BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Suyati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. (Sisdiknas, 2003) dalam Nugrohati N (2008:2). sebagai model atau panutan. Kompetensi profesional adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah : guru, siswa, kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depan. Demikian halnya dengan Indonesia yang menaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus-menerus, bahkan dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran secara ilmiah. Hal ini sangat berguna untuk menciptakan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami dan menemukan sendiri apa

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sikap dan keterampilan peserta didik. Pelaksanaannya bukanlah usaha mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu usaha yang dilaksanakan siswa dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Rosmalina, 2013

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Tugu 11 yang didalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru dituntut untuk mengembangkan serta mengemas pembelajaran yang ada dengan prinsp-prinsip pelaksanaan kurikulum yang sudah ditentukan dalam kurikulum. Prinsip pelaksanaan kurikulum Siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta menegakkan lima pilar belajar yaitu: 1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa 2. Belajar untuk memahami dan menghayati 3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif 4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan 5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pemanfaatan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang ada dalam proses pembelajaran oleh guru masih kurang maksimal. Kebanyakan guru masih menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran yang monoton, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak nyaman dalam menerima pembelajaran. Hal ini bukan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang

2 ada, walau tidak dipungkiri masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana-prasarana atau media pembelajaran yang efektif, tetapi lebih dari itu kemampuan guru dalam menggunakan media atau sarana prasarana yang ada masih terbatas. Dalam mata pelajaran IPA SD di kelas VI salah satu materi pokok bahasan adalah perkembangbikan mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) namun yang akan peneliti jadikan penelitian tindakan kelas adalah perkembangbiakan pada tumbuhan secara vegetative. Kenapa pokok bahasan ini yang dijadikan penelitian? Dikarenakan ada beberapa alasan diantaranya: a. Materi tersebut terdapat pada standar kelulusan dikelas VI sehingga perlu dibahasa lebih mendalam sehingga siswa dapat memahami materi tersebut. b. Soal-soal tersebut dari tahun ketahun biasanya disajikan dalam bentuk gambar, sehingga siswa perlu mengingat gambar-gambar tersebut lebih lama. c. Materi tersebut bisa dimanfaatkan dan menambah penghasilan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya : a. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran IPA meskipun disekolah tersedia fasilitas yang mencukupi untuk menunjang kegiatan pembelajaran termasuk alat-alat

3 multimedia seperti laptop dan proyektor (LCD/Infocus). Namun sebagian besar guru tidak mengerti cara penggunaanya maka alat-alat tersebut jarang digunakan. b. Kurikulum pendidikan sekolah (SD) menekankan pada bagaimana memfasilitasi belajar siswa untuk berfikir kreatif agar memiliki kompetensi untuk berkerjasama, memahami potensi diri, meningkatkan kinerja dan berkomunikasi secara efektif dalam setiap pemecahan masalah. Sedangkan di SD tempat saya melaksanakan tugas dan melakukan penelitian pembelajaran hanya berorientasi pada tes atau ujian. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar; c. Proses pembelajaran terutama IPA (sains) masih belum sesuai dengan harapan masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA (sains) menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama; d. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek keterbukaan, kreativitas, dalam rasa ingin tahu dari para siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru masih kurang; e. Penguasaan guru akan materi pelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran yang berorientasi penguasaan materi terbukti

4 berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan itu ditemukan di lokasi penulis melakukan penelitian bahwa pada umumnya materi pelajaran disajikan melalui teks book orientied dengan keterlibatan siswa yang sangat kurang, tidak menarik siswa dan membosankan serta tidak terlihat upaya guru untuk melakukan kegiatan yang dapat mengoptimalkan seluruh potensi siswa; f. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah. Untuk itu guru sebagai pendidik berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan karena guru terlibat langsung dalam proses belajar mengajar dan kemampuan professional seorang guru sangat dibutuhkan, termasuk juga kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas proses dan hasil belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami pembelajaran dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan termotivasi untuk belajar serta tidak mudah jenuh atau bosan. Lemahnya guru dalam memanfaatkan dan menciptakan sarana dan prasarana atau media pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar untuk memperkuat pemahaman di Sekolah Dasar Negeri Tugu 11 juga menjadi catatan tersendiri bagi peneliti. Sehingga konsep - konsep yang ada pada kurikulum kurang terserap dengan baik dan ketuntasan masih perlu di

5 tingkatkan. Sarana belajar atau media merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam proses belajar yang di rancang oleh guru. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak nyaman dalam menerima pelajaran. Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa factor, salah satunya adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar harus tepat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hasil belajar yang baik dapat diperoleh jika siswa mengalami sendiri proses belajar. Agar siswa aktif dalam proses pembelajaran dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapi maka guru hendaknya harus memiliki strategi dan memahami teknik penyampaian materi atau penggunaan media yang tepat. Berdasarkan observasi awal peneliti dalam proses pembelajaran IPA di kelas VI SDN Tugu 11 Cimanggis Depok menunjukkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA pada bab perkembangbiakan tumbuhan masih rendah data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Rekap Hasil Tes Formatif Kelas VI Pada Mata Pelajaran IPA Yang memperoleh nilai Jumlah Siswa 75 90 12 55 70 16 35 50 7 Jumlah 35

