BAB II PROFIL PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT. 2.1 Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 362,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 27,237,852, BELANJA LANGSUNG 68,883,169,000.00

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

Halaman : 1 URUSAN PEMERINTAHAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim ORGANISASI. Bertambah/(Berkurang) DASAR HUKUM KODE REKENING

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB II TINJAUAN BALAI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB III PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB III OBYEK PENELITIAN. 3.1.Sejarah Perkembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 1339 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 60 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MUSI RAWAS

1 of 5 02/09/09 11:53

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Dinas koperasi, industri, dan perdagangan di Provinsi Jawa Timur. Dinas ini

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 8 TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

KEPALA DINAS SEKRETARIS

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

RENCANA KERJA Tahun 2016

- 1 - Bupati Cirebon DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON,

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat DISPARBUD Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor: 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor: 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor: 15 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat. Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor: 15 Tahun 2000 tersebut, maka terbentuklah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat yang merupakan gabungan 4 (empat) Instansi yaitu dari Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Bidang Kebudayaan, Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Propinsi Jawa Barat dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Bidang Kebudayaan. Pada tahun 2007 terbit Peraturan Pemerintah Nomor: 38 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang pada ahirnya berimbas kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat yaitu mengalami perubahan kembali. Tidak berupa gabungan tetapi tetap dengan posisi yang sama hanya mengalami perubahan nomenklatur saja. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, nama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat berubah nama menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, seperti halnya dulu sewaktu masih bernama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, dilengkapi dengan UPTD atau Unit Pelaksana Teknis Dinas yaitu terdiri atas : 1. Balai Pengelolaan Museum Negeri Sribaduga 2. Balai Pengelolaan Taman Budaya 3. Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional 4. Balai Pengembangan Kemitraan dan Pelatihan Tenaga Kepariwisataan 5. Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat. 2.2 Visi dan Misi DISPARBUD Provinsi Jawa Barat 2.2.1 Visi Untuk mendukung visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan visi: Mencapai masyarakat Jawa Barat mandiri, dinamis dan sejahtera tahun 2008-2013. 2.2.2 Misi a. Meningkatkan pembangunan perekonomian regional berbasis potensi lokal. (RPJM 2008-2013). Bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan, belanja wisatawan, pertumbuhan investasi di bidang kepariwisataan dan kebudayaan. b. Meningkatkan sinergitas pengembangan kepariwisataan untuk revitalisasi daya tarik wisata serta pelayanan kepada wisatawan. Bertujuan untuk merevitalisasi objek dan

daya tarik wisata melalui sinergitas pembangunan kepariwisataan antara provinsi, kota dan kabupaten. c. Memfasilitasi berbagai kebutuhan prasarana yang menunjang wisatawan untuk dapat dengan mudah mencapai daerah tujuan wisata. Bertujuan untuk menyediakan prasarana melalui kerjasama di antara SKPD. d. Mengembangkan kepariwisataan dengan konsep berkelanjutan (suistainable tourism development). Bertujuan untuk memelihara dan melestarikan lingkungan. e. Mengembangkan wisata nusantara dan wisata remaja. Bertujuan untuk memupuk rasa cinta tanah air dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. f. Meningkatkan sumber daya manusia, pariwisata dan kebudayaan yang berkualitas, profesional dan berdaya saing. Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM pariwisata yang didasarkan kepada kompetensi dan sertifikasi di bidangnya. g. Meningkatkan pemasaran pariwisata baik di dalam maupun di luar negeri. Bertujuan untuk dapat mengetahui pasar sasaran wisatawan baik di dalam maupun di luar negeri dan segmentasi pasar promosi baik melalui media cetak maupun elektronik. h. Meningkatkan informasi dan promosi kepariwisataan melalui Anjungan Jawa Barat- TMII sebagai show window Provinsi Jawa Barat dalam bidang pariwisata dan budaya, serta sector pembangunan lainnya di Jawa Barat. Bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan dan belanja wisatawan ke daerah tujuan wisata di Jawa Barat.

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat 2.3.1 Tugas Pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 73 Tahun 2009, Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. 2.3.2 Fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana termaksud diatas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis kepariwisataan, kebudayaan, kesenian dan perfilman serta pemasaran; b. penyelenggaraan pariwisata dan kebudayaan meliputi kepariwisataan, kebudayaan, kesenian dan perfilman serta pemasaran; c. penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas pariwisata dan kebudayaan meliputi kepariwisataan, kebudayaan, kesenian dan perfilman serta pemasaran; d. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD; e. penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2.4 Struktur Organisasi DISPARBUD Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Barat No. 21 Tahun 2008, DISPARBUD Prov. Jawa Barat mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat membawahkan: a. Subbagian Kepegawaian dan Umum

b. Subbagian Perencanaan dan Program c. Subbagian Keuangan 3. Bidang Kebudayaan membawahkan: a. Seksi Permuseuman dan Kepurbakalaan b. Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional c. Seksi Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah 4. Bidang Kesenian dan Perfilman membawahkan: a. Seksi Seni Tradisi b. Seksi Seni Kontemporer dan Perfilman c. Seksi Sarana dan Prasarana 5. Bidang Kepariwisataan membawahkan: a. Seksi Produk Wisata b. Seksi Usaha Pariwisata c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata 6. Bidang Pemasaran membawahkan: a. Seksi Analisa Data dan Informasi b. Seksi Promosi c. Seksi Sarana Promosi 7. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) 8. Kelompok Jabatan Fungsional 2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pemasaran DISPARBUD Provinsi Jawa Barat 1. Bidang Pemasaran mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, fasilitasi dan meyelenggarakan pemasaran kepariwisataan Daerah.

