperoleh pelatihan maka tugas baru tersebut akan menjadi sesuatu yang menantang dan menarik untuknya. Selain itu, pelatihan juga bermanfaat dalam meningkatkan motivasi karyawan. Karena melalui pelatihan, maka karyawan kembali diingatkan akan visi, misi, nilai-nilai dan tujuan dari perusahaan. Tujuan ini tidak lepas dari tujuan perusahaan, yaitu agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Sebegitu pentingnya faktor manusia dalam suatu perusahaan, maka tidaklah mengherankan jika banyak perusahaan menyediakan banyak biaya dalam mengelola faktor manusia, karena dengan pemberian pelatihan dan pendidikan diharapkan semakin terbinanya motivasi dan semangat kerja karyawan, sehingga mereka dapat terpacu untuk berprestasi. Semangat kerja karyawan yang ingin dicapai adalah dalam rangka pencapaian efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan. Disinilah letak pentingnya pelatihan dan pendidikan dalam mencapai tujuan perusahaan, karena perkembangan suatu perusahaan tergantung dari peran sumber daya manusianya.

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia atau dikenal dengan PT. INTI adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. Untuk dapat berkembang dan mampu menghadapi tantangan masa depan, PT. INTI harus tanggap akan kebutuhan pelatihan di dalam perusahaan agar SDM yang tersedia dapat bekerja secara efektif. Program pelatihan untuk karyawan yang sudah dilakukan oleh PT. INTI diantaranya adalah pelatihan masa persiapan purnabhakti, pelatihan keuangan, pelatihan IT dan pelatihan trauma healing. Tuntutan profesi dan dinamika pembangunan SDM di PT. INTI sering kali ditandai dengan adanya fenomena, diantaranya adalah : a. Beberapa karyawan PT. INTI sedang manjalani mutasi dan promosi. b. Adanya prestasi kerja yang menurun. c. Adanya karyawan yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. d. Banyak terjadi keluhan karyawan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mencoba menyajikan dalam bentuk laporan dengan judul : Tinjauan Tentang Pelaksanaan Program Pelatihan Karyawan Pada PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Untuk membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini, maka identifikasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Tujuan pelaksanaan pelatihan karyawan pada PT. INTI ( Persero ) Bandung? 2. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung? 3. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh pihak PT. INTI (Persero) Bandung dan bagaimana pemecahan masalah yang dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan karyawan?

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek kerja dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data sebagai bahan analisis dalam penyusunan laporan, yang selanjutnya akan digunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Tugas Akhir Diploma III Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dari kerja praktek tersebut adalah : 1. Untuk mengetahui tujuan pelaksanaan pelatihan karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program pelatihan karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung. 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh pihak PT. INTI (Persero) Bandung dan bagaimana pemecahan yang dilakukan terhadap pelatihan karyawan. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan selain berguna bagi penulis, juga diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan (kontribusi) pemikiran perusahaan di bidang keilmuan yang serupa seperti yang diuraikan dibawah ini : 1. Bagi Penulis Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di lingkungan dunia usaha, juga diharapkan dapat melatih kemampuan menganalisis dan berfikir sistematis. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang Pelaksanaan Pelatihan Karyawan Pada PT. INTI (Persero) Bandung. 3. Bagi Pembaca Sebagai sumber dan acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan Tugas Akhir.

1.5 Metode Tugas Akhir Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan memberikan gambaran mengenai keadaan yang terjadi yang kemudian dianalisis. Dengan cara tersebut penulis mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan karyawan yang dilakukan PT. INTI (Persero) Bandung. Penulis memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir tersebut dengan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yaitu : 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Metode penulisan yang dibutuhkan untuk memperoleh data sekunder ini yaitu dengan mencari dan mempelajari literatur-literatur, karangan ilmiah, bukubuku maupun sumber data lainnya yang berkaitan dengan penulisan laporan akhir ini. 2. Studi Lapangan (Field Research) Metode penulisan yang dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi dengan mengadakan penelitian langsung pada objek yang diteliti. Berikut adalah cara-cara yang digunakan penulis untuk melengkapi data primer ini: a. Wawancara yaitu dengan melakukan tanya-jawab secara langsung baik dengan staf atau karyawan maupun narasumber PT. INTI (Persero) Bandung. b. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan khususnya yang berkaitan dengan pelatihan karyawan. Cara ini dilakukan untuk melengkapi dan mencocokkan data yang telah diperoleh melalui wawancara. c. Dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan contoh-contoh yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan. Cara ini dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT. INTI (Persero) yang beralamat di jalan Jl. Moch. Toha 77 Telp. 5201501 Bandung 40253. Sedangkan waktu praktek kerja dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu dari tanggal 6 Juli 2009 sampai selesai.