Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak MM
Definisi dan klasifikasi aset Menurut Standar Akuntansi Keuangan: Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Contoh asset adalah : Assets Current assets Investments Property, plant, and equipment Intangible assets Other asset
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam asset adalah potensi dari asset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung,arus kas dan setara kasa kepada perusahaan Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas profesional perusahaan. Mungkin pula dapat berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses produksi alternatif
Perusahaan biasanya menggunakan asset untuk memproduksi barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan pelanggan; berhubung barang atau jasa ini dapat memuaskan kebutuhan arus kas perusahaan. Kas sendiri memberikan jasa kepada perusahaan karena kekuasaannya terhadap sumber daya yang lain. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam asset dapat mengalir ke dalam perusahaan dengan beberapa cara. Misalnya asset dapat : a. digunakan baik sendiri maupun bersama asset lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan. b. dipertukarkan dengan asset lain. c. digunakan untuk menyelesaikan kewajiban.atau d. dibagikan kepada para pemilik perusahaan.
Dikuasai atau dikendalikan entitas mengandung arti bahwa asset : Cukup dikuasai tidak perlu dimiliki. Pemilikan merupakan konsep yuridis bukan ekonomik atau substantif. Akuntansi menganut konsep dasar substansi di atas bentuk. Pemilikan hanya salah satu cara untuk menguasai manfaat ekonomik. Banyak asset, misalnya asset tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk menentukan eksistensi asset; karena itu paten dan hak cipta, misalnya merupakan asset kalau manfaat ekonomi yang diperoleh perusahaan dimasa depan dan kalau masingmasing asset tersebut dikuasai perusahaan.
Banyak asset, misalnya piutang dan proper dihubungkan dengan hak menurut hukum, termasuk hak milik. Dalam menentukan eksistensi asset, hak milik tidak esensial; jadi misalnya property yang diperoleh melalui sewa adalah asset jika perusahaan mengendalikan manfaat yang diharapkan dari properti tersebut. Meskipun kemampuan perusahaan untuk mengendalikan manfaat biasanya berasal dari hak menurut hukum, suatu barang atau jasa dapat memenuhi definisi asset meskipun tidak dikuasai berdasarkan hukum. Misalnya, pengakuan yang diperoleh melalui aktivitas pengembangan dapat memenuhi definisi asset jika, dengan merahasiakan pengetahuan tersebut, perusahaan menikmati manfaat yang diharapkan dari pengetahuan tersebut.
Transaksi masa lalu merupakan : Syarat utama atau kriteria pertama untuk mengakui aset (necessary condition) Menghidari kontrak eksekutori untuk diakui sebagai aset. Menghindari pengakuan kos hipotetis sebagai aset. Aset perusahaan berasal dari transaksi atau perusahaan lain yang terjadi di masa lalu. Perusahaan biasanya memperoleh asset melalui pembelian atau produksi sendiri, tetapi transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan asset, misalnya property yang diterima perusahaan dari pemerintah sebagai bagian dari program untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Transaksi atau peristiwa diharapkan terjadi dimasa depan tidak dengan sendirinya memunculkan asset, oleh karena itu misalnya maksud untuk membeli persediaan tidak sendirinya memenuhi definisi asset.
Pengakuan Aset Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya dimasa depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir kedalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatif,transaksi semacam itu menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Dengan perlakuan ini, tidak berarti pengeluaran yang dilakukan manajemen mempunyai maksud yang lain daripada menghasilkan manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa depan atau bahwa manajemen salah arah. Implikasi satu-satunya adalah bahwa tingkat kepastian dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan setelah periode akuntansi berjalan tidak mencukupi untuk membenarkan pengakuan asset.
Pengukuran asset dalam laporan keuangan a. biaya historis, asset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. b. biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila asset yang sama atau setara asset diperoleh sekarang. c. nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value). Aset dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal (orderly disposal). d. Nilai sekarang (present value). Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Menurut Eldon S. Hendriksen Valuation of asset adalah proses pengukuran atribut financial suatu asset (masa lalu, sekarang atau masa depan). Pada struktur akuntansi tradisional, neraca adalah penghubung dua laporan laba rugi dimana asset valuation adalah proses menghitung berapa nilai yang akan dibawa ke masa depan. Menurut FASB statement of financial accounting concepts no 3 (SFAC no 3 ) asset didefinisikan sebagai : Kemungkinan manfaat ekonomis masa datang yang cukup pasti Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas Timbul akibat transaksi masa lalu
Manfaat ekonomis Karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. harus ada hak khusus untuk manfaat masa depan 2. hak tersebut terkait dengan individu atau perusahaan. 3.Terdapat klaim terhadap hak dan jasa secara hukum 4. manfaat ekonomis harus berasal dari transaksi masa lalu.