6 Sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan 75. Hal ini menunjukan bahwa hanya 34 % atau 12 siswa yang berhasil mencapai KKM, dan 64% atau 23 siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini merupakan suatu masalah yang peneliti anggap sangat mendesak untuk segera diatasi. Kemudian peneliti melakukan analisis untuk mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, materi pembelajaran IPA disampaikan secara teoritis dengan menggunakan metode caramah tanpa menggunakan media pembelajaran yang membantu pemahaman siswa. Selain itu, materi yang diajarkan hanya bersumber dari apa yang tertulis di buku paket IPA. Factor tersebut menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru kemudian mencatat dan menghafalkannya. Siswa tidak mengetahui makna dari materi yang mereka pelajari dan tidak mengetahui penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tidak bisa menarik kesimpulan dari materi pembelajaran yang diberikan guru. Motivasi belajar siswa pun rendah, siswa enggan bertanya jika tidak mengerti dan siswa pun tetap diam saat diberi pertanyaan oleh guru seputar materi pembelajaran, sehingga pada saat diadakan evaluasi terakhir pembelajaran masih banyak sisawa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula penulis bermaksud melakukan

7 perbaikan pembelajaran, berdasarkan penggunaan multimedia berbasis komputer. Besar harapan melalui penggunaan multimedia berbasisi komputer ini proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) Penggunaan multimedia berbasis komputer dalam proses pembelajaran akan sangat membantu sekali bila dijadikan media pembelajaran, komputer bisa dikatakan sebagai sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan merekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan, tidak hanya sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) saja. Bahkan, komputer mampu mengajak dan membawa peserta didik melanglang buana di dunia maya dan dapat berinteraksi dengan orang-orang dari penjuru dunia, baik yang sudah dikenal secara fisik maupun belum, berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Dengan banyaknya sumber belajar dalam komputer yang telah merangsang beberapa indera diharapkan dapat mengaktifkan fungs-fungsi psikologis siswa meliputi fungsi kognitif, fungsi afektif, dan fungsi sesorimotorik.

8 adalah Permasalahan-permasalahan lain yang ditemukan di SD Negeri Tugu 11 1. Belum adanya penggunaan pendekatan pembelajaran dengan multimedia berbasis komputer 2. Dengan media yang kurang variatif mempengaruhi hasil belajar siswa menurun 3. Dalam proses belajar mengajar dewan guru belum ada yang menggunakan media pembelajaran yang dapat memotivasi semangat belajar siswa 4. Belum adanya penggunaan yang optimal dari fasilitas dan sarana sekolah yang sudah ada seperti komputer atau laptop dan LCD 5. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan kurang dikuasai 6. Hasil Ujian Nasional tahun lalu 2011-2012 mata pelajaran IPA terendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penulis mengangkat judul skripsi penelitian ini dengan judul penelitian: Penggunaan Multimedia Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Perkembangbiakan Tumbuhan Di Kelas VI SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran penelitian ini, maka peneliti memandang perlu merumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

9 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran pada materi perkembangbiakan tumbuhan di SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok dengan multimedia berbasis komputer? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perkembangbiakan tumbuhan dengan multimedia berbasis komputer? 3. Bagaimana hasil belajar siswa SD Negeri Tugu 11 dengan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi mahasiswa dan guru terhadap hasil belajar pada perkembangbiakan tumbuhan di kelas VI SDN Tugu 1 Cimanggis Depok. 2. Tujuan khusus Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini : a. Untuk memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran pada materi perkembangbiakan tumbuhan di kelas VI SDN Tugu 11 b. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perkembangbiakan tumbuhan dengan multimedia berbasis komputer? c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri Tugu 11 dengan menggunakan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan?

10 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. SDN Tugu 11 Cimanggis Depok Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok dapat lebih mengoptimalkan penggunaan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan hasil belajar siswa 2. Guru Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan menciptakn suasana belajar yang menyenangkan dan menambah wawasan guru tetang penggunaan multimedia berbasis komputer 3. Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan multimedia berbasis komputer dalam rangka meningkatkan hasil belajar, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan E. Definisi Operasional 1. Multimedia Berbasis Komputer Multimedia Berbasis Komputer didefiniskan oleh Haffost (Feldmans, 1994) sebagai suatu system komputer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik dan animasi dengan suara, teks dan data yang dikendalikan dengan program komputer.

11 Multimedia adalah alat, metode dan pendekatan yang digunakan untuk membuat komunikasi di antara guru dengan peserta didik selama proses pembelajaran menjadi lebih berkesan. (Munir 2001) Multimedia adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung (Yudhi Munadi 2008:148) 2. Hasil Belajar Definisi tentang hasil belajar, Soedijarto (1997) mengatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Sudjana (2004) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses pembelajaran. Menurut Hamalik, hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. 3. Pembelajaran IPA di SD Ilmu Pengatahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata inggris yaitu Natural Sience. Berhubungan dengan alam. Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam. Ada tiga hal yang berkaitan dengan sasaran IPA di sekolah dasar yaitu 1) IPA idak semata-mata

12 berorientasi kepada hasil tetapi juga proses. 2) Sasaran pembelajaran IPA harus utuh menyeluruh dan 3) pembelajaran IPA akan lebih berarti apabila dilakukan secara berkesinambungan dan meibatkan siswa secara atif. 4. Perkembangbiakan tumbuhan Berkembangbiak adalah cara menghasilkan keturunan atau anak. a. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi akar,akar tinggal, geragih, tunas, tunas adventif. b. Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetative buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/ mengenten, stek, merunduk dan kultur jaringan. 5. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan multimedia berbasis komputer dapat meningkatkan hasil belajar IPA, khususnya aspek penguasaan konsep dan keterampilan proses.