Bidang Pemasaran mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan kebijakan teknis pemasaran kepariwisataan Daerah; b. penyelenggaraan penyiapan bahan kebijakan, penetapan dan pedoman pelaksanaan pemasaran kepariwisataan skala Provinsi; c. penyelenggaraan pengkajian bahan dan fasilitasi pemasaran kepariwisataan Daerah; d. penyelenggaraan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan event promosi kepariwisataan Daerah. Rincian tugas Bidang Pemasaran: a. menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Pemasran; b. menyelenggarakan penyusunan bahan kebijakan, penetapan dan pedoman pelaksanaan pemasaran kepariwisataan skala Provinsi; c. menyelenggarakan pemasaran kepariwisataan Daerah; d. menyelenggarakan bahan penetapan dan penerapan branding kepariwisataan nasional dan penetapan tagline pariwisata skala Provinsi; e. menyelenggarakan pengkajian rencana dan program pemasaran kepariwisataan Daerah; f. menyelenggarakan pengembangan sistem informasi pemasaran kepariwisataan skala Provinsi g. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data dan informasi pasar pariwisata, promosi dan kebutuhan sarana promosi; h. menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi pemasaran kepariwisataan Daerah; i. menyelenggarakan pengadaan sarana dan bahan promosi pariwisata Daerah; j. menyelenggarakan penyiapan penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan kerjasama pemasaran kepariwisataan;

k. menyelenggarakan penyiapan penetapan dan pelaksanaan partisipasi dan penyelenggaraan pameran serta event promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; l. menyelenggarakan koordinasi Kabupaten/Kota serta pihak terkait dalam melaksanakan event promosi kepariwisataan Daerah; m. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; n. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemasaran; o. menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; p. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; q. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Seksi Analisa Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan pengumpulan, pengolahan data dan penyajian informasi pemasaran pariwisata Daerah. Seksi Analisa Data dan Informasi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengumpulan, identifikasi, analisa data dan penyajian informasi pasar pariwisata Daerah; b. pelaksanaan penyiapan bahan dan fasilitasi pelayanan informasi pasar pariwisata Daerah skala Provinsi; c. pelaksanaan penyiapan bahan kebutuhan/penetapan pasar wisata Daerah. Rincian tugas Seksi Analisa Data dan Informasi: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Analisa Data dan Informasi; b. melaksanakan pengumpulan, identifikasi, analisa data dan penyajian informasi pasar pariwista Daerah meliputi kebutuhan dan penetapan pasar wisata skala Provinsi;

c. melaksanakan klasifikasi data dan potensi seni, budaya dan pariwisata Daerah berdasarkan hasil analisa pasar sebagai bahan promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; d. melaksanakan penyiapan bahan kebutuhan/penetapan pasar wisata Daerah; e. melaksanakan penyiapan bahan dan fasilitasi pelayanan informasi pasar pariwisata Daerah; f. melaksanakan penyediaan informasi pariwisata ke pusat pelayanan informasi pariwisata nasional dan pembentukan pusat pelayanan informasi pariwisata skala Provinsi, sesuai kebutuhan promosi seni budaya dan pariwisata di dalam dan luar negeri; g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi dan kegiatan Seksi Analisa Data dan Informasi; i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Seksi Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah. Seksi Promosi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah skala Provinsi berdasarkan kebutuhan pasar wisata; b. pelaksanaan penyusunan bahan koordinasi, fasilitasi dan promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; c. pelaksanaan penyiapan penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya wisata;

d. pelaksanaan penyelenggaraan widya wisata serta mengirim dan menerima peserta grup widya wisata dari dalam negeri dan luar negeri; e. pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan promosi seni budaya pariwisata Daerah bekerja sama dengan Pemerintah; f. pelaksanaan partisipasi kegiatan promosi seni, budaya pariwisata Daerah skala Provinsi bekerja sama dengan Pemerintah. Rincian tugas Seksi Promosi: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Promosi; b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah skala Provinsi berdasarkan kebutuhan pasar wisata dalam dan luar negeri; c. melaksanakan penyusunan bahan koordinasi, fasilitasi dan promosi seni, budaya dan pariwisata widya wisata; d. melaksanakan penyiapan penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya wisata; e. melaksanakan penyelenggaraan widya wisata serta mengirim dan menerima peserta grup widya wisata dari dalam negeri dan luar negeri; f. melaksanakan penyelenggaraan kegiatan promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah bekerja sama dengan Pemerintah; g. melaksanakan partisipasi pada kegiatan promosi seni, budaya pariwisata Daerah bekerja sama dengan Pemerintah; h. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Promosi; j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. Seksi Sarana Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah skala Provinsi melalui media cetak, elektronik dan media promosi lainnya. Seksi Sarana Promosi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan fasilitasi kebutuhan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; b. pelaksanaan pengelolaan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah. Rincian tugas Seksi Sarana Promosi: a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Sarana Promosi; b. melaksanakan penyusunan kebutuhan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah skala Provinsi; c. melaksanakan pengadaan sarana pemasaran kepariwisataan skala Provinsi sesuai kebutuhan; d. melaksanakan pengelolaan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; e. melaksanakan fasilitasi kebutuhan sarana promosi seni, budaya dan pariwisata Daerah; f. melaksanakan pembentukan dan pengelolaan perwakilan kantor promosi pariwisata Daerah; g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Sarana Promosi; i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.