Penilaian Aset Berapa dan atas dasar apa jumlah rupiah harus dilekatkan pada pos aset di neraca? Tujuan Menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha. Menyediakan informasi semantik berupa: posisi keuangan, profitabilitas, likuiditas, dan solvensi
Tabel ikhtisar konsep penilaian asset dan kondisi umum yang dapat diterapkan Valuation concept Exchange output values 1. Discounted future expected cash receipts or service 2. current output values 3. Current cash equivalents 4. liquidation values Exchange input values : 5. historical cost 6. current input cost 7. discounted future cost 8. standard cost Kondisi umum untuk penerapan konsep Jika dapat diperoleh bukti yang dapat dipercaya atas nilai output sebagai indikasi cash receipts dimasa depan. 1. jika ekspektasi cash receipt dapat diestimasi secara pasti dan bila waktu menunggunya cukup lama. 2. jika current sales price mewakili output price dimasa depan 3. jika alternative terbaik adalah likuidasi 4. jika kemungkinan perusahaan tidak bisa menjual produk lewat jalur marketing normal atau tidak dapat memenuhi jasa yang dijanjikan. Jika tidak dapat diperoleh bukti yang dapat dipercaya atas nilai output sebagai indikasi cash receipts dimasa depan : 5. sebagai pengukuran current input value 6. jika bukti yang dapat deverifikasi terhadap current input value dapat diperoleh 7. jika penyediaan jasa atau estimasi cost dibeli dimuka bukannya sesuai kebutuhan 8. jika mereka melaporkan current cost pada kondisi normal.
Valuation concept Kondisi umum untuk penerapan konsep Exchange output values 1. Discounted future expected cash receipts or service 2. current output values 3. Current cash equivalents 4. liquidation values Jika dapat diperoleh bukti yang dapat dipercaya atas nilai output sebagai indikasi cash receipts dimasa depan. 1. jika ekspektasi cash receipt dapat diestimasi secara pasti dan bila waktu menunggunya cukup lama. 2. jika current sales price mewakili output price dimasa depan 3. jika alternative terbaik adalah likuidasi 4. jika kemungkinan perusahaan tidak bisa menjual produk lewat jalur marketing normal atau tidak dapat memenuhi jasa yang dijanjikan.
Penjelasan Exchange output values Output values adalah berdasarkan kas atau nilai yang diterima bila asset atau jasa meninggalkan perusahaan lewat pertukaran atau konversi. Discounted future expected cash receipts or service Bila cash receipts yang diharapkan terlalu lama ditunggu, maka present value dari cash receipt lebih kecil dari jumlah yang seharusnya diterima. Semakin lama waktu menunggu maka present value semakin kecil. Current output values Digunakan bila produk dapat dijual di pasar dan harganya bisa diestimasi secara wajar sesuai harga jual sebenarnya. Jadi harga jual ouput dapat dijadikan dasar penentuan harga inventory di neraca.
Penjelasan Exchange output values Current cash equivalents Cash equivalen digunakan mewakili nilai pasar wajar dengan menjual asset pada kondisi likuidasi. Liquidation values Istilah ini sama dengan current output price dan current cash equivalent, kecuali bahwa keduanya diperoleh dari kondisi market yang berbeda. Current output price mengasumsikan penjualan yang normal dengan profit normal sedangkan current cash equivalent diasumsikan jika ada likuidasi. Liquidation values mengasumsikan penjualan paksa.
Penjelasan Exchange input values historical cost merupakan konsep tradisional yang sudah lama digunakan, yang merupakan nilai yang dibukukan berdasarkan harga pertukaran pada saat terjadi transaksi. Current input cost Sebenarnya current cost dan historical cost adalah sama tetapi perbedaan adalah bahwa current cost mencerminkan harga pertukaran pada hari ini untuk memperoleh asset yang sama.
Penjelasan Exchange input values Discounted future cost Kebanyakan non monetary asset mewakili barang atau jasa yang diperoleh dimuka. Barang atau jasa diperoleh dimuka dengan alasan : 1. Lebih murah 2. Beberapa asset yang karena sifatnya harus diperoleh berbarengan tidak boleh dipisahpisah(contoh bangunan dan peralatan) 3. Untuk memastikan tersedianya hak dimasa depan (contoh leasing) 4. Untuk melindungi investasi. Standard cost Standard cost biasanya dipakai sebagai standar untuk cost control. Standard cost merupakan standar pada kondisi ideal produksi secara efisien.. Namun standar cost ini banyak kelemahannya karena sebenarnya nilai produk tidak bergantung dari efisien tidaknya proses produksi..
Contoh asset valuation Asset Cash Accounts receivable Marketable securities Inventory Investments Property, plant and equipment Measurement basis Current value Expected future value Fair value Current or past value Fair value or amortized cost Depreciated past value
Terima Kasih Anna Christin SE Ak MM.